You are on page 1of 15

i

Judul : Penerapan Peramalan Keuangan Pada Koperasi Sumber Rejeki


Kecamatan Ngantang-Malang.
Agustin Wulansari
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang
Email : Agustinwulan87@yahoo.co.id

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan studi kasus perencanaan keuangan pada koperasi
Sumber Rejeki. Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen, berhasil atau
gagalnya pencapaian yang telah ditetapkan bergantung pada perencanaan. Peramalan
keuangan dibuat untuk meramalkan kebutuhan dana tambahan yang diperlukan
perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hasil peramalan keuangan pada
koperasiSumber Rejeki untuk tahun 2014 dan untuk mengetahui besarnya AFN
(Additional Fund Needed) atau tambahan dana yang dibutuhkan pada koperasi
Sumber Rejeki untuk tahun 2014. Kegunaan dari hasil penelitian khususnya bagi
manajemen perusahaan yaitu dapat digunakan manajemen sebagai pertimbangan
dalam menyusun ramalan perencanaan keuangan di masa mendatang.
Berdasarkan hasil analisis dan mengenai penyusunan rencana keuangan pada
koperasi Sumber Rejeki tahun 2014 dapat disipulkan bahwa nilai estimasi
penjualan sebesar Rp. 8.443.135.730,62 atau mengalami pertumbuhan penjualan
sebesar 39%. Berdasarkan hasil perhitungan mengenai pertumbuhan penjualan
tersebut maka, besarnya laba yang diestimasikan tahun 2014 yaitu sebesar Rp.
28.527.024,56. Dari hasil proyeksi neraca dapat diketahui perusahaan memerlukan
dana tambahan yang dibutuhkan (AFN) yaitu sebesar Rp. 64.214.547,83.

Kata Kunci: Peramalan Keuangan, Additional Fund Needed (AFN).






ii

Title : The Application Of Forecasting On Financial Sumber Rejeki Cooperation
Ngantang-Malang.
Agustin Wulansari
Economics and business fakulty University of Malang
Email : Agustinwulan87@yahoo.co.id

ABSTRACT
. This research is a case study financial forecasting on the Sumber Rejeki
Planning is one of the functions of management, successful or failed set achievement
depends on planning. The financial planning is very important for the company,
planning is well crafted and aligned with the strategy that has been set will include
financial forecasting activities.
The purpose of this research is to know the result of financial forecasting on
Sumber Rejeki cooperation for 2014 and to know the magnitude of 2014 AFN
(additional fund needed) or additional funds needed in Sumber Rejeki cooperation
to 2014. The usefulness of research results especialdly for the management of the
company which can be used as consideration in drawing up the management
forecasts future financial planning.
Based on the results of the anlysis and the preparation of financial plan at a
Sumber Rejeki cooperation 2014 can be concluded that the value of estimated
sales of Rp. 8.443.135.730,62 or esperiencing sales groth of 39 %. Based on the
results of calculation of the sales growth, the magnitude of profit approximate
estimation 2014 is amounting to Rp. 28.527.024,56. From the results of the
projection of the balance sheet can be known to the company requires additioanal
funds needed (AFN) which amounted to Rp. 64.214.547,83.

Keyword:Financial Forecasting, Additional Fund Needed (AFN).






iii



A. Latar Belakang
Koperasi sebagai bentuk
badan usaha yang bergerak di
bidang perekonomian mempunyai
tatanan manajemen yang agak
berbeda dengan badan usaha
lainnya seperti BUMN maupun
BUMS. Perbedaan tersebut
bersumber dari hakikat
manajemen koperasi yang dasar
filsafahnya adalah dari, oleh dan
untuk anggota yang
mencerminkan pelaksanaan
filsafah demokrasi dalam dunia
usaha yang menjadi ciri khas
koperasi.
Koperasi hendaknya
menerapkan manajemen koperasi
dalam mengelola usahanya. semua
unsur-unsur manajemen koperasi
harus bekerja menurut fungsinnya
masing-masing dalam serentetan
kegiatan-kegiatan yang perlu
dilaksanakan untuk mencapai
tujuan bersama. Fungsi-fungsi
yang dimaksud meliputi: Planing,
Organizing, Actuating, dan
Controlling. Tujuan bersama
pada Koperasi Sumber Rejeki
yaitu maksimalisasi keuntungan.
Usaha peningkatan penjualan dan
berusaha dapat tumbuh dan
berkembang sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
Proses perencanaan ini
merupakan bagian terpadu dari
tugas manajer keuangan, terutama
dalam kelancaran penjualan yang
membutuhkan biaya besar. Para
manajer dan investor sangat
berkepentingan dengan arus kas di
masa mendatang, maka manajer
keuangan harus
mempertimbangkan bagaimana
kemungkinan pertumbuhan dan
sumber pembiayaan akan
mempengaruhi arus kas
perusahaan. Untuk
memproyeksikan arus kas
diperlukan proyeksi laporan
keuangan (Westen dan Brigham,
1993: 334).
Agar bisa menjual produk
atau jasanya, perusahaan
membutuhkan aktiva, dan agar
penjualan meningkat, aktivanya
juga harus ditambah. Karena
penyediaan modal memerlukan
waktu, maka penting bahwa
perusahaan membuat estimasi
yang cukup tepat atas taksiran
modal yang akan diperlukan
sehingga jauh sebelumnya dapat
disusun rencana yang matang
untuk memperoleh dana tersebut
(Westen dan Brigham, 1993: 334).

Tabel 1.1 Pendapatan pada Koperasi
Sumber Rejeki
No Tahun Pendapatan (Rp)
1 2004 281.159.547,28
2 2005 634.097.000,20
3 2006 1.001.928.375,23

2

4 2007 1.950.230.058,41
5 2008 3.704.932.424
6 2009 5.573.055.144
7 2010 6.298.590.759,33
8 2011 6.506.125.144
9 2012 6.685.829.483
10 2013 6.093.362.332,64
Sumber: Laporan RAT Koperasi Sumber
Rejeki
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat
dilihat bahwa jumlah pendapatan
pada Koperasi Sumber Rejeki
menunjukkan peningkatan. Hasil
tersebut membuktikan bahwa
adanya peningkatan kinerja
keuangan yang telah dicapai
perusahaan, adanya peningkatan
tersebut juga membuktikan bahwa
koperasi dapat memanfaatkan atas
faktor-faktor produksi secara
maksimal. Koperasi tentunya
sangat membutuhkan adanya
perencanaan keuangan agar
pendapatan koperasi mengalami
peningkatan. koperasi
memerlukan adanya peramalan
keuangan guna
mempertimbangkan kemungkinan
pertumbuhan pendapatan,
seberapa kebutuhan sumber
pembiayaan dan mengantisipasi
adanya resiko kerugian di masa
yang akan datang.
Perencanaan keuangan
sangat dibutuhkan oleh Koperasi
Sumber Rejeki guna
mengantisipasi penurunan Sisa
Hasil Usaha dan ketepatan dalam
menentukan kebutuhan dana di
masa yang akan datang.
Berdasarkan penjelasan di atas,
penelitian akan difokuskan untuk
mengetahui peramalan keuangan
pada tahun 2014 dan untuk
mengetahui besarnya dana
tambahan di dalam koperasi
sumber rejeki. Data yang
digunakan adalah laporan
keuangan secara tahunan yaitu
pada tahun 2004-2013. Oleh
karena itu, judul yang diambil
oleh peneliti adalah Penerapan
Peramalan Keuangan Pada
Koperasi Sumber
RejekiKecamatan Ngantang-
Malang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar
belakang masalah yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka
rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :
1. Berapa hasil peramalan
penjualan pada Koperasi
Sumber Rejeki Kecamatan
Ngantang, pada tahun 2014?
2. Berapa dana tambahan (AFN)
yang dibutuhkan pada tahun
2014?
C. Batasan Penelitian
Batasan masalah dibuat untuk
lebih mengarahkan pembahasan
agar tidak terjadi perluasan dan
lebih terfokus sesuai dengan ruang
lingkup pembahasan. Penulis
membatasi pada data yang
digunakan yaitu laporan keuangan
tahun 2004-2013.

3

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan Penelitian
1). Untuk mengetahui peramalan
keuangan pada Koperasi Sumber
Rejeki Kecamatan Ngantang
untuk tahun 2014.
2). Untuk mengetahui dana
tambahan yang dibutuhkan pada
Koperasi Sumber Rejeki
Kecamatan Ngantang untuk tahun
2014.
Kegunaan Penelitian
1). Bagi Pihak Manajemen
Koperasi Sumber Rejeki
Kecamatan Ngantang.
Hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam menyusun
rencana keuangan di masa
mendatang.
2) Bagi Kreditur Koperasi
Sumber Rejeki
Hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam
menyusun ramalan
keuangan di masa
mendatang.
3) Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan tambahan
referensi, baik untuk
penelitian serupa atau
untuk menambah
pengetahuan mengenai
penyusunan rencana
keuangan koperasi.



E. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang dilakukan
oleh Bambang Edy Slamet
(2011), dengan objek penelitian
yaitu Koperasi Sae Pujon.
Kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian tersebut bahwa
peramalan Permintaan dengan
menggunakan metode Linier
Reggretion/least Square. Dapat
diketahui bahwa tahun 2011
jumlah permintaan susu
pasteurisasi merk sae pada
koperasi pujon untuk tahun
2011 adalah sebesar 460.812,4
unit atau mengalami
peningkatan sebesar 1,954%
apabila di bandingkan dengan
tahun 2010.

F. Landasan Teori
1. Perencanaan Keuangan
Salah satu dari fungsi
manajemen adalah
perencanaan. Perencanaan
merupakan upaya antisipasi
sebelum melakukan sesuatu
agar apa yang dilakukan
dapat berhasil dengan baik.
Tujuan utama perencanaan
adalah untuk memberikan
proses umpan maju (Feed
Forward) agar dapat
memberikan arahan kepada
setiap manajer dalam

4

pengambilan keputusan
operasional sehari-hari
(M.Nafarin,2007:4).
Perencanaan
berhubungan dengan masa
depan yang penuh
ketidakpastian
(Uncertainty). Kepala
bagian financial harus selalu
mengadakan forecasting
(peramalan dan estimasi
perkiraan) terhadap masa
yang akan datang tersebut
dengan tepat. Dalam hal ini
perencanaan meliputi
perencanaan jangka panjang
(Long Range Financial
Planning) dan perencanaan-
perencanaan jangka pendek
(Short Range Financial
Planning) (Gitosudarmo dan
Basri, 2002:289).
Rencana-rencana
aktivitas tentu saja haruslah
untuk tujuan-tujuan
financial. Untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut
bagian finansial harus
melaksanakan 4 fungsi yaitu
(Gitosudarmo dan Basri,
2002:290):
Fungsi Investasi
Fungsi mencari dana
Fungsi pembelanjaan
Fungsi mencari dana
Perencanaan keuangan
merupakan aspek penting dari
operasi dan sumber
penghasilan perusahaan
karena membarikan petunjuk
yang mengarah,
mengkoordinasikan dan
mengontrol kegiatan
perusahaan untuk mencapai
tujuan. Proses perencanaan
keuangan dimulai dari rencana
keuangan jangka panjang
(strategi). Perencanaan
keuangan jangka panjang pada
akhirnya menjadi pedoman
bagi penyusunan rencana
jangka pendek (operasional)
dan anggaran (Sundjaja dan
Berlian, 2003: 162).
Menurut Brigham dan
Huston (2001: 120), proses
perencanaan keuangan
dimulai dengan:
a. Ramalan penjualan
Ramalan penjualan
(sales forecast) umumnya
dimulai dengan tinjauan atas
penjualan 5 atau 10 tahun
yang lalu, yang biasanya
dinyatakan dalam bentuk
grafik pertumbuhan penjualan
untuk 5 tahun terakhir.
b. Peramalan laporan keuangan,
langkah-langkahnya:
1). Meramalkan laporan laba-rugi
Laporan laba rugi untuk
tahun mendatang diramalkan
untuk mendapatkan suatu estimasi
atas laba yang dilaporkan dan
jumlah laba ditahan yang akan
akan dihasilkan perusahaan
selama lima tahun tersebut. Hal
ini memerlukan asumsi-asumsi
tentang resiko biaya operasi, tarif
pajak, beban bunga dan rasio
pembayaran deviden.
2). Meramalkan neraca
Jika penjualan dinaikkan,
maka aktivitasnya harus tumbuh,
karena perusahaan beroperasi

5

pada kapasitas yang penuh, maka
setiap pos aktivitas harus
ditambahkan jika ingin penjualan
yang lebih tinggi untuk dicapai.
3). Mendapatkan dana tambahan
yang diperlukan
Dana tambahan yang
diperlukan atau AFN
(Addinitional Fund Needed)
adalah dana yang diperoleh
perusahaan secara eksternal
melalui pinjaman atau dengan
menjual saham biasa atau preferen
baru .


2. Peramalan penjualan
Peramalan penjualan sangat
penting dalam perencanaan dan
pengambilan keputusan khususnya
di bidang produksi. Menurut
sifatnya, cara (metode untuk
melakukan ramalan tersebut dapat
dibedakan menjadi dua
pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan kualitatif (non-
statistical method atau opinion
method)
Pendekatan ini menitikberatkan
pada pendapat seseorang. Adapun
beberapa penaksiran yang bersifat
kualitatif ini, antara lain:
1) Pendapat pimpinan bagian
pemasaran (excekutive
opinion).
2) Pendapat para petugas
penjualan (salesman).
3) Pendapat lembaga-lembaga
penyalur (channel of
distribution)/
4) Pendapat konsumen (melalui
penelitian pasar).
5) Pendapat para ahli yang
dipandang memahami
(konsultan)
b. Pendekatan kuantitatif (statistical
method and mathematical
method)
Pendekatan ini menitik beratkan
pada perhitungan-perhitungan
angka dengan menggunakan
berbagai metode statistika. Cara
penaksiran yang bersifat
kuantitatif bisa dilakukan dengan
mendasarkan diri pada data
historis dari satu variabel saja,
yaitu variabel yang ditaksir
sendiri. Adapun operasionalnya
antara lain dengan metode trend
bebas (free hand method),
metode trend setengah rata-rata
(semi average method), metode
trend moment (moment method),
metode trend least-square (least
square method), metode
kuadratik (parabolic method),
dan metode eksponensial
(exponential method).
Ramalan penjualan
merupakan faktor penting
dalam perencanaan
perusahaan karena ramalan
penjualan menentukan
anggaran jualan dan angaran
jualan menentukan anggaran
produk, anggaran biaya
pabrik, anggaran beban usaha,
anggaran kas, anggaran laba
rugi, dan anggaran neraca.
Teknik ramalan jualan dapat
dilakukan secara kualitatif
dan kuantitatif atau gabungan
keduanya (M. Nafarin, 2007:
96).

6

Ramalan penjualan
(sales forecast) umumnya
dimulai dengan tinjauan atas
penjualan selama 5 tahun atau
10 tahun yang lalu, yang
biasanya dinyatakan dalam
bentuk grafik pertumbuhan
penjualan untuk 5 tahun
terakhir (Brigham dan
Houston, 2001: 117).
3. Analisis deret berkala dan
peramalan
Analisis deret berkala
(time series) adalah
sekumpulan data yang dicatat
dalam suatu periode tertentu
atau yang berurutan menurut
waktu (misal: hari, minggu,
bulan, tahun). Ahli ekonomi
Nerlove ( Gujarati,1995)
mengungkapkan bahwa
perilaku manusia banyak
dipengaruhi kondisi atau
waktu sebelumnya.
Deret berkala mempunyai
empat komponen yaitu :
a) Trend ( kecenderungan ):
Positif & Negatif.
Trend adalah keadaan data
yang menaik atau menurun
dari waktu ke waktu.
b) Variasi musim
Variasi musiman adalah
fluktuasi yang muncul secara
reguler setiap tahun yang
biasanya disebabkan oleh
iklim. kebiasaan (mempunyai
pola tetap dari waktu ke
waktu).
c) Variasi siklus
Variasi siklis muncul ketika
data dipengaruhi oleh
fluktuasi ekonomi jangka
panjang, variasi siklis ini bisa
terulang setelah jangka waktu
tertentu.
d) Variasi yang tidak tetap (
irregular variation )
Variasi random adalah
suatu variasi atau gerakan
yang tidak teratur
(irregular). Variasi ini pada
kenyataannya sulit
diprediksi.
Sumber:
http://digensia.wordpress.com/2012/08/24
/analisa-time-series/
Melakukan analisis deret
berkala baik berupa tren,
variasi musiman, dan siklus
berguna untuk mengetahui
kondisi masa mendatang.
Peramalan baik penjualan,
produksi, pertumbuhan
ekonomi, dan sebagainya baik
jangka pendek (kurang dari 1
tahun), maupun jangka
panjang (lebih dari 3 tahun)
berguna bagi penyusunan
rencana perusahaan dan
Negara. Mengetahui kondisi
masa depan baik dari sisi
produksi maupun penjualan,
mendorong perusahaan
mempersiapkan segala sesuatu
sedini mungkin, sehingga hasil
yang dicapai dapat optimal
(Suharyadi, 2008: 177).
Deret berkala mempunyai
4 komponen yaitu tren
(kecenderungan), variasi
musim, variasi siklus, dan
variasi tidak tetap (irregular

7

variation). Analisis yang
digunakan peneliti
menggunakan analisis tren.

4. Analisis Tren
Tren adalah suatu
gerakan kecenderungan naik
atau turun dalam jangka waktu
panjang yang diperoleh dari
rata-rata perubahan dari waktu
ke waktu dan nilainya cukup
rata atau mulus (smooth). Tren
data berkala bisa berbentuk
tren yang meningkat dan
menurun secara mulus. Tren
yang meningkat disebut tren
positif dan tren yang menurun
disebut tren negative. Tren
positif mempunyai
kecenderungan nilai ramalan
(Y) meningkat dengan
meningkatnya nilai waktu (X)
dan sebaliknya dengan tren
negatif.

5. Metode Analisis Tren
Terdapat 4 metode yaitu :
a. Metode semi rata-rata
(Semi Average Method)
b. Metode kuadrat terkecil
(least square method)
c. Metode tren kuadratis
(Quadratic Trend Method)
d. Metode tren eksponensial
(Exponential Trend
Method)

Setelah menghitung dengan
4 metode tadi, sebaiknya
dilanjutkan dengan mengukur
ketepatan dilakukan dengan cara
menghitung nilai selisih antara data
dengan peramalan yang paling
kecil. Metode yang lebih baik
apabila mempunyai nilai ( Y-
Y)
2
lebih kecil. Atau mempunya
tingkat kesalahan yang lebih kecil.
G. KERANGKA PIKIR
PENELITIAN
Koperasi beroperasi dengan
melakukan kegiatan
operasionalnya berupa
pengelolaan unit-unit usaha yang
dikelolanya. Untuk mengetahui
tingkat penjualannya pada tahun
berikutnya, langkah pertama
meramalkan penjualan untuk
mengetahui penjualan tahun 2014
selanjutnya menghitung
pertumbuhan penjualan sebagai
bahan patokan peramalan dalam
menghitung laporan laba rugi dan
laporan neraca tahun 2014 yang
diproyeksikan. Langkah
berikutnya menetapkan berapa
besarnya dana tambahan (AFN)
menggunakan proporsi dan rumus
dalam koperasi.
Kerangka pikir ini dibuat
untuk memberikan gambaran
penelitian yang akan dilakukan
yaitu mengenai perencanaan
keuangan pada Koperasi Sumber
Rejeki Kecamatan Ngantang.
Adapun gambar dari kerangka
piker ini sebagaimana ditunjukkan
pada gambar 2.1:




8














H. METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada
Koperasi Sumber Rejeki
Kecamatan Ngantang, Jl.
Trunojoyo, No:01, Waturejo,
Ngantang, Malang. Jenis penelitian
yang penulis lakukan adalah
penelitian yang bersifat studi kasus,
Teknik yang digunakan dalam
mengumpulkan data dilakukan
memalui dokumentasi.
Dalam teknis analisis data
yang akan dilakukan adalah
memproyeksi laporan keuangan
yaitu meliputi:
1. Peramalan penjualan
Untuk menyusun peramalan
keuangan dalam penelitian ini
penulis menggunakan metode
tren dan model-model yang
terkomputerisasi. Metode
pengawasan ramalan ini,
digunakan untuk mencari nilai
terkecil dari beberapa metode
(semi rata-rata, kuadrat
terkecil, tren kuadratis, maupun
eksponensial yang dipakai oleh
data historis yang sama.
Menghitung metode setengah
rata-rata (Semi Average
Method)

menghitung metode kuadrat
terkecil (Least Square Method)
Menghitung metode tren
kuadratis (Quadratic Trend
Method)
Menghitung Metode tren
eksponensial (Exponential
Trend Method)
Memilih tren yang lebih baik.
2. Memproyeksi Neraca tahun
2014
Tahap awal menghitung tingkat
pertumbuhan total aset untuk
memproyeksi total aset.
Selanjutnya memproyeksi
neraca common size untuk
mengalokasikan total aset ke
komponen-komponennya.
3. Penentuan besarnya Tambahan
Dana yang Dibutuhkan AFN
(Additional Fund Needed)
Langkah terakhir dalam
metode peramalan laporan
Peramalan Keuangan
Peramalan Penjualan
Memilih Tren yang
Lebih Baik
Melaporkan Laporan
Laba/Rugi
Meramalkan Neraca
AFN

9

keuangan adalah mendapatkan
dana tambahan yang
dibutuhkan.
4. Sumber dana dan jumlahnya
Sumber dana Koperasi
Sumber Rejeki terdiri dari
modal sendiri dan modal luar.

I.PEMBAHASAN
1. Peramalan Penjualan
Ramalan penjualan
dihitung mengunakan analisis tren
dengan 4 metode yang terdiri dari
semi average method, least square
method, quadratic trend method
dan exponential trend method.
Data yang digunakan yaitu data
penjualan (pendapatan) tahun
2004-20113 dapat dilihat pada
tabel 4.1.

Berdasarkan laporan
keuangan pada Koperasi Sumber
Rejeki kecamatan Ngantang-
Malang, maka akan dihitung
mengunakan 4 metode peramalan
penjualan. Dari beberapa metode
tersebut, dipilih mana yang paling
tepat menduga kejadian yang
sebenarnya. Semakin tepat,
semakin baik dengan alat yang
lebih tepat akan mempunyai
derajat kesalahan yang lebih kecil,
sehingga dapat diketahui besarnya
peramalan penjualan pada tahun
2014.

Tabel 4.2 Perhitungan mengunakan
Least Square Method
Tahu
n
Pendapatan/
Penjualan (Y)
X Y*X X^2
2004 281,159,547.28 -9 (2,530,435,925.52) 81
2005 634,097,000.20 -7 (4,438,679,001.40) 49
2006 1,001,928,375.23 -5 (5,009,641,876.15) 25
2007 1,950,230,058.41 -3 (5,850,690,175.23) 9
2008 3,704,932,424.00 -1 (3,704,932,424.00) 1
2009 5,573,055,144.00 1 5,573,055,144.00 1
2010 6,298,590,759.33 3 18,895,772,277.99 9
2011 6,506,125,144.00 5 32,530,625,720.00 25
2012 6,685,829,483.00 7 46,800,806,381.00 49
2013 6,093,362,332.64 9 54,840,260,993.76 81
Jumla
h
38,729,310,268.0
9
137,106,141,114.4
5 330


Penyelesaian:
a. mencari persamaan Y'= a + bX
nilai =

=
38,729,310,268.09
10
=
3,872,931,026.81
nilai =

2
=
137,106,141,114.45
330
=
415,473,154.89
Jadi persamaan tren = Y'=
3,872,931,026.81 +
415,473,154.89 X


b. Nilai peramalan untuk tahun
2014,X=11
Y' = a + bX
= 3,872,931,026.81 +415,473,154.89 (11)
= Rp 8,443,135,730.62




10


Memilih Tren Yang Lebih Baik:
Tabel pemilihan tren yang lebih
baik terdapat pada lampiran 4.
Perhitungan dengan mengunakan
selisih terkecil yaitu:
Rumus = (

)
2

1. Metode semi average dengan
symbol = A
2. Metode least square dengan
symbol = L
3. Metode kuadratis dengan
symbol = Q
4. Metode eksponensial dengan
symbol = E

Dari hasil peramalan pada
lampiran dapat disimpulkan bahwa
keputusan metode peramalan yang
paling tepat digunakan untuk
meramalkan penjualan tahun 2014
adalah least square method. Least
square method mempunyai
penyimpangan peramalan paling kecil
dibandingkan dengan metode tren
yang lain yaitu metode semi average
method, quadratic tren method dan
exponential trend method.
Rumus dari least square
method adalah Y= a + bX dengan Y
= Nilai tren, a = nilai konstanta yaitu
nilai Y pada nilai X = 0, b = Nilai
kemiringan yaitu nilai tambahan nilai
Y, apabila X bertambah satu satuan,
dan X = Nilai periode tahun.
Berdasarkan pada lampiran dapat
diketahui bahwa besarnya nilai
penjualan adalah a =
Rp.3,872,931,026.81 dan b =
Rp.415,473,154.89. Dengan hasil ini
maka persamaan least square method
adalah
Y2014 = a+bX
Y'=3,872,931,026.81 +415,473,154.89 (11)
= Rp 8,443,135,730.62
Berdasarkan persamaan di
atas maka diperoleh peramalan
penjualan denagan menggunakan
least square method pada koperasi
Sumber Rejeki kecamatan
Ngantang Malang tahun 2014
adalah sebesar Rp.
8,443,135,730.62. Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan
penjualan untuk tahun 2014
dibandingkan dengan tahun 2013.
Sehingga perusahaan dituntut
bekerja lebih maksimal untuk
mencapai target penjualan tahun
2014 yang telah diramalkan.
2. Hasil Perhitungan
Tingkat Pertumbuhan
Langkah selanjutnya
setelah meramalkan penjualan
tahun 2014 diketahui, maka data
dari tahun 2003 samapai dengan
ramalan penjualan tahun 2013
dihitung besarnya tingkat
pertumbuhan penjualan yang
dapat dihitung dengan
mengurangkan nilai peramalan
penjualan tahun 2014 dengan
tahun realisasi kemudian
membaginya dengan penjualan
tahun realisasi atau dengan
menggunakan rumus sebagai
berikut:

1


11


G2013 =
8,443,135,730.62 6,093,362,332.64
6,093,362,332.64

G2013 = 0,39 = 39%.

Bedasarkan dari perhitungan,
tingkat penjuan tersebut dapat
diketahui tingkat pertumbuhan
penjualan tahun 2014 yaitu
sebesar 39%.

3. Proyeksi Laporan Laba
Rugi
Langkah selanjutnya
metode peramalan adalah
meramalkan laporan laba rugi.
Laporan ini dibutuhkan untuk
mengestimasikan laba dan rugi
suatu perusahaan di masa yang
akan datang. Telah diketahui hasil
perhitungan peramalan penjualan
tahun 2014 yaitu sebesar
Rp. 8,443,135,730.62 dengan
tingkat pertumbuhan sebesar 39%.

4. Proyeksi Neraca
Penyusunan laporan
keuangan dapat diproyeksikan
sebagai berikut:
a. Semua aktiva lancar meningkat
secara proporsional dengan
penjualan.
b. Aktiva tetap akan meningkat
secara proporsional dengan
penjualan.
c. Rekening-rekening kewajiban
lancar (tidak termasuk hutang
bank) meningkat secara
proporsional dengan peningkatan
penjualan.


5. Tambahan Dana Yang
Dibutuhkan (AFN)
Setelah meramalkan
neraca, maka dapat diketahui
berapa dana yang dibutuhkan.
Langkah selanjutnya
perusahaan mencari sumber
pembelanjaan atau darimana
sumber dana tersebut akan
didapatkan.
Besarnya dana yang dibutuhkan =
total aktiva total pasiva
AFN = 8,443,135,730.62
8,378,921,182.79
= 64,214,547.83

J. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis
perencanaan keuangan pada
koperasi Sumber Rejeki
kecamatan Ngantang tahun 2014,
peramalan penjualan mengunakan
Least Square Method, dengan hasil
estimasi dari pertumbuhan
penjualan pada tahun 2014 yaitu
sebesar Rp. 8,443,135,730.62 dan
memiliki tingkat pertumbuhan
sebesar 39% apabila dibandingkan
dengan tahun 2013. Peramalan
laporan laba rugi menunjukkan
adanya peningkatan laba
perusahaan yang semula pada tahun
2013 Rp. 20,587,789.00 menjadi
Rp. 28,527,024.56. Dana tambahan
yang dibutuhkan pada peramalan

12

tahun 2014 sebesar Rp.
64.214,547.83

Saran
Bedasarkan penelitian yang di
lakukan, maka ada beberapa hal
yang dapat disarankan
daripenelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi Pengurus koperasi
Sumber Rejeki
Koperasi Sumber Rejeki
diharapkan dalam
merencanakan keuangan
menggunakan peramalan
keuangan sebagai alat
perencanaan untuk kegiatan
operasional perusahaan.
Sebaiknya perusahaan
melakukan perencanaan
keuangan mulai sekarang
karena perusahaan dapat
mengetahui laba yang akan di
peroleh dan untuk mengontrol
kegiatan perusahaan untuk
mencapai tujuan dimasa yang
akan datang. Perencanaan
keuangan merupakan aspek
yang penting dari operasi dan
sumber penghasilan perusahaan
karena dapat memberikan
petunjuk yang mengarahkan,
mengkoordinasikan dan
mengontrol kegiatan
perusahaan yang telah di
tetapkan.
2. Bagi Kreditur Koperasi
Sumber Rejeki
Hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai
pertimbangan dalam
menyusun keuangan.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya
hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai
tambahan referensi, baik
untuk penelitian serupa
dengan mengunakan
metode yang ada.

DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, A. 1988. Anggaran
Perusahaan. Fakultas Ekonomi
Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Brigham, F dan J.F. Houston. 2001.
Manajemen Keuangan.
Erlangga Edisi 8, Jakarta.
Gitosudarmo, I dan H. Basri. 2002.
Manajemen Keuangan.
Fakultas Ekonomi
Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Hendar. 2010. Manajemen
Perusahaan Koperasi.
Erlangga, Jakarta.
Nafarin, M. 2007. Penganggaran
Perusahaan. Salemba Empat
Edisi ke 3, Jakarta.
Safitri, I.M. 2012. Analisis Peramalan
Keuangan Perusahaan Jasa
Tiket Pada Terminal Tiket
Malang. Fakultas Ekonomi

13

Universitas Muhammadiyah,
Malang.
Slamet, B.E. 2011. Analisis
Peramalan Penjualan Pada
Koperasi Sae Pujon. Fakultas
Ekonomi Universitas
Muhammadiyah, Malang.
Sudjaja dan Berlian. 2003. Manajemen
Keuangan. Buku 1 Edisi ke 5
Eralangga, Jakarta.
Suharyadi dan S.K. Purwanto. 2008.
Statistika Untuk Ekonomi dan
keuangan Modern. Edisi ke 2
Salemba Empat, Jakarta
Selatan.
Westen dan F. Brigham. 1993.
Statistika untuk Ekonomi dan
Keuangan Modern. Edisi 9
Jilid 1 Erlangga, Jakarta.
Widayanti, N. 2002. Manajemen
Koperasi. PT Rineka Cipta,
Jakarta.

You might also like