You are on page 1of 33

Pengaruh Penambahan Aktivator

Effektive Mikroorganism EM-4 pada pembuatan pupuk


organik dari komposting Tandan Kosong Kelapa Sawit Sisa
Media Jamur Merang (Volvariella Volvacea)
Disusun Oleh :
Rendra Graha 2307 100 527
1
Dosen Pembimbing :
Ir.Nuniek Hendriani, MT.
LABORATORIUM PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Limbah pabrik kelapa sawit berupa
TKKS cukup melimpah (230-240 kg
TKKS tiap ton TBS)
Pengolahan / pemanfaatan TKKS oleh
Latar Belakang
Pengolahan / pemanfaatan TKKS oleh
oleh pabrik penghasil limbah masih
sangat terbatas
Pengaruh jamur pelapuk putih (JPP)
Jamur Merang, sebagai pendegradasi
lignin untuk mendapatkan unsur hara
yang diperlukan
Usaha pengembalian bahan organik
ke tanah sebagai wujud pelestarian
lingkungan
2
Tujuan
1. Memanfaatkan limbah padat pabrik kelapa sawit berupa
Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) sisa media tanam jamur
merang (Volvariella volvacea) sebagai pupuk organik.
2. Mempelajari pembuatan pupuk organik dari Tandan Kosong
Kelapa Sawit (TKKS) dengan penambahan jamur merang Kelapa Sawit (TKKS) dengan penambahan jamur merang
(Volvariella volvacea) dan aktivator effective microorganism
(EM-4) secara aerob.
3. Mempelajari pengaruh penambahan jamur merang
(Volvariella volvacea) dan penambahan aktivator effective
microorganism (EM-4)
3
Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka
4
Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari
campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara
artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi
lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik.
Jamur merang merupakan jenis jamur Pelapuk Putih (JPP)
merupakan kelompok jamur yang dikenal menghasilkan enzim
ligninolitik secara ekstra seluler sehingga mampu mendegradasi
JAMUR MERANG
KOMPOS
ligninolitik secara ekstra seluler sehingga mampu mendegradasi
lignin untuk mendapatkan hara yang diperlukan untuk
pertumbuhannya.
Larutan effective microorganism (EM-4) ini berisi mikroorganisme
fermentasi. Jumlah mikroorganisme fermentasi di dalam effective
microorganism (EM-4) sangat banyak sekitar 80 genus.
Mikroorganisme tersebut dapat bekerja secara efektif dalam
memfermentasi bahan organik
EM-4
5
Pengomposan merupakan proses perombakan (dekomposisi) dan
stabilisasi bahan organik oleh mikroorganisme dalam keadaan lingkungan
terkendali (terkontrol) dengan hasil akhir berupa humus atau kompos.
Proses pengomposan melibatkan sejumlah organisme tanah termasuk
bakteri, jamur, protozoa, aktinomisetes, nematode,cacing tanah dan
serangga
Yang dipengaruhi oleh :
1. Rasio C/N
PENGOMPOSAN
1. Rasio C/N
2. Ukuran Partikel
3. Aerasi
4. Porositas
5. Kelembaban (Moisture content)
6. Temperatur / suhu
6
Jamur merang (Volvariella volvacea)
Kerajaan : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Homobasidiomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Pluteaceae
Genus : Volvariella
Spesies : V. volvacea
menghasilkan enzim ligninolitik
Hidup di daerah tropis atau subtropis.
Derajat keasaman (pH) yang cocok untuk jamur merang adalah 6,8-7
dengan kelembaban 80-90%
7
Hidup pada suhu relatif tinggi antara 30-38C dengan
suhu optimum pada 35C.
Efective Microorganism-4 [EM-4]
EM-4 singkatan dari Efective Microorganism
( ada 4 mikroorganisme ) :
1. Lactobacilus
2. Sacharomyces
3. Acetobacter
4. Bacilus 4. Bacilus
EM-4 banyak digunakan untuk mempercepat pembusukan/proses
fermentasi
Memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dan menjaga
kestabilan produksi.
8
METODOLOGI METODOLOGI
9
Tahap Persiapan
Persiapan Media TKKS
Penanaman Jamur Merang
Persiapan Tangki Composter
Prosedur Operasi
Pengomposan pada Blanko
Variabel Penelitian
Pengomposan pada Blanko
Pengomposan pada Tandan Kosong Kelapa Sawit
(TKKS) dan Tandan Kosong Sisa Jamur Merang (TKSJ)
(TKKS) dan Tandan Kosong Sisa Jamur Merang (TKSJ) dengan
Penambahan Aktivator Effective Microorganism EM4
Analisa Kadar N,P,K dan C
15
Persiapan Media TKKS
Mencacah TKKS hingga berukuran 5-10mm
Merendam TKKS selama 1 malam dalam air
Meniriskan dan memeras TKKS
Memasukkan media TKKS ke dalam wadah pengomposan hingga
volume 2/3 wadah. volume 2/3 wadah.
Menutup media dengan kapas
Sterilisasi media dalam autoklaf selama 15 menit, tekanan 15 psi,
suhu 121
o
C.
Mendinginkan media sebelum ditaburi bibit jamur
10
Penanaman jamur merang
Cek kadar air media TKKS 80 90 %
Menaburkan bibit jamur merang siap tanam pada wadah berisi TKKS 5%
w/w dan 10% w/w jamur merang.
Memasukkan ke dalam rak penanaman
Menjaga suhu media berkisar antara 32-38
o
C (suhu kamar),
pH 6.8-7 dan kadar air 80-90%
Pembiakan selama 30 hari
Panen jamur merang
Sisa media jamur merang dibuat kompos
11
Skema Penelitian pada Blanko
Tandan kosong kelapa sawit
yang sudah dicacah
Pengukuran
temperatur, pH,
kadar air.
Rotary Drum Composter:
-Dilakukan pengadukan
3,kali sehari selama minimal
15 hari atau sampai kompos
Analisa N, P, K, C
dan kadar air.
Aerasi 0,4
m
3
udara/
kg-hari
Pupuk organik terbentuk
Analisa kadar N, P, K,
C dan kadar air
15 hari atau sampai kompos
matang.
12
Skema Penelitian pada Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dan
Tandan Kosong Sisa Jamur Merang (TKSJ)
Persiapan media TKKS
Pencampuran antara TKKS dan
TKSJ dengan perbandingan 1:0,
1:3, 1:5 dengan menggunakan
variabel sisa tanam 3% w/w dan
5% w/w jamur merang.
Analisa N, P, K, C
dan kadar air.
Persiapan media TKKS
Pencampuran antara TKKS dan
TKSJ dengan perbandingan 1:0,
1:3, 1:5 dengan menggunakan
variabel sisa tanam 3% w/w dan
5% w/w jamur merang.
Analisa N, P, K, C
dan kadar air.
Pupuk organik
terbentuk
Pengukuran
temperatur, pH
dan kadar air.
Analisa kadar N, P,
K, C dan kadar air
Rotary Drum Composter:
-Proses composting berturut-turut
untuk campuran TSJ 1:0, 1:3, 1:5
-Dilakukan pengadukan 3 kali sehari
selama minimal 15 hari atau sampai
kompos matang.
Aerasi 0,4
m
3
udara/kg-
hari
Pupuk organik
terbentuk
Analisa kadar N, P,
K, C dan kadar air
Rotary Drum Composter:
-Proses composting berturut-turut
untuk campuran TSJ 1:0, 1:3, 1:5
-Dilakukan pengadukan 3 kali sehari
selama minimal 15 hari atau sampai
kompos matang.
13
Skema Penelitian pada Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dan Tandan
Kosong Sisa Jamur Merang (TKSJ) dengan Penambahan Aktivator EM4
Persiapan media TKKS
Pencampuran antara TKKS dan TKSJ
dengan perbandingan 1:0, 1:3, 1:5 dengan
menggunakan variabel sisa tanam 5% w/w
dan 10% w/w jamur merang.
Penambahan activator effective microorganism
EM4 sebanyak 10, 15 ml/kg ke dalam masing-
masing variabel perbandingan
Pupuk organik terbentuk
Pengukuran
temperatur, pH
dan kadar air.
Analisa kadar N, P, K, C dan
kadar air
Rotary Drum Composter:
- Dilakukan pengadukan selama minimal 15 hari atau
sampai kompos matang.
- Proses composting berturut-turut untuk campuran TKSJ
1:0, 1:3, 1:5 dengan penambahan aktivator sesuai
variabel.
masing variabel perbandingan
Aerasi 0,4
m
3
udara/kg-
jam
Analisa N, P, K, C
dan kadar air.
14
Kondisi Operasi
Tipe reaktor yang akan dipakai yaitu rotary drum composter.
Proses yang dilakukan yaitu batch.
Kondisi Pembiakan Jamur Merang (Volvariella volvacea)
Suhu operasi : 32 - 38
o
C
pH : 6.8 - 7
Kadar air : 80 - 90%
Variabel Penelitian
Kadar air : 80 - 90%
Kondisi Pengomposan
Suhu operasi : 40 - 60
o
C
pH : 6.5 - 7.5
Kelembaban (moisture content) : 40 60%
Lama pengomposan : 15 hari.
Pengadukan pada rotary drum composter : 3 x sehari.
Aerasi : 0,5 m3 udara/kg(awal)-hari.
Volume reaktor : 20 liter dengan volume limbah x volume
reaktor.
Tandan kosong sisa tanam jamur merang :
5% w/w bibit jamur merang
10% w/w bibit jamur merang
Perbandingan tandan kosong kelapa sawit : tandan
kosong sisa tanam jamur merang
Variabel Penelitian
kosong sisa tanam jamur merang
1 : 0
1 : 3
1 : 5
Penambahan EM-4
10 ml/kg bahan
15 ml/kg bahan
16
Pengaruh penambahan aktivator EM-4,
terhadap pengomposan terhadap pengomposan
17
Grafik , 5% jamur
TKKS : TKSJ = 1 : 0,
0.43
0.59
0.61
0.67
0.77
0.79
0.27
0.42
0.57
0
0.5
1
tanpa EM-4 EM-4 (10ml) EM-4 (15ml)
k
a
d
a
r

%

variabel bahan
K
P
N
0.43
0.64
0.68
0.67
0.84
0.87
0.26
0.46
0.66
0.5
1
k
a
d
a
r

%
K
P
TKKS : TKSJ = 1 : 3,
TKKS : TKSJ = 1 : 5,
0.26
0
tanpa EM-4 EM-4 (10ml) EM-4 (15ml)
k
a
d
a
r

%
variabel bahan
P
N
0.57
0.71
0.75
0.77
0.89
0.92
0.32
0.51
0.69
0
0.5
1
tanpa EM-4 EM-4 (10ml) EM-4 (15ml)
k
a
d
a
r

%
variabel bahan
K
P
N
18
Grafik ,10% jamur
TKKS : TKSJ = 1 : 0,
TKKS : TKSJ = 1 : 3,
0.49
0.66
0.7 0.71
0.94
0.96
0.31
0.47
0.65
0
0.5
1
1.5
tanpa EM-4 EM-4 (10ml) EM-4 (15ml)
k
a
d
a
r

%
variabel bahan
K
P
N
0.58
0.75
0.84
0.77
0.99
1.08
0.57
0.71
1
1.5
k
a
d
a
r

%
K
TKKS : TKSJ = 1 : 3,
TKKS : TKSJ = 1 : 5,
0.58
0.36
0.57
0
0.5
tanpa EM-4 EM-4 (10ml) EM-4 (15ml)
k
a
d
a
r

%
variabel bahan
K
P
N
0.67
0.87
0.91
0.82
1.11
1.17
0.42
0.64
0.78
0
0.5
1
1.5
tanpa EM-4 EM-4 (10ml) EM-4 (15ml)
k
a
d
a
r

%
variabel bahan
K
P
N
19
Pengaruh kinerja jamur terhadap
pengomposan pengomposan
20
kadar N
kadar P
0.26
0.32
0.36
0.42
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
1;3 1;5
k
a
d
a
r

%
perbandingan TKKS : TKSJ
5% jamur
10% jamur
0.73
0.77 0.77
0.82
0.76
0.78
0.8
0.82
0.84
k
a
d
a
r

%
5% jamur
kadar K
kadar P
0.73
0.68
0.7
0.72
0.74
1;3 1;5
k
a
d
a
r

%
perbandingan TKKS : TKSJ
5% jamur
10% jamur
0.52
0.57
0.58
0.67
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
1;3 1;5
k
a
d
a
r

%
perbandingan TKKS : TKSJ
5% jamur
10% jamur
21
Daya larut unsur hara tanah
1.34
0.8
1
1.2
1.4
1.6
k
e
n
a
i
k
a
n

d
a
y
a

l
a
r
u
t
TKKS
0.08
0.02
0.06
0.08
0.32
0.18
0.15
0
0.2
0.4
0.6
C N P K
k
e
n
a
i
k
a
n

d
a
y
a

l
a
r
u
t
unsur hara tanah
TKKS
KOMPOS
22
1. Kenaikan kadar N, P, K, dipengaruhi oleh kinerja jamur merang, dimana jamur
merang disini berfungsi untuk mendegradasi kandungan lignin. Jadi pada
penanaman bibit jamur 5% dengan 10%, kinerja jamur merang Nampak dengan
semakin banyak nya bibit yang ditanam untuk menghasilkan TKSJ sebagai
campuran media dengan TKKS, sehingga adar N,P,K akan naik lebih cepat. campuran media dengan TKKS, sehingga adar N,P,K akan naik lebih cepat.
2. adanya kenaikan kadar C, N, P, dan K diikuti dengan kenaikan daya larut, kadar
tersebut terhadap tanah, sehingga tanaman lebih cepat menyerap unsur hara
yang dibutuhkan, baik secara langsung dari kompos atau pun dari tanah, maka
effek tanaman akan cepat tumbuh dan berkembang karena jumlah unsur hara
tepenuhi dan mudah untuk menyerap-nya untuk mempercepat metabolasi
tanaman
23
Simpulan dan Saran
Simpulan
Dari hasil penelitian dan hasil analisa yang dilakukan maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. EM-4, mempercepat proses pengomposan dan meningkatkan kadar
N,P,K, lebih baik dibandingkan tanpa menggunakan EM-4.
2. Dari beberapa variasi penambahan EM-4 pada campuran media berupa
TKKS dan TKSJ yang telah melalui proses komposting, ternyata yang
memiliki peningkatan kadar N paling optimal adalah variable 1 : 5
dengan penambahan EM-4 15%
3. Semakin banyak perbandingan TKSJ semakin baik pula peningkatan
kadar N, P, K nya,
24
Simpulan dan Saran
Simpulan
Kompos dari TKKS Standar kualitas kompos
klasifikasi Hasil tanpa EM-4 Hasil EM-4 10% Hasil EM-4 15% Min Max
C/N rasio 42.96 42.79 42.96 27.52 31.47 22.54 10 25
P
2
O
5
0.67 0.82 0.77 1.11 0.79 1.17 0.1 5
K
2
O 0.43 0.67 0.59 0.87 0.61 0.91 0.2 5 K
2
O 0.43 0.67 0.59 0.87 0.61 0.91 0.2 5
Nitrogen
0.27 0.42 0.42 0.64 0.57 0.78 0.4
*
Carbon 11.45 18.3
17.61 18.30
17.58 17.94
9.8 32
Size partikel 10 20 mm 10 20 mm 10 20 mm
0.55 mm 0.55 mm
warna Kehitaman Kehitaman
pH 7 7 7 6.8
Keterangan : * Nilainya lebih besar dari minimum
Dari tabel perbandingan hasil composting diatas, maka sudah sesuai dengan standar menurut Kepmen
Pertanian No. 434.1/KPTS/TP.27017/2004, SNI 19-7030-2004.
25
Simpulan dan Saran
Saran
Dalam penelitian pembuatan pupuk organik dari TKKS
selanjutnya, hendaknya dicoba penanaman bibit jamur yang
lebih banyak sehingga mempercepat pengomposan dan lebih banyak sehingga mempercepat pengomposan dan
memperbesar rate aerasi sehingga bisa didapatkan kadar
N, P, K yang lebih tinggi.
26
27
Tabel 2.1 Standar Kualitas Kompos Menurut Departemen Pertanian
No. Parameter Satuan Minim Maks. No. Parameter Satuan Minim Maks.
1 Kadar air % 50 17 Cobal (Co) mg/kg * 34
2 Temperatur
o
C suhu air tanah 18 Chromium (Cr) mg/kg * 210
3 Warna kehitaman 19 Tembaga (Cu) mg/kg * 100
4 Bau berbau tanah 20 Mercuri (Hg) mg/kg 0.8
5 Ukuran partikel mm 0.55 25 21 Nikel (Ni) mg/kg * 62
6 Kemampuan ikat air % 58 22 Timbal (Pb) mg/kg * 150
7 pH 6.8 7.49 23 Selenium (Se) mg/kg * 2
8 Bahan asing % * 1.5 24 Seng (Zn) mg/kg * 500
Back
8 Bahan asing % * 1.5 24 Seng (Zn) mg/kg * 500
Unsur makro Unsur Lain
9 Bahan organik % 27 58 25 Calsium (Ca) % * 25.5
10 Nitrogen % 0.4 26 Magnesium (Mg) % * 0.6
11 Karbon % 9.8 32 27 Besi (Fe) % * 2
12 Phospor (P205) % 0.1 28 Aluminium (Al) % 2.2
13 C/N-rasio 10 20 29 Mangan (Mn) % 0.1
14 Kalium (K20) % 0.2 * Bakteri
Unsur Mikro 30 Fecal coli MPN/gr 1000
15 Arsen mg/kg * 13 31 Salmonella Sp. MPN/4gr 3
16 Cadmium mg/kg *
Perbandingan Pengomposan
secara Aerob dan Anaerob
Perhitungan rate aerasi selama 1 hari
kecepatan udara aerator = v = 0.07 m/s
diameter aerator = d = 8 mm = 8.10
-3
m
luas penampang = A = = . (8.10
-3
)
2
= 5.024.10
-5
m
2
( karena aerator memiliki 2 selang)
volumetric rate = V = 2. A. v = 2 . 5.024.10
-5
.m
2
. 0,07 m/s = 7.0336 10
-6
m
3
/s
1 hari = 3600 x 24 = 86400 detik/hari 1 hari = 3600 x 24 = 86400 detik/hari
Massa bahan = 1.5 kg
Untuk aerasinya = 7.0336 10
-6
m
3
/detik x 86400 detik/hari
= 0,6077 m
3
/hari
= 0,6077 m
3
/hari / 1,5 kg
= 0,4051 m
3
/hari /kg

You might also like