You are on page 1of 30

MIOMA UTERI

WAHYUNI LUBIS
091001302

Pembimbing : dr.Muslich Parangin-angin,Sp.OG
PENDAHULUAN
Mioma uteri
Neoplasma jinak
otot uterus
Usia reproduktif
(20-25%)
Fibromioma
uteri, leiomioma
uteri dan uterine
fibroid
DEFENISI

Mioma uteri adalah
tumor jinak yang
tumbuh dalam otot
uterus yang terdiri dari
jaringan otot polos,
jaringan pengikat fibroid
dan kolagen
EPIDEMIOLOGI
Wanita usia 35-45 tahun
Di Indonesia kasus mioma uteri
2,39 11,7%
Meningkat apabila ditemukan
riwayat keluarga, ras, kegemukan
dan nullipara
ETIOLOGI
Belum diketahui secara pasti
Faktor predisposisi :
Umur
Paritas
Faktor ras
Genetik

KLASIFIKASI
Mioma uteri
Submucosa
Intramural
Subserosa
Gambar Mioma Uteri
PATOFISIOLOGI
Faktor
Hormonal
Estrogen yang
terus menerus
Sel immatur
otot dalam
uterus
Mioma uteri
Usia
Nulipara
Riwayat
Keluarga
Ras
GEJALA KLINIS
Perdarahan
abnormal
Rasa nyeri
Poliuri, retensio
urin, obstipasi
Infertilitas dan
abortus
DIAGNOSIS
1
Anamnesa
Ada benjolan pada perut bagian bawah, gangguan haid
2
Pemeriksaan Fisik
Palpasi bimanual, Inspekulo, VT
3
Pemeriksaan Laboratorium
Darah Lengkap, terutama Hb (kecenderungan anemia)
4
Pemeriksaan Penunjang USG, MRI
DIAGNOSA BANDING
Pada mioma submukosa yang dilahirkan
diagnosa bandingnya adalah inversio uteri
Pada mioma intramural, diagnosa bandingnya
adalah:
Adenomiosis
Khoriokarsinoma
Karsinoma korporis uteri atau sarcoma uteri
Pada mioma subserosa, diagnosa bandingnya
adalah : Tumor ovarium yang solid (NOP).

PENATALAKSANAAN
Terapi
Konservatif
Medikamentosa
(hormonal)
Operatif
Miomektomi
Histerektomi
KOMPLIKASI
Degenerasi ganas
(0,32-0,6% )
Torsi tangkai mioma
Prognosis
Baik
Tanpa
komplikasi
Buruk
Dengan
komplikasi
Laporan Kasus
STATUS ORANG SAKIT

1. IDENTITAS
Nama : Ny. S
Usia : 38 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku : Aceh
Alamat : Kota cane, tanah merah
Nama Suami : Tn. R
Usia : 43 tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Alamat : Kota cane, tanahmerah
MRS : 28/04/14
Pukul : 13.10 WIB
No. RM : 23-22-15

2. ANAMNESA
Ny.S, 38 tahun, P1A0, i/d Tn.R, 43 tahun datang ke RS Haji Medan
pada tanggal 28/04/2014 pukul 13.10 WIB dengan :
KU : Perut bagian bawah terasa ada benjolan
Telaah :
Pasien merupakan pasien kiriman dari poli kebidanan RS Haji
Medan dengan diagnosa mioma uteri. Pasien mengeluhkan
terasa ada benjolan diperut bagian bawah yang tidak nyeri
sejak 2 3 bulan ini. Pasien juga mengeluhkan keluar darah
dari kemaluan yang banyak saat menstruasi sejak 1 bulan
terakhir dan nyeri selama menstruasi. Darah yang keluar
bergumpal dan haid yang dialami lama, lebih dari 10 hari.
Pasien juga mengaku haidnya tidak teratur. Riwayat dikusuk(-),
riwayat campur berdarah (-), keputihan (-) , BAB dan BAK
normal.

Riwayat Penyakit Dahulu :
Hipertensi (-)
Diabetes mellitus (-)
Asma(-)
Riwayat Penyakit Keluarga : (-)
Riwayat Haid :
Menarche usia 12 tahun
Siklus haid tidak teratur
Lama haid 5-7 hari dengan 2-3 kali ganti pembalut
Dismenorea (-)
Riwayat Perkawinan : suami ke 1, menikah 1x usia 22 tahun
Riwayat Kontrasepsi : -
Riwayat persalinan :
Anak laki-laki, aterm, BB 3.200 gram, cara Persalinan Spontan Pervaginam,
ditolong oleh bidan, umur sekarang 15 tahun, hidup.

3. PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
Sens : CM Anemis : (-/-)
TD : 130/80 mmHg Ikterik : (-/-)
HR : 88 x/i Dyspnoe : (-)
RR : 20 x/i Sianosis : (-)
T : 36,5
0
C Oedem : (-)
TB : 157 cm
BB : 65 kg

Status Generalisata
Kepala : Dalam Batas Normal
Mata : Anemis -/-, ikterus -/-
Leher : KGB tidak teraba, TVJ normal
Thorax : Cor : Bunyi Jantung normal, reguler, Bunyi Jantung
Tambahan (-)
Pulmo : Suara pernapasan vesikuler, suara
tambahan (-)
Abdomen : Soepel, peristaltik (+) N, teraba massa padat, immobile,
kenyal, permukaan rata, nyeri tekan (-), dengan ukuran benjolan sebesar kepalan
tangan orang dewasa, dengan pole 1 jari dibawah pusat, pole bawah setentang
simphisis pubis .
Ekstremitas : Akral hangat (-), edema (-/-)

4. STATUS GINEKOLOGI
Pemeriksaan Inspekulo :
Portio : tampak licin, erosi (-), darah (-), keputihan (-),
flour albus (-), massa (-)
Vagina : dinding vagina normal, tanda tanda
peradangan (-), sekret (-), massa (-)

Pemeriksaan Dalam (VT) :
Uterus : uterus anteflexi lebih besar dari biasanya, teraba
massa sebesar kepalan tangan orang dewasa, terasa kenyal,
permukaan rata, immobile.
Parametrium : parametrium kanan dan kiri lemas,
tidak teraba massa.
Adnexa : adnexa kanan dan kiri tidak teraba massa.
Cavum douglas : tidak menonjol

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ultrasonografi (USG) Abdomen :
Uterus antefleksi dengan ukuran lebih besar dari biasa
Tampak gambaran echoic seperti kumparan
Adnexa kanan dan kiri dalam batas normal

6. DIAGNOSA
Mioma uteri

7. RENCANA TINDAKAN
Observasi keadaan umum dan vital sign pasien
Cek Darah rutin, fungsi ginjal, fungsi hepar dan gula darah,
foto thorax, EKG
Lakukan tindakan operasi TAH-BSO pada tanggal 29 april
2014


Pemeriksaan Laboratorium tanggal 28 April 2014
Hematologi Nilai Rujukan
Hb : 15,0 g% 12-16 g/dL
Eritrosit : 3,6.10^
6
3,9-5,6^
6

Ht : 42,7% 36-47 %
Trombosit : 217.000/uL 150.000-450.000/ uL
MCV : 90,1 fL 80-96 fL
MCH : 31,6 pg 27-31 pg
MCHC : 35,1% 30-34 %
LED : 42 mm/jam 0-20 mm/jam
KGDS : 97 mg/dL <140 mg/dL

Fungsi Hepar Nilai rujukan
Alkali phospate : 210 mg/dL 15-70 mg/dL
Bilirubin total : 0,70 mg/dL 0,3-1 mg/dL
Bilirubin direct : 0,25 mg/dL <0,25 mg/dL
SGOT : 18 U/I <40 U/I
SGPT : 20 U/I <40 U/I

Fungsi Ginjal
Ureum : 31 mg/dL 20-40 g/dL
Creatinin : 0,19 mg/dL 0,6-1 g/dL

Foto Thorax : Dalam Batas Normal
EKG : Dalam Batas Normal

8. LAPORAN OPERASI
Operator: Dr. Muslich P, SpOG
Tanggal: 29/04/2014
Ibu dibaringkan di meja operasi dengan kateter dan infuse terpasang baik.
Dilakukan spinal anestesi, dilakukan tindakan antiseptic dan aseptic
kemudian abdomen ditutup dengan duck steril kecuali lapangan operasi.
Dilakukan insisi pfanenstel mulai dari kutis, sub kutis, fascia digunting
kekanan dan kekiri, otot dikuakkan secara tumpul, peritoneum dijepit
dengan pinset anatomis dan di insisi kemudian dilebarkan keatas dan
kebawah, evaluasi cavum abdomen tampak uterus lebih besar dari biasa.
Kemudian diputuskan untuk dilakukan TAH BSO, ligamentum rotundum
dicleim dan digunting, kemudian diikat, identifikasi ligamentum infundibulo
pelvikum dikleim, diinsisi dan diikat.
Kedua arteri uterine dikleim dan di insisi dengan electrocauter dan dijahit.
Ligamentum sacrouterina dkleim dan di insisi dengan electrocauter
kemudian diikat, evaluasi perdarahan.
Puncak vagina dijahit dengan vicryl no. 1 dan evaluasi perdarahan
Dilakukan pencucian pada cavum abdomen, kemudian cavum abdomen
ditutup lapis demi lapis.
KU ibu post TAH + BSO stabil

9. POST OPERASI
Tindakan Operasi : Total Abdominal Histerektomi (TAH) + BSO
Penemuan Intra Operasi :
Uterus ukuran 8 x 8 x 9 cm
Perdarahan 200 cc

Instruksi Post Operasi :
IVFD RL 20 gtt/i
Injeksi Cefotaxime 1 g/12 jam
Injeksi Ketorolac 30 mg/12 jam
Injeksi As. Traneksamat/12 jam
Injeksi Metronidazol/12 jam
Observasi tanda vital dan keluhan pasien

Follow up tanggal 30/04/2014
S : nyeri luka operasi
O :
sens : compos mentis anemis : -/-
TD : 130/70 mmHg ikterik : -/-
HR : 80 x/I sianosis : -
RR : 20 x/I dyspnoe : -
T : 36,5
0
C oedem : -

SL : Abdomen : soepel, peristaltic (+)
P/V : (-)
L/O : tertutup verban, kesan kering
BAB : (-)
BAK : (+) via kateter 40cc/jam
Flatus : (+)

Diagnosa : Post TAH + BSO a/i mioma uteri + H1

Terapi : -IVFD RL 20 gtt/i
-Injeksi Cefotaxime 1 g/12 jam
-Injeksi Metronidazol/12 jam
-Injeksi Ketorolac 30 mg/8 jam
-Injeksi As.Traneksamat/12 jam

Follow up tanggal 01/05/2014
S : nyeri luka operasi
O :
sens : compos mentis anemis : -/-
TD : 110/80 mmHg ikterik : -/-
HR : 80 x/i sianosi : -
RR : 20 x/i dyspnoe: -
T : 36,5
0
C oedem : -
SL : Abdomen : soepel, peristaltic (+)
P/V : (-)
L/O : tertutup verban, kesan kering
BAB : (-)
BAK : (+) via kateter 75cc/jam
Flatus : (+)

Diagnosa : Post TAH + BSO a/i mioma uteri + H2

Terapi : -IVFD RL 20 gtt/i
-Injeksi Cefotaxime 1 g/12jam
-Injeksi Metronidazol/12 jam
-Injeksi Ketorolac 30 mg/12jam
-Injeksi As.Traneksamat /12 jam

Follow up tanggal 02/05/2014
S : -
O :
sens : compos mentis anemis : -/-
TD : 120/70 mmHg ikterik : -/-
HR : 80 x/i sianosis : -
RR : 20 x/i dyspnoe : -
T : 36,5
0
C oedem : -

SL : Abdomen : soepel, peristaltic (+)
P/V : (-)
L/O : tertutup verban, kesan kering
BAB : (-)
BAK : (+) via kateter 60cc/jam
Flatus : (+)

Diagnosa : Post TAH + BSO a/i mioma uteri + H3

Terapi :-IVFD RL 20 gtt/I
-Injeksi Cefotaxime 1 g/8 jam
-Injeksi Metronidazol/12 jam
-Injeksi Ketorolac 30 mg/8 jam
-Injeksi As.Traneksamat/12 jam
R/Aff kateter

Follow up tanggal 03/05/2014
S : -
O :
sens : compos mentis anemis : -/-
TD : 120/80 mmHg ikterik : -/-
HR : 80 x/i sianosis : -
RR : 20 x/i dyspnoe: -
T : 36,5
0
C oedem : -

SL : Abdomen : soepel, peristaltic (+)
P/V : (-)
L/O : tertutup verban, kesan kering
BAB : (-)
BAK : (+)
Flatus : (+)

Diagnosa : Post TAH + BSO a/i mioma uteri + H4

Terapi :-IVFD RL 20 gtt/i
-Cefadroxil 2x500mg
-Asam mefenamat 3x500mg

R/ Aff Infus

Follow up tanggal 04/05/2014
S : -
O :
sens : compos mentis anemis : -/-
TD : 120/80 mmHg ikterik : -/-
HR : 80 x/i sianosis : -
RR : 20 x/i dyspnoe : -
T : 36,4
0
C 0edem : -

SL : Abdomen : soepel, peristaltic (+)
P/V : (-)
L/O : tertutup verban, kesan kering
BAB : (-)
BAK : (+)
Flatus : (+)

Diagnosa : Post TAH + BSO a/i mioma uteri + H5
Terapi : -Cefadroxil 2x500mg
- Asam mefenamat 3x500mg
- Grahabion 2x1
R/ PBJ tanggal 05 April 2014



Terima Kasih

You might also like