You are on page 1of 12

MAKALAH MANAJEMEN ANEKA TERNAK UNGGAS

KALKUN






Oleh : Kelompok 5
1. Abi Rafdi Herlambang D1E011235
2. Irma Jamaliyah D1E011237
3. Romadhona Sindi P. D1E011243
4. Muhammad D1E011260
5. Indriyani D1E011176
6. Arif Mardianto D1E012006
7. Eki Visiyam F. D1E012009
8. Atik Ulfiyah D1E012014
9. Nur Sakhiyyah D1E012017
10. Deni Ulfa LM D1E012027


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PETERNAKAN
PURWOKERTO
2014

I.PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Kalkun atau ayam kalkun adalah sebutan untuk dua spesies burung berukuran besar dari
ordo Galliformes genus Meleagris. Kalkun betina lebih kecil dan warna bulu kurang berwarna-
warni dibandingkan kalkun jantan. Sewaktu berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari
rentang sayapnya yang mencapai 1,5-1,8 meter. Kalkun hasil domestikasi yang diternakkan
untuk diambil dagingnya berasal dari spesies M. gallopavo yang juga dikenal sebagai kalkun liar
(Wild Turkey). Sedangkan spesies M. ocellata kemungkinan adalah hasil domestikasi suku Maya.
Ada orang yang berpendapat kalkun yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari
kalkun suku Maya. Alasannya kalkun suku Maya lebih penurut dari kalkun liar asal Amerika
Utara, tapi teori ini tidak didukung bukti morfologis. Kalkun hasil domestikasi mempunyai pial
(bagian bergelambir di bawah paruh) sebagai bukti bahwa kalkun negeri berasal dari kalkun liar
M. gallopavo. Kalkun M. ocellata yang dipelihara orang Maya tidak memiliki pial.
Ketika kalkun pertama kali ditemukan di Amerika, orang Eropa salah mengenalinya
sebagai burung asal Afrika Numida meleagris yang juga dikenal sebagai ayam turki karena
diimpor dari Eropa Tengah melalui Turki. Dalam bahasa Inggris, kalkun tetap disebut sebagai
Turkey hingga sekarang. Kalkun termasuk genus Meleagris yang dalam bahasa Yunani berarti
unggas asal Guinea. Nama-nama dalam berbagai bahasa dunia untuk kalkun hasil domestikasi
juga mencerminkan nama negeri asal kalkun yang eksotik menurut orang zaman dulu.
Sekaligus terlihat kebingungan orang zaman dulu tentang negara asal kalkun. Pada waktu, orang
percaya lokasi benua Amerika yang baru saja ditemukan terletak di Asia Timur. Selain itu, orang
zaman dulu suka menamakan binatang dengan nama-nama tempat yang jauh dan eksotis supaya
bisa dijual mahal.
Kalkun merupakan ejaan bahasa Indonesia untuk bahasa Belanda kalkoen yang diambil
dari nama kota Kalikut di India. Sedangkan Ayam Belanda merupakan sebutan bahasa Melayu
untuk kalkun. Dalam bahasa Denmark dan Norwegia, kalkun juga disebut sebagai kalkun, atau
kalkon (bahasa Swedia), Kalkuun dalam bahasa Jerman hilir, kalkkuna dalam bahasa Finlandia,
dan kalakuna dalam bahasa Papiamento. Dalam bahasa Nahuatl, kalkun liar disebut guajolote
(ejaan lama: xuehxolotl), dalam bahasa Spanyol disebut Pavo, dalam bahasa Turki disebut hindi
yang artinya asal India. Orang Perancis juga menyebutnya dinde (kependekan dari bahasa
Perancis poulet dinde yang berarti ayam dari India), dalam bahasa Katalan disebut gall dindi
(ayam India), dalam bahasa Ibrani disebut tarnegol hodu, yang secara harafiah berarti ayam
India. Secara kebetulan, hodu (India) merupakan homonim yang juga berarti terima kasih
(bahasa Inggris: thanks). Sehingga sering ada salah pengertian, tarnegol hodu dikira berarti
ayam untuk Thanksgiving, dalam bahasa Rusia disebut indiuk, induk dalam bahasa Polandia,
atau indik dalam bahasa Yiddish yang semuanya berarti India, dalam bahasa Malta disebut
dundjan (dibaca dondyan) yang walaupun samar-samar berarti India, dalam bahasa Arab disebut
deek roumi yang berarti ayam jantan Romawi atau burung Ethiopia, dalam bahasa Portugis
disebut peru, sama seperti nama negara Peru, dalam bahasa Yunani disebut gallopoula yang
berarti burung Perancis. dalam bahasa Bulgaria disebut puijka atau misirka yang berarti negara
Mesir, dalam bahasa Gaelik Skotlandia disebut cearc frangach yang berarti Ayam Perancis,
dalam bahasa Italia disebut tacchino, dalam bahasa Jepang disebut shichimench (ayam tujuh
wajah) atau chilmyeonjo dalam bahasa Korea. Bagian kepala kalkun jantan yang tidak berbulu
bisa berubah-ubah warna, sehingga orang menganggap wajah kalkun bisa berubah tergantung
pada suasana hati, dalam bahasa Tionghoa disebut huoji karena kepalanya yang merah seperti
warna api.

1.2 Tujuan












II.PEMBAHASAN
Kalkun mempunyai tubuh yang besar, dua kali angsa bahkan lebih. Wajahnya mirip ayam,
kecuali badannya jauh lebih besar dari badan ayam dan bagian kepala mempunyai karakteristik
yang khas kalkun (Rasyaf, 1983). Kalkun tergolong jenis unggas yang dalam perkembanganya
tidak sepesat ayam. Namun, akhir-akhir ini kalkun mulai diperhitungkan untuk diternakkan
dengan mulai disajikanya daging kalkun sebagai salah satu menu pada pesta-pesta (Anonim,
2010). Di Amerika, ada banyak bangsa kalkun, tetapi yang terpenting ada 8 jenis, sebagai
berikut:
Tabel 1. Perbandingan dari delapan jenis kalkun

JENIS

PENAMPILAN
Tipikal berat pasar
(pounds)
BETINA JANTAN
Beltsville
Small
White
Bulu Putih dengan Shanks merah
muda-putih. Berat badan kecil
adalah karakteristik penting dari
varietas ini.
10 17
Bronze




Markings Bronze serupa dengan
kalkun liar alam bebas tapi ekor
kalkun ini adalah berwarna putih
seperti warna medali perunggu.
Kalkun liar juga lebih ramping
banyak dan memiliki tubuh lebih
ramping.
16 25
White
Holland
bulu putih dan merah muda-putih
memiliki Shanks.
16 25
Bourbon Red bulu utama adalah cokelat gelap
namun sayap dan ekor berwarna
putih. Shanks berwarna kemerahan-
pink
14 23
Narragansett Warna bulu seperti logam hitam
dengan corak abu-abu dan memiliki
Shanks berwarna salmon. Ada juga
bulu yang berwarn cokelat dan putih
pada ekor dan sayap.
14 23
Slate Bulunya memiliki warna biru abu
secara keseluruhan dan Shanks yang
berwarna merah muda.
14 23
Black Memiliki bulu hitam dan sedikit
corak, terutama di bagian belakang
dan ekor. Mereka awalnya memiliki
Shanks abu kebiru-biruan hitam
tetapi ini menjadi merah muda
karena umur.
14 23
Royal Palm Basis warna bulu putih dengan dada
dan bulu tubuh hitam. Bulu kembali
terutama warna hitam. Shanks
berwarna merah muda-putih
menjadi merah muda.
10 16

Sumber : (Setiawan, 2010).



GAMBAR 8 JENIS KALKUN :

Gambar : Bourbon Red Turkey Gambar : Beltsville Small White
Gambar : Bronze Turkey Gambar : White Holland Turkey

Gambar : Narragansett Turkey Gambar : Slate Turkey


Gambar : Black Turkey Gambar : Royal Palm Turkey

Sebagaimana layaknya pada unggas berbadan besar, seperti angsa dan bebek, kalkun juga
dipelihara untuk diambil dagingnya. Untuk bibit, kalkun betina dipelihara bersama jantan dan
diambil telurnya lalu ditetaskan, yang kelak akan menghasilkan anak kalkun. Sama halnya pada
ayam, pada bibit kalkun yang akan dipelihara dibagi atas 3 golongan, yakni : Tipe Berat, sesuai
dengan namanya kalkun ini badannya besar sekali, melebihi besar anak berusia 3 tahun. Tipe
Sedang, tipe ini tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan, tipe ini umumnya banyak digemari di
negara-negara berkembang. Tipe Ringan, walaupun namanya tipe ringan tetapi besar tubuhnya
tetap lebih besar daripada bebek (Rasyaf, 1983).
Kalkun Perunggu atau dalam bahasa inggris disebut Bronze turkeys. Nama ini mengacu
pada bulu-bulunya, yang dikenakan berwarna-warni perunggu seperti kilau. Kalkun Perunggu
adalah kalkun yang paling populer sepanjang sejarah Amerika, tetapi menyusut di awal
popularitas pada pertengahan abad ke-20. Kalkun Perunggu adalah produk dari persilangan
kalkun domestik yang diekspor ke Eropa. Persilangan ini menghasilkan burung kalkun yang
lebih besar dan lebih kuat dari pada kalkun Eropa, dan lebih jinak dari kalkun liar.
Meskipun jenis kalkun perunggu diciptakan pada abad ke-18, nama sebenarnya tidak
digunakan sampai tahun 1830-an, ketika sedang dikembangkan di negara bagian AS dari Rhode
Island bernama Point Judith Bronze. Nama itu kemudian menyebar untuk digunakan sebagai
referensi untuk berkembang biak secara keseluruhan, dan sedang dalam proses disederhanakan
hanya Bronze. Di Kepulauan Inggris, Kalkun Perunggu atau dalam bahasa inggris disebut
Bronze Turkeys dikaitkan dengan Cambridge, dan disebut Bronze Cambridge, tapi sekali lagi
nama ini telah disederhanakan menjadi Bronze (Anonim, 2011).
Kalkun betina lebih kecil dan warna bulu kurang berwarna-warni dibandingkan kalkun
jantan. Sewaktu berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari rentang sayapnya yang
mencapai 1,5-1,8 meter.
Kalkun liar merupakan hewan buruan di Amerika Utara, tapi tidak seperti kalkun negeri,
kalkun liar gesit dan pandai terbang.
Beberapa contoh variasi warna dari bulu ayam kalkun:
1. Standart Turkey (Warna Standart Kalkun),
2. Black Turkey (Warna Full Hitam),
3. White Turkey (Full Putih),
4. Black and White Turkey (Hitam Putih),
5. Red Turkey (Warna Merah Coklatan),
6. Lavender Turkey (Warna Abu-abu Kebiruan).
Keuntungan memelihara ayam kalkun: Peternak kalkun masih jarang, obat penghilang
stress, tempramentnya kalem, lembut dan jinak, mudah dipeliharanya, tidak gampang sakit,
harga jual tinggi, dagingnya tebal (bisa buat lauk untuk satu keluarga besar), banyak peminatnya
baik dalam dan luar negeri, dapat dijadikan klangenan karena berbulu indah. Kerugian dalam
memelihara kalkun yaitu hanya pada nafsu makan ayam kalkun yang besar. Sehingga
membutuhkan banyak pakan agar kebutuhan pakan terpenuhi dengan baik (Anonim, 2009).
Pemilihan bibit kalkun sama dengan ayam ras, yaitu dipilih berdasarkan kemampuan
produksi dari tetuanya. Selain itu, seleksi individu berdasarkan morfologinya juga perlu
diperhatikan. Tatalaksana pemeliharaan kalkun sama dengan ayam. Kalkun mulai berproduksi
setelah 30 minggu dari dewasa kelamin tercapai. Selama 25 minggu, kalkun dapat memproduksi
88-93 butir. Pemberian pakan pada kalkun hampir sama dengan ayam. Kebutuhan protein dalam
pakan untuk kalkun masa starter (0-8 minggu) sekitar 26-28%, sedangkan saat grower (8-24
minggu) sekitar 14-22% (Setiawan, 2010).
Kalkun diketahui mempunyai kemampuan unik dalam melakukan reproduksi aseksual.
Walaupun tidak ada kalkun pejantan, kalkun betina bisa menghasilkan telur yang fertil. Anak
kalkun yang dihasilkan sering sakit-sakitan dan hampir selalu jantan. Perilaku ini bisa
mengganggu proses inkubasi telur di peternakan kalkun (Olson, 1985).
Klasifikasi ilmiah dari ayam kalkun:
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Upafamili: Meleagridinae
Gray, 1840
Genus: Meleagris
Linnaeus, 1758
Spesies
M. gallopavo M. ocellata (Olson, 1985).












III.PENUTUP
1. Kalkun atau ayam kalkun adalah sebutan untuk dua spesies burung berukuran besar dari
ordo Galliformes genus Meleagris.
2. Kalkun hasil domestikasi yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari spesies M.
gallopavo yang juga dikenal sebagai kalkun liar (Wild Turkey). Sedangkan spesies M.
ocellata kemungkinan adalah hasil domestikasi suku Maya.
3. Beberapa contoh variasi warna dari bulu ayam kalkun:
a. Standart Turkey (Warna Standart Kalkun)
b. Black Turkey (Warna Full Hitam)
c. White Turkey (Full Putih)
d. Black and White Turkey (Hitam Putih)
e. Red Turkey (Warna Merah Coklatan)
f. Lavender Turkey (Warna Abu-abu Kebiruan)
Kerugian dalam memelihara kalkun yaitu hanya pada nafsu makan ayam kalkun yang besar.











DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Turkey breed Selection. http://www.ca.uky.edu/afspoultry-
files/pubs/turkey_breed_selection.pdf. diakses pada tanggal 25 Maret 2012.

Anonim. 2009. Central Unggas. http://centralunggas.blogspot.com. Diakses pada tanggal 21
Maret 2012.

Anonim.2009.VarietyofTurkey.http//www.poultrykeeper.com/variety_of_turkey.html. Diakses
pada tanggal 25 Maret 2012.
Anonim. 2010. Turkey Farming Guaide. http://cpdosbng.kar.nic.in.pdf. Diakses pada tanggal 24
Maret 2012.

Athur. 2010. Ciri-ciri Ayam Kalkun. burungkicauan.net/news-ciri--ciri-ayam-kalkun. Diakses
pada tanggal 21 Maret 2012.

Ardhiansyah, Rahmad D. 2011. Pengenalan Bangsa-Bangsa Unggas Produktif. Fakultas
Kedokteran Hewan UGM. Yogyakarta. Hal : 2-3.

Bambang. 2011. Reproduksi Kalkun. www.kaskus.us/showthread. diakses pada tanggal 23
Maret 2012.

Olson, Storss L.1985. Section VIII.H.4.d. Meleagridinae Avian Biology 8: 118-119. Diakses
pada tanggal 21 Maret 2012. Academic Press. New York.

Rasyaf, M. 1983. Beternak Kalkun. PT Penebar Swadaya. Jakarta. Hal : 5-10.

Setiawan, I, 2010. Gambaran umum ayam bangkok. http://www.central-bangkok-
farm.com/2010/01/gambaran-umum-ayam-bangkok.html. Diakses pada tanggal
22 Maret 2012.

You might also like