You are on page 1of 15

L/O/G/O

PEMBIMBING : Dr. Dewi Lestarini, Sp.KK


ERITRODERMA
kelainan kulit yang ditandai dengan adanya
eritema universalis (90-100%), biasanya
disertai skuama.
Pria : wanita
dengan rasio 2 : 1
sampai 4 : 1,
Onset usia rata-
rata > 40 tahun
Penyebab
terbanyak : psoriasis
Penatalaksanaan Umum
Khusus :
Topikal & sistemik
Eritroderma :
Akibat alergi obat secara sistemik,
Akibat perluasan penyakit kulit,
Akibat penyakit sistemik termasuk keganasan.
Eritroderma ialah kelainan kulit yang
ditandai dengan adanya eritema
universalis (90-100%), biasanya disertai
skuama.

Sinonim DERMATITIS EKSFOLIATIVA
Sering pada pria dengan rasio 2 : 1 sampai
4 : 1
Dengan onset usia rata-rata > 40 tahun,
meskipun eritroderma dapat terjadi pada
semua usia.
Gangguan pengaturan
Suhu tubuh
Pelebaran pemb.
darah kapiler
ERITRODERMA
ERITEMA
HIPOTERMIA
DEHIDRA
SI
HIPERMETA
BOLISME
SKUAMA
KEHILANGAN
PROTEIN
ALBUMIN
GAMMAGLOBULIN
EDEMA
Pada eritroderma akut & kronis dapat
terjadi gangguan mitosis rambut dan kuku
Stratum korneum
terlepas dari kulit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah
Histopatologi
Biopsi kulit
Immunofenotipe
Psoriasis
Dermatitis
Cutaneus T-cell Lymphoma
Gangguan elektrolit
Gagal jantung
Gagal ginjal
Sepsis

Golongan I
obat yang tersangka sebagai kausanya segera
dihentikan.
Umumnya pengobatan eritroderma dengan kortikosteroid.
Diberikan prednison dengan dosis 4x10 mg.
Golongan II
juga diberikan kortikosteroid. Dosis mula prednison 4 x 10
mg 4 x 15 mg sehari.
Golongan III
diberikan kortikosteroid (prednison 30 mg sehari) atau mtilprednisolon
ekuivalen dengan sitostatik, biasanya digunakan klorambusil dengan
dosis 2-6 mg sehari.
Pada eritroderma kronis diberikan pula diet tinggi
protein, karena terlepasnya skuama mengakibatkan
kehilangan protein.

Kelainan kulit perlu pula diolesi emolien untuk
mengurangi radiasi akibat vasodilatasi oleh eritema
misalnya dengan salap lanolin 10% atau krim urea 10%.

Antihistamin untuk mengurangi gatal dan memberikan
efek sedatif.
Eritroderma yang termasuk golongan I, yakni karena alergi obat
secara sistemik, prognosisnya baik. Penyembuhaan golongan ini
ialah yang tercepat dibandingkan dengan golongan yang lain.
Kasus ini dapat membaik setelah penggunan obat dihentikan dan
diberi terapi yang sesuai.
Pada eritroderma yang belum diketahui sebabnya, pengobatan
dengan kortikosteroid hanya mengurangi gejalanya, pasien akan
mengalami ketergantungan kortikosteroid (corticosteroid
dependence).
(1)

Sindrom Szary prognosisnya buruk, pasien pria umumnya akan
meninggal setelah 5 tahun, sedangkan pasien wanita setelah 10
tahun. Kematian disebabkan oleh infeksi atau penyakit
berkembang menjadi mikosis fungoides.
L/O/G/O

You might also like