Professional Documents
Culture Documents
BUDAYA KAWASAN
Studi kasus : Kampung Batik Bubakan, Semarang
Kampung Batik Semarang merupakan kampung yang menjadi sentra industri batik di
masa lalu, sampai pada Oktober 1945 terjadi Pertempuran Lima Hari di Semarang
yang menyebabkan kekacauan di berbagai sudut di Kota Semarang, termasuk salah
satunya di Kampung Batik Semarang. Kampung Batik, seperti namanya,
merupakan kawasan permukiman sebagai penghasil kerajinan batik di kota
Semarang. Namun, Kawasan sentra industri Kota Semarang, saat ini menghadapi
persoalan ketidak berkembangan vitalitas. Kawasan yang dulu merupakan sentra
industri batik masyarakat Kota Semarang semakin diabaikan, sehingga kawasan
tersebut semakin terlupakan dan terancam mati. Untuk mengatasi persoalan-
persoalan tersebut, diperlukan strategi perancangan untuk meningkatkan kembali
vitalitas dan citra Kampung Batik Semarang sebagai kampung industri dan wisata
cagar budaya.
Penelitian ini bertujuan merumuskan faktor-faktor penyebab tidak berkembangnya
vitalitas kawasan di Kampung Batik Semarang, mengetahui pengaruh kualitas ruang
yang kurang baik terhadap vitalitas kawasan di Kampung Batik Semarang, dan
merumuskan strategi perancangan untuk meningkatkan vitalitas agar tercipta
kawasan yang aman, nyaman, menarik dan menyenangkan bagi pengguna kawasan
namun masih mempertahankan nilai sejarah kawasan. Sehingga penelitian ini
diharapkan dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut : (1) faktor-faktor apa saja
yang dapat mempengaruhi vitalitas suatu kawasan budaya dan industri? (2) kualitas
ruang yang seperti apa agar vitalitas suatu kawasan budaya dan industri dapat
berkembang? (3) seperti apa sebaiknya arahan perancangan yang sebaiknya
diterapkan pada kawasan budaya dan industri seperti kampung batik Semarang
agar vialitasnya dapat berkembang?
Teori-teori yang akan digunakan untuk membantu penelitian ini adalah teori tentang
kualitas ruang terutama tentang kenyamanan, sarana dan prasarana yang
dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas kawasan, serta teori yang berguna untuk
peningkatan ekonomi masyarakat, yaitu teori tentang pendapatan dan pengeluaran. Dari
beberapa sumber, penilaian kenyamanan kualitas ruang publik ada beberapa indikator-
indikator yang mempengaruhi. Kenyamanan (Comfort) (Edy Darmawan 2009:60 dalam
Urban Design Plan of San Francisco) yang menekankan terhadap kualitas lingkungan/
kawasan kota dengan mengakomodasikan pola sirkulasi pedestraian, terdapat tanaman/
vegetasi, jalan yang terlindung oleh cuaca seperti panas, hujan, dan angin. Kenyamanan
(Edy Darmawan 2009:88 dalam Shirvani, H,1985) menekankan bahwa kenyamanan
menjadi hal penting karena dapat memberikan kenikmatan bagi para pengguna agar
terlindung dari cuaca seperti panas, hujan, angin, sirkulasi yang bebas, dan dimensi/ ukuran
yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Kenyamanan (Edy Darmawan 2003:96 dalam
Prihastoto) menekankan bahwa kenyamanan para pengguna didalam melakukan aktivitas di
ruang publik adalah terlindung dari iklim yang meliputi cuaca, temperatur, kelembaban,
taman/vegetasi. Kenyamanan (Zoeraini Djamal Irwan 2008:79) menekankan pada
penggunaan vegetasi dan iklim mikro seperti suhu, angin, dan kelembaban.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi.
Subjek penelitian adalah warga di kampung batik Semarang, pengrajin batik, penjual
batik, dan pengunjung. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah
pengolahan data kuantitatif kemudian dianalisis dan dilanjutkan dengan pemaknaan.
Strategi perancangan dirumuskan berdasarkan norma-norma strategi revitalisasi,
penilaian kualitas ruang pada kawasan, penilaian vitalitas kawasan dan faktor
penyebab tidak berkembangnya ataupun menurunnya vitalitas kawasan. Norma-
norma revitalisasi perancangan kawasan terdiri dari kriteria penilaian vitalitas, faktor-
faktor penyebab penurunan vitalitas dan pendekatan revitalisasi.
Kata kunci : kualitas ruang, vitalitas, ekonomi, budaya
Referensi :
Darmawan, Edy. 2003.Teori Dan Kajian Ruang Publik Kota, Badan Penerbit
Universitas Dipenogoro Semarang.
Darmawan, Edy, 2009, Ruang Publik Dalam Arsitektur Kota, Penerbit Badan
Penerbit Universitas Dipenogoro Semarang.
Irwan, Zoeraini Djamal. 2008. Tantangan Lingkungan & Lansekap Hutan Kota,
Cetakan Kedua, Penerbit Bumi Aksara.