You are on page 1of 5

Pengertian Akuntansi

Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis (business language), atau lebih
tepatnya sebagai bahasa pengambilan keputusan. Semakin seseorang menguasai
bahasa ini, maka akan semakin baik pula orang tersebut menangani berbagai aspek
keuangan dalam kehidupannya.
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai
informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat
keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan,
organisasi, dan lembaga pemerintah.
Definisi akuntansi dapat dirumuskan melalui 2 (dua) sudut pandang, yakni definisi
dari sudut pandang pengguna jasa akuntansi dan definisi dari sudut pandang proses
kegiatannya.
Apabila ditinjau dari sudut pandang pengguna jasa akuntansi, akuntansi dapat
didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu dan atau aktivitas jasa yang menyediakan
informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan
mengevaluasi kegiatan suatu entitas atau transaksi yang bersifat keuangan.

Definisi akutansi manajemen menurut beberapa ahli :

1. Akutansi manajemen menurut Charles T. Homgren (1993, hal 4) definisi
akutansi manajemen di artikan sebagai berikut : Akutansi manajemen (
Management Accounting ) adalah proses identifikasi, pengukuran, akumulasi,
analisa, penyiapan, penafsiran, dan komunikasi tentang informasi yang
membantu masing-masing eksekutif untuk memenuhi tujuan organisasi
2. Akutansi manajemen menurut Wikipedia. Akutansi Manajemen atau Akutansu
Manajerial adalah sistem akutansi yang berkaitan dengan ketentuan dan
penggunaan informasi akutansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu
organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat
keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam
pengelolaan dan melakukakn fungsi kontrol.
3. Pengertian akutansi manajemen menurut Henry Simamora (1999:12) adalah :
Proses pemgidentifikasian, pengukuran, penghimpunan, penganalisian,
penyusunan, penafsiran dan penyampaian informasi yang membantu para
manajer dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Tujuan Akuntansi
Tujuan akuntansi laporan keuangan meliputi tujuan umum dan tujuan kualitatif.

A. Tujuan Umum
Tujuan umum akuntansi laporan keuangan dapat dinyatakan menjadi :
1. Informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan sumber ekonomi netto
perusahaan yang timbul dari kegiatan untuk mendapatkan laba.
2. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai aktiva perusahaan, Kewajiban
dan Modal.
3. Membantu pemakai dalam memperkirakan potensi perusahaan untuk menghasilkan
laba.
4. Memberikan informasi yang penting lainnya mengenai perubahan sumber ekonomi
dan kewajiban seperti informasi aktivitas belanja.
5. Mengungkapkan informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang
relevan untuk kebutuhan para pemakai laporan keuangan.


B. Tujuan Kualitatif
Pengertian masing-masing tujuan akuntansi laporan keuangan dapat dijelaskan
sebagai berikut:

1. Relevan
Biasanya relevansi informasi dihubungkan dengan maksud penggunaannya karena jika
informasi tersebut tidak relevan maka informasi tersebut tidak ada gunanya bagi
pemakai informasi. Terkadang suatu informasi memiliki tingkat relevansi yang tinggi
untuk satu pengguna tetapi belum tentu untuk pengguna yang lainnya.

2. Dapat dimengerti
Informasi harus dapat dimengerti yang disesuaikan dengan batas pengertian para
pemakainya, sehingga pemakai diharapkan memiliki kemampuan mengenai hal
aktivitas perusahaan, proses akuntansi dan laporan keuangan.
3. Daya Uji
Untuk meningkatkan manfaatnya, maka harus dapat diuji kebenarannya oleh
pengukur yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama,
namun hal ini bersifat subyektif.
4. Netral
Informasi harus untuk kepentingan umum pemakai, tidak boleh hanya untuk
kebutuhan atau keinginan pihak tertentu saja.
5. Tepat waktu
Hal ini ditujukan agar dapat secepat mungkin digunakan dan menghindari
tertundanya suatu keputusan hanya karena tidak tepat waktu.
6. Daya saing
Laporan akan lebih bermanfaat jika disajikan secara komparatif, misalnya
dibandingkankan dengan tahun sebelumnya atau misalnya dibandingkan
dengan laporan keuangan dengan perusahaan yang sejenis pada tahun yang sama.
7. Lengkap
Tujuan akuntansi ini dimaksudkan bahwa tidak hanya menghendaki pengungkapan
fakta keuangan yang penting saja melainkan juga menghendaki penyajian fakta
tersebut sedemikian rupa sehingga tidak menyesatkan bagi para pemakainya.
Peranan akutansi
Akuntansi memiliki banyak sekali peran, tergantung pada siapa pengguna data
yang dihasilkan oleh sistem akuntansi tersebut. Dalam pembahasan terakhir
kita telah membahas manfaatnya bagi pemilik dan calon pemilik usaha. Pada
kesempatan kali ini kita akan membahas peranan akuntansi bagi manajemen.
Manajemen memiliki tanggung jawab atas kelangsungan hidup perusahaan.
dalam menjamin kelangsungan hidup perusahaan itu maka pihak manajemen
tentu harus memiliki media yang berfungsi sebagai pemcaan terhadap kondisi
perusahaan. dengan demikian maka pihak manajemen akan mudah menentukan
opsi-opsi yang perlu dilakukan guna keberlansungan perusahaan.
Adapun jenis informasi akuntansi yang diperlukan oleh pihak manajemen
adalah catatan-catatan finansial masa lalu dan sekarang, hasil operasi
perusahaan, serta perencanaan di masa yang akan datang. Karena itu, bagi
pihak manajemen akuntansi memiliki peranan yang penting dalam hal:
- Melindungi Harta Perusahaan
Laporan yang dihasilkan oleh sistem akuntansi tentunya mencakup segala hal
terkait aktiva (harta) perusahaan. termasuk penyusutan, penambahan maupun
pengurangan harta perusahaan. Baik yang berbentuk inventaris, harta
berwujud seperti halnya alat transport dan gedung perusahaan, maupun harta
tak berwujud seperti merk dagang. Apakah harta tak berwujud seperti merk
itu juga bisa berkurang? Tentu saja, misalnya ketika ada pihak lain yang
menggunakan merk dagang perusahaan secara ilegal. Jika hal itu terjadi maka
perusahaan dirugikan karena tidak menerima franchise dari penggunaan merk
tersebut.
- Penyusunan Rencana Kegiatan Perusahaan Dimasa yang Akan Datang
Adanya laporan keuangan yang dihasilkan melalui proses akuntansi akan bisa
dijadikan patokan terhadap rencana kegiatan perusahaan dimasa yang akan
datang. Laporan terakhir sewaktu tutup buku bisa juga difungsikan sebagai
acuan dalam menetapkan perencanaan kegiatan perusahaan. Hal itu karena
laporan tersebut adalah cerminan dari apa yang dilakukan perusahaan dan
hasil dari apa yang dilakukan itu. Evaluasi laporan tersebut akan membantu
manajemen memperbaiki strategi dan perencanaan untuk masa yang akan
datang.
- Pengukuran Penghasilan Perusahaan Dalam Kurun Waktu Tertentu
Laporan keuangan tentunya menjadi tolak ukur dari perolehan penghasilan
perusahaan dari waktu ke waktu. Hal itu memungkinkan untuk
mendapatkan perbandingan pengasilan itu sendiri. Apakah bertambah, tetap
atau berkurang. Pengukuran yang dilakukan akan memudahkan manajemen
dalam menjaga income perusahaan.
- Pengawasan Kegiatan Perusahaan
Laporan keuangan yang bisa diakses setiap saat dan berubah per transaksi
seperti halnya Zahir Accounting tentunya akan memudahkan pihak manajemen
dalam melakukan pengawasan terhadap kegiatan perusahaan. Hal itu
dimungkinkan karena lporan tersebut akan menyampaikan bagian perusahaan
yang aktivitasnya mengendor dalam artian menurun dibanding kondisi
wajarnya. Yang bisa jadi disebabkan oleh kendala-kendala tertentu. Hal itu
tentu sangat membantu dalam memperbaiki dan menormalkan kembali
aktivitas tersebut.

Pihak Pihak yang Membutuhkan Informasi Akutansi
Pihak-pihak yang berkepentingan menggunakan laporan akuntansi sebagai
sumber informasi utama untuk pengambilan keputusan. Informasi lainpun juga
diperlukan dalam pengambilan keputusan perusahaan. Informasi-informasi
tersebut ditampung menjadi satu, dianalisis dan pada akhirnya dipakai
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sebagai suatu sistem informasi,
Akuntansi sangatlah diperlukan baik oleh pihak intern perusahaan, maupun
dari luar perusahaan. Secara garis besar, pihak-pihak yang memerlukan
informasi akuntansi adalah:
1. Manajer. Seorang manajer perusahaan memerlukan informasi akuntansi
untuk penyusunan perencanaan perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang
dicapai perusahaan, serta melakukan tindakan koreksi yang diperlukan
2. Investor. Para investor sangat memerlukan data akuntansi suatu organisasi
untuk menganalisis perkembangan organisasi yang bersangkutan. Investor
telah melakukan penanaman modal pada suatu usaha, dengan tujuan untuk
mendapatkan hasil. Sehingga, investor harus melakukan analisis laporan
keuangan perusahaan yang akan dipilihnya untuk disuntik dana dari investor.
3. Kreditor. Kreditor berkepentingan dengan data akuntansi, karena kreditor
berkepentingan untuk pemberian kredit kepada calon nasabahnya. Nasabah
yang dipilih kreditor adalah nasabah yang mampu mengembalikan pokok
pinjaman beserta bunganya pada waktu yang tepat. Oleh karena kreditor
sangat berkepentingan dengan laporan keuangan calon nasabah dan
nasabahnya.
4. Instansi Pemerintah. Instansi pemerintah sangat berkepentingan dengan
informasi akuntansi. Dari informasi keuangan suatu organisasi, pemerintah
akan dapat menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar oleh organisasi
yang bersangkutan.
5. Organisasi Nirlaba. Meski organisasi nirlaba bertujuan tidak untuk mencari
laba, organisasi ini masih sangat memerlukan informasi keuangan untuk tujuan
penyusunan anggaran, membayar karyawan dan membayar beban-beban yang
lain
6. Pemakai lainnya. Informasi akuntansi juga diperlukan oleh organisasi
lainnya seperti organisasi buruh, yang memerlukan informasi akuntansi untuk
mengajukan kenaikan gaji, tunjangantunjangan, serta mengetahui kemajuan
perusahaan dimana mereka bekerja.

You might also like