Farmakologi Toksikologi I 2014/2015 Sarah Siva Mariam 10060312017 Wendy Wijaya 10060312018 Gina Trihandayani 10060312020 Yuli Ernawati 10060312021 Marsha Budi Clarasati 10060312022 Definisi Analgetik : Zat-zat/obat yang gunakan untuk mengurangi atau menghalau rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Antiinflamasi : respon imun untuk melokalisasi stimulus berbahaya bagi tubuh seperti infeksi atau luka fisik. Prosedur Analgetik dengan Metode Siegmund
1. Disiapkan 6 ekor mencit dengan berbagai sediaan secara oral Mencit 1 : kontrol (suspensi CMC Na) Mencit 2 : Aspirin Mencit 3 : Parasetamol Mencit 4 : Asam mefenamat Mencit 5 : Piroksikam Mencit 6 : Tramadol 2. setelah 30 menit, mencit diinduksi nyeri dengan asam asetat 1% (Intra peritonial) sebanyak 0,5 mL/20 gr BB mencit. 3. Lalu mencit disimpan dibejana dan diamati gerakan geliatan. Jumlah geliatan setiap 5 menit selama 60 menit. Dan perhitungan daya proteksi pada bahan uji terhadap rasa nyeri dengan persamaan : %P = 100 [ [ (JGu/JGk) ] x 100% ] dimana, %P = daya proteksi dalam persen proteksi JGu = jumlah geliat kelompok uji JGk = jumlah geliat kelompok kontrol dan perhitungan efektivitas analgesik untuk parasetamol, asam mefenamat dan piroksikam dibandingkan dengan aspirin dengan persamaan : %E = [ (%Pu/ %PA ) ] x 100% dimana, %E = efektivitas analgesik dalam persen efektivitas analgesik Pu = proteksi zat uji PA = proteksi aspirin
Sediaan Waktu pengujian selama 120 menit T 5 T 10 T 15 T 20 T 25 T 30 T 35 T 40 T 45 T 50 T 55 T 60 Paracetamol 2x 4x 2x 3x 5x 2x 5x 5x 7x 3x 6x 7x Piroksikam 8x 13x 11x 8x 10x 7x 9x 6x 9x 7x 5x 2x Asam mefenamat - 5x 4x 1x 2x - 3x 1x 2x 2x 1x 1x Aspirin - - - - - 2x 1x - - - - - Tramadol - - - - - - - - - - - - CMC Na - 2x 2x 3x 3x 2x 2x 4x 4x 4x 6x 6x
1. Disiapkan 6 ekor mencit, dengan sediaan berbeda secara oral Mencit 1 : kontrol (Suspensi CMC Na) Mencit 2 : Aspirin Mencit 3 : Parasetamol Mencit 4 : Asam mefenamat Mencit 5 : Piroksikam Mencit 6 : Tramadol 2. setelah 30 menit, ekor mencit dimasukkan ke dalam penangas air dengan suhu 50C 3. respon nyeri timbul apabila sentakan ekor keluar, diukur waktu sentakan ekor keluar.
Sediaan Waktu pengujian selama 120 menit T 10 T 20 T 30 T 40 T 50 T 60 T 70 T 80 T 90 T 100 T 110 T 120 Paracetamol 4 s 3 s 5 s 9 s 5 s 4 s 4 s 5 s 4 s 6 s 3 s - Piroksikam 4 s 3 s 5 s 4 s 4 s 6 s 3 s 2 s 3 s 3 s 3 s - Asam mefenamat 11 s 15 s 15 s 4 s 2 s 5 s 2 s 3 s 3 s 2 s 2 s 2 s Aspirin 3 s 2 s 3 s 4 s 3 s 2 s 2 s 3 s 2 s 3 s 3 s 3 s Tramadol 15 s 15 s 15 s 15 s 15 s 2 s 15 s 15 s 13 s 13 s 14 s 10s CMC Na 15 s 15 s 14 s 15 s 15 s 13 s 13 s 15 s 14 s 14 s 15 s 15 s
Prosedur Uji aktivitas antiinflamasi
Kaki mencit atau tikus yang akan diberi perlakuan ditandai secara melingkar dengan spidol sebatas mata kaki Diukur volume kaki normal dengan cara mencelupkan kaki hewan sampai batas yang telah ditandai kedalam air raksa pada pletysmometer dan catat angka yang dicapai oleh air raksa pada skala (Vo) Hewan 1 : diberi piroksikam Hewan 2 : diberi deksametason Setiap hewan diberi sediaan uji secara oral Setelah 30 menit, hewan diinduksi inflamasi dengan menyuntikan 0,005 ml (untuk mencit) atau 0,1 ml (untuk tikus) larutan karagenan 1% secara intraplantar (pda salah satu telapak kaki) Volume kaki diukur kembali menggunakan alat pletysmometer sesaat setelah induksi dan diulang setiap 30menit selama 2 jam (Vt) Catat volume Kaki pada setip waktu pengamatan. Data disajikan dalam bentuk tabel Hitung volume udem yaitu selisih volume kaki hewan sebelum dan sesudah diinduksi inflamasi Bandingakn nilai Vu pada setiap waktu pengamatan untuk membandingkan efek antiinflamasi kedua sediaan uji
JENIS SEDIAN VOLUME PEMERIAN PENGUJIAN HASIL PENGAMATAN V 0 V 30 V 60 V 90 V 120
Dexametason 0,01 mg /mL 0,8775 ml / 195 g BB tikus Kaki Kanan 0,062 0,066 0,05 0,05 0,05 Kaki Kiri 0,063 0,063 0,06 0,06 0,06 Piroksikam 0,1 mg / ml 4,428 ml / 236 g BB tikus Kaki Kanan 0,065 0,07 0,065 0,062 0,06 Kaki Kiri 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 SAIDs Menghambat enzim fosfolipase Dexametason & Piroksikam
4-ekstraksiBAB I
PENDAHULUAN
Analisis adalah suatu upaya penguraian satu pengertian ilmiah yang bertujuan untuk menentukan susunan bahan baik secara kualitatif, kuantitatif, maupun struktur.
Analisis kuantitatif adalah analisis kimia yang menyangkut penetuan jumlah zat tertentu yang ada di dalam suatu sample. Analisis kuantitatif terdiri atas analisa titrimetri, analisa gravimetri dan analisa instrumental. Analisis titrimetri berkaitan dengan pengukuran volume suatu larutan dengan konsentrasi yang diketahui yang diperlukan untuk bereaksi dengan analit. Analisis gravimetri merupakan analisa yang menyangkut pengukuran berat. Sedangkan, analisa instrumental adalah merupakan analisa yang menyangkut pengukuran berat.
Tujuan dari praktikum Pengenalan Analisa Kuantitatif adalah untuk mengenal metode analisa kuantitatif dan mengukur kadar asam cuka. Manfaat dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mengenal dan memahami apa yang disebut analisa kuantitatif dan
4-ekstraksiBAB I
PENDAHULUAN
Analisis adalah suatu upaya penguraian satu pengertian ilmiah yang bertujuan untuk menentukan susunan bahan baik secara kualitatif, kuantitatif, maupun struktur.
Analisis kuantitatif adalah analisis kimia yang menyangkut penetuan jumlah zat tertentu yang ada di dalam suatu sample. Analisis kuantitatif terdiri atas analisa titrimetri, analisa gravimetri dan analisa instrumental. Analisis titrimetri berkaitan dengan pengukuran volume suatu larutan dengan konsentrasi yang diketahui yang diperlukan untuk bereaksi dengan analit. Analisis gravimetri merupakan analisa yang menyangkut pengukuran berat. Sedangkan, analisa instrumental adalah merupakan analisa yang menyangkut pengukuran berat.
Tujuan dari praktikum Pengenalan Analisa Kuantitatif adalah untuk mengenal metode analisa kuantitatif dan mengukur kadar asam cuka. Manfaat dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mengenal dan memahami apa yang disebut analisa kuantitatif dan