You are on page 1of 8

" ketika kau jatuh maka kau harus bangun kembali "

Aku si tua kokoh


by Azifah an amillah
MORFOLOGI AKAR
Merupakan bagian tumbuhan yang tumbuh ke bawah secara geotrop dan berfungsi menambatkan
tumbuhan pada tanah dan menyerap air serta mineral.
Akar tidak mempunyai nodus atau internodus. Umumnya tidak berklorofil. Sebagian atau keseluruhannya
berada dalam substrat tumbuhan. Secara Fisiologi; akar berfungsi untuk absorpsi dan tempat penyimpanan
cadangan makanan. Secara mekanik; akar berfungsi untuk menguatkan/mengokohkan kedudukan tumbuhan.
Bagian-bagian akar:
Leher akar, pangkal akar (Collum)
Batang akar (Corpus radicis)
Cabang-cabang akar (radix lateralis)
Ujung akar (apex radicis)
Serabut akar (fibrilla radicalis)
Rambut akar/bulu akar (pilus radicalis)
Tudung akar (Calyptra)
Coleorrhiza (Pembalut /pembungkus akar)

Tipe akar (penggolongan asal akar):
1. Adventitious Root (Akar Liar)
akar yang tumbuh pada tempat yang tidak semestinya. Contoh: pada daun atau ruas batang
2. Primary Root (Akar Primer)
akar yang merupakan perkembangan lanjutan pertumbuhan radikula lembaga-> akar tunggang
3. Secondary Root (Akar Sekunder)
Cabang-cabang akar primer, berasal dari dalam jaringan; akar samping yang keluar dari tempat tidak
semestinnya
Macam perakaran (modifikasi):
1. Akar Tunggang (Tap root)
akar utama umumnya berasal dari radikula, tumbuh tegak ke bawah dan daripadanya tumbuh cabang-cabang
akar.
Contoh: akar wortel Daucus carota (fusiform: bentuk tombak) akar bengkuwangPachyrizus
erosus (napiform:bentuk gasing)
2. Akar Serabut (fibrous root)
akar samping yang keluar dari pangkal batang atau buku-buku, umumnya menggerombol dan berfungsi
mengganti akar tunggang yang tidak berkembang.
Contoh: akar rumput gajah Pennisetum purpureum
3. Akar Tunjang(Prop Root)
akar yang keluar dari batang di atas tanah dan masuk ke tanah untuk menunjang batang.
Contoh: Pandan Pandanus tectorius

4.Akar udara (aerial root)
akar yang keluar dari bagian batang di atas tanah dan menggantung di udara.
Contoh: Beringin Ficus benjamina

5. Akar nafas (pneumatophora)
akar yang keluar secara tegak lurus dan akar yang terbenam dalam tanah. Umumnya berfungsi untuk
pernapasan.
Contoh: Pedada Sonneratia sp yang tumbuh di paya-paya pasang surut

6. Akar lutut (knee root)
akar yang tumbuh ke udara lalu membengkok dan masuk lagi ke dalam tanah serta berfungsi untuk pernafasan.
Contoh: Bruguiera parvifolia . Umumnya ada di daerah mangrove

7. Akar liar biji (seminal adventitious root)
akar yang tumbuh pda hipokotil atau bagian diatas hipokotil
Contoh: Berkecambah di atas pohon. Umumnya ada di daerah mangrove
8. Akar lekat (radix adligans)
akar yang keluar dari buku-buku batang dan berfungsi melekatkan tumbuhan yang ditumpanginya.
Contoh: sirih Piper betle, kangkung Ipomea aquatica
9. Akar tinggal (rootstock)
rimpang yang tegak, sederhana tidak bercabang-cabang dan tidak menjalar.
Contoh: Pisang Musa paradisiaca
10. Haustorium(akar isap): akar yang mampu menembus pepagan tumbuhan lain.
Contoh: Benalu-benaluan Loranthaceae yang hidup berparasit pada tumbuhan lain
11. Buttress root (akar papan)
akar seperti papan. Contoh: Kenari Canarium sp, Flamboyan sp

sumber: Morfologi akar_Pak Budi Irawan_Biologi UNPAD



AKAR (RADIX)
Sifat-sifat akar :
1. Bagian tumbuhan yang umumnya terdapat di dalam tanah.
2. Arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotop).
3. Tidak berbuku maupun beruas sehingga tidak mendukung tumbuhnya daun.
4. Tumbuh terus pada ujungnya.
Fungsi akar :
1. Memperkuat berdirinya tumbuhan.
2. Untuk menyerap air dan zat-zat yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah.
3. Mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke bagian lain dari tumbuhan.
4. Terkadang sebagai tempat penimbunan cadangan makanan.
Bagian akar :
1. Leher akar atau pangkal akar (collum), yaitu bagian yang bersambungan langsung dengan batang.
2. Ujung akar (apex radicis), bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan-jaringan yang masih
mengadakan pertumbuhan.
3. Batang akar (corpus radicis), bagian akar yang terdapat di antara leher akar dan ujungnya.
4. Cabang-cabang akar (radix lateralis), bagan akar yang keluar dari akar pokoknya dan masing-masing
dapat mengadakan percabangan lagi.
5. Serabut akar (fibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut.
6. Rambut akar atau bulu akar (pilus radicalis), bagian akar yang sesungguhnya hanyalah penonjolan
sel-sel kulit luar akar yang berfungsi menyarap air.
7. Tudung akar (calyptra), bagain akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna
untuk melindungi ujung akar yang masih muda.
Pada tumbuhan yang berkembang biak secara generatif, dalam biji sudah terdapat calon akar
atauakar lembaga (radicula). Pada perkembangan selanjutnya, jika biji mulai berkecambah sampai
menjadi tumbuhan dewasa, akar lembaga dapat memperlihatkan perkembangan yang berbeda
hingga pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua jenis sistem perakaran, yaiutu :
1. Sistem akar tunggang, jika akar lembaga terus bertumbuh menjadi akar pokok yang bercabang-cabang
menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga disebutakar
tunggang (radixprimaria). Sistem akar ini biasa terdapat pada tumbuhan biji belah(Dycotildoneae) dan
tumbuhan biji telanjang(Gymnospermae). Perlu di ingat, sistem akar tunggang hanya di temukan pada
tanaman yang berkembang biak secara generatif (melalui biji).
2. Sistem akar serabut, dimana jika akar lembaga dalam perkembangan lanjutannya mati atau kemudian
pertumbuhannya disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari
pangkal batang. Akar ini merupakan akr liar, bentuknya seperti seraabut. Oleh karena itu dinamakan
akar serabut (radix adventica).
Melihat percabangan dan bentuknya, akar tunggang dapat dibedakan menjadi :
1. Akar tunggang yang sedikit bercabang dan biasanya cabang ini hanya berbentuk serabut-serabut yang
halus. Akar tunggang ini seringkali berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan
cadangan makanan, misalnya :
A. Berbentuk tombak (fusiformis), pangkalnya besar meruncing ke ujung dengan serabut akar
sebagai percabangan, biasanya berfungsi sebagai tempat penimbunan cadangan makanan.
Misalnya akar lobak (Raphanus sativus L.), wortel(Daucus carota I.).
B. Berbentuk gasing (napiformis), pangkal akar besar membulat. Cabang akar berupa serabut akar
yang hanya terdapat pada ujung akar yang sempit meruncing. Misalnya akar
bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
C. Berbentuk benang (filiformis), jika akar tunggang kecil panjang seperti serabut akar dan sedikit
sekali bercabang. Misalnya pada kratok (Phaseolus lunatus L.).
2. Akar tunggang yang bercabang (ramosus). Akar tunggang ini tumbuh kurus ke bawah, bercabang
banyak, dan cabangnya dapat bercabang lagi sehingga daerah perakaran menjadi luas. Susunan akar ini
terdapat pada pohon-pohon yang ditanam dari biji.
Berhubung dengan cara-cara hidup yang harus disesuaikan dengan keadaan-keadaan tertentu, pada
berbagai jenis tumbuhan kita dapati akar-akar yang mempunyai sifat dan fungsi khusus, misalnya
yaitu :
Akar udara atau akar gantung(radix aereus). Akar ini keluar dari bagian-bagian tanaman yang
terdapat di atas tanah, bergantung di udara. Selama masih menggantung, akar ini hanya dapat menolong
menyerap air dan zat gas dari udara dan seringkali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air
yang disebut velamen (misalnya akar anggrek kalajengking (Arahnis flosaeris)).

Akan tetapi jika akar ini telah mencapai dan masuk ke dalam tanah, bagian yang masuk tanah lalu
berkelakuan seperti akar biasa (menyerap air dari dalam tanah), bagian yang di atas tanah seringkali
berubah menjadi batang seperti yang terdapat pada pohon beringin (Ficus benjamina L.)

Akar hisap atau akar penggerek (haustorium), akar yang terdapat pada tanaman yang hidup sebagai
parasit, berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan dari pohon inangnya seperti kita dapati pada
benalu (Loranthus).
Akar pelekat (radix adligans), akar yang keluar dari buku-buku tumbuhan memanjat dan berguna
untuk menempel pada penunjangnya saja, misalnya pada lada (Piper nigrum L.), sirih (Piper betle L.)

Akar pembelit (cirrhus radicalis), juga untuk memanjat, tetapi dengan membelit atau memeluk
penunjangnya, misalnya pada panili (Vanillaplanifolia Andr.).

Akar nafas (pneumatophora), yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas sehingga
muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya tumbuhan. Akar ini terdapat banyak lubang
atau celah (pneumathoda) untuk jalan masuknya udara yang diperlukan dalam pernafasan karena
tumbuhan ini biasanya hidup di tempat yang di dalam tanah sangat kekurangan oksigen, misalnya di
hutan bakau (mangroove)pada tanaman bogem ( Sonneratia sp.) dan kayu api ( Avicennia sp.).

Akar tunjang, yaitu akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah dan seolah-olah
menunjang batang ini jangan sampai rebah. Sama seperti akar nafas, bagian akar yang terdapat di atas
permukaan tanah pada akar ini banyak di temukan lubang atau celah untuk kepentingan pernafasan.
Misalnya pada pohon bakau(Rhizophora conjogata L.) dan pohon pandan ( Pandanus tectorius Sol.) .

Akar lutut, yaitu bagian akar yang tumbuh ke atas lalu membengkok lagi masuk kedalam tanah. Akar
ini berfungsi seperti halnya dengan akar nafas yang terdapat pada tumbuhan di tepi pantai yang rendah
berlumpur. Misal pada pohon tanjang (Bruguiera parivolia W. Et A.).

Akar banir,

You might also like