You are on page 1of 9

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO 4
BLOK 1.6
SKENARIO 4



















STEP 1 (Kata Sulit)
Evidence based nursing (EBN) : proses dimana melakukan tindakan keperawatan sesuai
dengan tindakan ilmiah yang valid (menggunakan hasil
penelitian) untuk meningkatkan keprofesionalan perawat.

STEP 2 (Rumusan Masalah)
1. Apa tujuan perawat mengetahui EBN?
2. Bagaimana langkah-langkah melakukan tindakan EBN?
3. Apa persyaratan EBN agar bisa diterapkan?
4. Apa saja hambatan dalam penerapan EBN?
5. Apa manfaat mempelajari EBN?
TERUS DAN TERUS BELAJAR
Perawat Q memilih bekerja di rumah sakit, setelah lulus dari pendidikan. Walaupun
sudah bekerja, tuntutan profesionalisme mengharuskan adanya kegiatan mencari
literature melalui internet dan atau perpustakaan untuk membantu masalah-masalah
di profesi perawat yang didapatkan pada waktu bekerja, baik masalah klinik
maupun non klinik. Kali ini perawat Q mempunyai masalah sebagai berikut:
Beberapa hari yang lalu pihak farmasi rumah sakit meminta pendapat
perawat untuk membantu menentukan jenis cairan yang terbaik,
terkait dengan banyaknya tawaran dari pabrik farmasi tentang cairan
untuk oral care?
Mengetahui perawat Q ikut terlibat dalam menentukan jenis cairan tersebut,
beberapa detailer dari pabrik cairan tersebut menghubungi perawat Q dan
menawarkan imbalan yang menarik, agar produknya dipilih. Agar tidak terpengaruh
oleh tawaran-tawaran tersebut dan untuk menjaga profesionalisme perawat Q
kemudian melakukan langkah-langkah evidance-based nursing (EBN).
6. Bagaimana usaha agar meningkatkan pengetahuan EBN?
7. Apa dampak jika EBN tidak diterapkan?
8. Bagaimana teknik pencarian EBN yang benar?
9. Bagaimana cara penggunaan EBN dalam proses keperawatan?
10. Apa saja bentuk-bentuk EBN?
11. Apa peran perawat terhadap EBN?

STEP 3 (Hipotesis)
1. Tujuan perawat mengetahui Evidence Based Nursing (EBN)
Dapat menemukan intervensi yang terbaik (berdasar standar klinis dan efektif)
Menjadikan perawat menjadi lebih kritis
Mempercepat kesembuhan pasien
Menambah keprofesionalan perawat
Perawat memiliki inovasi baru
2. Langkah-langkah melakukan tindakan Evidence Based Nursing (EBN)
Mengidentifikasi masalah
Membuat daftar pertanyaan (permasalahan klinis) sesuai dengan PICO
(Population, Intervention, Comparison, Outcome)
Mencari literatur
Mengkritisi hasil literatur (apakah literatur tersebut valid/ sesuai dengan
tatalaksana pasien)
Melakukan asuhan keperawatan
Mengevaluasi kesesuaian Evidence Based Nursing (EBN) terhadap intervensi
3. Persyaratan Evidence Based Nursing (EBN) agar bisa diterapkan
Memahami konsep penelitian
Keakuratan dalam mengevaluasi penelitian
Sesuai dengan yang dibutuhkan klien
Valid dan keluaran terbaru (update)
Mengacu pada PICO
4. Hambatan penerapan Evidence Based Nursing (EBN)
Perawat belum mengetahui tentang Evidence Based Nursing (EBN)
Keterbatasan ketrampilan tenaga medis
Keterbatasan alat
Keterbatasan bahasa
Keterbatasan mengakses sumber data
Lingkungan kerja yang tidak mendukung
Kebijakan
Perbedaan kebudayaan
5. Manfaat mempelajari Evidence Based Nursing (EBN)
Perawat jelas dalam menerapkan intervensi
Mencegah efek negatif pada pasien
Perawat mampu mempertimbangkan dan mencari solusi terhadap tindakan
Dapat mengurangi waktu perawatan (menghemat biaya)
Dapat meningkatkan interprofesionalisme
6. Usaha meningkatkan pengetahuan tentang Evidence Based Nursing (EBN)
Meningkatkan akses terhadap penelitian
Mengikuti seminar dan organisasi penelitian
Mencari literatur sesuai prosedur yang ada
Melakukan diskusi
Membuat penelitian sendiri
Mengajarkan ketrampilan dalam mengkritisi sumber
Memberikan penghargaan terhadap peneliti
Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung
7. Dampak Evidence Based Nursing (EBN) tidak diterapkan
Perawat menjadi kurang update
Intervensi tidak bersumber pada data valid
Merugikan klien
Menurunkan profesionalitas perawat
8. Teknik pencarian Evidence Based Nursing (EBN) yang benar
Mencari di sumber yang terpercaya misal pubmed
Mencari sumber yang terbit 5 tahun terakhir
Menggunakan kata kunci yang spesifik
Mengutamakan jurnal dari negara yang maju (karena teknologi yang
digunakan untuk penelitian lebih maju)
9. Cara penggunaan Evidence Based Nursing (EBN)
-
10. Bentuk-bentuk Evidence Based Nursing (EBN)
Jurnal penelitian, jurnal review, textbook, hasil seminar yang sumbernya valid
11. Peran perawat terhadap Evidence Based Nursing (EBN)
Pembuat EBN
Perawat mengintervensi Evidence Based Nursing (EBN) dan hasilnya di share
ke teman sejawat

STEP 4 (Mind Mapping)

STEP 5 (LO)
1. Hambatan penerapan Evidence Based Nursing (EBN)
2. Cara penggunaan Evidence Based Nursing (EBN)
3. Contoh Evidence Based Nursing (EBN) untuk Oral Care
4. Proses pembuatan Evidence Based Nursing (EBN)

STEP 6 (Mencari Referensi)

STEP 7 (Menjawab LO)
1. Hambatan penerapan Evidence Based Nursing (EBN)
a. Hambatan dari perawat
Keterbatasan waktu
Keterbatasan akses terhadap literatur
Keterbatasan sumber pengetahuan
Minat yang kurang terhadap penelitian
Kurangnya pelatihan terkait usaha untuk mencari informasi dan ketrampilan
dalam mengkritisi hasil penelitian
Pengetahuan riset yang tidak adekuat
Gagal dalam penggunaan riset pada peran klinikal dan manajerial
Sikap resistensi terhadap perubahan
b. Hambatan dari riset
Karakteristik penelitian (terkait dengan desain penelitian, proses pemilihan
sampel, instrumen untuk mengumpulkan data, atau analisis datanya yang
kadang tidak menjamin dapat diterapkan dalam praktek sehari-hari)
Kurang fokus pada masalah klinik
Hasil riset tidak dipublikasikan
c. Hambatan dari organisasi
Ideologi yang menekankan praktek dibanding dengan pengetahuan
intelektual
Lingkungan kerja tidak mendukung dalam usaha mencari informasi hasil
penelitian
Manajemen tidak ingin berubah
Perawat tidak diijinkan untuk menggunakan hasil penelitian
Beban kerja perawat yang terlalu berat
Kesulitan berinteraksi dan berkolaborasi antara perawat klinisi dan perawat
peneliti
2. Cara penggunaan Evidence Based Nursing (EBN)
1) Assess the needs for change : memformulasikan pertanyaan penelitian
berdasarkan pada praktik terdahulu
2) Locate the best evidence : cari sumber dan kaji kredibilitas dan relevansi pada
pertanyaan
3) Synthesize evidence : bandingkan dan kontras ketersediaan sumber untuk
mencari persamaan dan perbedaan
4) Implement and evaluate : aplikasikan kebutuhan dan kaji perubahan untuk
acquire new evidence
5) Integrate and maintain changes : kaji ulang berdasarkan evidence baru untuk
menambah pengetahuan
Penggunaan Evidence Based Nursing dalam Asuhan Keperawatan:
1) Tahap Pengkajian
Pada tahap ini, perawat mengumpulkan informasi untuk mengkaji
kebutuhan pasien dari berbagai sumber. Informasi dapat diperoleh melalui
wawancara dengan pasien, anggota keluarga, perawat yang lain, atau tenaga
kesehatan yang lain dan juga dapat melalui rekam medis, dan observasi.
Masing-masing surnber tersebut berkontribusi secara unik terhadap hasil
pengkajian secara keseluruhan. Hasil penelitian yang dapat digunakan dapat
berupa hal yang terkait dengan cara terbaik trntuk mengumpulkan informasi,
tipe informasi apa yang perlu diperoleh, bagaimana menggabungkan seluruh
bagian data pengkajian, dan bagaimana meningkatkan akurasi pengumpulan
informasi. Hasil penelitian juga dapat membantu perawat dalam memilih
alternative metode atau bentuk untuk tipe pasien, situasi maupun pada tempat
pelayanan tertentu.
2) Tahap Penegakkan Diagnosis Keperawatan
Hasil penelitian yang dapat digunakan antara lain adalah hal yang
terkait membuat diagnosis keperawatan secara lebih akurat dan frekuensi
terjadinya masing-masing batasan karaktersitik yang terkait dengan suatu
diagnosis keperawatan.
3) Tahap Perencanaan
Pada tahap ini, hasil penelitian yang dapat digunakan antara lain hasil
penelitian yang mengindikasikan intervensi keperawatan tertentu yang efektif
untuk diaplikasikan pada suatu budaya tertentu, tipe dan masalah tertentu, dan
pada pasien tertentu.
4) Tahap Intervensi/Implementasi
Idealnya, perawat yang bertanggung jawab akan melakukan intervensi
keperawatan yang sebanyak mungkin didasarkan pada hasil-hasil penelitian.
5) Tahap Evaluasi
Pada tahap ini, evaluasi dilakukan untuk menilai apakah intervensi
yang dilakukan berdasarkan perencanaan sudah berhasil dan apakah efektif
dari segi biaya. Hasil penelitian yang dapat digunakan pada tahap ini adalah
hal yang terkait keberhasilan ataupun kegagalan dalam suatu pemberian asuhan
keperawalan.
3. Contoh Evidence Based Nursing (EBN) untuk Oral Care
Evidence Based Practice Oral Hygiene Menggunakan Larutan Chlorhexidine 0,2%
pada Pasien Cedera Kepala Berat di Ruang ICU RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
Pengertian
a. Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut,
gigi, dan gusi (Clark, 1993 dalam Amalia., Lina., Umi., Ryan., dan Made. S, 2006)
b. Chlorhexidin merupakan jenis antiseptik dengan spektrum luas sehingga bisa
membunuh bakteri gram positif, negatif, aerob dan anaerob, serta fungi (Peterson,
2005)
Tujuan
Menurut Taylor et al (1997 dan Clark 1993, dalam Amalia., Lina., Umi., Ryan., dan
Made. S, 2006), oral hygiene adalah tindakan yang ditujukan untuk :
a. Menjaga kontinuitas bibir, lidah dan mukosa membran mulut
b. Mencegah terjadinya infeksi rongga mulut
c. Melembabkan mukosa membran mulut dan bibir
d. Mencegah penyakit gigi dan mulut
e. Mencegah penyakit yang penularannya melalui mulut
f. Mempertinggi daya tahan tubuh
g. Memperbaiki fungsi mulut untuk meningkatkan nafsu makan
Persiapan Alat
a. Larutan antiseptik Chlorhexidine 0,2% (atau dalam kemasan Minosep)
b. NaCl 0,9% untuk pencampur larutan antiseptik Chlorhexidine 0,2%
c. Spatel lidah dengan bantalan kassa
d. Perlak kecil dan pengalas perlak
e. Kom kecil 1 buah
f. Sikat gigi 1 buah
g. Arteri klem 1 buah
h. Kassa atau Deppers secukupnya
i. Kateter penghisap (suction) yang dihubungkan dengan alat penghisap
j. Sarung tangan sekali pakai
4. Proses pembuatan Evidence Based Nursing (EBN)
Penerbitan Jurnal Ilmiah Baru menurut Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat ITB (2009):
1) Proses awal
a. Mendefinisikan nama jurnal
b. Menyusun anggota dewan redaksi yang terdiri dari para ahli di bidang yang
sesuai dengan lingkup jurnal
c. Menunjuk Ketua Dewan Redaksi
d. Menyusun aturan penulisan, proses evaluasi, serta desain sampul depan jurnal
e. Menyiapkan naskah untuk penerbitan perdana
f. Mengajukan permohonan ISSN ke Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah
(PDII), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dengan melengkapi
persyaratan yang diperlukan, yaitu:
i. Melampirkan halaman editorial jurnal yang memuat nama Ketua dan
anggota dewan redaksi, penerbit, serta informasi untuk penulis
ii. Melampirkan daftar isi dari terbitan pertama
iii. Mengisi formulir isian data bibliografi majalah
iv. Mengisi formulir evaluasi ISSN
v. Membayar administrasi
Jurnal yang telah mendapatkan nomor ISSN akan diberi barcode yang harus
dimunculkan di halaman sampul jurnal. Saat ini pendaftaran bisa
dilaksanakan secara online melalui alamat http://issn.pdii.lipi.go.id/
vi. Setelah jurnal diterbitkan, jurnal memiliki kewajiban untuk mengirimkan
copy jurnal ke PDII LIPI, juga ke Perpustakaan Nasional.
2) Pengumpulan makalah
3) Proses evaluasi makalah oleh reviewer yang ditunjuk
4) Proses revisi makalah
5) Pengeditan makalah yang telah dinyatakan Accepted
6) Pengiriman hasil penyuntingan makalah kepada penulis untuk dilakukan proof
read
7) Permintaan Assignment of Copyright dari penulis
8) Penerbitan jurnal ilmiah

Cara Mempublish Evidence Based Nursing:
1) Memakai langkah-langkah pembuatan EBN
2) Laporan penelitian sebelumnya di review dengan Nurses all levels, baik sesama
perawat peneliti, perawat pengajar maupun perawat klinik
3) Lalu dikritisi oleh pembaca (pembaca tidak mengetahui siapa yang membuat tapi
penelitiannya dicantumkan) dan yang paling di interpretasikan biasanya di bagian
overview dan diskusi (kalau ada yang membingungkan akan didiskusikan dengan
National Research Council)
4) Setelah semuanya sudah diverifikasi dan disetujui, hasil penelitian bisa
dipublikasikan lewat Annual Review of Nursing Research (ARNR) kemudian bisa
ditawarkan kepada website yang bisa mengupload jurnal terbaru misal Scopus
(Scopus merupakan website yang memiliki database abstrak dan sitasi terbesar
yang datanya bersumber dari literature-literatur yang dievaluasi oleh peer. Scopus
juga memiliki tools untuk mencari, menganalisa, dan menampilkan hasil-hasil riset
berdasarkan bidang-bidang tertentu.)
Untuk mendaftarkan jurnal ilmiah pada scopus langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:
1. Masuk ke alamat berikut: http://suggestor.step.scopus.com/suggestTitle.cfm
2. Isi formulir Scopus Title Suggestion, klik Submit
3. Setelah formulir diproses, jurnal akan dihubungi via email untuk mengirimkan
3 (tiga) contoh artikel dalam bahasa Inggris
4. Jika jurnal telah memenuhi syarat, maka jurnal akan dikirimi email
pemberitahuan bahwa jurnal tersebut telah masuk ke dalam Scopus Title List
dan diperbolehkan untuk mencantumkan logo Scopus di web jurnal yang
bersangkutan.


DAFTAR PUSTAKA

Amber Huett, Macmillian, David. 2011. UNA Center for Writing Excellence.
Berstein H. C and Haynes R.B. 2001. Evidence-Based Diabetes Care. London: BC
Decker Inc.
Elizenberg, Michal Mashiach. 2010. Implementation of EBNP: Nurses Personal and
Professional Factor.
Hapsari, Elsi Dwi. 2011. Pengantar Evidence-Based Nursing.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. 2009. Panduan Bagi Pengelola
Jurnal Ilmiah. Institut Teknologi Bandung.
Webb, Jill J. Nursing Research and Evidence-Based Practice. Chaptet 6.

You might also like