Professional Documents
Culture Documents
II.15
BUKU 2 : BIDANG MINERAL
INVENTARISASI MINERAL NON LOGAM DI KABUPATEN ACEH JAYA DAN
KABUPATEN ACEH BARAT, PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
Bayu Sayekti, Martua Raja P
Kelompok Program Penelitian Mineral
S A R I
Formasi-formasi batuan yang terdapat di daerah inventarisasi yang mempunyai hubungan dengan
keterdapatan mineral non logam (non metallic mineral bearings formation) adalah sebagai berikut
: di Kabupaten Aceh Jaya dijumpai Formasi Batugamping Lamno (Mull); Anggota Terumbu, Formasi
batugamping Lamno (Mullr) dan Anggota Terumbu, Formasi Batugamping Teunom (Mutlr), dimana
ketiga formasi batuan ini menghasilkan bahan galian non logam berupa marmer yang secara megaskopis
berwarna hitam, pejal, kompak dan keras serta dijumpai urat kalsit, diusahakan sebagai bahan bangu-
nan diperkirakan mempunyai total sumberdaya 6 milyar ton. Diorit Unga (Tmiu); Formasi Tangla, Fasies
Vulkanik (Tltv) dan Formasi Batuan Gunungapi Calang (Tmvc), ketiga formasi ini menghasilkan bahan
galian non logam berupa diorit. Diorit di daerah Kuala Ligan mempunyai kuat tekan > 40.000 kg/cm2.
Diusahakan sebagai bahan baku konstruksi paska tsunami, diperkirakan mempunyai total sumberdaya
539 juta ton. Bahan galian lempung dijumpai sebagai lempung residu dan lempung letakan. Lempung
sebagai endapan residu merupakan hasil pelapukan batuan dari Formasi Tangla (Tlt); Formasi Tangla,
Fasies Vulkanik (Tltv) dan Formasi Batuan Gunungapi Calang (Tmvc), sedangkan sebagai endapan leta-
kan mengikuti sebaran Endapan Aluvium (Qh). Lempung di daerah ini berdasarka analisa keramik cocok
untuk dijadikan bahan baku bodi stoneware (tile/ubin, gelas, piring), diperkirakan mempunyai total sum-
berdaya 87 juta ton. Pasir kuarsa dijumpai mengikuti sebaran Endapan Aluvium (Qh) di daerah pantai
(Ds. Kuala Ligan dan Ds. Patee, Kec. Sampoi Niet), diperkirakan mempunyai total sumberdaya 1,45 juta
ton.
Di Kabupaten Aceh Barat dijumpai Formasi Kueh (Tmk); Formasi Tutut (QTt); Endapan Aluvium (Qh).
Bahan galian non logam berupa lempung dijumpai pada ketiga formasi batuan tersebut diatas, sedangkan
bahan galian sirtu keterdapatannya mengikuti sebaran Endapan Aluvial, diendapkan pada daerah point
bar, gosong sungai dan daerah meandering. Lempung di daerah ini berdasarka analisa keramik cocok
untuk dijadikan bahan baku bodi earthenware (genteng, batubata, gerabah hias) dan stoneware (tile/ubin,
gelas, piring), diperkirakan mempunyai total sumberdaya 44 juta ton. Bahan galian sirtu diusahakan oleh
masyarakat untuk bahan bangunan (batu pondasi dan pasir bangunan), diperkirakan mempunyai total
sumberdaya 4,7 juta ton.
16 53,2 96
1 3,8 Bujur Timur dan 4
24 7,5 5
15 12
Lintang Utara, dengan luas daratan sekitar 3.727
km
2
. Di sebelah barat berbatasan dengan Samu-
dera Hindia, di sebelah timur berbatasan dengan
Kabupaten Pidie dan Kabupaten Aceh Barat, di
sebelah utara dengan Kabupaten Aceh Besar
dan Kabupaten Pidie, dan di sebelah selatan
dengan Samudera Hindia dan Kabupaten Aceh
Barat.
Kabupaten Aceh Barat dengan ibukotanya Meu-
laboh, terletak sejauh 245 km disebelah tenggara
dari kota Banda Aceh. Dapat dicapai dengan
kendaraan roda empat melalui jalan negara
(Lintas Sumatera) selama 6 jam. Di sebelah
barat berbatasan dengan Samudera Hindia, di
sebelah timur dengan Kabupaten Nagan Raya
dan Kabupaten Aceh Tengah, di sebelah utara
dengan Kabupaten Pidie dan Aceh Jaya, serta di
sebelah selatan berbatasan dengan Samudera
Hindia dan Kabupaten Nagan Raya. Secara geo-
gras daerah ini terletak pada posisi koordinat
95
50 19,7 96
3 16,7 4