Professional Documents
Culture Documents
=
100 gram
1,84 g/mL
= 54,348 mL
Dihitung Molaritas dari H
2
SO
4
97% b/b
M H
2
SO
4
97% b/b =
Massa
BM
1000
V
M =
97 gram
98 g/mol
1000
54,348 mL
M = 18,197 M
Dari massa yang diperoleh dihitung Volume pemipetan H
2
SO
4
97% b/b
M
1
V
1
= M
2
V
2
0,2 M 25 mL = 18,197 M V
2
V
2
= 0,275 mL
Jadi, untuk membuat larutan standar H
2
SO
4
Metanolis dengan konsentrasi
0,2 M sebanyak 25 mL diperlukan H
2
SO
4
97% b/b sebanyak 0,275 mL.
4.1.2 Pembuatan Larutan Seri Asam Oleat Berbagai Konsentrasi
Dibuat larutan seri dengan konsentrasi 0,05 mg/mL; 0,1 mg/mL; 0,15
mg/mL; 0,2 mg/mL; dan 0,25 mg/mL. Tidak dilakukan perhitungan larutan seri
standar Asam oleat, karena di laboratorium sudah tersedia kurva baku dari larutan
seri dengan konsentrasi diatas.
4.2 Metode Analisis
Pada praktikum analisis kali ini, dilakukan penetapan kadar asam oleat dalam
sampel minyak goreng. Dimana metode yang digunakan untuk preparasi sampel
hingga proses analisis dikembangkan sendiri melalui studi literatur dari jurnal
6
analisis yang telah ada. Adapun serangkaian metode yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
4.2.1 Pembuatan Larutan Percobaan
a. Pembuatan Larutan H
2
SO
4
Metanolis 0,2 M
Sedikit metanol (MeOH) dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL, dipipet
0,275 mL H
2
SO
4
97% b/b dan dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL,
ditambahkan metanol hingga tanda batas 25 mL, digojog hingga homogen.
Pindahkan kebotol kaca gelap dan diberi tanda H
2
SO
4
Metanolis 0,2 M.
b. Pembuatan Larutan Seri Asam Oleat Berbagai Konsentrasi
Dibuat larutan seri dengan konsentrasi 0,05 mg/mL; 0,1 mg/mL; 0,15
mg/mL; 0,2 mg/mL; dan 0,25 mg/mL. Tidak dilakukan perhitungan larutan
seri standar Asam oleat, karena di laboratorium sudah tersedia kurva baku
dari larutan seri dengan konsentrasi diatas.
4.2.2 Preparasi Sampel
Preparasi sampel dilakukan untuk mengkondisikan agar sampel dapat
dianalisis dengan metode kormatografi gas. Dimana sampel berupa minyak
goreng yang akan dianalisis kandungan asam oleatnya. Asam oleat merupakan
senyawa yang tidak mudah menguap, sehingga sebelum analisis sampel minyak
harus diderivatisasi terlebih dahulu menjadi bentuk metil ester yang bersifat
mudah menguap (Christie, 2013).
a. Metilasi Asam atau Pembuatan FAME
Sebanyak 0,5 mL atau 0,2 gram sampel minyak dimasukan kedalam
tabung reaksi dan ditambahkan 10 mL larutan H
2
SO
4
metanolis konsentrasi
0,2 M, tabung reaksi ditutup rapat. Kemudian campuran di refluks dengan
suhu antara 50
0
C 95
0
C selama 40 menit, setelah itu campuran
didinginkan (Christie, 1993; OFallon et al., 2007).
b. Ekstraksi FAME
Kedalam hasil refluks, dimasukan 10 mL aquadest dan ditambahkan 5
mL petroleum eter kemudian digojog perlahan. Dipisahkan fase organiknya,
7
kemudian fase airnya diekstraksi kembali dengan 5 mL petroleum eter.
Dipisahkan fase organiknya dan dicampurkan dengan hasil ekstraksi
sebelumnya. Ekstrak total FAME dievaporasi pada suhu 50
0
C hingga
diperoleh residu. Residu kemudian direkonstitusi dengan metanol, kemudian
di sonikasi selama 15 menit. Hasil sonikasi berupa FAME dalam metanol
siap diinjeksi kedalam kromatografi gas (Kostik et al., 2013; Christie,
1993).
4.2.3 Penyiapan Instrumen GC-FID dan Conditioning Kolom
Pada kegiatan analisis asam oleat, digunakan instrumen GC-FID Shimazdu
dan jenis kolom kapiler RTX
-Wax
(kolom polar). Ukuran kolom 30 m x 0,25 mm dengan ketebalan 0,25 m
Diatur suhu injector dan detektor FID, diatur pada suhu 250
0
C dan 300
0
C
Suhu awal kolom 120
0
C, selama 3 menit yang kemudian dinaikan 20
0
C/menit
hingga mencapai suhu 220
0
C dan ditahan selama 12 menit.
Laju alir fase gerak atau gas helium diatur pada kecepatan 0,5 mL/menit.
Tunggu hingga muncul tampilan System Ready pada layar. Artinya instrumen
siap menganilisis sampel
Klik sample log in, kemudian diatur nama dan folder dari data yang akan
diamati
Pada tampilan dialog real time klik start kemudian sampel diambil
menggunakan syringe dan diinjeksikan sebanyak 1,0 L pada injector GC-FID
secara tegak lurus, setelah selesai syringe tidak langsung dicabut
Klik tombol start pada GC, ditunggu hingga status pada monitor acquired
kemudian syringe dicabut dan dilakukan proses running atau pemisahan sampel
Bila status pada monitor kembali menyatakan Not Ready, artinya instrumen GC
telah kembali ke kondisi awal atau sampel telah selesai dianalisis
Selanjutnya data yang diperoleh dapat diamati dengan cara klik GC Solution
dan pilih GC Postrum, selanjutnya pilih data analisis pilih pada kotak dialog
nama file yang sudah di atur sebelumnya
Diamati peak atau puncak yang terbentuk. Dicatat waktu retensi, AUC dan
tinggi puncak dari Asam oleat
Ditentukan rasio luas puncak asam oleat dan tentukan kadar asam oleat dalam
sampel
10
DAFTAR PUSTAKA
Christie, W. W. 2013. Mass Spectrometri of Fatty Acid Derivatives:Preparation
of Methyl Esters. Skotlandia: AOCS Lipid Library.
Christie, W. W. 1993. Preparation of Ester Derivatives of Fatty Acids for
Chromatographic Analysis in: Advance in Lipid Metodology. Dundee,
Scotland: Oily Press.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Edisi III. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Gandjar, I. G., dan A. Rohman. 2012. Analisis Obat secara Spektrofotometri dan
Kromatografi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gritter, R. J., James M. Bobbit, dan Arthur E. S., 1991. Pengantar Kromatografi.
Bandung: ITB Press.
Hebrew. 2009. Health Topics: Why Trans Fat Do Harm. Diakses pada, Jumat/19-
September-2014. Gambar Tersedia pada laman:
http://makeofficework.com/why_trans_fats_do_harm.htm.
Henna Lu, F. S., Tan, P. P. 2009. A Comparative study of storage stability in
virgin coconut oil and extra virgin Olive oil upon thermal treatment.
International Food Research Journal. Vol.16. Pp.343-354.
Kostik, V., S. Memeti, B. Bauer. 2013. Fatty Acid Composition Of Edible Oils
And Fats. Journal of Hygenic Engineering and Design. Vol.4: 112-116.
OFallon, J. V., Busboom, J. R., Nelson, and Gaskin, C. T. 2007. A direct method
for fatty acid methyl ester synthesis: Application to wet meat tissues, oils
and feedstuffs. Journal of Animal Science. Vol. 10. Pp. 1511-1521.
Wahyuni, L. P. E., Widjaja, I. N. K., dan Astuti, N. M. W. 2013. Analisis
Kualitatif Asam Oleat Pada Minyak Kelapa Sub Varietas Genjah. Bukit
Jimbaran: Jurusan Farmasi Fakulas MIPA Universitas Udayana.
Wiryawan, Adam. 2011. Instrumentasi Kromatografi Gas. Diakses pada,
Jumat/19-September-2014. Tersedia pada laman: http://www.chem-is-
try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/kromatografi1/instrumentasi-
kromatografi-gas/.
Sartika, R. A. D. 2009. Pengaruh Suhu dan Lama Proses Menggoreng (Deep
Frying)Terhadap Pembentukan Asam Lemak Trans. Depok: Departemen
Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia.