You are on page 1of 2

Jumat, 31 Mei 2013

Penerapan Integral dan Diferensial Dalam Bidang Peternakan



Penerapan Turunan Dalam Bidang Peternakan

1. Untuk menentukan masa pertumbuhan ternak
Salah satu aplikasi diferensial dalam ilmu peternakan, yaitu pada laju pertumbuhan ternak.Laju
pertumbuhan merupakan fungsi linier sigmoid yaitu penambahan bobot badan (berat) berbentuk huruf S,
pada awalnya bergerak lambat kemudian cepat dan akhirnya melambat lagi, atau bisa konstan.
Pada masa menjelang dewasa (pubertas), ternak ada dalam masa akselerasi yaitu ketika
pertumbuhan dalam masa pertumbuhan yang cepat.Masa akselerasi baik digunakan untuk masa
penggemukan terutama pada ternak yang diambil dagingnya.
Sehingga dengan kurva pertumbuhan yang telah dibuat peternak dapat menentukan masa dimana
ternak dapat mengonsumsi pakan lebih banyak dan dapat diserap baik oleh tubuh.Sehingga dapat
menghasilkan efisiensi pakan dan penambahan bobot badan yang signifikan.

2. Untuk menentukan nilai maksimum dan minimum suatu permasalahan.
Dalam bidang peternakan pastinya para peternak ingin bisa mendapatkan hasil maksimum dengan
proses yang minimum.Contohnya dalam penentuan FCR (Feed Convensi Ratio) yaitu ketika ditentukan
berapa banyak ransum yang dibutuhkan untuk pertumbuhan 1 kg berat badan.
Sesuai dengan teorema nilai ekstremum, suatu fungsi yang kontinu pada interval tertutup haruslah
memiliki nilai-nilai minimum dan maksimum. Jika fungsi tersebut diturunkan, nilai minimal dan
maksimal dapat terjadi pada titik kritis atau titik akhir.
Maka kita dapat menentukan FER (Feed Eficiency Ratio) yaitu efisiensi pemberian ransum yang
lebih sedikit, namun kita bisa menjual dengan harga yang sama sehingga didapatkan keuntungan yang
lebih besar.

3. Untuk membantu dalam Ekonomi Peternakan
Untuk memproduksi dan memasarkan hasil ternak, sebelumnya peternak harus dapat menentukan
harga jual dan laba yang diinginkan sehingga dapat memperoleh keuntungan.
Misalnya peternak mampu menghasilkan hasil ternak dengan ketentuan harga beli bibit dan
ketentuan pakan yang telah dihitung biayanya atau FCR nya.Maka dalam perumusan harga jualnya
bergantung pada harga bibit dan biaya pakan yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan ternak tersebut.
Maka dengan pembuatan turunan kita dapat menentukan nilai harga jual ternak serta dapat
membandingkan dengan nilai harga jual pada pasar sehingga dapat dibuat perbandingan dalam biaya serta
keuntungan yang diperoleh.


Secara garis besarnya, aplikasi kalkulus diferensial meliputi perhitungan kecepatan dan percepatan,
kemiringan suatu kurva, dan optimalisasi.Sedangkan aplikasi dari kalkulus integral meliputi perhitungan
kurva minimum.

Contoh Soal
Kurva pertumbuhan sapi potong Hereford mengikuti model y = a(x+1)b Ketika dimulai dari umur 7 bulan
atau milai pada masa post weaning growth.
Bila a = berat awal sebesar 50 kg ;
b = koefisien pertumbuhan / ADG sebesar 2 kg/hari;
y = berat badan;
x = umur dalam hari.

1. Berapa bobot badan setelah 7 bulan ?
y=a(x+1)b
Kecepatan pertumbuhan: y = dy = ab(x+1)
b

1

dx
dy = ab (x+1)b1; a=50 ; b=2 ; maka
dx
dy = 50 (2) (7+1)
2

1

dx
= 40 (2) (8)
1

= 640 kg

You might also like