Dokumen tersebut membahas tentang penerapan higiene sanitasi dan penyediaan ruang terbuka hijau di PT Tirta Investama Pandaan. Dokumen menganalisis jumlah toilet yang tersedia dan yang dibutuhkan berdasarkan peraturan, serta merekomendasikan kebutuhan toilet berdasarkan jumlah pekerja di setiap area produksi.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan higiene sanitasi dan penyediaan ruang terbuka hijau di PT Tirta Investama Pandaan. Dokumen menganalisis jumlah toilet yang tersedia dan yang dibutuhkan berdasarkan peraturan, serta merekomendasikan kebutuhan toilet berdasarkan jumlah pekerja di setiap area produksi.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan higiene sanitasi dan penyediaan ruang terbuka hijau di PT Tirta Investama Pandaan. Dokumen menganalisis jumlah toilet yang tersedia dan yang dibutuhkan berdasarkan peraturan, serta merekomendasikan kebutuhan toilet berdasarkan jumlah pekerja di setiap area produksi.
PENERAPAN HYGIENE SANITASI DAN PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) PADA PT TIRTA INVESTAMA PANDAAN Oleh: Arta Novita Harlan
AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality LATAR BELAKANG Lingkungan kerja (KMK 1405 tahun 2002) Kesehatan dan keselamatan kerja Produktivitas PENDAHULUAN AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality PENDAHULUAN Lingkungan kerja (KMK 1405 tahun 2002) Air bersih Udara ruangan RTH Limbah Pencahayaan di ruangan Kebisingan di ruangan Getaran di ruangan Radiasi di ruangan Vektor penyakit Toilet Instalasi
AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality IDENTIFIKASI MASALAH PENDAHULUAN PT. Tirta Investama adalah perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan Kebijakan perusahaan, safety, quality and productivity adalah sama pentingnya Terkait dengan kualitas produk, maka hygiene sanitasi perusahaan dan personal hygiene tiap tenaga menjadi poin penting. AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality IDENTIFIKASI MASALAH PENDAHULUAN PT. Tirta Investama adalah perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan Bahan baku (air mineral) diperoleh mengambilkan debit air yang ada dalam bumi Jika debit diambil terus-menurus, maka cadangan air dalam perut bumi di masa yang akan datang akan menipis daerah resapan air (RTH) RTH selain berfungsi sebgai daerah resapan air juga berfungsi sebagai produsen oksigen AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality Mengetahui penerapan hygiene sanitasi dan penyediaan RTH di PT. Tirta Investama Pandaan TUJUAN Umum PENDAHULUAN 1. Mengetahui perbandingan jumlah toilet yang ada dan jumlah toilet yang dibutuhkan berdasarkan rasio jumlah tenaga kerja 2. Mengetahui perbandingan luas lahan, luas bangunan yang ada dan luas RTH yang dibutuhkan 3. Mempelajari kebutuhan tempat sampah berdasarkan proses produksi dan karakteristik lingkungan Khusus AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality JUMLAH TOILET YANG ADA HASIL DAN PEMBAHASAN No Area Jumlah Kamar Mandi/Toilet Jumlah Jamban Jumlah Peturasan Jumlah wastafel Dibedakan berdasarkan jenis kelamin 1. Pos satpam I 1 1 - 1 Tidak 2. Poliklinik 1 1 - 1 Tidak 3. Ismaya 1 2 2 - 2 Ya 4. Ismaya 2 2 2 - 2 Ya 5. Ismaya 3 1 1 - 1 Tidak 6. Resepsionis 2 2 - 1 Ya 7. Area 1 6 6 3 4 Ya 8. Area 3 5 3 2 1 Tidak 9. Area 2 2 2 - 1 Tidak 10. QA 1 1 - 1 Tidak 11. Musholla Shinta 2 2 - 1 Tidak 12. Bawah kantin 2 4 4 3 2 Ya 13. Masjid 4 - 2 - Ya 14. Kontainer 2 2 2 2 Tidak 15. Pos satpam II 1 1 - 1 Tidak 16. Teknik 1 - 1 - Tidak AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality JUMLAH TOILET YANG ADA HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data observasi tersebut, diperoleh data bahwa PT. Tirta Investama Pandaan telah memiliki: 37 toilet (kamar mandi) 30 jamban 13 peturasan 21 wastafel AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality JUMLAH TENAGA KERJA HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah tenaga kerja total: 1175 tenaga kerja (per Januari 2014), dengan rincian: Berdasarkan jenis kelamin Tenaga kerja pria : 977 orang Tenaga kerja wanita : 198 orang Berdasarkan shift Shift 1 : 375 tenaga kerja Shift 2 : 450 tenaga kerja Shift 3 : 375 tenaga kerja * Karena tidak diperolehnya data tenaga kerja berdasarkan shift, maka perhitungan dilakukan secara kasar dengan membagi 3 jumlah tenaga kerja pada tiap bagian, kecuali bagian office AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality KEBUTUHAN JAMBAN/KAKUS MENURUT PMP NO. 6 TAHUN 1964 HASIL DAN PEMBAHASAN Kebutuhan toilet menurut PMP No. 6 Tahun 1964 Untuk 1 15 pekerja = 1 kakus Untuk 16 30 pekerja = 2 kakus Untuk 31 45 pekerja = 3 kakus Untuk 46 60 pekerja = 4 kakus Untuk 61 80 pekerja = 5 kakus Untuk 81 100 pekerja = 6 kakus, *) dan selanjutnya untuk tiap 100 pekerja 6 kakus
Jika jumlah maksimal pekerja yang bekerja dalam satu shift adalah 450 pekerja, maka total kakus yang dibutuhkan adalah 30 kakus (telah memenuhi syarat) AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality KEBUTUHAN JAMBAN/KAKUS MENURUT SUMAMUR (2009) HASIL DAN PEMBAHASAN Kebutuhan toilet menurut Sumamur (2009) 1 sampai 24 pekerja 1 kakus 25 sampai 50 pekerja 2 kakus 51 sampai 100 pekerja 3 kakus
Jika jumlah maksimal pekerja yang bekerja dalam satu shift adalah 450 pekerja, maka total kakus yang dibutuhkan adalah 15 kakus (telah memenuhi syarat) AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality KEBUTUHAN TOILET MENURUT KMK 1405 TAHUN 2002 HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk Karyawan Pria N o Jumla h Karya wan Jumla h Kamar Mandi Juml ah Jam ban Juml ah Petur asan Juml ah Wast afel 1. 1 25 1 1 2 2 2. 26 50 2 2 3 3 3. 51 - 100 3 3 5 5 Setiap penambahan 40 100 karyawan harus ditambahkan 1 kamar mandi, 1 jamban dan 1 peturasan Untuk Karyawan Wanita No Jumlah Karyawan Jumlah Kamar Mandi Jumlah Jamban Jumlah Wastafe l 1. 1 20 1 1 2 2. 21 40 2 2 3 3. 41 70 3 3 5 4. 71 100 4 4 6 5. 101 140 5 5 7 6. 141 180 6 6 8 Setiap penambahan 40 100 karyawan harus ditambahkan 1 kamar mandi, 1 jamban dan 1 peturasan AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality KEBUTUHAN TOILET MENURUT KMK 1405 TAHUN 2002 HASIL DAN PEMBAHASAN Karena tidak diperolehnya data tenaga kerja berdasarkan shift, maka perhitungan dilakukan secara kasar dengan membagi 3 jumlah tenaga kerja pada tiap bagian, kecuali bagian office. Adapun estimasi perhitungan adalah sebagai berikut: Shift 1 : 312 pekerja laki-laki, 59 pekerja perempuan Shift 2 : 354 pekerja laki-laki dan 80 pekerja perempuan Shift 3 : 312 pekerja laki-laki, 59 pekerja perempuan AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality KEBUTUHAN TOILET MENURUT KMK 1405 TAHUN 2002 HASIL DAN PEMBAHASAN Mengacu pada jumlah tenaga kerja yang bekerja paling banyak dalam satu shift (354 pekerja laki-laki dan 80 pekerja perempuan) maka kebutuhan toilet adalah sebagai berikut: Untuk karyawan laki-laki: 6 kamar mandi, 6 jamban, 8 peturasan dan 8 wastafel Untuk karyawan perempuan: 4 kamar mandi, 4 jamban dan 6 wastafel
Adapun toilet yang ada berdasarkan perbedaan jenis kelamin adaah sebagai beikut: Untuk karyawan laki-laki: 10 kamar mandi, 8 jamban, 8 peturasan dan 5 wastafel Untuk karyawan perempuan: 10 kamar mandi, 8 jamban dan 7 wastafel AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality REKOMENDASI KEBUTUHAN TOILET BERDASARKAN KMK 1405 TAHUN 2002 BERDASARKAN AREA PRODUKSI HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah tenaga kerja 152 (131 pekerja laki-laki dan 21 pekerja perempuan). Dalam tiap shift kemungkinan ada 43 tenaga kerja laki-laki dan 7 tenaga kerja perempuan Maka toilet yang dibutuhkan Untuk pekerja laki-laki : 2 kamar mandi, 2 jamban, 3 peturasan dan 3 wastafel Untuk pekerja perempuan: 1 kamar mandi, 1 jamban dan 1 wastafel Area Produksi 1, Alsim AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality REKOMENDASI KEBUTUHAN TOILET BERDASARKAN KMK 1405 TAHUN 2002 BERDASARKAN AREA PRODUKSI HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah tenaga kerja 176 (124 pekerja laki-laki dan 52 pekerja perempuan). Dalam tiap shift kemungkinan ada 42 tenaga kerja laki-laki dan 18 tenaga kerja perempuan Maka toilet yang dibutuhkan Untuk pekerja laki-laki : 2 kamar mandi, 2 jamban, 3 peturasan dan 3 wastafel Untuk pekerja perempuan: 1 kamar mandi, 1 jamban dan 1 wastafel Area Produksi 1, Gallon AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality REKOMENDASI KEBUTUHAN TOILET BERDASARKAN KMK 1405 TAHUN 2002 BERDASARKAN AREA PRODUKSI HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah tenaga kerja 134 (121 pekerja laki-laki dan 13 pekerja perempuan). Dalam tiap shift kemungkinan ada 41 tenaga kerja laki-laki dan 5 tenaga kerja perempuan Maka toilet yang dibutuhkan Untuk pekerja laki-laki : 2 kamar mandi, 2 jamban, 3 peturasan dan 3 wastafel Untuk pekerja perempuan: 1 kamar mandi, 1 jamban dan 1 wastafel Area Produksi 2 AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality REKOMENDASI KEBUTUHAN TOILET BERDASARKAN KMK 1405 TAHUN 2002 BERDASARKAN AREA PRODUKSI HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah tenaga kerja 311 (286 pekerja laki-laki dan 25 pekerja perempuan). Dalam tiap shift kemungkinan ada 96 tenaga kerja laki-laki dan tenaga kerja perempuan Maka toilet yang dibutuhkan Untuk pekerja laki-laki : 3 kamar mandi, 3 jamban, 5 peturasan dan 5 wastafel Untuk pekerja perempuan: 1 kamar mandi, 1 jamban dan 1 wastafel Area Produksi 3 AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality REKOMENDASI KEBUTUHAN TOILET BERDASARKAN KMK 1405 TAHUN 2002 BERDASARKAN AREA PRODUKSI HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah tenaga kerja 104 (75 pekerja laki-laki dan 29 pekerja perempuan). Dalam tiap shift kemungkinan ada 25 tenaga kerja laki-laki dan 10 tenaga kerja perempuan Maka toilet yang dibutuhkan Untuk pekerja laki-laki : 1 kamar mandi, 1 jamban, 2 peturasan dan 2 wastafel Untuk pekerja perempuan: 1 kamar mandi, 1 jamban dan 1 wastafel Area Produksi 4 AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality KONDISI TOILET HASIL DAN PEMBAHASAN tidak berbau, kecuali area teknik cenderung bau tidak ada kotoran dan serangga tersedia air yang cukup dapat dibersihkan dengan mudah dibersihkan 2-3 kali sehari pintu toilet dapat dibuka dengan mudah beberapa toilet masih tidak dibedakan berdasarkan jenis kelamin (campur atau tidak dibedakan antara toilet laki-laki dan toilet perempuan) Akses untuk menuju toilet tidak merata (satu toilet untuk beberapa area) AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality LUAS LAHAN, LUAS BANGUNAN DAN LUAS RUANG TERBUKA HASIL DAN PEMBAHASAN Luas lahan: 78.968 m 2 Luas bangunan: 36.712 m 2 Luas ruang terbuka: 42.256 m 2
Ruang terbuka RTH?
RTH (UU 27/2007) area memanjang/jalur dan/atau mengelompok yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam
AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality KEBUTUHAN RTH HASIL DAN PEMBAHASAN UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang Permen PU No. 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan RTH di Kawasan Perkotaan Perda Kab. Pasuruan No. 12 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tahun 2009-2029
Penyediaan RTH minimal 30% Jika luas lahan 78.968 m 2 , maka kebutuhan RTH minimal adalah 23.690,4 m 2 (telah memenuhi) AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality PROSES PRODUKSI HASIL DAN PEMBAHASAN Pengambilan air dari sumber Pengolahan air Pembuatan kemasan Pencucian kemasan butuh tempat sampah B3 (yang tersedia masih tempat sampah non B3 dan tempat sampah plastik, tempat sampah B3 belum ada) Pengisian air dan finishing butuh tempat sampah untuk pemantauan visual (terpenuhi) AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality JENIS TEMPAT SAMPAH YANG TERSEDIA HASIL DAN PEMBAHASAN Tempat sampah pada setiap ruangan Tempat sampah sementara di sekitar petugas pemantauan visual Tempat sampah di luar ruangan yang dibedakan jenisnya berdasarkan warna dan label sebagai berikut: Kuning, untuk sampah non B3 Hijau untuk sampah plastik Abu-abu untuk sampah B3 Warna tempat sampah tersebut berdasarkan Peraturan Menteri PU No. 3 PRT/M/2013 tentang Penyelenggaraan Prasaraa dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga kurang sesuai AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality KRITERIA TEMPAT SAMPAH HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi tempat sampah secara keseluruhan telah memenuhi kriteria, yakni sebagai berikut: Kedap air dan udara Mudah dibersihkan Ringan dan mudah diangkat Bentuk dan warna estetis Memiliki tutup supaya higienis Mudah diperoleh AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT) HASIL DAN PEMBAHASAN Mengidentifikasi apakah bahan baku yang digunakan hingga produk yang dihasilkan terhindar dari bahaya biologis (patogen, virus, parasit), kimia (kandungan logam berat dan zat berbahay lainnya) ataupun fisik (kerikil, kotoran) Prinsip 1. Identifikasi Bahaya Titik, tahapan atau prosedur dimana pengendalian dapat dilakukan dan bahaya keamanan makanan dapat dicegah, dieliminir atau dikurangi hingga mencapai tingkat yang dapat diterima, dalam hal ini melalui ozonisasi Prinsip 2. Penerapan Critical Control Point AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT) HASIL DAN PEMBAHASAN Kriteria yang memisahkan antara diterima atau tidaknya sesuatu, dalam ozonisasi misalnya konsentrasi ozon dan waktu pemaparan Prinsip 3. Penetapan Batas/Limit Kritis Memeriksa efektivitas pengendalian pada sebuah CCP, dengan pengamatan, pengukuran dan pencatatan yang sistematis. Misalnya melalui uji laboratorium mikrobiologi dan fisika-kimia Prinsip 4. Pemantauan Batas Kritis AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT) HASIL DAN PEMBAHASAN Dilakukan apabila telah terjadi penyimpangan, misalnya menahan produk untuk tidak didistribusikan dan mengecek teknologi pengolahan apakah yang harus dimodifikasi Prinsip 5. Tindakan Koreksi Merupakan cara yang dilakukan untuk melihat efektivitas dari tindakan yang telah dilakukan, misalnya pengamatan visual selama produksi serta pengambilan contoh dan analisis secara random Prinsip 6. Verifikasi Merupakan pencatatan semua tahapan HACCP Prinsip 7.Dokumentasi AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality KESIMPULAN KESIMPULAN DAN SARAN Jumlah toilet secara keseluruhan PT. Tirta Investama Pandaan telah memenuhi persyaratan, kecuali jumlah wastafel. Kondisi toilet secara keseluruhan telah memenuhi persyaratan kesehatan, kecuali pada beberapa toilet masih belum dibedakan berdasarkan jenis kelamin (masih dibedakan antara toilet laki-laki dan toilet perempuan). Akses tenaga kerja terhadap kebutuhan toilet masih cenderung sulit dikarenakan jarak yang cukup jauh. AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality KESIMPULAN KESIMPULAN DAN SARAN Jumlah ruang terbuka hijau PT. Tirta Investama Pandaan telah memenuhi persyaratan Tempat sampah yang tersedia baik jumlah dan pemilahan jenis sampah sudah cukup baik, namun warna dan label tempat sampah masih belum sesuai menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 3 PRT/M/2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga serta masih belum ada penyeragaman (standar antar jenis tempat sampah satu dan yang lainnya). AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality SARAN KESIMPULAN DAN SARAN Toilet dibedakan berdasarkan jenis kelamin (dibedakan antara toilet untuk pekerja laki-laki dan toilet untuk pekerja perempuan Akses tenaga kerja terhadap kebutuhan toilet lebih diperhatikan lagi, bahkan jika memungkinkan, perusahaan untuk menyediakan toilet pada tiap-tiap area produksi sehingga memudahkan akses tenaga kerja. Warna dan label tempat sampah disesuaikan menurut peraturan yang berlaku. AIRLANGGA UNIVERSITY Excellent With Morality TERIMA KASIH