You are on page 1of 53

FIRMAWATI, S.

Kep, NS
Mahasiswa : Paham dan mengerti
Fisiologi sistem pencernaan
Patologi
Pendekatan diagnosa
Anamnesa
Pemeriksaan fisik
Laboratorium
Pemeriksaan penunjang
Fisiologi Kedokteran : Guytton
Fisiologi Kedokteran : Ganong
Fisiologi Olahraga : Fox
Fisiologi Manusia
Pergerakan saluran cerna
Gerakan dasar yang menyebabkan makanan
bergerak dari mulut sampai anus
Sekresi Saluran cerna
Dalam perjalanan makanan memerlukan zat khusus
dalam perjalanan dan penyerapan baik yang terlibat
sebagai mukus/pelicin atau enzim sepanjang
saluran cerna
Absorbsi
Makanan yang telah dicerna siap untuk diserap
memasuki sirkulasi tubuh
Gangguan fungsi saluran cerna
Perubahan patoligi yang terjadi pada saluran cerna
Secara umum berfungsi :
Jalan makanan
Timbun makanan
Cerna makanan
Absorbsi zat makanan
Ekskresi sisa makan
Anatomi :
Mulut
Faring
Oesofagus
Lambung
Usus halus
Usus besar
Rektum
Anus
Pergerakan saluran Cerna
Rongga mulut dibatasi
oleh beberapa bagian, yaitu
sebelah atas oleh tulang
rahang dan langit-langit
(palatum), sebelah kiri dan
kanan oleh otot-otot pipi,
serta sebelah bawah oleh
rahang bawah.
Esofagus merupakan saluran sempit berbentuk
pipa yang menghubungkan faring dengan
lambung (gaster). Yang panjang kira kira 25
cm, diameter 2,5 cm. pH cairannya 5 6.
Fungsi : menggerakkan makanan dari faring ke
lambung melalui gerak peristalsis.

Lambung merupakan organ
berbentuk J yang terletak di
bawah rusuk terakhir sebelah
kiri. Yang panjangnya 20 cm,
diameternya 15 cm, pH
lambung 1 3,5.
Lambung tediri atas kardiak,
fundus, badan lambung,
antrum, kanal pylorus, dan
pylorus

Fungsi lambung adalah:

1. Penyimpan makanan
2. Memproduksi kimus
3. Digesti protein
4. Memproduksi mucus
5. Memproduksi glikoprotein
6. Penyerapan

Fungsi usus halus :
1. Mengakhiri proses pencernaan makanan.
Proses ini diselesaikan oleh enzim usus dan
enzim pangkreas serta dibantu empedu
dalam hati.

2. Usus halus secara selektif mengabsorbsi
produk digesti.
- Usus halus dibedakan menjadi tiga
bagian,yaitu:
a. Deudenum (usus dua belas jari).
Deudenum panjangnya sekitar 25 cm,
diameternya 5 cm.
b. Jejunum (usus kosong). Panjangnya
sekitar 1 m sampai 1,5 m, diameternya 5
cm.
c. Ileum (usus belit/ usus penyerapan).
Panjangnya sekitar 2 m sampai 2,5 m,
diameternya 2,5 cm.

Usus besar adalah saluran yang berhubung
dengan bagian usus halus ( ileum ) dan
berakhir dengan anus. Yang panjangnya
sekitar 1,5 m dan diameternya kurang lebih
6,3 cm. pH nya 7,5 8,0.

Usus besar terdiri dari:
- Kolon asendens (kanan)
- Kolon transversum
- Kolon desendens (kiri)
- Kolon sigmoid (berhubungan dengan
rektum).
Fungsi dari usus besar adalah :
1. Mengabsorbsi 80 % sampai 90 % air dan
elektrolit dari kimus yang tersisa dan
mengubah kimus dari cairan menjadi massa
semipadat.
2. Memproduksi mucus
3. Mengeksresikan zat sisa dalam bentuk
feses.

Usus besar dibedakan menjadi tida bagian,
yaitu :
a. Coecum. Merupakan pembatas antara
ileum dengan kolon.
b. Kolon.
Pada kolon terjadi gerakan mencampur
isi kolon dengan gerakan mendorong.

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari
ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan
berakhir di anus.
Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan
di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon
desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja
masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan
untuk buang air besar.

Anus merupakan lubang di ujung saluran
pencernaan, dimana bahan limbah keluar
dari tubuh.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan
tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari
usus.
Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga
agar anus tetap tertutup
Histologi :
Lapisan serosa : paling luar
Lapisan otot memanjang : membantu perpanjang
dan perpendek saluran cerna saat peristaltik
Lapisan otot melingkar : perkecil dan perbesar
penampang salurana cerna saat peristaltik
Lapisan submukosa : kaya akan pembuluh darah
Lapisan mukosa : terdiri dari vili dan kripti untuk
perluas permukaan untuk penyerapan
Pengaturan Saluran Cerna
Pengaturan mekanik saluran cerna dilakukan oleh :
Sistem Saraf
Sist Saraf terdiri atas:
Sist Saraf Pusat:
Volunter : gerakan saluran cerna dapat diperintah dalam alam
sadar, seperti mengunyah, menelan, buang air besar.
Involunter : Diluar kendali kesadaran, seperti peristaltik saluran
cerna
Sist Saraf otonom :
Simpatis
Parasimpatis
Persarafan di saluran cerna terdiri:
Pleksus Mientrikus <Auerbach>
Berada antara lapisan otot
Fungsi : Pergerakan usus
Pleksus Submukosa <Meissner>
Berada di Submukosa
Fungsi :
Pengaturan sekresi
Aliran darah
Sensorik (reseptor regangan )

Pengaturan sekresi saluran cerna oleh
Sistem hormon
Kolesistokinin kontraksi kantong empedu
Sekretin
dll
Campur :
Kontraksi peristaltik
Kontraksi konstriktif lokal dari segmen usus
Mendorong
Kontraksi peristaltik menimbulkan rangsangan
distensi
Menimbulkan pergerakan massa makanan
sepanjang usus
Mengunyah akan melibatkan :
Gigi : insisifus, kaninus, geraham
Lidah : membolak balik dan mencampur makanan
Reflek mengunyah
Jaga keseimbangan sehingga gigi tidak melukai lidah
atau organ lunak lainnya
Menelan :
Merupakan proses yang kompleks
Tahap:
Volunter : dengan bantuan lidah makanan secara sadar
di dorong ke belakang rongga mulut
Faringeal : otomatis makanan masuk ke esofagus
Esofageal : gerakan peristaltik, makanan terdorong ke
lambung
Pengaturan reflek menelan
Dimulai dengan adanya makan yang terdorong ke
belakang mulut.
Sfingter gastroesofageal

Batas esofagus dengan lambung
Normal selalu berkontraksi
Peristaltik akan berelaksasi kalua gagal
relaksasi akan terjadi Akalasia (pelebaran
esofagus)
Fungsi utama : Cegah refluk (kembalinya
makanan ke arah esofagus)


Lambung :
Anatomi terdiri dari:
Fundus
Korpus
Antrum
Fungsi motorik sebagai :
Tempat penyimpanan makanan
Tempat pencampuran makanan


Fungsi penyimpanan lambung

Reflek vagal tonus berkurang akan menambah
ruang sehingga makanan lebih banyak bisa masuk
Penonjolan lambung kearah luar secara progresif
memungkinkan volumenya jadi bertambah
Volume : 1 liter
Pencampuran dan propulsi:
Gelombang campur tiap 20 detik
Pengaturan gelombang listrik dasar akan
menimbulkan gerakan mendorong isi lambung
kearah antrum.
Makanan yang sudah bercampur dengan sekresi
lambung disebut CHYME
Kontraksi lapar : kontraksi ritmit yang terjadi
pada lambung jika lambung dibiarkan kosong
dalam jangka waktu lama



Pengosongan lambung
Peran pilorus
Tertutup lemah air/ciran lewat
Peran peristaltik antrum
Pompa pilorus
Atur pengosongan :
Sinyal saraf
Hormon gastrin

Pengosongan lambung

Faktor lambung yang berpengaruh :
Volume makanan di lambung
Hormon gastrin percepat pengosongan lambung
Faktor duodenum
Hambat pengosongan lambung
Reflek enterogastrik :
Regangangan dudenum yang meningkat
Iritasi dudenum
Keasaman-osmolalitas chyme yang berlebihan
Pemecahan bahan makanan yang tidak sempurna
Gerak usus halus :
Kontraksi segmentasi : memungkinkan terjadinya
perpindahan makanan ditengah lumen ke tepi
lumen usus
Kontraksi pendorong : makan bergerak ke arah
distal
Peran katup ileosaekal
Mencegah fekal balik ke usus halus
Pengaturan umpan balik
Pergerakan kolon :
Fungsi :
Tempat pnyerapan air
Tempat penumpukan feses
Gerak
Pencampur haustral
pendorong
Rektum
Defekasi
Reflek defekasi : dimulai adanya regangan didinding
rektum oleh masa feses
Dorong masa feses ke rektum
Bila keadaan telah memungkinkan spinter ani
akan relaksasi defekasi

You might also like