You are on page 1of 5

1.

1 Anatomi Kepala
1.1.1 Kulit Kepala
1) Lapis
a. Kulit Kepala
Kulit kepala memiliki banyak rambut dan berisi banyak glandula
sebacea.
b. Jaringan penyambung
Tersusun dari jaringan penyambung padat, yang berisi banyak
pembuluh darah dan saraf, glandula sudorifera, dan folliculus pili. Arteri
memberi nutrisi bagi folliculus pili dan bebas beranastomosis dan
didukung oleh jaringan ikat padat di sekitarnya, dengan demikian,
pembuluh darah tetap terbuka bila terpotong, menyebabkan
pendarahan hebat.
c. Aponeurosis epikranial (galea aponeurotica)
Merupakan lembar tendinosa yang menutupi tulang cranium
dan menyatukan venter occipital dan frontal M. occipitofrontalis.
d. Jaringan Longgar
Membentuk ruang sobaponeurotik longgar dan tipis serta berisi
vena emisaria. Dan dinamakan daerah berbahaya, karena indeksi (darah
dan pus) dapat menyebar dengan mudah ke dalamnya atau dari kulit
kepala ke dalam sinus intrakranial melalui vena emisaria.
e. Pericranium
Merupakan periosteum di atas permukaan tulang cranium.

Gambar. Lapisan Kulit Kepala dan Kranium
2) Persarafan dan pendarahan
a. Dipersarafi oleh N. supratochlearis, N. zygomaticotemporalis, N.
auriculotemporalis, N. occipitalis minor, N. occipitalis major, dan N.
occipitalis tertius.
b. Disuplai oleh cabang supratroklear dan supraorbital A. carotis interna
dan oleh cabang temporalis superficialis, auricularis posterior, dan
occipitalis A. carotis externa.






Gambar. Saraf dan Arteri kulit kepala
1.1.2 Fossa Temporalis dan Infratemporalis
1) Fossa infratemporalis
a. Berisi bagian bawah M. temporalis, M. pterygoideus lateralis dan
medialis, pleksis venosus pterygodeus, N. mandibularis dan cabang
cabangnya, A. maxillaris dan cabang cabangnya, chorda tympani,
dan ganglion oticum.
b. Mempunyai batas berikut ini:
1. Anterior: permukaan posterior maxilla.
2. Posterior: prosesus stiloid dan processus mastoideus.
3. Medial: lempeng lateral processus pterygoideus os sphenoidale.
4. Lateral: ramus dan processus coronoideus mandibula.
5. Atap: ala magna sphenoidalis dan krista infratemporalis.
2) Fossa temporalis
a. Berisi M. temporalis, saraf dan pembuluh temporalis profunda, N.
auriculotemporalis, dan pembuluh temporalis superficialis.
b. Mempunyai batas berikut ini:
1. Anterior: processus zygomaticus os frontale dan processus
frontalis os zygomaticum.
2. Posterior: linea temporal.
3. Superior: linea temporal.
4. Lateral: arcus zygomaticus.
5. Inferior: krista infratemporal.
6. Dasar: bagian frontal, parietal, temporal, dan ala magna os
phenoidale.







Gambar. Pandangan lateral tulang tengkorak
1.1.3 Tulang Tengkorak dan Cavum Cranii
1) Tulang Tengkorak.
Merupakan rangka kepala dan dapat dibagi menjadi dua jenis
tulang: 8 tulang cranial untuk menutupi otak (os frontale, occipitale,
ethmoidale, sphenoidale yang tak berpasangan dan os parietale dan
temporale yang berpasangan), yang dapat dilihat pada cavium cranii; dan
14 tulang wajah (os lacrimale, nasale, palatinum, concha nasal inferior,
maxilla, dan zygomaticum yang berpasangan dan vomer dan mandibula
yang tidak berpasangan).
a. Cranium
Kadangkala terbatas kepada pengertian tulang tengkorak tanpa
mandibula.
b. Calvaria
Merupakan batok kepala yang merupakan tempurung tulang
tengkorak tanpa tulang wajah. Calvaria terdiri atas bagian superior
os frontale, parietale, dan occipitale. Titik tertingginya pada sutura
sagittalis adalah vertex.
2) Tulang Kranium.
a. Os Frontale
Menjadi dasar dahi dan tepi superior dan atap orbita dan
mempunyai tonjolan halus di tengah yang disebut glabella.
b. Os Parietale
Membentuk bagian permukaan superior dan lateral tulang
tengkorak.
c. Os Temporale
Terdiri atas bagian squamosa, yang berada di sebelah luar
terhadap permukaan lateral lobus temporalis otak; bagian petrosa,
yang mengurung telinga bagian dalam dan tengah; bagian mastoid,
yang berisi sel hawa mastoid; dan bagian timpanik, yang
menempatkan meatus acusticus externus dan cavum tympani.
d. Os Occipitale
Terdiri atas bagian squomosa, basilar, dan dua condylus di sisi
lateral. Membatasi foramen magnum dan membentuk fossa
cerebralis dan cerebellaris.
e. Os Sphenoidale
Terdiri atas corpus (yang menempatkan sinus sphenoidalis), ala
magna dan parva, dan processus pterygoideus.
f. Os Ethmoidale
Terletak antara orbita dan terdiri atas lempeng cribosa, lempeng
perpendikular, dan dua massa lateral yang mengurung sel hawa
etmoidalis.









Gambar. Pandangan Anterior tulang tengkorak







Gambar. Pandangan posterior tulang tengkorak


Sumber:
Kyun Won Chung, Ph.D dan Harold M. Chung, M.D. 2013. Essential Anatomi Kepala
dan Leher. Tangerang Selatan: BINARUPA AKSARA Publisher.

You might also like