Professional Documents
Culture Documents
1. TUJUAN
• Memilih ESP (menentukan jenis dan ukuran pompa, jumlah stages, jenis
• Mencari gejala kerusakan pada ESP, sehingga dapat ditanggulangi sedini mungkin
agar kerusakan lebih lanjut dapat dikurangi dan pompa dapat bekerja
2.1 METODE
2.2 PERSYARATAN
miring perlu dilakukan koreksi atas sudut kemiringannya dalam menghitung TDK.
3. LANGKAH KERJA
1. Isi data yang diperlukan (data sumur, reservoir, dan fluida) dalam
“kolom-
2. Hitung berat jenis rata-rata dan gradien tekanan fluida produksi menurut:
Gradien Fluida (GF) = 0.433 × SG (2)
penjajalan
Harga PIP harus lebih besar dari BPP (tekanan jenuh); bila tidak terpenuhi,
Gambar 14.
produksi yang diperoleh di langkah 4. Baca harga head capacity (HC) dan
(FV)
Jenis motor dan OD motor terkecil yang memberikan FV > l ft/detik adalah
14. Baca harga arus listrik (A) dan tegangan listrik (Vmotor) yang
dibutuhkan
15. Dari harga arus listrik tersebut pilih jenis kabel pada Gambar 15 (dianjurkan
17. Lakukan perhitungan total tegangan pada waktu start sebagai berikut :
16. Bandingkan apakah total tegangan pada waktu start tidak melebihi tegangan
Catatan :
1. ESP dapat dipakai untuk laju produksi 300 sampai 60000 BPD.
3. Dapat dipakai untuk sumur - sumur air atau sumur injeksi air pada proyek
g. Teliti apakah total dynamic head (TDH) dan laju produksi turun.
2. Dari gejala yang telah dideteksi pada butir l klasifikasikan dan tentukan
c. Gas Lock.
Keadaan gas lock ditandai olen adanya harga ampere yang rendah.
21.
gunakan jaket.
- Turunkan produksi dengan mengecilkan choke, sepanjang
memungkinkan.
(pump-off) dan interferensi gas atau air terjadi berkali-kali, hal ini
f. False Starts.
menghasilkan arus cairan yang cukup tinggi. Unit ini harus diganti
dipermukaan.
j. Beban Rendah.
motor mati.
(delay) antara saat pompa berhenti dan start kembali terlalu singkat.
Bila pompa tak dilengkapi check valve (katup penahan aliran balik)
l. Beban berlebih
selanjutnya normal.
dipompa.
Dalam hal tertentu perlu pemberian tekanan balik
(menggunakan jepitan), guna menahan naiknya harga ampere
secara berlebihan. Untuk sumur yang menjumpai problem
pasir, start harus lambat dengan laju produksi kecil (jepitan
dipermukaan diperkecil).
n. Start berulang-ulang
Grafik pada Gambar 32, yaitu menunjukkan start normal yang lalu
3. Brown, K.E., Ed., “The Technology of Artificial Lift Methods”, Vol 2b, The Petroleum
5. Devine, D. L.: “Variable Speed Submersible Pumps Find Winder Application”, OGJ,
7. Legg, L. V.: “Submersible Pump”, part 1, 2, 3, 4, OGJ, July 9, July 23, Aug. 27, 1979.
10. Winkler, H. M.: “Design of Artificial Lift Systems Course for ARCO”,
Jakarta,
Indonesia, 1960.
11. API Recommended Practice 11 S (RP1lS). 2nd. ED., May 30, 1986.
KA = kadar air, %
OD = diameter-luar, in
PS = tekanan-statik, psi
6. LAMPIRAN
sekitar tahun 1960; kemudian sejak tahun 1969. ESP banyak digunakan
ini ada 4 pabrik ESP yang besar yaitu: Reda, Centrilift, Baker, dan ODI.
Alat ESP terdiri atas pompa sentrifugal bertingkat banyak (Gambar l dan
untuk laju produksi tinggi yaitu di atas 2000 STB/hari. Karena pompa
angguk akan lebih ekonomis untuk sumur dengan laju produksi rendah.
Laju produksi sangat menentukan jenis ESP yang dipilih, karena
ESP sangat sensitif terhadap laju aliran. Hanya kisaran laju produksi
tertentu yang dapat diatasi oleh suatu jenis ESP. Laju produksi terlalu besar
dari kemampuan ESP akan menyebabkan up thrust kerusakan terjadi
pada bantalan (washer) atas. Sedangkan laju terlalu kecil dari kapasitas ESP
akan menyebabkan down thrust yang akan merusak bantalan bawah. Perhatikan
Gambar 3.
Penyelesaian
Data :
Listrik = 60 cycle
PI = 5 STB/hari/psi
WOR = 50 %
BHT = 160 oF
SG minyak = 0.86
SG air = 1.02
Karena terdapat gas maka GF di turunkan sekitar 10%, sehingga harga GF menjadi
= 0.35 psi/ft (kalau tidak ada gas, gunakan gradien statik 0.395 psi di atas)
3. Tentukan kedalaman pompa, misalnya 5700 feet, yang berarti jarak motor
dengan
4. Ambil Pwf = 700 psi, dengan mempertimbangkan BPP = 600 psi dan besar Qo yang
dinginkan.
Atur kembali Pwf, bila Qo yang dihasilkan kurang sesuai dengan yang diharapkan.
Ternyata 665 psi lebih besar dari BPP(600 psi), berbagai syarat terpenuhi.
(hanya sebagian dari gambar yang tersedia dari katalog pabrik). Ambil gambar
yang dapat memberikan efisiensi maksimum untuk laju produksi yang ditentukan
pada langkah
4. Dalam seal ini untuk QTOT = 5500 BPD, maka gambar yang
12. Pilih jenis motor dari Tabel 3, misalnya type 540 series (5.43 inci OD), maka didapat
Pilih jenis kabel dari Gambar 15 sedemikian sehingga pada arus yang dipakai (87A)
setengah dari maksimum). Dalam hal ini didapat jenis kabel # 1/0 AL
dengan kehilangan tegangan 27 volt per 1000 ft. Kehilangan tegangan di kabel =
KVA, yaitu dipilih ukuran yang lebih besar dari total KVA diperlukan (347 KVA).
2400 volt, 700 HP, 360 A. Switchboard yang dipilih harus mempunyai kapasitas
= 0.35 × 2150
= 752.5 Volt.
MOTOR 60 Hz
TABEL 4