You are on page 1of 13

STATUS PENGAWETAN KAYU DI INDONESIA

Oleh :
RUDI
E. 061020051
E-mail: rdungani@yahoo.com

Abstrak
Pertumbuhan penduduk ndone!ia yang meningkat" iklim lingkungan
tropi! dan kenyataan #0$ !ampai #5$ %eni! kayu ndone!ia kurang
a&et !ampai tidak a&et" !erta meningkatnya pendapatan per kapita
penduduk akan menyebabkan meningkatkannya penggunaan
teknologi penga&etan kayu di ndone!ia. 'engan kata lain" pro!pek
penerapan penga&etan kayu di ndone!ia cukup be!ar. (amun
demikian" tanpa menganti!ipa!i tantangan maka penga&etan kayu di
ndone!ia hanya akan men%adi mata rantai ekonomi biaya tinggi dan
hilangnya kepercayaan dari ma!yarakat.


I. PENDAHULUAN

'alam !etiap u!aha pembangunan" ma!alah kependudukan adalah
!atu )aktor penting. *erutama di ndone!ia dengan %umlah penduduk
yang tinggi" ma!alah ini men%adi lebih !trategi!. 'engan
pengembangan kependudukan" diharapkan %umlah penduduk yang
tinggi dapat men%adi modal da!ar untuk pembangunan. +ampai akhir
tahun 2000" penduduk ndone!ia mencapai 210 %uta %i&a" atau
meningkat !ekitar 1,.- %uta %i&a %ika dibandingkan dengan %umlah
penduduki dalam tahun 1..5.
ndone!ia diketahui mempunyai !ekitar 120./5 %uta hektar hutan
tropi!" paling be!ar nomor dua di dunia yang meliputi !ekitar !epuluh
per!en hutan tropi! dunia. ndone!ia %uga dikenal !ebagai negara
mega biode0er!ity. (egeri ini mempunyai tidak kurang dari ,000 %eni!
kayu yang ter!ebar di!epan%ang hutan. (amun dari %umlah ter!ebut
tidak lebih dari 200 %eni! kayu telah dikenal dan !ecara komer!ial
diperdagangkan !elama ini 1 2arta&id%aya dan 3arta!u%ana" 1.#64.
5utan ndone!ia dikenal %uga !ebagai hutan dengan mengalami
de)ore!tra!i yang tinggi di dunia. 'iperkirakan de)ore!tra!i hutan
ndone!ia !ebe!ar 1.6 !ampai 1.# %uta hectar! per tahun" !edangkan
6785 16ahana 8ingkungan 5idup ndone!ia4 mengungkapkan data
ter%adinya de)ore!tra!i di ndone!ia rata-rata 2.0 %uta per tahun.
*ingginya de)ore!tra!i di ndone!ia di!ebabkan oleh tiga penyebab
utama" illegal logging" perambahan hutan dan kebakaran hutan.
+ampai 9anuari 2001 telah tercatat /60 5P5 15ak Pengu!ahaan
5utan4" yang mencakup area /#.. %uta hektar hutan kon0er!i dan
produk!i. 9umlah 5P5 ter!ebut berarti mengalami penurunan !ekitar
/5 per!en dibandingkan pada tahun 1..0.
Departemen Kehutanan Republik Indonesia melaporkan bahwa di Indonesia terdapat
sekitar 1.597 industri pengolahan kayu. Industri-industri tersebut terdiri dari 1.47
industri penggerga!ian" 7 industri plywood" 5 industri pengolahan kayu dan # industri
$hip. Kebutuhan bahan baku industri sekitar 7%"& !uta m% per tahun. Data '(KI)D*
+ 'sosiasi (engusahaan Kayu Indonesia, menun!ukan" ada 1-9 unit industri plywood unit
dengan kebutuhan bahan baku sekitar 14.7 !uta m% per tahun. Kenyataan lainnya"
Indonesia mempunyai 1# unit industri pulp yang membutuhkan 9% persen bahan baku log
dari hutan alam atau hutan tanaman.
+aat ini !udah dira!akan oleh ma!yarakat ndone!ia pada umumnya
bah&a harga kayu !emakin mahal. 3enaikan harga kayu atau produk
olahan kayu mungkin dira!akan !ebagai !uatu yang &a%ar karena
banyak )aktor yang terlibat yang mendukung meningkatnya harga
produk ter!ebut. 6alaupun hal ter!ebut dapat diterima" tetapi dapat
dimengerti pula bah&a pa!okan kayu memang !emakin menurun
karena %eni! kayu komer!ial produk!i hutan alam !emakin habi! dan
belum dapat diganti !epenuhnya dengan produk!i hutan tanaman.
7kibatnya pa!okan kayu akan berubah dari %eni! komer!ial ke %eni!
non komer!ial atau %eni! kayu tak dikenal 1Lesser know species4
produk!i hutan alam atau hutan !ekunder !erta %eni! kayu yang
ditanam oleh rakyat !ebagai produk hutan rakyat.
5* 15utan *anaman ndu!tri4 merupakan !alah !atu program
pengembangan kehutanan yang dilakukan oleh pemerintah dalam
penyediaan bahan baku kayu yang !elalu meningkat permintaannya.
+ebagai contoh" dalam PE8*7 : dialoka!ikan program 5* !ekitar 1
%uta hektar 1'epartemen 3ehutanan ;epublik ndone!ia" 1..,4" dan
mengalami peningkatan men%adi 6"2 %uta hektar pada tahun 2000.
Pengembangan program 5* ini dilak!anakan di luar pulau 9a&a"
dimana hutan tanaman yang didomina!i %eni! %ati dan pinu! di 9a&a
!udah tidak mampu lagi meningkatkan produk!inya akibat teru!
meningkatnya %umlah penduduk dan berkurangnya lahan hutan akibat
perumahan dan pertanian.
'i pihak lain kenyataan menun%ukan bah&a #0-#5$ kayu ndone!ia
mempunyai kea&etan yang rendah 1kela! - :4. 'engan kata lain
!ebagian be!ar %eni! kayu ter!ebut mudah ter!erang berbagai %eni!
organi!me peru!ak kayu. 3enyataan ini ditun%ang pula oleh letak
geogra)i! indone!ia di khatuli!ti&a dengan iklim tropi!nya yang
memungkinkan hadirnya berbagai %eni! organi!me peru!ak kayu
!eperti rayap" bubuk kayu kering" %amur pelapuk. 'engan demikian
dapat dimengerti mengapa ancaman keru!akan kayu di ndone!ia
!angat be!ar.
<paya pencegahan keru!akan kayu !angat penting dalam rangka
peningkatan mutu dan ma!a pakai 1service life4 bangunan. +alah !atu
langka !trategi! yang dapat diterapkan adalah memperpan%ang umur
pakai atau mempertahankan umur komponen kayu melalui penerapan
teknologi penga&etan kayu !e!uai dengan !tandar tekni! yang
berlaku.

II. SUPPLY DAN DEMAND KAYU

3ayu merupakan komponen terpenting dalam pembangunan
perumahan dan bangunan gedung lainnya di ndone!ia. 2enurut data
!tati!tik" dalam !atu tahun tercatat tidak kurang dari 2 %uta m
/
kayu
gerga%ian yang diproduk!i untuk memenuhi kebutuhan pembangunan
perumahan dan pemukiman. Pada kenyataannya" %umlah kayu
gerga%ian yang diperlukan %auh dari di ata! angka ter!ebut karena
banyak !ekali kayu-kayu yang dipergunakan !ebagai bahan kon!truk!i
bangunan yang diha!ilkan dari indu!tri kecil rakyat yang tidak
tercatat.
+ebagaimana diketahui bah&a keter!ediaan kayu !emakin menurun
baik dari !i!i kuantita! maupun kualita!. Pada tahun 1.#0-an kayu
bangunan didomina!i %eni!-%eni! kayu tertentu !eperti kapur" kempa!"
%ati" merbau dan ulin yang terma!uk %eni!-%eni! kayu kela! kuat dan
kela! a&et cukup tinggi. Pada !aat !ekarang ini dengan meningkatnya
permintaan akan kayu untuk perumahan dan gedung" penyediaan
kayu yang kualita! tinggi mengalami penurunan. 3ualita! kayu
terutama kela! a&et makin langka didapatkan" maka pada era
!ekarang dalam penggunaan kayu untuk pembangunan perumahan
dan gedung mulai didomina!i %eni!-%eni! kayu yang kurang a&et.
Peningkatan %umlah penduduk ndone!ia yang mencapai 2"5$ per
tahun mengakibatkan meningkatnya permintaan akan bahan kayu
kon!truk!i dan untuk mebel. 'alam tahun 2000 !a%a !eperti
dilaporkan oleh 'epartemen Pemukiman dan Pra!arana 6ilayah"
bah&a ndone!ia telah membangunan lebih dari -00.000 unti rumah
per tahun" dengan kebutuhan kayu 2"2 %uta m
/
. 3ebutuhan kayu
ter!ebut dihitung hanya untuk bahan kon!truk!i rumah baru tanpa
memperhitungkan kebutuhan kayu untuk reno0a!i rumah-rumah yang
ru!ak.
=eberapa %eni! kayu dengan mutu rendah umumnya beredar
dipa!aran. 5a!il penelitian 3haerudin 1 1..54 menun%ukkan penomena
ter!ebut. +eperti dapat dilihat pada *abel 1" keter!ediaan kayu
gerga%ian bekualita! rendah lebih banyak dari pada kayu-kayu
berkualita! tinggi" harga kayu tidak hanya tergantung pada kualita!
tetapi %uga dipengaruhi oleh !truktur pa!ar kayu itu !endiri.

*able 1. Pema!aran 3ayu >erga%ian 'ari 8uar 9a&a 3e 9akarta
3ualita! 3ayu 2arketing 2argin 1$4
?4
1. ;endah
2. +edang
/. *inggi
,/.,2
,2.,,
/6..2
@atatan : ?4 harga kon!umen di 9akarta
+umber : 3haerudin 11..54

+ementara itu" kebutuhan rata-rata per tahun !ekitar 1.##1 buah
indu!tri peman)aatan kayu di ndone!ia 1'epartemen 3ehutanan"
20004" yang terdiri dari !a&timber" ply&ood" pulp" blockboard"
chipmill" chop!tick" pencil!lat dan korek api mencapai 6/",# %uta m
/
.
+ampai tahun 2000" produk!i kayu ndone!ia dari hutan alam dan
hutan tanaman hanya mencapai 1-./ %uta m/. ni berarti ter%adi
penurunan produk!i kayu !elama lima tahun terakhir. =e!arnya
produk!i kayu didomina!i dari hutan yang dikon0er!i 1pemegang 5P54
yang dapat menyediakan !ekitar 1/.. %uta m/ log kayu tiap tahun
1'epartemen 3ehutanan ;epublik ndone!ia" 20004. <ntuk lebih
%ela!nya dapat dilihat pada *abel 2.

.able . (roduksi Kayu /og dari 0utan 'lam dan 0utan .anaman Indonesia 199#---
+dalam meter kubik,
*ah
un
5utan
7lam
5utan
3on0er!i
15P54
5utan
;akyat
P*.
Perhutani
di 9a&a
5utan
*anaman
ndu!tri
15*4
1..6
1..-
1..#
1...
2000
15"5.5"-
66
16"225"2
2#
11"#6-"2
-,
#"5.."10
5
-"661"21
.
-"2/2",#2
."52,"5-2
-"2,."#-#
6"2/."2-#
,"6,/"../
60/"151
1"21/".2#
-1."0-,
.5-"056
2/2"1/,
1".11"-5-
1"60,"0/,
1"-1#"561
1"#.0".00
#.-"615
,-,"26#
,25"#./
,#0"210
,"#,,",./
/"--."#2#
+umber : 'epartemen 3ehutanan ;epublik ndone!ia" 120004

Pa!okan kayu memang !emakin menurun karena %eni! kayu komer!ial
produk!i hutan alam !emakin habi! dan belum dapat diganti
!epenuhnya dengan produk!i hutan tanaman. 7kibatnya pa!okan
kayu akan berubah dari %eni! komer!ial ke %eni! yang non komer!ial
yaitu %eni! kayu yang ditanam oleh rakyat !ebagai produk hutan
rakyat. =entuk pa!okan kayu yang terakhir !udah dapat dibuktikan di
pulau 9a&a berupa meningkatnya perdagangan kayu rakyat.

III. KAYU DAN FAKTOR PERUSAK KAYU
Aakta menun%ukkan lingkungan ndone!ia merupakan daerah tropi!.
(egeri ini mempunyai kehangatan" kelembaban dan bahan organik
dalam tanah yang tinggi" di ba&ah kondi!i ter!ebut perkembangan
organi!me khu!u!nya organi!me peru!ak kayu !angat baik. 5al
ter!ebut tercermin dari apa yang di!ebut !ebagai negara mega
biode0er!ity" dimana ndone!ia mempunyai 1.000.000 %eni! !erangga"
250.000 %eni! %amur dan 200 %eni! rayap. 3enyataan lain menun%ukan
bah&a #0 - #5$ kayu-kayu ndone!ia mempunyai kea&etan yang
rendah" atau dengan perkayaan kayu-kayu ndone!ia mudah di!erang
oleh organi!me peru!ak kayu. =ahkan" di '3 9akarta hampir .0$
kayu yang beredar adalah kayu yang tidak a&et.
3e!impulanya" ndone!ia mempunyai banyak %eni! kayu" tetapi
umumnya adalah kayu yang tidak a&et. Pada !i!i lain" ndone!ia %uga
mempunyai banyak organi!me peru!ak kayu" !eperti rayap" kumbang
kayu 1beetle!4" %amur pelapuk" %amur pe&arna dan marine borer.
+ebagai gambaran" ndone!ia mempunyai tidak kurang dari 200 %eni!
rayap" yang diantaranya 5 %eni! tergolong rayap yang poten!ial dalam
meru!ak kayu" !eperti Coptotermes curvignathus" Coptotermes
traviani" Macrotermes gilvus" Microtermes insperatus dan
Cryptotermes cynocephalus.
Macrotermes, Microtermes dan Odontotermes adalah rayap tanah
yang paling dominan terdapat di 9a&a =arat. +erangannya di!amping
pada produk kayu dan kayu kon!truk!i" mereka %uga menyerang
tanaman hidup" umumnya !i!tem perakarannya" dan batangi atau
cabang kayu. Pada !aat ini dilaporkankan bah&a" %eni! rayap
Coptotermes spp %uga terdapat di 9a&a =arat yang menyerang
tanaman hidup Pinus merkusii dan Casuarina equisetifolia" di!amping
menyerang kayu !truktural da lam pemakaian. 'i +elatan +ula&e!i
dan 3alimantan *engah" Coptotermes boetonensis dan Coptotermes
borneensis menyerang bangunan rumah dan produk kayu lain.
3erugian ekonomi! akibat keru!akan kayu oleh )aktor peru!ak kayu
pda bangunan di ndone!ia be!arnya telah mencapai milyaran rupiah
tiap tahunnya. +alah !atu ka!u! adalah banyaknya bangunan
perumahan di '3 9akarta yang telah di!erang rayap dan haru!
diperbaiki. +ur0ei di beberapa kota be!ar" 9akarta" +urabaya" =andung
dan kota-kota be!ar lainnya menun%ukkan bah&a umumnya bangunan
perumahan !angat mudah di!erang oleh organi!me peru!ak kayu
terutama rayap dan dapat menyebabkan kerugian ekonomi!. +ebagai
contoh be!arnya kerugian ekonomi! akibat !erangan rayap pada
bangunan rumah di ndone!ia be!arnya mencapai ;p. 2"6- trilyun
pada tahun 2000 dan pada bangunan milik pemerintah be!arnya
mencapai ;p. /00 milyar per tahun.
'engan meningkatnya %umlah penduduk ndone!ia dan meningkatnya
pendapatan per kapita dari tahun ke tahun dan pada !ekarang kayu-
kayu yang digunakan untuk pembangunan perumahan di ndone!ia
ummnya tidak a&et atau dengan perkataan lain mudah di!erang
)aktor peru!ak kayu" maka penggunaan teknologi penga&etan kayu
merupakan upaya yang !angat tepat.

IV. PENGAWETAN KAYU DENGAN BAHAN PENGAWET
+eperti telah di%ela!kan dimuka" !ebagian be!ar %eni! kayu
mempunyai kea&etan rendah" !ehingga mudah ru!ak" keropo! atau
lapuk akibat !erangan organi!me peru!ak kayu. 'i!amping itu"
ketergantungan kepada %eni!-%eni! kayu a&et menyebabkan
penggunaan kayu kurang optimal. <ntuk mengata!i hal ter!ebut perlu
dima!yarakatkan upaya-upaya untuk mengingkatkan kea&etan %eni!-
%eni! kayu yang kurang a&et.
<paya !eperti itu di!ebut penga&etan kayu. 9ela!nya" penga&etan
kayu adalah perlakuan kimia dan atau perlakuan )i!ik terhadap kayu
untuk memperpan%ang ma!a pakai 1service life4 kayu. 'alam
kenyataan !ehari-hari" yang dimak!ud dengan penga&etan kayu
adalah pro!e! pema!ukan bahan kimia ke dalam kayu untuk
meningkatkan kea&etannya. =ahan kimia yang digunakan dalam
perlakuan ter!ebut ter!ebut di ata! adalah bahan penga&et kayu.
=eberapa cara menga&etkan kayu !udah dikenal di ndone!ia !e%ak
tahun 1.50-an" diantaranya pelaburan" pencelepun" perendaman
1rendaman dingin dan rendaman pana!-dingin4 yang bia!a di!ebut
!eabagai metode !ederhana dan metode yang lebih modern !eperti
0akum tekan dan metode in%ek!i.
*eknologi pengendalian rayap terutama di ndone!ia ma!ih
bertumpuh pada penggunaan pe!ti!ida anti rayap 1termitisida4
melalui perlakuan tanah 1soil treatment4 maupun dengan cara
impregna!i termiti!ida ke dalam kayu melalui penga&etan kayu.
7lternati) pengendalian rayap yang !ekarang dikembangkan adalah
!i!tem pengumpanan 1baiting system4 dan perintang )i!ik 1physical
barrier4 !erta pengendalian hayati. 2enurut !i)at aplika!inya" ada dua
teknik perlakuan tanah" yaitu 114 perlakuan pra kon!truk!i 1pre
construction treatment4 bila perlakuan dilak!anakan
men%elangB!e&aktu bangunan didirikan" dan 124 perlakuan pa!ca
kon!truk!i 1post construction treatment4 bila perlakuan dilak!anakan
pada bangunan yang !udah berdiri.
V. BAHAN PENGAWET KAYU DI INDONESIA
+e%alan dengan pertambahan %umlah penduduk dan la%u
pembangunan na!ional" pembangunan perumahan teru! meningkat
dari tahun ke tahun yaitu 1.-0..#/1 unit pada tahun 1.#." 2.215..56
unit pada tahun 1..2" 2.5,,.1.6 unit pada tahun 1.., dan 11/.##0
unit pada thun 2000 1=iro Pu!at +tati!tik" 20004. Pada tahun 2002
pemerintah telah menargetkan pembangunan perumahan ma!!al
!ederhana !ebanyak 600.000 unit 1'epartemen Permukiman dan
Pra!arana 6ilayah" 20014.
+alah !atu komponen penting dalam pembangunan perumahan
adalah kayu. Oleh karena itu peningkatan pembangunan perumahan
%uga mendorong pemakaian kayu yang makin be!ar. Pada PE8*7 :
!a%a kebutuhan kayu untuk pembangunan perumahan ma!!al
!ederhana diperkirakan mencapai #0-.-52 m
/
. Pemilihan kayu ini
dida!arkan pada beberapa pertimbangan bah&a kayu memiliki
beberapa keunggulan dengan bahan lainnya. +elain memiliki
keunggulan" kayupun memiliki kelemahan" antara lain tidak tahan
terhadap !erangan organi!me peru!ak kayu !eperti yang telah
diuraikan di ata!.
=eberapa macam bahan penga&et kayu telah beredar di pa!aran"
akan tetapi permintaan !atu %eni! bahan penga&et kayu dengan %eni!
yang lainnya belum diketahui" demikian %uga bagaimana perkiraan
permintaannya di ma!a datang. =anyak bahan penga&et kayu di
ndone!ia hingga !ekarang ma!ih dari negara-negara produ!en.
=ahan-bahan penga&et kayu ter!ebut terdiri dari campuran dari
bahan non organic" tio!ianat" argano)o!)at" pyretroid dan campuran
lain. 'i!amping bahan penga&et ter!ebut" )ormula!i baru !ekarang ini
diadop!i dari beberapa negara-negara. +ebagai contoh" di ndone!ia
melalui 3O2PE+ 1 Pe!ti!ida 3omi!i penga&a!4 !ebagai berikut:
o @@= 1 borium tembaga chromated4
o @@A 1 tepung tembaga chromated4
o A@7P 1 Cat a!am karbol ar!enat khromat tepung4
o =A@7 1 ar!enat khromat tepung borium4
'i ndone!ia" ar!enat tembaga chromated 1@@74 yang dahulu
merupakan !atu-!atunya bahan penga&et kayu untuk digunakan di
menara pendingin dan bahan penga&et yang paling umum digunakan
untuk berbagai tu%uan penggunaan kayu" tetapi !e%ak tahun 1..,"
bahan ini 1@@74 telah dilarang beredar di ndone!ia.
+alah !atu kon!umen kayu a&etan adalah !ektor perumahan dan dari
pembangunan perumahan yang telah dilakukan baik oleh pihak
pemerintah ataupun !&a!ta belum diketahui pa!ti berapa %umlah
bahan penga&et kayu yang telah dan akan digunakan dalam
pembangunan perumahan ter!ebut. Aluktua!i kon!um!i bahan
penga&et kayu antara lain karena adanya ke!ulitan pengadaan bahan
baku kayu yang !e!uai dengan rencana. 3arena %eni! bahan baku
kayunya berbeda maka bahan penga&et kayu yang di!erap pun akan
berbeda. +ementara itu !i)at pa!ar dari bahan penga&et kayu yang
ma!ih ber!i)at monopoli!tik" !i!tem peredaran yang berbeda dari %eni!
komoditi atau barang dagangan lainnya !erta adanya campur tangan
pemerintah melalui kebi%akan yang dikeluarkan mengenai peredaran
bahan penga&et kayu di ndone!ia" %ela! akan menimbulkan %uga
kon!um!i ba han penga&et kayu mengalami )luktua!i.
+ementara itu" kebutuhan bahan penga&et kayu dalam pembangunan
perumahan ma!!al dalam peramalan mengalami peningkatan dari
5,#.-, ton dalam tahun 1..6 men%adi 600.62 ton dalam tahun 2000.
ni berarti peningkatan itu 1#$ dibandingkan dengan permintaan
tahun yang !ebelumnya 1*abel /4. 9ika dibandingkan dengan ha!il
yang diha!ilkan oleh 2utaDien 11..14 menun%ukkan bah&a kon!um!i
bahan penga&et kayu dalam pembangunan perumahan ma!!al
!ederhana di ndone!ia hanya 2."55$ permintaan bahan penga&et
kayu riil di ndone!ia dan hanya 1",,$ !a%a dari permintaan
poten!inya.

*abel /. 3on!um!i =ahan Penga&et 3ayu 'i ndone!ia 1..6-2000
*ahun =ahan Penga&et
3ayu 1kg4
9umlah 3omulati)
1kg4
1..6
1..-
1..#
5,-"-/6.##
5--"-6#.0/
5.,".10.11
."#-#",#0.,#
10",56"2,#.51
11"051"15#.62
1...
2000
6/-"02,.-2
600.621"#,
11"6##"1#/./,
12"2##"#05.1#
+umber: 9amali" '. (andika dan '. 'aru!man 1 1..-4

=erda!arkan program pembangunan perumahan yang ditargetkan
oleh pemerintah terlihat bah&a rata-rata yang akan dibangun 120.000
unitBtahun yang dilimpahkan pelak!anaannya kepada Perum
Perumna!" Pengembang !&a!ta dan kopera!i. 9ika dia!um!ikan rumah
yang dibangun mengikuti pola yang !ama !eperti pola pada Perum
Perumna! dalam penentuan kebutuhan kayu dan bahan penga&et
kayunya per tipe rumah maka kebuthan bahan penga&et kayu
2..12"#0 ton. 9adi tiap tahunnya dibutuhkan bahan penga&et kayu
!ebanyak 5#2"56 ton.

VI. PELUANG DAN TANTANGAN PENERAPAN PENGAWETAN
KAYU DI INDONESIA
Peluang dan tantangan penerapan teknologi penga&etan kayu di
ndone!ia" !angat perlu diberikan agar lembaga atau peru!ahaan yang
melak!anakannya dapat ber%alan dengan baik.
1. Peluang Penerapan Penga&etan 3ayu
Peluang penerapan penga&etan kayu dapat ditelaah dari empat
)aktor utama yaitu: 114 permintaan poten!i kayuE 124 dukungan
kebi%akan pemerintahE 1/4 per!ep!i ma!yarakat terhadap
penga&etan kayuE dan 1 ,4 keter!ediaan perangkat lunak.
1.1. Permintaan poten!ial kayu
+ampai !aat ini be!arnya permintaan poten!ial akan kayu
bangunan di ndone!ia belum pernah dilaporkan. (amun
demikian mengingat be!arnya produk!i kayu ndone!ia 125-/0
%uta m/ per tahun4 yang !ebagianbe!ar merupakan %eni! kayu
kurang a&et !erta pe!atnya pembangunan !ektor perumahan"
maka dapat diduga permintaan poten!ial akan kayu bangunan
%uga cukup be!ar.

1.2. 'ukungan 3ebi%akan Pemerintah
5aru! diakui bah&a berbagai in!tan!i pemerintah !ebenarnya
telah !e%ak lama menun%ukan dukungannya terhadap
pema!yarakatan teknologi penga&etan kayu. 'ukungan
ter!ebut antara lain tercermin dari terbitnya beberapa !tandar
tentang penga&etan kayu" antara lain :
+tandar 3ehutanan ndone!ia (o. +3.@-m-001:1.#-" tentang
FPenga&etan 3ayu untuk Perumahan dan >edungG.
+tandar 3on!truk!i =angunan ndone!ia (o.+3=-,./.5/. 1.#-"
tentang F+pe!i)ika!i 3ayu 7&et <ntuk Perumahan dan
>edungG.
Penerbitan !tandar ter!ebut %ela! mencerminkan political will
dan dukungan pemerintah bagi pema!yarakatan teknologi
penga&etan kayu.
1./. Pre!ep!i 2a!yarakat
*erlepa! dari kemungkinan adanya law enforcement" pada
da!arnya kon!umen dapat !ecara !ukarela memilih atau tidak
memilih kayu bangunan yang dia&etkan. (amun demikian
berda!arkan pengalaman-pengalaman kon!umen !ebelumnya"
penggunaan kayu bangunan yang dia&etkan dianggap penting
agar bangunan mereka ter%amin tentang kualita! bangunan
yang dimilikinya.
7pabila per!ep!i ini ter&u%ud di ma!yarakat" maka pro!pek
penerapan teknologi penga&etan kayu di ndone!ia !angat
be!ar. 7palagi didukung oleh daya beli ma!yarakat yang makin
meningkat !e%alan dengan keberha!ilan pembangunan ekonomi
!ekarang ini.
1.,. 3eter!ediaan Perangkat lunak
*eknologi penga&etan kayu telah dikenal di ndone!ia !e%ak
tahun 50-an. +e%alan dengan itu kegiatan pendidikan dan
pelatihan tentang penga&etan kayu terma!uk pengendalian
kualita!nya cukup !ering dilak!anakan. 'engan demikian dapat
dimengerti %ika teknologi penga&etan kayu dapat dikatakan
!udah ter!edia dan dikua!ai !ecara optimal.

2. *antangan Hang 'ihadapi
6alaupun peluang penerapan teknologi penga&etan kayu di
ndone!ia cukup be!ar" berbagai tantangan tampaknya ma!ih perlu
di anti!ipa!i. *antangan ter!ebut adalah : 114 terpenuhinya a!a!
independen!i" tran!paran!i dan kredibilita!E 124 koordina!i
kelembagaan" dan 1/4 keter!ediaan !arana pendukung di daerah.
2.1. ndependen!i" *ran!paran!i dan 3redibilita!
7gar !i!tem penga&etan kayu dapat berkembang !ecara
mak!imal" maka !i!tem ter!ebut perlu dilanda!i a!a!
indenpenden!i" tran!paran!i dan kredibilita!.
8embaga penga&etan kayu haru! berdiri di ata! !emua
kepentingan !ecara propor!ional. 5al ini haru! tercermin baik
dari un!ur-un!ur pelak!ananya maupun dari acuan ker%a yang
dipakai.
*ran!paran!i mengandung arti keterbukaan dalam pengelolaan.
ni berarti lembaga penga&etan kayu dan mekani!me ker%anya
haru! %ela! dan luga! !erta dapat diak!e! oleh !emua pihak
!e%auh tidak melanggar norma-norma yang berlaku.
3redibilita! mengandung arti kemampuan" keandalan dan
kepercayaan. 8embaga penga&etan kayu haru! mempunyai
kemampuan dan keandalan yang tinggi dalam mengemban
mi!inya.
2.2. 3oordina!i 3elembagaan
3arena kompleknya interak!i antara pihak-pihak yang terkait
dengan lembaga ini maka koordina!i dengan lembagain!titu!i
lain mutlak diperlukan. +ebagai contoh koordina!i dengan
3omi!i Pe!ti!ida 13O2PE+4 !ebagai in!tan!i yang
bertanggung%a&ab mengenai regi!tra!i bahan penga&et kayu
akan !angat membantu kelancaran ker%a lembaga ter!ebut.
2./. 3eter!ediaan +aranan Pendukung di 'aerah
=erbagai !arana pendukung" khu!u!nya perangkat kera!" dalam
pelak!anaan penga&etan kayu pada umumnya ma!ih terdapat
di kotakota be!ar" !edangkan di beberapa daerah tertentu
ma!ih langka.
*anpa menganti!ipa!i ketiga hal di ata! maka penerapan teknologi
kayu di ndone!ia hanya akan men%adi mata rantai ekonomi biaya
tinggi dan kehilangan kepercayaan dari ma!yarakat.

DAFTAR PUSTAKA
7!!ociation o) 6od Pre!er0ation ndone!ia. 1.##. Peningkatan <!aha
Penga&etan 3ayu +ecara Pro)e!ional. Proceeding! 2eeting o)
6ork! (ational. Orchid Palace 5otel 9akarta
3omi!i Pe!ti!ida ndone!ia. 2000. Pe!ti!ida <ntuk Pertanian dan
3ehutanan. 3opera!i 'epartemen Pertanian. 9akarta.
'epartement o) n)ormation *he ;epublic o) ndone!ia. 1..6.
ndone!ia i! >oing *o =e n >lobalitation Era. 2ini!try o)
m)ormation *he ;epublic o) ndone!ia.
9amali" '. (andika and '. 'aru!man. 1..-. 6ood Pre!er0ati0e!
'emand )or 8o& @o!t 5ou!ing 'e0elopment in ndone!ia. 9ournal
o) Aore!t Product! *echnology. Aaculty o) Aore!try =ogor
7gricultural <ni0er!ity. =ogor.
3haerudin. 1..5. 7nali!i! =iaya dan 2ar%in *ataniaga 3ayu >erga%ian
di '3 9akarta 1+tudi 3a!u! di Pelabuhan +unda 3elapa4.
2inithe!i! o) 2anagement o) Aore!t 'epartment. Aaculty o)
Aore!try =ogor 7gricultural. =ogor. <npubli!ed.
2arta&id%aya" 7. and 3arta!ud%ana. 1.#6. @iri <mum +i)at dan
3egunaan 9eni!-9eni! 3ayu ndone!ia. Aore!t Product! and +ocial-
Economic ;e!earc and 'e0elopment @entre. =ogor
2ubariD" 7. 1.60. *he role o) *imber Production in ndone!ian
Economy ;eality or llu!ion. 3onphalindo 9akarta.
2utaDien" . 1..1. Poten!i Pa!ar =ahan Penga&et 3ayu di ndone!ia.
2inithe!i! o) Aore!t Product! *echnology 'epartment. Aaculty o)
Aore!try =ogor 7gricultural <ni0er!ity. =ogor. <npubli!ed.
(andika" '. 1..6. @erti)ication +y!tem o) Pre!er0ed 6ood )or 5ou!ing
@on!truction in ndone!ia. Pro!pect! and @on!traint!. 9ournal o)
Aore!t Product! *echnology. Aaculty o) Aore!try =ogor 7gricultural
<ni0er!ity. =ogor.
Permadi" P. 1..-. 7lternati0e 6ood Pre!er0ati0e! )or <!e in ndone!ia.
;e!earch &a! +upported in Part by the <+'7" Aoreign
7gricultureal +er0ice. ;e!earch and +cienti)ic EIchange 'i0i!ion"
nternational @ooperation and 'e0elopment.
*arumingkeng" ;.@. 1.-,. *ermite o) mportance to Aore!try and
6ood @on!truction in ndone!ia. Prepared )or +eminar on Pe!t
@ontrol in =uilding ndone!ia. 9akarta.

You might also like