You are on page 1of 16

Laporan Praktikum

PLANT ANATOMY AND PHYSIOLOGY



JARINGAN PADA DAUN DIKOTIL DAN
MONOKOTIL





DISUSUN OLEH

Dika Muftia Patappa
NIM F05112072


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2013


ABSTRAK
Daun merupakan organ yang paling penting bagi tumbuhan,daun dapat
melakukan proses fotosintesis,seperti halnya pada batang dan akar daun juga
tersusun atas jaringan-jaringan yang mendukung fungsi dari daun tersebut,selain
itu tipe daun tidaklah sama ada tipe daun monokotil dan ada tipe daun yang
dikotil,serta mempunyai struktur yang berbeda pula, seperti pada akar dan
batang,pada daun juga memiliki jaringan-jaringan yang menyusunnya yaitu
jaringan epidermis yang berfungsi melindungi jaringan yang ada dibagian dalam,
jaringan ,mesofil yang berfungsi dalam proses fotosintesis, serta jaringan
pengangkut yang berfungsi mengangkut air dan mineral serta hasil dari
fotosintesis keseluruh bagian dari tumbuhan tersebut. pada umumnya daun terdiri
atas helai daun dan dan tangkai daun yang menghubungkan daun kebatang,helaian
daun dapat berupa daun tunggal atau daun majemuk agar kita mudah dalam
mengenal lebih jauh tentang daun monokotil dan dikotil kita harus mengenal dan
mengetahui hal-hal tersebut.
Kata kunci : daun, monokotil, dikotil, jaringan, epidermis, mesofil
Leaf is the most important organ for the plant, the leaves can make the
process of photosynthesis, as well as the leaves on the stems and roots are also
composed of tissues that support the function of the leaf, but it is not the same type
of leaf monocot leaf types and leaf types dicots, as well as having different
structures, such as the roots and stems, the leaves also have networks that
compose that epidermal tissue that serve to protect existing network inside,
tissues, mesophyll which function in photosynthesis, as well as a network carrier
that serves transports water and minerals as well as the results of photosynthesis
to all parts of the plant. Generally consist of leaves and leaf blade and leaf petiole
that connects kebatang , leaf blade can be either a single leaf or compound leaves
so that it is easy to get to know more about monocots and dicots leaves we have to
know and understand these thing.
Keywords: leaves, monocots, dicots, tissues, epidermis, mesophyll


PENDAHULUAN
Daun adalah organ fotosintesis utama pada sebagian besar tumbuhan,
meskipun batang yang berwarna hijau juga melakukan fotosintesis. Bentuk daun
sangat bervariasi, namun pada umumnya terdiri dari suatu helai daun (blade) yang
pipih dan tangkai daun yang disebut petiole, yang menyambungkan daun dengan
buku batang. Rumput dan banyak tumbuhan monokotil lainnya diketahui tidak
memiliki tangkai daun ; Sebaliknya tangkai daun tersebut membentuk suatui
pelepah yang membungkus batang. Beberapa tumubuhan monokotil termasuk
palem memiliki tangkai daun (Campbell, 2003).
Daun pada umumnya berbentuk tipis melebar, berwarna hijau, duduk daun
pada batang menghadap ke atas. Bentuk daun umumnya tipis, datar dan diperkuat
oleh tulang daun dan memiliki permukaan luas untuk menerima cahaya. Daun
berfungsi untuk transportasi dan menangkap cahaya untuk fotosintesis, yaitu
perubahan energi matahari menjadi energi kimia (Syarif, 2009).
Pada tumbuhan dikotil, daun terdiri atas tangkai (petiola) dan helai daun
(lamina), sedangkan daun monokotil tidak bertangkai, langsung melekat pada
batang. Jaringan penyusun daun meliputi epidermis, mesofil (parenkim), dan
berkas pembuluh (Campbell, 2003).
Seperti pada akar dan batang daun juga terdiri dari daun tumbuhan
monokotil dan dikotil.Secara umum jarigan pada tumbuhan terdiri atas tiga
jaringan yaitu jaringan kulit(epidermis),jaringan dasar(parenkima),dan jarinagan
pengngkut(vaskuler).
Epidermis daun merupakan jaringan terluar pada tumbuhan,epidermis daun
mengandung kipas-kipas dan stomata yang terdapat pada kedua permukaan bawah
saja,dibawah epidermis biasanya terdapat hipodermis,yang merupakan derivat
dari epidermis.Epidermis atas biasanya dilindungi oleh kutikula atau lilin sebagai
penahan terjadinya penguapanyang terlalau besar.Epidermis juga dapat
termodifikasi menjadi trikoma yang berasal dari penonjolan epiderms,dapat
berbentuk rambut,duri,gelembung atau tabung,yang berfungsi untuk melindungi
dan memantulkan radiasi cahaya matahari.Sealain itu pada epidermis juga
terdapat stomata, yaitu celah yang dibatasi oleh sel penutup. Lapisan epidermis
atas berfungsi melindungi bagian dibawahnya. Stomata berfungsi sebagai tempat
keluar masuknya udara dan dengan menghubungkan ruang-ruang antar sel di
dalam jaringan parenkim dengan atmosfer. Pada tumbuhan darat, stomata terletak
dipermukaan bawah daun, sedangkan pada tumbuhan air terdapat di atas
permukaan daun (Lakitan, 1996).
Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang
saja dan tidak pernah terdapat pada bagian yang lain pada tubuh tumbuhan.
Bagian batang tempat duduknya atau melekkatnya daun dinamakan buku-buku
(nodus) batang, dan tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan
daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan
suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu, daun biasanya
berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati
tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula. Bagian tumbuh-tumbuhan ini mempunyai
umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada batang.
Pada waktu akan runtuh warna daun berubah menjadi kekuning-kuningan dan
akhirnya menjadi perang. (Tjitrosoepomo, 2007 )
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis
atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-
bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau
menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang. Daun
juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun
kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen atau
xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air.
(Wikipedia, 2013)
Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan
berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan
sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ
penyimpan air. Daun tua telah kehilangan klorofil sebagai bagian dari penuaan.
Ada beberapa fungsi atau manfaat daun bagi tumbuhan, antara lain :
1. Tempat Terjadinya Fotosintesis
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau
energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri
dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan
energi cahaya matahari.
2. Sebagai Organ Pernapasan atau Respirasi
Stomata berfungsi sebagai organ respirasi. Stomata mengambil CO
2

dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O
2
sebagai hasil
fotosintesis. Stomata ibarat hidung kita dimana stomata mengambil CO
2
dari
udara dan mengeluarkan O
2
, sedangkan hidung mengambil O
2
dan mengeluarkan
CO
2
. Stomata terletak di epidermis bawah. Selain stomata, tumbuhan tingkat
tinggi juga bernafas melalui lentisel yang terletak pada batang.
3. Tempat Terjadinya Transpirasi
Transpirasi adalah hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan.
4. Tempat Terjadinya Gutasi
Gutasi adalah proses pelepasan air dari jaringan daun dalam bentuk cair.
Gutasi terjadi melalui lubang-lubang pengeluaran yang terdapat pada bagian tepi
daun sebagai bagian dari proses pengeluaran kelebihan air sebagai sisa
metabolisme, khususnya pada saat pengeluaran dengan cara transpirasi
(penguapan) tidak efektif, misalnya pada malam hari. Gutasi dapat diamati pada
pagi hari dan dapat disalahartikan sebagai embun. Ia terlihat sebagai tetes-tetes air
di tepi daun yang tersusun teratur, sesuai dengan lokasi lubang pengeluaran.
5. Alat Perkembangbiakkan Vegetatif
Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual
(tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan dan betina). Reproduksi vegetatif bisa
terjadi secara alami maupun buatan. Perkembangbiakan dengan membelah diri
biasanya terjadi pada hewan tingkat rendah, bersel satu (protozoa), misalnya :
amoeba dan paramaecium. Pembelahan diri biner jika terjadi pembelahan individu
menjadi 2 individu baru, dan disebut pembelahan diri multipel
(perkembangbiakan dengan spora) jika pembelahan individu menjadi banyak
individu, misalnya: plasmanium.
(KIR, 2011)
Berkas pengangkut yaitu yang terdiri dari xilem dan floem,pada daun
terdapat tulang daun dan mempunyai susuna seperti pada batang,walaupun tidak
selalu terdapat pada batang. tulang-tulang cabang dan urat-urat daun yang terlihat
menonjol pada permukaan bawah daun. Pembuluh pengakut ini merupakn
lanjutan pembuluh angkut pada batang walaupun tidak seluas pada batang
(campbel, 2003).
1. Struktur Anatomi Daun Dikotil pada Nerium oleander
Sebagian besar dauin dorsiventral. Daun ini terletak horizontal dengan
permukaan atas dan bawah yg berbeda.
Berikut merupakan penampang daun Nerium oleander :
a. Epidermis
Epidermis adalah jaringan yang letaknya paling luar. Jaringan epidermis
tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang
antar sel, dinding sel bagian luar mengalami penebalan tetapi dinding sel bagian
dalam tetap tipis. Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan
Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup
stomata.Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok. Mengalami modifikasi
membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya. Pada tumbuhan yang
sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi
memiliki jaringan epidermis. (Haryanti, 2010)
Permukaan daun tertutup oleh epidermis yang terdiri dari epidermis atas
dan epidermis bawah. Pada bagian atas epidermis terdsapat kutikula yang
merupakan diferensiasi dari epidermis, kutikula tebal berfungsi untuk mencegah
transpirasi berlebihan dan melindungi dari luka.
Epidermis atas tediri dari lapisan dan tidak terdapat stoma. Pada epidermis
bawah hanya terdiri satu lapisan dan dilengkapidengan stomata kriptofor yang
dijaga oleh sel penjaga berbentuk ginjal. Sel penjaga mendukung kloroplas.
Stomata pori-pori terbuka ke dalam rongga sub stomata dalam mesofil untuk
memfasilitasi pertukaran gas.
b. Mesofil
Mesofil pada Nerium oleander terdiri dari sel parenkim palisade yang
bentuknya memanjang dengan ukuran yang sama tampak seperti batang yang
terssusun dalam deretan sehingga tidak terdapat rongga antar sel. Sel parenkim
palisade tersusun atas satu lapisan yang terletak di bawah epidermis multilateral.
Sedangkan parenkim spons bentuk dan ukurannya berbeda, letaknya tidak
beraturan sehingga terdapat ronggan anatarsel satu dengan yang lainnya.
Sel-sel dari jaringan disekitar vena yang kompak diatur untuk memberikan
kekuatan mekanik. Sel-sel ini juga menyimpan makanan dalam bentuk pati dan
protein.
c. Berkas Pengangkut
Pada Nerium oleander mempunyai pertulangan daun menyirip dengan tulang daun
yang ukurannya berbeda, tergantung pada tingkat percabangannya. Pertulangan
sejajar ini saling berhubungan dengan ikatan yang sangat tipis dan tersebar
melewati bagian tengah daun dan membentuk ibutulang, dan disini bercabang
menjadi tulang daun yang lebih kecil yang tersebar diseluruh helaian daun. Tulang
daun yang lebih ingan parenkim yang kecil dibentuk oleh jaringan parenkim yang
miskin kloroplas dan jaringan penyokongnya berupa kolenkim. Oleh karena itu
tulang dsaun yang besar tidak mempunyai kontak langsung dengan mesofil.
Monocot is a shortened form of monocotyledon meaning one seed leaf. This
is a reference to the single leaf that appears when monocots germinate. Monocots
are the smaller of the two groups, having about 60,000 species. These include the
grasses, lilies, irises, orchids, palms, aroids, sedges and many pond weeds. The
structures monocots have in common include parallel veins, scattered vascular
bundles, an absence of woody secondary growth and flower parts in multiples of
three.
The dicots comprise some 190,000 species that include almost all the
familiar non-coniferous trees and shrubs and nearly all the annual herbs
excluding grasses. Dicot is also a shortened form derived from the word
dicotyledon referring to the two seed leaves present after germination. Dicot veins
are usually netlike, there is a single continuous vascular ring, woody secondary
growth is present in trees and shrubs and flower parts occur in multiples of 4s or
5s.
Monokotil berarti satu keping biji. Monokotil memiliki sekitar 60.000
spesies. ini termasuk rumput, bunga lili, iris, anggrek, palem, aroids, teki tahunan
dan banyak gulma kolam. struktur monokotil memiliki struktur ikatan pembuluh
tersebar, tidak adanya pertumbuhan dan bunga sekunder bagian kayu.
Dikotil terdiri dari sekitar 190.000 spesies yang mencakup hampir semua
familiar non-konifera pohon dan semak-semak dan hampir semua bumbu tahunan
termasuk rumput. Dikotil berasal dari kata dicotyledon mengacu pada dua biji
daun hadir setelah perkecambahan. struktur anatomi dikotil biasanya memiliki
cincin vaskular dan pertumbuhan sekunder berkayu. (Perry, 1991)

METODOLOGI
Praktikum mengenai jaringan pada dun monokotil dan dikotil, dilaksanakan
pada tanggal 20 Maret 2014 di laboratorium pendidikan biologi, fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan, universitas tanjungpura pontianak, pukul 07.30 -
selesai WIB.
Adapun alat dan bahan yang digunakan saat praktikum ini, yaitu Alat yang
digunakan berupa mikroskop, silet, pipet tetes, beaker glass, gelas objek, dan kaca
penutup. Sedangkan bahan yang digunakan berupa preparat awetan daun
monokotil Zea Mays L, preparat daun awetan dikotil Ficus sp, preparat segar daun
monokotil Caladium sp, preparat segar daun dikotil Arthocarpus integra dan air.
Langkah kerja pada praktikum ini yaitu preparat yang telah disiapkan
berupa preparat daun monokotil Zea Mays L dan preparat daun dikotil Ficus sp
kemudian diamati dengan mikroskop dari perbesaran lemah hingga perbesaran
yang kuat. Setelah jaringan daun yang tampak, digambar dan diberi keterangan.
Pada preparat segar berupa preparat segar daun monokotil Caladium sp dan
preparat segar daun dikotil Arthocarpus integra, kemudian daun masing-masing
disiapkan untuk disayat setipis mungkin dengan silet dan diletakkan pada gelas
objek dan ditetesi dengan air secukupnya serta ditutupi dengan kaca penutup.
Kemudian diamati dengan mikroskop dengan perbesaran yang lemah ke
perbesaran yang besar. Kemudian diamati jaringan daun yang tampak, digambar
dan diberi keterangan.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Setelah melakukan pengamatan maka didapatkanlah hasil seperti dibawah
berikut keterangannya.

Gambar 1. Anatomi Daun Zea mays L

Gambar 2. Anatomi Daun Ficus sp

Gambar 2. Anatomi Daun Caladium sp

Gambar 3. Anatomi Daun Arthocarpus integer
Pada preparat awetan Zea mays terdapat jaringan jarungan
epidermis,iaringan dasar,dan jaringan pengangkut,dimana pada epideris terdapat
epidermis abaxial yang terletak pada lapisan paling luar bagian atas dan adxial
yang terletak dilapisan palng luar bagian bawah,diantara epidermis bawah
terdapat celah yang disebut dengan stomata sedangkan untuk jaringan mesofilnya
pada daun Zea mays hanya memiliki jaringan spongy,sedangkan untuk jaringan
pengangkutnya terdiri dari xilem dan floem yang terletak sejajar.
Pada preparat awetan Ficus terdapat jaringan epidermis,mesofil dan
jaringan penganagkut,epidermis terdiri dari epidermis atas dan epidermis
bawah,pada Ficus (tumbuhan dikotil)terdapat sel-sel parenkim yang akan
membentuk menjadi jaringan palisade jaringan parenkim pada daun yang
memiliki banyak kloroplas sehingga pada jaringan ini terjadi proses fotosintesis.
Sel pada parenkim palisade tersusun sangat rapat dan jaringan spons yang
merupakan jaringan yang di dalamnya terdapat pembuluh pengangkut. Pada
jaringan ini terdapat kloroplas, namun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan
dengan kloroplas dalam parenkim palisade.stomata terdapat diantara sel epidermis
bawah ,sedangkan untuk jaringan pengangkut nya terdiri dari xilem dan floem.
Pada preparat segar Caladium sp terlihat memiliki jaringan epidermis
yang terdiri dari epidermis abaxial dan epidermis adaxial yang berfungsi
melindungi jaringan yang berada didalam nya dan terdapat stomata diantara sel-
sel epidermis bawahnya.,jaringan mesofil yang terdiri dari jaringan spons yang
berfungsi dalam. Proses fotosintesis yang terjadi di semua sel penyusun jaringan
spons yang berbentuk membulat. Pada jaringan ini terdapat ruang antar sel sama
halnya dengan tumbuhan dikotil, jaringan spons pada tumbuhan monokotil di
dalamnya terdapat pembuluh pengangkut. Ciri khas jaringan spons yaitu adanya
lekukan-lekukan yang menjadi penghubung antar sel dan tidak terdapat jaringan
palisade,dan untuk jaringan pengangkutnya terdir dari xilem dan floem yang
terletak dibagian dalam.
Dan yang terakhir preparat yang diamati ialah preparat segar daun
Arthocarpus integer pada preparat daun ini terlihat adanya jaringan epidermis
abaxial dan epidermis adaxial dan terdapat stomata,dan pada jaringan mesofilnya
terdapat jaringan palisade dan jaringan spons yang terbentuk dari dari sel-sel
parenkim. Jaringan parenkim palisade merupakan jaringan parenkim pada daun
yang memiliki banyak kloroplas sehingga pada jaringan ini terjadi proses
fotosintesis. Sel pada parenkim palisade tersusun sangat rapat. Jaringan spons
pada tumbuhan ini merupakan jaringan yang di dalamnya terdapat pembuluh
pengangkut. Pada tumbuhan dikotil terdapat berkas vaskuler (pembuluh angkut),
yaitu terdiri dari xylem dan floem. Berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil ini
sedikit dan berkas pembuluh yang terlihat jarang susunannya.
Jenis rumput-rumputan dan jenis monokotiledonae sangat sering
mempunyai pola sejajar. Stomata tersusun dalam deretanmemanjang yang sejajar
dengan sumbu daun. Sel penutup pada stomata dapat berubah di tempat yang
sama ketinggiannya, lebih tinggi atau rendah dari epidermis. Istilah sejajar
bagijalannya berkas pembuluh dalam system tulang sejajar hanyalah cara
pendekatan saja. Diantara berkas sejajar itu tampak cabang halus yang berpola
juga dan menghubungkan semua berkas sejajar itu.
Daun monokotil ada yang serupa dengan dikotol tapi kebanyakan berbeda
karena daun-daunnya sering tidak tangkai daun. Pada apeks pucuk, pada
permulaan inisiasi muncullah tonjolan setempat yang kemudian berbentuk sabit
dan kemudian sebagai akibat pertumbuhan marginaldan apical akhirnya akan
mengelilinginya. Selagi primordium muda itu tumbuh ke atas berbentukseperti
tepi lancip.
Daun monokotiledon yang terbentuk secara vertical, tanpa pemisahan sisi
adaksial dan sisi abaksial, disebut daun unifasial. Tipe daun seperti ini diduga
berkembang berdasarkan pola simpodial. Meristem apical primer pada
primordiumnya dianggap yang menimbulkan pertumbuhan radial yang mula-
mula. Aktivitasnya berhenti sanagat dini primer
Pada dicotyledoneae umumnya daun mempunyai helaian daun yang lebar
dengan dasar yang kecil, dengan tangkai daun ataupun tidak. Pada daun yang
demikian pembentukan mengikuti beberapa stadia yaitu :
1. Pembentukan penonjolan-penonjolan
2. Pembentukan porosnya
3. Pembentukan helaian daun
Daun dikotil merupakan daun yang memiliki berkas pembuluh yang kecil
dan berukuran sedang tertutup oleh suatu pelepah. Pelepah sel parenchyma
disebut pelepah beras pembuluh. Sel-sel pelepah itu terbentuk memanjang dan
tersusun sejajar denganurat daun. Mempunyai protoplasma hidup, tetapi
kandungan kloroplstnya lebih sedikit dari pada sel-sel mesofil. Pada beberapa
spesies sama sekali tidak ada.
Daun yang mesofilnya kurang berkembang, palisade sering tidak ada,
ruang-ruang antar sel besar-besar. Epidermis sering dengan kutikula yang tipis
dan stomata biasa dari jenis phanetophar. Daun-daun demikian mempunyai sifat-
sifat hydromorphik. Tumbuhan dengan mesofilyang panjang tersusundan dengan
satu lapis palisade.
Pada daun dikotil, tulang daun yang lebih kecil terutama dalam mesofil,
namun tulang daun yang besar diselubungi jaringan dasar yang tidak
terdeferensiasi sebagai mesofil dan kandungan kloroplast hanya sedikit. Jaringan
itu yang berasosiasi dengan tulang daun yang lebih besar, muncul di atas
permukaandaun dan membentuk rusuk yangbiasanya berada disebelah asaksial
dari helai daun.


KESIMPULAN
Daun merupakan organ yang pertumbuhannya terbatas dan pada umumnya
simetris dorsiventral. Pipihnya daun berkaitan dengan fungsinya dalam
fotosintesis, karena dengan bentuk daun demikian maka luas daun yang
terekspose sinar matahari bisa lebih luas.
Kebanyakan tumbuhan dikotil herba, mesofilnya tidak terdiferensiasi.
Misalnya jaringan tiang tidak ada, atau kurang berkembang, ruang interseluler
besar, daun tipis, epidermis dengan kutikula tipis, dan stomata menonjol. Pada
tumbuhan dikotil, dibawah epidermis terdapat sel-sel parenkim. Sel-sel parenkim
tersebut membentuk jaringan parenkim palisade dan jaringam spons. Pada
tumbuhan monokotil tidak terdapat jaringan parenkim palisade, hanya terdapat
jaringan spons saja.
Daun tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda dalam susunan tulang daun
utamanya. Sebagian besar monokotil memiliki tulang daun utama parallel (sejajar)
yang menjalar sepanjang helai daun. Sebaliknya daun tumbuhan dikotil umumnya
memiliki banyak percabangan pada tulang daun utama.

SARAN
Sebaiknya preparat yang digunakan jangan ada yang double, karena
penampang yang terlihat menjadi berbeda, ada yang jelas ada yang tidak.
Sehingga praktikan harus menggambar ulang karena ada yang tampilannya lebih
baik. Hal ini mengurangi efisiensi waktu.
.






DAFTAR PUSTAKA

Admin Pusat Biologi. 2013. Struktur Anatomi Daun Dikotil dan Monokotil.
http://www.pusatbiologi.com/2013/03/struktur-anatomi-daun-dikotil-dan.html
Campbell, dkk. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta. Erlangga
Lakitan, B. 1996. Fisiologi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Jakarta :
Rajawali Pers
Mulyani,sri.2006.Anatomi Tumbuhan.Yogyakarta:Kansius
Syarif, 2009. Struktur dan Fungsi jaringan Tumbuhan. Bandung : Pusat
pengembangan
dan pemberdayaan Pendidikan
Haryanti, 2010. Jumlah Stomata pada Monokotil dan Dikotil. Jurnal Anatomi dan
Fisiologi Vol. XVIII, No. 2, Oktober 2010
http://permatasarinur.blogspot.com/2012/11/laporan-biologi_18.html
Perry, Sandy. 1991. "MONOCOTS AND DICOTS" Journal of Arboriculture
17(2): February 1991
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press.
KIR. 2011. Penjelasan Tentang Bentuk Daun. (online)
http://kir-31.blogspot.com/2011/02/penjelasan-tentang-bentuk-daun.html

You might also like