PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2013
ABSTRAK Daun merupakan organ yang paling penting bagi tumbuhan,daun dapat melakukan proses fotosintesis,seperti halnya pada batang dan akar daun juga tersusun atas jaringan-jaringan yang mendukung fungsi dari daun tersebut,selain itu tipe daun tidaklah sama ada tipe daun monokotil dan ada tipe daun yang dikotil,serta mempunyai struktur yang berbeda pula, seperti pada akar dan batang,pada daun juga memiliki jaringan-jaringan yang menyusunnya yaitu jaringan epidermis yang berfungsi melindungi jaringan yang ada dibagian dalam, jaringan ,mesofil yang berfungsi dalam proses fotosintesis, serta jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut air dan mineral serta hasil dari fotosintesis keseluruh bagian dari tumbuhan tersebut. pada umumnya daun terdiri atas helai daun dan dan tangkai daun yang menghubungkan daun kebatang,helaian daun dapat berupa daun tunggal atau daun majemuk agar kita mudah dalam mengenal lebih jauh tentang daun monokotil dan dikotil kita harus mengenal dan mengetahui hal-hal tersebut. Kata kunci : daun, monokotil, dikotil, jaringan, epidermis, mesofil Leaf is the most important organ for the plant, the leaves can make the process of photosynthesis, as well as the leaves on the stems and roots are also composed of tissues that support the function of the leaf, but it is not the same type of leaf monocot leaf types and leaf types dicots, as well as having different structures, such as the roots and stems, the leaves also have networks that compose that epidermal tissue that serve to protect existing network inside, tissues, mesophyll which function in photosynthesis, as well as a network carrier that serves transports water and minerals as well as the results of photosynthesis to all parts of the plant. Generally consist of leaves and leaf blade and leaf petiole that connects kebatang , leaf blade can be either a single leaf or compound leaves so that it is easy to get to know more about monocots and dicots leaves we have to know and understand these thing. Keywords: leaves, monocots, dicots, tissues, epidermis, mesophyll
PENDAHULUAN Daun adalah organ fotosintesis utama pada sebagian besar tumbuhan, meskipun batang yang berwarna hijau juga melakukan fotosintesis. Bentuk daun sangat bervariasi, namun pada umumnya terdiri dari suatu helai daun (blade) yang pipih dan tangkai daun yang disebut petiole, yang menyambungkan daun dengan buku batang. Rumput dan banyak tumbuhan monokotil lainnya diketahui tidak memiliki tangkai daun ; Sebaliknya tangkai daun tersebut membentuk suatui pelepah yang membungkus batang. Beberapa tumubuhan monokotil termasuk palem memiliki tangkai daun (Campbell, 2003). Daun pada umumnya berbentuk tipis melebar, berwarna hijau, duduk daun pada batang menghadap ke atas. Bentuk daun umumnya tipis, datar dan diperkuat oleh tulang daun dan memiliki permukaan luas untuk menerima cahaya. Daun berfungsi untuk transportasi dan menangkap cahaya untuk fotosintesis, yaitu perubahan energi matahari menjadi energi kimia (Syarif, 2009). Pada tumbuhan dikotil, daun terdiri atas tangkai (petiola) dan helai daun (lamina), sedangkan daun monokotil tidak bertangkai, langsung melekat pada batang. Jaringan penyusun daun meliputi epidermis, mesofil (parenkim), dan berkas pembuluh (Campbell, 2003). Seperti pada akar dan batang daun juga terdiri dari daun tumbuhan monokotil dan dikotil.Secara umum jarigan pada tumbuhan terdiri atas tiga jaringan yaitu jaringan kulit(epidermis),jaringan dasar(parenkima),dan jarinagan pengngkut(vaskuler). Epidermis daun merupakan jaringan terluar pada tumbuhan,epidermis daun mengandung kipas-kipas dan stomata yang terdapat pada kedua permukaan bawah saja,dibawah epidermis biasanya terdapat hipodermis,yang merupakan derivat dari epidermis.Epidermis atas biasanya dilindungi oleh kutikula atau lilin sebagai penahan terjadinya penguapanyang terlalau besar.Epidermis juga dapat termodifikasi menjadi trikoma yang berasal dari penonjolan epiderms,dapat berbentuk rambut,duri,gelembung atau tabung,yang berfungsi untuk melindungi dan memantulkan radiasi cahaya matahari.Sealain itu pada epidermis juga terdapat stomata, yaitu celah yang dibatasi oleh sel penutup. Lapisan epidermis atas berfungsi melindungi bagian dibawahnya. Stomata berfungsi sebagai tempat keluar masuknya udara dan dengan menghubungkan ruang-ruang antar sel di dalam jaringan parenkim dengan atmosfer. Pada tumbuhan darat, stomata terletak dipermukaan bawah daun, sedangkan pada tumbuhan air terdapat di atas permukaan daun (Lakitan, 1996). Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian yang lain pada tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau melekkatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu, daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula. Bagian tumbuh-tumbuhan ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada batang. Pada waktu akan runtuh warna daun berubah menjadi kekuning-kuningan dan akhirnya menjadi perang. (Tjitrosoepomo, 2007 ) Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk- bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang. Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air. (Wikipedia, 2013) Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air. Daun tua telah kehilangan klorofil sebagai bagian dari penuaan. Ada beberapa fungsi atau manfaat daun bagi tumbuhan, antara lain : 1. Tempat Terjadinya Fotosintesis Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. 2. Sebagai Organ Pernapasan atau Respirasi Stomata berfungsi sebagai organ respirasi. Stomata mengambil CO 2
dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O 2 sebagai hasil fotosintesis. Stomata ibarat hidung kita dimana stomata mengambil CO 2 dari udara dan mengeluarkan O 2 , sedangkan hidung mengambil O 2 dan mengeluarkan CO 2 . Stomata terletak di epidermis bawah. Selain stomata, tumbuhan tingkat tinggi juga bernafas melalui lentisel yang terletak pada batang. 3. Tempat Terjadinya Transpirasi Transpirasi adalah hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan. 4. Tempat Terjadinya Gutasi Gutasi adalah proses pelepasan air dari jaringan daun dalam bentuk cair. Gutasi terjadi melalui lubang-lubang pengeluaran yang terdapat pada bagian tepi daun sebagai bagian dari proses pengeluaran kelebihan air sebagai sisa metabolisme, khususnya pada saat pengeluaran dengan cara transpirasi (penguapan) tidak efektif, misalnya pada malam hari. Gutasi dapat diamati pada pagi hari dan dapat disalahartikan sebagai embun. Ia terlihat sebagai tetes-tetes air di tepi daun yang tersusun teratur, sesuai dengan lokasi lubang pengeluaran. 5. Alat Perkembangbiakkan Vegetatif Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual (tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan dan betina). Reproduksi vegetatif bisa terjadi secara alami maupun buatan. Perkembangbiakan dengan membelah diri biasanya terjadi pada hewan tingkat rendah, bersel satu (protozoa), misalnya : amoeba dan paramaecium. Pembelahan diri biner jika terjadi pembelahan individu menjadi 2 individu baru, dan disebut pembelahan diri multipel (perkembangbiakan dengan spora) jika pembelahan individu menjadi banyak individu, misalnya: plasmanium. (KIR, 2011) Berkas pengangkut yaitu yang terdiri dari xilem dan floem,pada daun terdapat tulang daun dan mempunyai susuna seperti pada batang,walaupun tidak selalu terdapat pada batang. tulang-tulang cabang dan urat-urat daun yang terlihat menonjol pada permukaan bawah daun. Pembuluh pengakut ini merupakn lanjutan pembuluh angkut pada batang walaupun tidak seluas pada batang (campbel, 2003). 1. Struktur Anatomi Daun Dikotil pada Nerium oleander Sebagian besar dauin dorsiventral. Daun ini terletak horizontal dengan permukaan atas dan bawah yg berbeda. Berikut merupakan penampang daun Nerium oleander : a. Epidermis Epidermis adalah jaringan yang letaknya paling luar. Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel, dinding sel bagian luar mengalami penebalan tetapi dinding sel bagian dalam tetap tipis. Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata.Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok. Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis. (Haryanti, 2010) Permukaan daun tertutup oleh epidermis yang terdiri dari epidermis atas dan epidermis bawah. Pada bagian atas epidermis terdsapat kutikula yang merupakan diferensiasi dari epidermis, kutikula tebal berfungsi untuk mencegah transpirasi berlebihan dan melindungi dari luka. Epidermis atas tediri dari lapisan dan tidak terdapat stoma. Pada epidermis bawah hanya terdiri satu lapisan dan dilengkapidengan stomata kriptofor yang dijaga oleh sel penjaga berbentuk ginjal. Sel penjaga mendukung kloroplas. Stomata pori-pori terbuka ke dalam rongga sub stomata dalam mesofil untuk memfasilitasi pertukaran gas. b. Mesofil Mesofil pada Nerium oleander terdiri dari sel parenkim palisade yang bentuknya memanjang dengan ukuran yang sama tampak seperti batang yang terssusun dalam deretan sehingga tidak terdapat rongga antar sel. Sel parenkim palisade tersusun atas satu lapisan yang terletak di bawah epidermis multilateral. Sedangkan parenkim spons bentuk dan ukurannya berbeda, letaknya tidak beraturan sehingga terdapat ronggan anatarsel satu dengan yang lainnya. Sel-sel dari jaringan disekitar vena yang kompak diatur untuk memberikan kekuatan mekanik. Sel-sel ini juga menyimpan makanan dalam bentuk pati dan protein. c. Berkas Pengangkut Pada Nerium oleander mempunyai pertulangan daun menyirip dengan tulang daun yang ukurannya berbeda, tergantung pada tingkat percabangannya. Pertulangan sejajar ini saling berhubungan dengan ikatan yang sangat tipis dan tersebar melewati bagian tengah daun dan membentuk ibutulang, dan disini bercabang menjadi tulang daun yang lebih kecil yang tersebar diseluruh helaian daun. Tulang daun yang lebih ingan parenkim yang kecil dibentuk oleh jaringan parenkim yang miskin kloroplas dan jaringan penyokongnya berupa kolenkim. Oleh karena itu tulang dsaun yang besar tidak mempunyai kontak langsung dengan mesofil. Monocot is a shortened form of monocotyledon meaning one seed leaf. This is a reference to the single leaf that appears when monocots germinate. Monocots are the smaller of the two groups, having about 60,000 species. These include the grasses, lilies, irises, orchids, palms, aroids, sedges and many pond weeds. The structures monocots have in common include parallel veins, scattered vascular bundles, an absence of woody secondary growth and flower parts in multiples of three. The dicots comprise some 190,000 species that include almost all the familiar non-coniferous trees and shrubs and nearly all the annual herbs excluding grasses. Dicot is also a shortened form derived from the word dicotyledon referring to the two seed leaves present after germination. Dicot veins are usually netlike, there is a single continuous vascular ring, woody secondary growth is present in trees and shrubs and flower parts occur in multiples of 4s or 5s. Monokotil berarti satu keping biji. Monokotil memiliki sekitar 60.000 spesies. ini termasuk rumput, bunga lili, iris, anggrek, palem, aroids, teki tahunan dan banyak gulma kolam. struktur monokotil memiliki struktur ikatan pembuluh tersebar, tidak adanya pertumbuhan dan bunga sekunder bagian kayu. Dikotil terdiri dari sekitar 190.000 spesies yang mencakup hampir semua familiar non-konifera pohon dan semak-semak dan hampir semua bumbu tahunan termasuk rumput. Dikotil berasal dari kata dicotyledon mengacu pada dua biji daun hadir setelah perkecambahan. struktur anatomi dikotil biasanya memiliki cincin vaskular dan pertumbuhan sekunder berkayu. (Perry, 1991)
METODOLOGI Praktikum mengenai jaringan pada dun monokotil dan dikotil, dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2014 di laboratorium pendidikan biologi, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, universitas tanjungpura pontianak, pukul 07.30 - selesai WIB. Adapun alat dan bahan yang digunakan saat praktikum ini, yaitu Alat yang digunakan berupa mikroskop, silet, pipet tetes, beaker glass, gelas objek, dan kaca penutup. Sedangkan bahan yang digunakan berupa preparat awetan daun monokotil Zea Mays L, preparat daun awetan dikotil Ficus sp, preparat segar daun monokotil Caladium sp, preparat segar daun dikotil Arthocarpus integra dan air. Langkah kerja pada praktikum ini yaitu preparat yang telah disiapkan berupa preparat daun monokotil Zea Mays L dan preparat daun dikotil Ficus sp kemudian diamati dengan mikroskop dari perbesaran lemah hingga perbesaran yang kuat. Setelah jaringan daun yang tampak, digambar dan diberi keterangan. Pada preparat segar berupa preparat segar daun monokotil Caladium sp dan preparat segar daun dikotil Arthocarpus integra, kemudian daun masing-masing disiapkan untuk disayat setipis mungkin dengan silet dan diletakkan pada gelas objek dan ditetesi dengan air secukupnya serta ditutupi dengan kaca penutup. Kemudian diamati dengan mikroskop dengan perbesaran yang lemah ke perbesaran yang besar. Kemudian diamati jaringan daun yang tampak, digambar dan diberi keterangan.
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Setelah melakukan pengamatan maka didapatkanlah hasil seperti dibawah berikut keterangannya.
Gambar 1. Anatomi Daun Zea mays L
Gambar 2. Anatomi Daun Ficus sp
Gambar 2. Anatomi Daun Caladium sp
Gambar 3. Anatomi Daun Arthocarpus integer Pada preparat awetan Zea mays terdapat jaringan jarungan epidermis,iaringan dasar,dan jaringan pengangkut,dimana pada epideris terdapat epidermis abaxial yang terletak pada lapisan paling luar bagian atas dan adxial yang terletak dilapisan palng luar bagian bawah,diantara epidermis bawah terdapat celah yang disebut dengan stomata sedangkan untuk jaringan mesofilnya pada daun Zea mays hanya memiliki jaringan spongy,sedangkan untuk jaringan pengangkutnya terdiri dari xilem dan floem yang terletak sejajar. Pada preparat awetan Ficus terdapat jaringan epidermis,mesofil dan jaringan penganagkut,epidermis terdiri dari epidermis atas dan epidermis bawah,pada Ficus (tumbuhan dikotil)terdapat sel-sel parenkim yang akan membentuk menjadi jaringan palisade jaringan parenkim pada daun yang memiliki banyak kloroplas sehingga pada jaringan ini terjadi proses fotosintesis. Sel pada parenkim palisade tersusun sangat rapat dan jaringan spons yang merupakan jaringan yang di dalamnya terdapat pembuluh pengangkut. Pada jaringan ini terdapat kloroplas, namun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan kloroplas dalam parenkim palisade.stomata terdapat diantara sel epidermis bawah ,sedangkan untuk jaringan pengangkut nya terdiri dari xilem dan floem. Pada preparat segar Caladium sp terlihat memiliki jaringan epidermis yang terdiri dari epidermis abaxial dan epidermis adaxial yang berfungsi melindungi jaringan yang berada didalam nya dan terdapat stomata diantara sel- sel epidermis bawahnya.,jaringan mesofil yang terdiri dari jaringan spons yang berfungsi dalam. Proses fotosintesis yang terjadi di semua sel penyusun jaringan spons yang berbentuk membulat. Pada jaringan ini terdapat ruang antar sel sama halnya dengan tumbuhan dikotil, jaringan spons pada tumbuhan monokotil di dalamnya terdapat pembuluh pengangkut. Ciri khas jaringan spons yaitu adanya lekukan-lekukan yang menjadi penghubung antar sel dan tidak terdapat jaringan palisade,dan untuk jaringan pengangkutnya terdir dari xilem dan floem yang terletak dibagian dalam. Dan yang terakhir preparat yang diamati ialah preparat segar daun Arthocarpus integer pada preparat daun ini terlihat adanya jaringan epidermis abaxial dan epidermis adaxial dan terdapat stomata,dan pada jaringan mesofilnya terdapat jaringan palisade dan jaringan spons yang terbentuk dari dari sel-sel parenkim. Jaringan parenkim palisade merupakan jaringan parenkim pada daun yang memiliki banyak kloroplas sehingga pada jaringan ini terjadi proses fotosintesis. Sel pada parenkim palisade tersusun sangat rapat. Jaringan spons pada tumbuhan ini merupakan jaringan yang di dalamnya terdapat pembuluh pengangkut. Pada tumbuhan dikotil terdapat berkas vaskuler (pembuluh angkut), yaitu terdiri dari xylem dan floem. Berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil ini sedikit dan berkas pembuluh yang terlihat jarang susunannya. Jenis rumput-rumputan dan jenis monokotiledonae sangat sering mempunyai pola sejajar. Stomata tersusun dalam deretanmemanjang yang sejajar dengan sumbu daun. Sel penutup pada stomata dapat berubah di tempat yang sama ketinggiannya, lebih tinggi atau rendah dari epidermis. Istilah sejajar bagijalannya berkas pembuluh dalam system tulang sejajar hanyalah cara pendekatan saja. Diantara berkas sejajar itu tampak cabang halus yang berpola juga dan menghubungkan semua berkas sejajar itu. Daun monokotil ada yang serupa dengan dikotol tapi kebanyakan berbeda karena daun-daunnya sering tidak tangkai daun. Pada apeks pucuk, pada permulaan inisiasi muncullah tonjolan setempat yang kemudian berbentuk sabit dan kemudian sebagai akibat pertumbuhan marginaldan apical akhirnya akan mengelilinginya. Selagi primordium muda itu tumbuh ke atas berbentukseperti tepi lancip. Daun monokotiledon yang terbentuk secara vertical, tanpa pemisahan sisi adaksial dan sisi abaksial, disebut daun unifasial. Tipe daun seperti ini diduga berkembang berdasarkan pola simpodial. Meristem apical primer pada primordiumnya dianggap yang menimbulkan pertumbuhan radial yang mula- mula. Aktivitasnya berhenti sanagat dini primer Pada dicotyledoneae umumnya daun mempunyai helaian daun yang lebar dengan dasar yang kecil, dengan tangkai daun ataupun tidak. Pada daun yang demikian pembentukan mengikuti beberapa stadia yaitu : 1. Pembentukan penonjolan-penonjolan 2. Pembentukan porosnya 3. Pembentukan helaian daun Daun dikotil merupakan daun yang memiliki berkas pembuluh yang kecil dan berukuran sedang tertutup oleh suatu pelepah. Pelepah sel parenchyma disebut pelepah beras pembuluh. Sel-sel pelepah itu terbentuk memanjang dan tersusun sejajar denganurat daun. Mempunyai protoplasma hidup, tetapi kandungan kloroplstnya lebih sedikit dari pada sel-sel mesofil. Pada beberapa spesies sama sekali tidak ada. Daun yang mesofilnya kurang berkembang, palisade sering tidak ada, ruang-ruang antar sel besar-besar. Epidermis sering dengan kutikula yang tipis dan stomata biasa dari jenis phanetophar. Daun-daun demikian mempunyai sifat- sifat hydromorphik. Tumbuhan dengan mesofilyang panjang tersusundan dengan satu lapis palisade. Pada daun dikotil, tulang daun yang lebih kecil terutama dalam mesofil, namun tulang daun yang besar diselubungi jaringan dasar yang tidak terdeferensiasi sebagai mesofil dan kandungan kloroplast hanya sedikit. Jaringan itu yang berasosiasi dengan tulang daun yang lebih besar, muncul di atas permukaandaun dan membentuk rusuk yangbiasanya berada disebelah asaksial dari helai daun.
KESIMPULAN Daun merupakan organ yang pertumbuhannya terbatas dan pada umumnya simetris dorsiventral. Pipihnya daun berkaitan dengan fungsinya dalam fotosintesis, karena dengan bentuk daun demikian maka luas daun yang terekspose sinar matahari bisa lebih luas. Kebanyakan tumbuhan dikotil herba, mesofilnya tidak terdiferensiasi. Misalnya jaringan tiang tidak ada, atau kurang berkembang, ruang interseluler besar, daun tipis, epidermis dengan kutikula tipis, dan stomata menonjol. Pada tumbuhan dikotil, dibawah epidermis terdapat sel-sel parenkim. Sel-sel parenkim tersebut membentuk jaringan parenkim palisade dan jaringam spons. Pada tumbuhan monokotil tidak terdapat jaringan parenkim palisade, hanya terdapat jaringan spons saja. Daun tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda dalam susunan tulang daun utamanya. Sebagian besar monokotil memiliki tulang daun utama parallel (sejajar) yang menjalar sepanjang helai daun. Sebaliknya daun tumbuhan dikotil umumnya memiliki banyak percabangan pada tulang daun utama.
SARAN Sebaiknya preparat yang digunakan jangan ada yang double, karena penampang yang terlihat menjadi berbeda, ada yang jelas ada yang tidak. Sehingga praktikan harus menggambar ulang karena ada yang tampilannya lebih baik. Hal ini mengurangi efisiensi waktu. .
DAFTAR PUSTAKA
Admin Pusat Biologi. 2013. Struktur Anatomi Daun Dikotil dan Monokotil. http://www.pusatbiologi.com/2013/03/struktur-anatomi-daun-dikotil-dan.html Campbell, dkk. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta. Erlangga Lakitan, B. 1996. Fisiologi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Jakarta : Rajawali Pers Mulyani,sri.2006.Anatomi Tumbuhan.Yogyakarta:Kansius Syarif, 2009. Struktur dan Fungsi jaringan Tumbuhan. Bandung : Pusat pengembangan dan pemberdayaan Pendidikan Haryanti, 2010. Jumlah Stomata pada Monokotil dan Dikotil. Jurnal Anatomi dan Fisiologi Vol. XVIII, No. 2, Oktober 2010 http://permatasarinur.blogspot.com/2012/11/laporan-biologi_18.html Perry, Sandy. 1991. "MONOCOTS AND DICOTS" Journal of Arboriculture 17(2): February 1991 Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. KIR. 2011. Penjelasan Tentang Bentuk Daun. (online) http://kir-31.blogspot.com/2011/02/penjelasan-tentang-bentuk-daun.html