You are on page 1of 10

SEGMENTASI PASAR dan ANALISIS DEMOGRAFI

Pengertian Segmentasi Pasar


Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar yang heterogen kedalam satuan-satuan
pembeli yang homogen, dimana kepada setiap satuan pembeli yang homogen tersebut
dijadikan sasaran pasar yang dicapai dengan marketing mix tersendiri. Dengan demikian
yang semula pasarnya satu dan luas,kemudian dibagi-bagi atau disegmentasi oleh pemasar
menjadi beberapa bagian pasar yang sifatnya homogen. Homogenitas pasar tersebut dicari
dan ditentukan sendiri oleh pihak pemasar.

Defini Segmentasi Pasar oleh beberapa ahli :
a. Swastha & Handoko (1987)
Yang merumuskan segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar
menjadi segmensegmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan
dicapai dengan marketing mix.
b. Pride & Ferrel (1995)
Mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke
dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang
menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli dan sebagai suatu proses
pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompokkelompok pasar yang terdiri dari
orangorang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
c. Swastha & Handoko (1997)
Mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagibagi pasar/market
yang bersifat heterogen kedalam satuansatuan pasar yang bersifat homogen.
d. Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254)
Pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang
bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan
membeli. Karena masing-masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik,
masing-masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu
penjual idealnya mendisain program pemasarannya tersendiri bagi masing-masing
pembeli. Segmentasi yang lengkap membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan
pelanggan tidak dapat membeli produk yang benar-benar disesuaikan dengan
kebutuhan. Untuk itu, perusahaan mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar
dengan kebutuhan produk atau tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen
pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang
sama (Kotler, 2005, p.307).

Mengingat luasnya pasar, maka kegiatan segmentasi pasar harus dilakukan dengan maksud
dan tujuan sebagai berikut:
Pasar lebih mudah dibedakan
Setiap produk yang dihasilkan adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Agar produk tersebut dapat diterima tentunya haruslah sesuai dengan
selera konsumen. Sedangkan dilain pihak dengan keadaan pasar yang heterogen dan
selera konsumen yang selalu berkembang tentunya sulit untuk dapat diikuti oleh
perusahaan secara terus menerus. Dalam hal ini perusahaan akan cenderung mencari
sekelompok konsumen yang sifatnya homogen sehingga lebih mudah untuk memahami
selera konsumen. Dengan demikian pasar lebih mudah dibedakan dengan kelompok
pasar yang lain.

Pelayanan kepada pembeli menjadi lebih baik
Dalam memenuhi kebutuhannya konsumen selalu menginginkan empat hal
penting yaitu kualitas barang yang bagus, harga yang terjangkau serta pelayanan yang
baik dan memuaskan serta ketepatan waktu. Dari keempat hal tersebut yang sangat
dominan adalah perihal pelayanan. Banyak konsumen lari ketempat lain karena
masalah pelayanan. Harga dan kualitas kadang menjadi nomor dua dibanding
pelayanan. Menyadari hal tersebut maka segmentaasi pasar harus dilakukan agar dapat
memberikan
pelayanan yang mengarah kepada pasarnya. Bentuk pelayanan yng diberikan oleh
perusahaan adalah menyediakan tempat parkir yang luas dan gratis. Pelayanan ini juga
dimaksudkan untuk menarik perhatian konsumen

Strategi pemasaran menjadi lebih mengarah
Mengingat luas dan beragamnya pasar konsumen, maka akan sulit untuk
melayani semua konsumen yang sangat heterogen tersebut. Maka dengan melayani
konsumen yang sifatnya homogen maka strategi pemasaran yang direncanakan dapat
lebih mengarah dalam menyusun marketing mix yang meliputi perencanaan produk,
harga, distribusi dan promosinya sehingga menjadi lebih tajam

Mendesain Produk
Mendisain produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar karena
hanya dengan memahami segmen-segmen yang responsif terhadap suatu stimuli maka
pemasar dapat mendisain produk yang sesuai dengan kebutuhan segmen ini. Teknik-
teknik riset yang dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir ini seperti Analisis
Faktor, Analisis Klaster, Conjoint, dan Discriminant.

Menganalisis Pasar
Segmentasi pasar membantu pihak manajemen mendeteksi siapa saja yang akan
menggerogoti pasar produknya. Para pesaing itu memiliki kemampuan untuk
memberikan alternatif pilihan produk bagi konsumen dan tidak sekedar menghasilkan
produk yang sama.

Menemukan Ceruk Peluang (nieche)
Setelah menganalisis pasar, perusahaan yang menguasai segmen pasar dengan
baik akan sampai pada ide untuk menenmukan peluang. Peluang ini tidak selalu sesuatu
yang besar.

Menguasai posisi yang superior dan kompetitif
Perusahaan yang menguasai segmen dengan baik umumnya adalah mereka yang
paham betul konsumennya. Mereka mempelajari pergeseran-pergeseran yang terjadi di
dalam segmennya.

Menentukan Strategi komunikasi yang efektif dan efisien
Komunikasi dengan konsumen akan lebih efektif jika perusahaan tahu persis siapa
segmennya termasuk warna favoritnya, jenis musik kesukaan, kegiatan sehari-hari dan
pendapatnya pribadi tentang lingkungan sekitarnya. Aplikasi media iklan pun akan
berbeda-beda menurut segmennya seperti media cetak ekslusif tentu cocok dengan
segmen premium.

Dasar-dasar Segmentasi
Variabel-variabel yang berbeda dipergunakan untuk membentuk segmen pasar konumen.
Variabel-variabel tersebut dikelompokkan menjadi dua kelompok besar. Beberapa peneliti
mencoba membentuk segmen dengan melihat pada karakteistik/sifat konsumen. Pada
umumnya mereka menggunakan segmen demografis, geografis dan psikografis. Kemudian
mereka menguji apakah konsumen ini menunjukkan respon produk atau kebutuhan yang
berbeda? Sebagai contoh mereka mungkin menguji perbedaan sikap dari para professional
kerah baju (blue collars), dan kelompok lain dengan mengatakan : keselamatan (safety)
sebagai manfaat mobil.
Begitu segmen dibentuk peneliti melihat apakah perbedaan karakteristik konsumen terkait
dengan respon konsumen pada setiap segmen.
Untuk mengadakan segmentasi pasar dapat ditempuh dengan beberapa cara yang berbeda.
Metode tersebut juga dapat berbeda antara suatu produk ke produk lainnya. Salah satu cara
dalam mengadakan segmentasi pasar adalah dengan membagi segmen pasar berdasarkan
sembilan kategori berikut :

1. Geografi
Segmentasi geografi akan membagi pasar ke dalam beberapa bagian geografi yang berbeda-
beda seperti negara, negara bagian, wilayah, kota, dan desa. Perusahaan akan beroperasi
pada satu atau beberapa area geografi yang dipandang potensial dan menguntungkan.
2. Demografi
Dalam segmentasi demografi, pasar dibagi menjadi grup-grup dengan dasar pembagian
seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendekatan, tingkat pendidikan, dan agama. Setidaknya
ada lima alasan mengapa pendekatan demografi ini hampir selalu disertakan, antara lain
adalah informasi demografi adalah informasi yang mudah dijangkau dan relatif lebih murah
untuk mengidentifikasikan target market, informasi demografi memberikan insight tentang
trend yang sedang terjadi, meski tidak dapat untuk meramalkan perilaku konsumen,
demografi dapat dilihat untuk melihat perubahan permintaan aneka produk dan yang
terakhir demografi dapat digunakan untuk mengevaluasi kampanye-kampanye pemasaran.

3. Psikografi
Ciri-ciri psikologis berkenaan dengan inner atau kualitas intrinsic dari consumer individual.
Strategi segmentasi konsumen kadang-kadang didasarkan pada variabel psikologis yang
spesifik.
Konsumen dapat dibagi menurut demografi tetapi seringkali ini tidaklah cukup. Perusahaan
ingin tahu lebih jauh apa sebenarnya yang membuat orang-orang yang memiliki usia,
penghasilan, pendapatan dan pendidikan yang sama berbeda dalam merespon suatu stimuli
pemasaran. Dalam segmentasi psikografis, perilaku konsumen diobservasi melalui kelas
sosial (social class), gaya hidup (lifestyle), nilai-nilai kehidupan yang dianut (value) dan
kepribadian (personality).
4. Sosiocultural
Variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) merupakan variabel sosiokultural,
meyediakan dasar lebih lanjut untuk segmentasi pasar. Untuk segmen pasar yang sukses
dibagi lagi dalam segmen sesuai dengan tahap pada :
a. Daur hidup keluarga
b. Kelas sosial
c. Budaya dan sub budaya dan
d. Lintas budaya atau segmentasi pemasaran global
5. Segmen hubungan menggunakan cara ekstrim
Sebuah cara ekstrim yang popular dan bentuk efektif segmentasi untuk kategori
penggunaan merek, seperti :
a. Tingkat penggunaan : perbedaan segmentasi antara pengguna berat,
pengguna sedang, pengguna ringan dan bukan pengguna untuk sebuah produk, jasa
atau merek khusus
b. Tingkat kesadaran : kesadaran konsumen pada produk, tingkat ketertarikan
pada produk, kesiapan membeli produk atau apakah konsumen butuh informasi
tentang produk menyangkut semua aspek kesadaran
c. Loyalitas merek : kadang-kadang digunakan sebagai dasar untuk segmentasi.
Pemasar kadang mencoba untuk mengidentifikasikan karakteristik konsumen yang
loyal merek tentu mereka bisa langsung menjadi pendukung promosi mereka ke
orang dengan karakteristik yang sama dalam populasi yang lebih besar.
6. Segmen situasi penggunaan
Pemasar mengenal bahwa kesempatan atau situasi kadang-kadang menentukan apakah
konsumen akan membeli atau mengkonsumsi. Untuk alasan ini mereka kadang-kadang
focus pada situasi penggunaan sebagai sebuah variabel segmentasi. Segmentasi
berdasarkan kesempatan dapat membantu perusahaan memperluas penggunaan produk.
7. Segmen benefit
Bentuk segmentasi yang kuat adalah dengan mengklasifikasikan pembeli sesuai dengan
manfaat berbeda yang mereka cari dari produk. Eksekutif pemasaran dan periklanan secara
konstan mencoba mengidentifikasikan sebuah keuntungan paling penting dari produk atau
jasa yang akan menjadi sangat berarti bagi consumer. Sebuah studi yang meguji apakah
yang mengendalikan preferensi konsumen terhadap micro atau craftbeer,
terindenfikasi lima kenutungan strategic brand yaitu :
a. Fungsional (contoh kualitas)
b. Nilai uang
c. Manfaat sosial
d. Manfaat emosi positif
e. Manfaat emosi negative
Segmentasi benefit bisa juga digunakan untuk bermacam-macam posisi merek dalam
kategori produk yang sama.
8. Segmen hybrid
Pemasar secara umum membentuk segmen pasar dengan kombinasi beberapa variabel
segmen berdasarkan sebuah segmen tunggal. Segmen geodemografis, adalah sangat
berguna bagi ketika sesesorang pengiklan atau pemasar menemukan prospek terbaik
(kepribadian, tujuan dan ketertarikan) bisa diisolasi di mana mereka hidup. Segmen
lintasbudaya & global marketing merupakan segmen geodemografis.
9. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap,
penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa
variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.

1. Segmentasi dan kepuasan
Menurut Philip Kotler (1997:36) Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja ( hasil) suatu
produk dengan harapannya.

Macam-macam atau Jenis kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
a. Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian
suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
b. Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat
tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan
yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah .

Pengelompokan inilah yang sering kita dengar sebagai segmentasi pelanggan. Segmentasi ini
mutlak dilakukan secara bervariasi. Dapat di bagi beberapa segmen berdasarkan :
- letak geografis
- volume pembelian demografis
- produk yang dibeli
- sesuai kebutuhan Anda
Umumnya, tiap segmen adalah unik dan juga memberi kontribusi yang berbeda terhadap
organisasi.

2. Segmentasi dan profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan
menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas
perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang
menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.

a. Tingkatkan Efisiensi Proses Produksi
Proses produksi yang efisien akan menghasilkan penghematan. Semakin berhemat, semakin
rendah pula biaya produksi. Dengan semakin rendahnya biaya produksi, maka margin
keuntungan juga samakin tinggi. Terapkan prinsip-prinsip Total Quality Management
sistem produksi Anda untuk memangkas biaya-biaya yang tidak perlu.
b. Fokus Pada Core Business Terpenting Anda
Apakah Anda sudah mengetahui apa sebenarnya Core Business di mana Anda harus
menfokuskan waktu, energi dan pikiran? Jika Anda melenceng pada hal-hal yang tidak
penting, maka yang sedah Anda lakukan adalah pemborosan sumberdaya yang sangat
berharga, yaitu waktu Anda.
c. Berdayakan Orang-orang Yang Berdedikasi Melalui Kepemimpinan
Manusia adalah sumberdaya terpenting dalam organisasi Anda. Semakin tinggi tingkat
penghargaan Anda pada aspek manusia, semaking tinggi pula tingkat kemampuan untuk
menciptakan keberhasilan organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan
organisasi yang efektif, Anda akan mampu membawa organisasi Anda ke level yang lebih
tinggi dan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi pula.
d. Pertajam Kecerdasan Organisasi
Apakah organisasi Anda merupakan organisasi yang cerdas? Semakin cerdas organisasi,
semakin tinggi pula kemampuan organisasi Anda dalam menavigasikan diri ke arah masa
depan yang lebih baik. Seberapa sering Anda memberikan pelatihan-pelatihan berkualitas
bagi para karyawan untuk mempertajam kemampuan mereka dalam mengelola organisasi
secara lebih profesional. Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi tingkat profitabilitas
perusahaan Anda.
e. Kompensasi Yang Sesuai
Manusia ingin dihargai. Jika Anda membayar lebih rendah dibandingkan kemampuan dan
usaha yang sudah mereka berikan bagi organisasi Anda, mereka akan merasa dirugikan. Jika
mereka merasa dirugikan, maka sebaiknya Anda jangan berharap mereka akan memberikan
yang terbaik bagi organisasi Anda. Jika kita melihat negara-negara yang sistem ekonominya
telah maju, kita melihat bahwa sistem kompensasi yang diterapkan merefleksikan kinerja.

3. Penggunaan segmentasi dalam strategi pemasaran
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
Measurable
Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa
variabel yang sulit diukur.
Accessible
Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
Substantial
Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
Differentiable
Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan
yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
Actionable
Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen
yang bersangkutan.

Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:
1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan
konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan
variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani
kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.

RENCANA PERUBAHAAN
1. Analisis konsumen dan kebijakan sosial
Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan
peran pemasaran di dalamnya.

Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan
sebagai berikut:
1. Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk
memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun
stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun
dari komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain.
2. Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari
produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.
3. Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai
alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan
biaya yang harus ia keluarkan.
4. Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan
harga tertentu, warna tertentu.
5. Sikap Paska Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen setelah
membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi
kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak.
Analisis Kebijakan Sosial
Analisis kebijakan (policy analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan atau pengembangan
kebijakan (policy development). Analisis kebijakan tidak mencakup pembuatan proposal
perumusan kebijakan yang akan datang. Analisis kebijakan lebih menekankan pada
penelaahan kebijakn yang sudah ada. Sementara itu, pengembangan kebijakan lebih
difokuskan pada proses pembuatan proposal perumusan kebijakan yang baru.
Namun demikian, baik analisis kebijakan maupun pengembangan kebijakan keduanya
memfokuskan pada konsekuensi-konsekuensi kebijakan. Analisis kebijakan mengkaji
kebijakan yang telah berjalan, sedangkan pengembangan kebijakan memberikan petunjuk
bagi pembuatan atau perumusan kebijakan yang baru.
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis kebijakan sosial adalah usaha
terencana yang berkaitan dengan pemberian penjelasan (explanation) dan preskripsi atau
rekomendasi (prescription or recommendation) terhadap konsekuensi-konsekuensi
kebijakan sosial yang telah diterapkan. Penelaahan terhadap kebijakan sosial tersebut
didasari oleh oleh prinsip-prinsip umum yang dibuat berdasarkan pilihan-pilihan tindakan
sebagai berikut:
1. Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang
dilakukan.
2. Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial tersebut
berdasarkan nilai benar dan salah.
3. Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan
stabilitas.

2. Perubahan struktur pasar konsumen
Struktur Pasar Konsumen - Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli:
a. Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali
dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak.
Contoh produknya

adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan
sempurna :
- Jumlah penjual dan pembeli banyak
- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
- Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
- Posisi tawar konsumen kuat
- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Sensitif terhadap perubahan harga
- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

b. Pasar Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan
produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda
antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan
ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :
- Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
- Mirip dengan pasar persaingan sempurna
- Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
- Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
- Relatif mudah keluar masuk pasar

c. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa
produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli
adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-
sifat pasar oligopoli :
- Harga produk yang dijual relatif sama
- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain

d. Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen
atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln),
perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :
- Hanya terdapat satu penjual atau produsen
- Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
KRITERIA MEMBIDIK SEGMEN PASAR YANG EFEKTIF
Pada dasarnya tidak semua segmentasi itu efektif. Syarat yang diperlukan agar segmentasi
efektif adalah :
1. Harus bisa diukur
Besar/luasnya segmen, daya beli dan profit yang bisa diukur
2. Harus substansial
Segmen harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
3. Mudah dicapai/ditemui (accesable)
Segmen harus mudah dicapai dan dilayani. Harus jelas alamatnya, bisa dihubungi,
diketahui kebutuhan dan keinginannya.
4. Harus bisa dibedakan (differentiable)
Secara konseptual segmen harus bisa dibedakan dan memberikan respon yang
berbeda yang nikah atau tidak nikah memberikan respon yang sama terhadap
produk perlatan rumah tangga, tidak perlu dibuat segmen untuk wanita menikah
dan tidak menikah.
5. Harus bisa dilakukan tindakan/dilaksanakan (actionable)
Program efektif bisa disusun untuk menarik dan melayani segmen.
IMPLEMENTASI STRATEGI SEGMENTASI
Peusahaan yang menggunakan segmentasi pasar bisa mengikuti sebuah strategi segmen
pasar atau sebuah strategi pemasaran terdifferensiasi.setiap segmen pasar memerlukan
strategi pemasarannya sendiri. Setiap elemen bauran pemasaran harus diuji untuk
menentukan kalau perubahan diperlukan dari segmen yang satu ke segmen yang lainnya.
Kadang-kadang setiap segmen akan memerlukan suatu bauran pemasaran yang benar-
benar berbeda, termasuk produknya. Pada waktu lainnya mungkin harga pesan iklan atau
outlet eceran yang perlu dibedakan.
1. Pemasaran terkonsentrasi Vs terdifferensiasi
Sebuah organisasi telah mengidentifikasikansegmen pasar yang sangat menjanjikan
dan harus memutuskan apakah sasarannya satu segmen atau beberapa segmen.
Segmen pasar menjanjikan yang ditargetkan mendapat sebuah bauran pemasaran
yang dirancang secara khusus. Target beberapa segmen menggunakan individual
pemasaran gabungan yang disebut pemasaran terdifferensiasi. Sedangkan target
hanya satu segmen dengan sebuah baura pemasaran yang unik disebut pemasaran
terkonsentrasi.
2. Countersegmentation
Kadang-kadang perusahaan menemukan bahwa mereka harus mempertimbangkan
kembali segmen pasar mereka sekarang. Mereka dapat menemukan bahwa
beberapa segmen telah terkonsentrasi namun mereka tidak menjamin seorang
individu telah merancang program pemasaran. Pada kasus lainnya perusahaan
mencari untuk menemukan sebuah kebutuhan yang lebih biasa atau karakteristik
konsumen yang akan menggunakan untuk anggota dua atau lebih segmen dan
mengkombinasikan segmen dan merekombinasikan segmen kedalam sebuah
segmen yang lebih besar dan bisa menjadi target dengan sebuah penyesuaian
produk secara individual dan kampanye promosi.

You might also like