You are on page 1of 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

POKOK BAHASAN : Gizi pada anak usia sekolah


SASARAN : Keluarga Anak N dengan status gizi anak usia sekolah
HARI/TANGGAL : Selasa 14 Oktober 2014
WAKTU : 45 menit
TEMPAT : Rumah Anak

A. LATAR BELAKANG
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti,absobsi,transportasi,penyimpanan,metabolism dan
pengeluaran zat zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan
,pertumbuhan dan fungsi normal dari organ organ,serta menghasilkan energy.
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi,yang mampu membuat
seseorang untuk hidup sehat,tumbuh kembang dan produktif.Oleh karena itu,setiap orang
perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan.
Makanan yang beraneka ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.apalagi untuk anak
dalam masa sekolah,makanan merupakan sumber untuk membuat anak cerdas.
Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Healt Organization) adalah
kesehatan ibu hamil dan anak. Untuk itu keduanya diperhatikan detile untuk masalah
asupan gizi dan konsumsi makanan sehari-harinya.inilah yang mendorong kami untuk
member makalah tentang gizi anak sekolah.(istiqomah,2008)

B. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan peniulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui apa pengertian gizi dan usia anak sekolah.
2. Mengetahui fungsi gizi untuk anak usia sekolah.
3. Mengetahui apa saja asupan makanan untuk anak usia sekolah.
4. Mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Anak Sekolah.
5. Mengetahui Gangguan Gizi Pada Anak Sekolah.
6. Mengetahui bagaimana Upaya Peningkatan Gizi Pada Anak Sekolah.


C. MEDIA DAN ALAT
Leaflet
Lembar balik

D. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab

E. KISI-KISI MATERI
1. Pengertian gizi dan anak usia sekolah
2. Fungsi gizi untuk anak usia sekolah
3. Asupan makanan untuk anak usia sekolah
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi pada anak usia sekolah
5. Gangguan gizi pada anak usia sekolah
6. Upaya peningkatan gizi pada usia sekolah

F. KEGIATAN PENYULUHAN

NO

WAKTU
KEGIATAN
PENYULUH PESERTA
1.







2.




5 Menit







20 Menit




Pembukaan
Salam pembukaan
Perkenalan
Apersepsi
Mengkomunikasikan tujuan


Kegiatan inti penyuluhan
Menjelaskan dan menguraikan
materi
Membuka sesi Tanya jawab
Menjawab pertanyaan peserta
Menjawab salam
Memperhatikan
Berpartisipasi aktif
Memperhatikan



Memperhatika
Bertanya









3.





10 menit
penyuluhan yang berkaitan
dengan materi yang belum
jelas.


Penutup
Menyimpulkan materi yang
telah disampaikan.
b. Melakukan evaluasi
penyuluhan dengan
pertanyaan secara lisan
Mengakhiri kegiatan
penyuluhan.




-


Menjawab pertanyaan
Menjawab salam

G. SUMBER.
Santosa, Sugeng. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: PT.Rieneka Cipta.
Emawati F . , Yuniar R , Susilawati , Herman . 2000 . Kebutuhan Ibu Hamil Akan Tablet Besi
Untuk Pencegahan Anemia . Penelitian Gizi dan Makanan . Jilid 23 : 92
Libuae P . Perbaikan Gizi Anak Sekolah Sebagai Investasi SDM . dalam Kompas 9 September
2002 .
Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Sudiyanto. Dalam membina anak dalam mencapai cita-citanya. Tumbuh kembang anak, Fakultas
Kedokteran UI.
http://rizkasuciindriyanti.blogspot.com/2013/08/makalah-ilmu-gizi-kebutuhan-nutrisi.html















MATERI PENYULUHAN GIZI SEIMBANG UNTUK ANAK
1. Pengertian Gizi
Gizi merupakan ilmu terapan yang mempergunakan berbagai disiplin ilmu dasar,
seperti Biokimia, Biologi, Ilmu hayat (fisiologi), ilmu penyakit (pathologi), dan beberapa
lagi. Sedangkan definisi gizi sekarang menjadi ilmu yang mempelajari hal ihwal
makanan, dikaitkan dengan kesehatan tubuh.
Gizi adalah zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan .

2. Pengertian Usia Anak Sekolah
Berikut adalah beberapa tentang pengertian usia anak sekolah:
a. UU no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan WHO yang dikatakan masuk usia
anak adalah sebelum usia 18 tahun dan yang belum menikah
b. American Academic of Pediatric tahun 1998 memberikan rekomendasi yang lain tentang
batasan usia anak yaitu mulai dari fetus (janin) hingga usia 21 tahun.
c. Batas usia anak tersebut ditentukan berdasarkan pertumbuhan fisik dan psikososial,
perkembangan anak, dan karakteristik kesehatannya.
d. Pembagian golongannya:
Taman kanak-kanak (pra sekolah usia 4-6 tahun)
Sekolah dasar 7-12 tahun
Remaja 13-18 tahun

B. FUNGSI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH
1. Supaya pertumbuhan dan perkembangan anak maksimal
2. Memperbaiki gizi anak
3. Menentukan perkembangan anak untuk usia selanjutnya

C. ASUPAN MAKANAN UNTUK ANAK USIA SEKOLAH
Kebutuhan Gizi Berkaitan dengan Proses Tubuh
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang
dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih dengan
baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial
adalah zat gizi yang harus didatangkan dari makanan. Bila dikelompokkan, ada tiga
fungsi zat gizi dalam tubuh, yaitu :
1. Memberi Energi
Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan
protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk
beraktivitas.
2. Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh
Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu,
diperlukan unutk membentuk sel-se baru, memelihara, dan mengganti sels-sel yang
rusak. Dalam fungsi ketiga ini zat gizi dinamakan zat pembangun.
3. Mengatur Proses Tubuh
Protein, mineral, air, dan vitamin deiperlukan untuk mengatur prose tubuh.
Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel. Mineral dan vitamin diperlukan
sebagai pengatur dalam peroses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta
banyak peroses lain yang terjadi di dalam tubuh termasuk proses penuaan.
4. Digunakan untuk bermain, belajar dan bekerja, contoh : nasi, bubur, kentang, jagung,
roti
5. Sebagai zat pembangun ,digunakan untuk proses pertumbuhan. Contoh : lauk pauk,
susu
6. Sebagai zat pengatur diigunakan untuk fungsi tubuh

Angka Kecukupan Gizi dan Angka Kebutuhan Gizi
Angka kecukupan gizi adalah nilai yang menunjukan jumlah zat gizi ya
diperlukan tubuh unutk hidup sehat setiap hari bagi semua populasi menurut
kelompok umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologi tertentu. Angka kecukupan gizi
berbeda dengan angka kebutuhan gizi (dietary requirements). Angka kebutuhan gizi
adalah jumlah zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertajankan
status gizi adekuat.
AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-
masing kelompok umur, gender, dan aktivitas fisik. Dalam penggunaannya, bila
kelompok penduduk yang dihadapi mempunyai rata-rata berat badan yang berbeda
dengan patokan yang digunakan, maka diperlukan penyesuaian. AKG tidak
dipergunakan untuk individu. Dalam menentukan AKG, perlu dipertimbangkan
setiap faktor yang berpengaruh terhadap absorpsi zat-zat gizi atau efisiensi
penggunaannya di dalam tubuh. Untuk sebagian zat gizi, sebagian dari kebutuhan
mungkin dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi suatu zat yang di dalam tubuh
kemudian dapat diubah menjadi zat gizi esensial. Pada kebanyakan zat gizi,
pencernaan dan atau absorpsinya tidak komplit, sehingga AKG yang dianjurkan harus
sudah memperhitungkan bagian zat gizi yang tidak di absrorpsi.
Dalam memenuhi kebutuhan AKG seriap harinya, perlu dilakukan memberi
variasi makanan yagn berbeda setiap harinya yang nantinya diharapkan cukup dapat
memenuhi semua kebutuhan gizi. Di Indonesia pola menu seimbang tergambar dalam
menu 4 Sehat 5 Sempurna dan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Saat ini
dikenal juga menu pelangi, yaitu menu makanan yang berwarna-warni seperti pelangi
untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh seperti
sayur-sayuran. Perlu pendidikan khusus bagi anak usia sekolah atau sekolah dasar
dalam memilih makanan yang berwarna-warni. Peran orang tua sangat diperlukan,
jangan sampai anak memilih makanan yang berwarna-warni yang menggunakan zat
pewarna. Dalam menyusun menu, selain AKG perlu pula dipertimbangkan aspek
akseptibilitas makan yang disajikan, karena selain sebagai sumber zat-zat gizi,
makanan juga mempunyai nilai sosial dan emosional. Untuk itu dalam memenuhi
AKG harus sesuai dengan prinsip-prinsip gizi seimbang, yaitu :
a. Variasi makanan
b. Pola hidup bersih
c. Menghindari rokok, alkohol dan narkoba
d. Aktivitas fisik
e. Pantau BB

Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari berperan
besar untuk kehidupan anak tersebut. Untuk dapat memenuhi dengan baik dan cukup,
ternyata ada beberapa masalah yang berkaitan dengan konsumsi zat gizi untuk anak.
Contoh masalah gizi masyarakat mencakup berbagai defisiensi zat gizi atau zat
makanan. Seorang anak juga dapat mengalami defisiensi gizi atau makanan. Seorang
anak juga dapat mengalami defisiensi zat gizi tersebut yang berakibat pada berbagai
aspek fisik maupun mental. Masalah ini dapat ditanggulangi secara cepat, jangka
pendek, dan jangka panjang serta dapat dicegah oleh masyarakat sendiri sesuai
dengan klasifikasi dampak defisiensi zat gizi antara lain melalui pengaturan makan
yang benar.
Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Makan yang
dikonsumsi beragam jenis dengan berbagai cara pengolahannya. Di masyarakat
dikenal pola makan atau kebiasaan makan dan selera makan, yang terbentuk dari
kebiasaan alam masyarakatnya. Jika menyusun hidangan untuk anak, hal ini perlu
diperhatikan di samping kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat dan bertumbuh
kembang. Kecukupan zat gizi ini berpengaruh pada kesehatan dan kecerdasan anak,
maka pengetahuan dan kemampuan mengelola makanan sehat untuk anak adalah
suatu hal yang sangat amat penting.
Faktor yang Berperan dan Permasalahan pada tumbuh kembang
Ada dua faktor utama yang mempengaruhi proses tumbuh kembang optimal seorang
anak, yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam merupakan faktor-faktor yang
ada dalam diri anak itu sendiri, baik faktor bawaan maupun faktor yang diperoleh.
Faktor luar yaitu faktor-faktor yang ada di luar atau berasal dari luar diri anak,
mencakup lingkungan fisik dan sosial serta kebutuhan fisik anak.
Selain kedua faktor tersebut, faktor yang berperan dalam proses tumbuh kembang
anak dapat ditentukan oleh keluarga, status gizi, budaya, dan teman bermain.
Keluarga hendaknya menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan secara
optimal. Status gizi anak dapat ditentukan oleh tingkat konsumsi atau kualitas
makanan. Kualitas makanan ditentukan oleh zat-zat bergizi yang dibutuhkan oleh
anak. Permasalahan tumbuh kembang anak ada dua macam, yaitu gizi lebih dan gizi
kurang.
Akibat dari status gizi yang buruk, maka dapat menimbulkan penyakit.
Lingkungan masyarakat dalam hal ini asuhan dan kebiasaan suatu masyarakat dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Tata cara dan kebiasaan yang
diberlakukan masyarakat tidak selalu sesuai dengan syarat-syarat kebersihan dan
kesehatan. Teman bermain dan sekolah juga berperan dalam mempengaruhi makanan
yang dikonsumsi oleh anak. Ketika mereka berinteraksi dengan teman bermain atau
teman sekolahnya, makanan atau jajanan yang dipilih biasanya sejenis dengan yang
dipilih oleh teman dekat atau lingkungan sekitarnya. Makhluk hidup memerlukan
makanan untuk melangsungkan kehidupannya. Makanan itu terdiri atas bagian-bagian
yang berbentuk iktan-ikatan kimia atau unsur-unsur anorganik yang disebut zat-zat
makanan atau zat gizi.Manusia mendapatkan zat makanannya dalam bentuk bahan
makanan. Yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan. Satu macam saja bahan
makanan tidak dapat memenuhi semua keperluan tubuh akan berbagai zat makanan,
karena masing-masing bahan makanan mengandung zat makanan yang berlainan
macam maupun banyaknya

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI PADA USIA SEKOLAH
Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Healt Organization) adalah
kesehatan ibu hamil dan anak. Untuk itu keduanya diperhatikan detil untuk masalah
asupan gizi dan konsumsi makanan sehari-harinya.
Kali ini penulis akan coba share dengan pembaca mengenai kebutuhan energi dan zat gizi
Kembali lagi ke WHO, mengapa perlunya memperhatikan kebutuhan gizi anak usia
sekolah, ada beberapa alasan mengapa kebutuhan gizi anak sekolah sangat diperhatikan,
berikut point-pointnya :
Faktor yang mempengaruhi gizi pada usia anak sekolah
Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan.
Anak Sd yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan paling
pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang optimal akan menghasilkan
pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap kesehatan sangatlah diperlukan,
pendidikan juga digalakan untuk perkembangan mental yang mengacu pada skil anak.
Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental anak. Karena
tentunya fisik dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling berkaitan.
makanan yang kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-
organ lain yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal, untuk
itu keluarga adalah pihak pertama yang harus memperhatikan asupan gizi anaknya.
Pengetahuan keluarga akan gizi sangat berpengaruh disini.
Selalu Aktif.
Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi dan energi juga akan semaki banyak
diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah merupakan usia yang senang bermain.
Senang menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui lingkungan sekitar. Untuk itu
perlunya nutrisi dan asupan energi yang banyakuntuk menunjang aktifitas fisiknya.
Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah tantangan yang perlu dihadapi
Untuk itu pengetahuan mengenai gizi anak sangat disarankan untuk mempelajarinya.
Perubahan Sikap Terhadap Makanan.
Anak Usia SD tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia senangi,
rhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengaruh dari
luar. Pada masa-masa inilah perhatian ibu terhadap pengaruh pola konsumsi makanan
sepertinya harus digalakan.
Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.
Ya telah terbukti, anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi makanan-
makanan yang sedang ia perlukan untuk masa pertumbuhan. Kriteria makanan yang
banyak disukai oleh anak usia ini adalah makanan yang banyak mengandung gula dan
mempunyai warna yang cerah sehingga menarik anak untuk mengkonsumsinya.
Beberapa tips diatas penulis rasa, dapat anda manfaatkan pada saat anda membeli
makanan dimanapun, tidak hanya disupermarket namun di tempat penjualan produk
makanan yang sering anda kunjungi. Ingin sehat tidak asal pilih dan beli.

E. GANGGUAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH
Nutrisi merupakan komponen penting bagi kesehatan anak. Pertumbuhan dan
perkembangan yang dialami oleh anak-anak membuat mereka membutuhkan nutrisi yang
baik dalam hal protein, energi dan komponen nutrien lainnya. Hal tersebut juga membuat
mereka rentan terhadap kekurangan nutrisi dan gangguan pertumbuhan. Pola makan yang
dimulai sejak masa kanak kanak dapat mempengaruhi kesehatan mereka selanjutnya.
Pada masa kanak-kanak, pemberian nutrisi yang kurang baik dapat mengakibatkan gagal
tumbuh, obesitas, dan penyakit-penyakit terkait defisiensi nutrisi. Akibat jangka panjang
yang dapat ditimbulkan adalah meningkatnya risiko penyakit degeneratif kelak saat usia
lanjut.
Masalah gizi yang dihadapi oleh anak-anak pada usia sekolah dasar antara lain:
obesitas, gagal tumbuh, anemia karena kekurangan zat besi, dan karies pada gigi geligi
serta infeksi kecacingan. Obesitas biasanya disebabkan karena konsumsi makanan yang
melebihi kebutuhannya per hari. Sebaliknya, gagal tumbuh biasanya disebabkan karena
kurangnya asupan nutrisi. Selain gagal tumbuh, kurangnya asupan nutrisi juga dapat
menyebabkan terjadinya anemia dan membuat anak rentan terhadap infeksi. Karies
disebabkan karena konsumsi makanan yang mengandung gula berlebihan disertai dengan
kebersihan gigi yang kurang terjaga. Infeksi kecacingan disebabkan karena kurangnya
kebiasaan cuci tangan saat makan dan seringnya tidak menggunakan alas kaki saat
beraktifitas.
Masalah gizi pada anak sekolah dasar masih cukup memprihatinkan. Hal ini dapat
terlihat dari beberapa penelitian yang dilakukan terhadap anak usia sekolah dasar di
Indonesia. Anak usia sekolah dasar dalam hal ini adalah anak dengan kisaran usia 7-12
tahun. Pada penelitian yang dilakukan oleh dr. Saptawati Bardosono, ahli gizi dari
Universitas Indonesia, di 5 sekolah dasar di jakarta, didapatkan sebanyak 94,5% anak
mendapatkan asupan gizi di bawah angka kecukupan gizi yang dianjurkan. Hal senada
diungkapkan oleh Endang Dewi Lestari dengan penelitiannya pada 10 sekolah dasar di
Solo. Didapatkan semuanya menderita defisiensi zat seng. Rendahnya kecukupan gizi
pada kelompok anak usia sekolah dasar berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik,
konsentrasi dan prestasi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Satoto, ditemukan
sebanyak 30-35% anak sekolah dasar tumbuh di bawah baku yang ada.
Infeksi yang lama dan berat juga berhubungan erat dengan masalah gizi berupa
malnutrisi. Infeksi dapat menyebabkan terjadinya malnutrisi. Seorang anak yang
mengalami infeksi membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak dari biasanya.
Sementara beberapa gejala yang dialami saat infeksi seperti diare dan tidak nafsu makan
membuat asupan nutrisi menjadi sulit. Sebaliknya, malnutrisi juga dapat menyebabkan
individu rentan terhadap terjadinya infeksi. Daya tahan tubuh kita didukung oleh protein,
zat besi, vitamin dan beberapa mikronutrien lainnya. Jika asupan zat gizi tersebut kurang,
kerja daya tahan tubuh menjadi tidak optimal.
Untuk mengatasi masalah gizi diperlukan beberapa upaya, terutama dari pihak
orang tua dan pihak sekolah. Makanan anak-anak pada usia sekolah dasar perlu
diperhatikan, terutama karena pada usia ini anak-anak tersebut masih dalam tahap
pertumbuhan dan perkembangan, sehingga keseimbangan gizi perlu dijaga.
Anak dengan usia sekolah dasar sudah dapat menentukan makanan yang
disukainya. Makanan yang diberikan pada anak usia sekolah dasar ditentukan
berdasarkan berat badan, usia dan aktivitas anak. Anak laki-laki umumnya lebih banyak
melakukan aktivitas fisik dibandingkan anak perempuan, sehingga asupan makanan yang
mengandung lebih banyak energi perlu ditingkatkan. Sedangkan anak perempuan pada
usia sekolah dasar mulai memasuki usia haid, sehingga memerlukan lebih banyak protein
dan zat besi.
Sarapan pagi bagi anak-anak usia sekolah dasar sangat penting mengingat
aktivitas di sekolah yang melibatkan fisik dan konsentrasi belajar. Lingkungan sekolah
dasar umumnya memiliki banyak jajanan. Banyak anak menyukai makanan jajanan yang
hanya mengandung karbohidrat dan garam. Makanan tersebut hanya akan membuat
seorang anak cepat kenyang dan mengurangi nafsu makan anak.
Asupan gizi pada anak usia sekolah mulai dipengaruhi oleh faktor lingkungan,
karena anak-anak usia ini sudah mulai mengenal lingkungannya. Oleh karena itu,
perhatian orang tua dan pihak sekolah perlu ditingkatkan untuk mencegah gangguan
nutrisi berupa malnutrisi atau pun obesitas. Peran serta dari berbagai pihak dalam hal
asupan gizi diperlukan untuk memperbaiki status gizi anak-anak di Indonesia pada
umumnya dan anak-anak usia sekolah dasar pada khususnya.

F. UPAYA PENINGKATAN GIZI ANAK SEKOLAH
WHO telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health Promoting School, melalui
upaya promotif danpreventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas
adalah :
a. Promotif dan Pencegahan
1. Pemberian nutrisi yang baik dan benar (PMT, Sarapan dll)
2. Perilaku hidup sehat jasmani dan rohani
3. Deteksi dini dan pencegahan penyakit menular
4. Deteksi dini gangguan penyakit kronis pada anak sekolah
5. Deteksi dini gangguan pertumbuhan anak usia sekolah
6. Deteksi dini gangguan perilaku dan gangguan belajar
7. Imunisasi anak sekolah
b. Kuratif dan rehabilitasi.
1. Penganan pertama kegawat daruratan di sekolah
2. Pengananan pertama kecelakaan di sekolah
3. Keterlibatan guru dalam penanganan anak dengan gangguan perilaku dan gangguan
belajar
c. Syarat makanan yang memiliki nilai gizi baik :
1. Segar / belum layu
2. Tidak rusak atau tidak busuk
3. Masih utuh / tidak dimakan lalat
4. Tidak disimpan pada bekas pestisida

You might also like