You are on page 1of 2

Perencanaan Perjalanan Alam Bebas

Menurut pakar pendidikan alam terbuka, Collin Mortlock, perencanaan perjalanan alam bebas
membutuhkan 4 kemampuan :
1. Technical skills : kemampuan teknis, yang berhubungan dengan ritme dan
keseimbangan gerakan serta efisiensi penggunaan perlengkapan.
2. Fitness skills : kemampuan kebugaran, mencakup kebugaran spesifik yang
dibutuhkan untuk kegiatan tertentu, kebugaran jantung dan
sirkulasinya, serta kemampuan pengkondisian tubuh terhadap
tekanan lingkungan alam.
3. Human skills : kemampuan Kemanusiawian, yaitu pengembangan sikap positif ke
segala aspek untuk meningkatkan kemampuan. Hal ini mencakup
determinasi (kemauan), kepercayaan diri, kesabaran, konsentrasi,
analisa diri, kemandirian, serta kemampuan untuk memimpin dan
dipimpin.
4. Environment skills : kemampuan Pemahaman Lingkungan, yaitu pengembangan
kewaspadaan terhadap bahaya dari lingkungan yang spesifik.
Keempat kemampuan tersebut tidaklah mudah untuk dikuasai
dengan baik, namun perlu diingat bahwa penguasaan kemampuan
tersebut sangat diperlukan dalam kegiatan alam terbuka.
Faktor keselamatan (safety) harus dijadikan kerangka berpikir dalam berkegiatan di alam terbuka.
Untuk keadaan berbahaya, dapat dilakukan penggolongan faktor penyebabnya, yaitu bahaya
subyektif dan bahaya obyektif.
Bahaya subyektif adalah potensi bahaya yang berada di bawah kendali manusia yang
melakukan kegiatan. Contohnya, pemilihan alat yang salah, cara penggunaan peralatan
yang tidak dikuasai dengan baik dan lain-lain.
Bahaya obyektif adalah bahaya yang berada di luar kendali manusia, misalnya badai,
banjir, panas, dan lain-lain.
Semakin subyektif suatu bahaya, maka akan semakin dapat diperkirakan terjadinya dan dapat
dihindarkan. Sebaliknya, semakin obyektif suatu bahaya, maka akan semakin sulit diperkirakan dan
sulit dihindarkan.
Organisasi Penjelajahan
Organisasi penjelajahan meliputi pembentukan tim, pembagian tugas, dan menentukan rencana
operasi. Dalam membuat rencana operasi didasarkan pada tingkat kesulitan dan kerumitan dari
perjalanan yang akan diadakan. Kesulitan berhubungan dengan kondisi alam atau medan yang akan
dijelajahi, meliputi karakteristik alam sekitar dan kondisi iklim dan cuacanya. Sedangkan kerumitan
lebih berhubungan dengan faktor yang menyangkut manusia, seperti masalah biaya, waktu,
keandalan personil, dll. Untuk dapat membuat ROP secara efektif perlu mencari informasi-informasi
terkait perjalanan yang akan dilakukan, misalnya seperti informasi cara pencapaian, fasilitas, adat-
istiadat, kondisi iklim, dll. Dari informasi-informasi tersebut lantas akan menjadi dasar perumusan
ROP sehingga dapat ditentukan bagaimana teknis operasi,rancangan anggaran biaya, kualifikasi
peserta, emergency rescue procedure,dll. Informasi-informasi tersebut dapat diperoleh dari
berbagai sumber seperti buku panduan, laporan perjalanan, dinas-dinas yang terkait ( BMKG, dinas
kehutanan, kepolisian ), dan masih banyak lagi.
PERSIAPAN PERBEKALAN DAN PERLENGKAPAN
Keberhasilan suatu kegiatan di alam terbuka juga ditentukan oleh perencanaan perlengkapan dan
perbekalan yang tepat. Dalam merencanakannya, beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Mengenal jenis medan yang akan dihadapi (misal : hutan, rawa, tebing, dll)
2. Menentukan tujuan perjalanan (misal : penjelajahan, pelatihan, penelitian,
kemanusiaan/sar, dll)
3. Mengetahui lamanya perjalanan
4. Mengetahui keterbatasan kemampuan fisik untuk membawa
5. Memperhatikan hal-hal khusus (misal : obat,-obatan tertentu, dsb)
Setelah mengetahui hal-hal tersebut, kita dapat memilih perlengkapan dan perbekalan yang sesuai
dan selengkap mungkin, tetapi bebannya tidak melebihi kemampuan membawanya.

You might also like