You are on page 1of 27

Manajemen Kesehatan | 1

STEP 1 TERMINOLOGI
1. Top Management : jenjang yang paling tinggi bertugas merencanakan
kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya
perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas organisasi yang
dipimpinnya.
2. Manajemen : proses yang membeda-bedakan atas ; perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan
memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
3. Manajemen kesehatan : suatu kegiatan untuk mengatur petugas kesehatan
atau non kesehatan dalam meningkatkan kesehatan melalui program
kesehatan. Didalam nya tetap menerapkan manajemen secara umum dalam
pelayanan kesehatan, hanya objeknya berupa sistem kesehatan masyarakat.

STEP II MENENTUKAN MASALAH
1. Apakah puskesmas itu? Apa sajakah tujuan dan fungsi puskesmas?
2. Sebutkan fungsi dari manajemen kesehatan!
3. Sebutkan tingkatan dari manajemen kesehatan!
4. Bagaimana langkah-langkah manajemen kesehatan?
5. Bagaimana peran dan tugas dokter gigi di puskesmas?

STEP III MENGANALISA MASALAH
1. Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan
dengan misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang
tugasnya melaksanakan pembinaan, pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di suatu wilayah tertentu.
Tujuan puskesmas :
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, dengan dua cara ; (1) quality
of care yaitu peningkatan kemampuan profesional tenaga kesehatan
dalam menjalankan profesinya (dokter,perawat, bidan, dll) yang
dilakukan oleh organisasi profesi, (2) quality of service, yaitu
Manajemen Kesehatan | 2

peningkatan kualitas yang terkait dengan pengadaan sarana, dan
menjadi tanggung jawab institusi sarana kesehatan (Puskesmas)
Meningkatkan kesadaran masyarakat agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya
Memberikan informasi kesehatan
Fungsi puskesmas :
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah
kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan
Kesehatan
Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya
Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Berupaya agar seluruh elemen masyarakat:
Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri
dan masyarakat untuk hidup sehat
Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan
termasuk pembiayaan
Ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan
program kesehatan
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan
a. Pelayanan kesehatan perorangan
b. Pelayanan kesehatan masyarakat

2. Fungsi Manajemen Kesehatan
Planning : proses menentukan tujuan dan tugas-tugas yang harus
dilakukan untuk mencapainya.
Manajemen Kesehatan | 3

Organizing : proses memberikan tugas-tugas, alokasi sumberdaya, dan
aktivitas mengkoordinasi tugas-tugas untuk mencapai tujuan
Actuating : proses menumbuhkan antusiasme dan pengarahan usaha-usaha
yang dilakukan sdm untuk mencapai tujuan.
Controlling : proses mengukur kinerja dan pengambilan tindakan untuk
memastikan bahwa hasil-hasil tertentu dapat dicapai.
Efisiensi dan efektifitas
Menjaga keseimbangan tujuan dan sasaran dari program kerja

3. Tingkatan Manajemen

TOP MANAGER
Membuat dan menentukan tujuan jangka panjang, kebijakan,
strategi, misi dan visi.
MI DDLE MANAGER
Bertanggung jawab terhadap beberapa unit kerja dan melaksanakan
rencana secara konsisten sesuai dengan tujuan perusahaan yang lebih atas.
FI RST-LI NE MANAGER
Mengarahkan dan mendukung pekerjaan karyawan bukan manajer,
membuat keputusan operasi jangka pendek.


TOP MANAGEMENT
MIDDLE
MANAGEMENT
FIRST-LINE
MANAGEMENT
NON MANAGERIAL
PERSONEL
Manajemen Kesehatan | 4

NON-MANAGERI AL PERSONNEL
Karyawan yang menggunakan technical skill untuk melaksanakan
berbagai pekerjaan.

4. Langkah manajemen
1. Perencanaan (Planning)
Terdiri atas 6 langkah penting yaitu :
1.Analisis situasi, Dari analisis situasi akan dihasilkan berbagai macam
data yang terdiri dari berbagai aspek ,
- Aspek epidemiologis
- Aspek demografis
- Aspek geografis
- Aspek sosial ekonomi
- Aspek organisasi pelayanan
2.Identifikasi masalah
3.Prioritas masalah
4.Menetapkan tujuan
5.Alternatif pemecahan masalah
6.Rencana kerja (plan of action)
Sisi positif dan negatif dari sebuah kegiatan perencanaan, beberapa jenis
perencanaan, proses perencanaan, serta hambatan dalam melakukan kegiatan
perencanaan.
a) Sisi positif:
(1) membantu melihat masa depan
(2) koordinasi semakin baik
(3) mengurangi ketidakpastian
(4) lebih mendekatkan organisasi ke tujuannya
b) Sisi negatif:
(1) waktu dan tenaga ekstra
(2) penekanan yang berlebihan pada perencanaan mengakibatkan
ketidakseimbangan dengan fungsi lainnya
Manajemen Kesehatan | 5

Macam macam perencanaan :
a) Perencanaan Strategis
Dari misi organisasi diturunkan tujuan strategis. Rencana strategis ditujukan untuk
mencapai tujuan strategis. Biasanya rencana strategis ditetapkan oleh manajemen
puncak.
b) Perencanaan Taktis
Rencana taktis diturunkan dari misi dan rencana strategis. Rencana taktis
ditujukan untuk mencapai tujuan taktis yang merupakan bagian tertentu dari
rencana strategis. Fokus pada hubungan manusia dan aksi, dan biasanya
ditetapkan oleh menajemen menengah.
c) Rencana Operasional
Tujuan operasinal diturunkan dari tujuan dan rencana taktis. Rencana operasional
lebih sempit dengan jangka waktu yang lebih pendek dan banyak melibatkan
manajemen tingkat bawah.
d) Perencanaan Situasional (kontijensi)
Merupakan perencanaan yang mencakup perencanaan alternatif jika kejadian
situasional muncul.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang
pimpinan untuk menggabungkan dan mengatur sumber daya yang dimiliki.
Langkah-langkah yang diperlukan meliputi:
1) penetapan struktur organisasi dengan pembagian tugas
2) pengaturan hak dan wewenang masing-masing sehingga dapat bekerjasama
secara efisien dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.

3. Penggerakan Pelaksanaan (Actuating)
Penggerakan adalah tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok suka berusaha untuk mencapai sasaran-sasaran agar sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi.
Manajemen Kesehatan | 6

Oleh karena itu manajer mengarahkan dan menggerakkan dan
mengarahkan semua sumberdaya (manusia dan bukan manusia) untuk mencapai
tujuan yang telah disepakati.
4. Pengendalian dan pengawasan (Controlling)
Pengawasan (controlling) adalah segenap kegiatan untuk meyakinkan dan
menjamin bahwa tugas/pekerjaan telah dilakukan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan, kebijaksanaan yang telah digariskan dan perintah (aturan) yang
diberikan.
Pengendalian adalah pengawasan yang mempunyai wewenang untuk
melakukan tindak turun tangan, atau pengendalian adalah pengawasan yang
dilanjutkan dengan tindakan koreksi.
Type of controls;
1. Preliminary control; dilakukan sebelum kegiatan dilaksanakan
memastikan apa yg telah diatur sesuai dgn yang diharapkan.
2. Steering control; dilakukan pada saat kegiatan berlangsung.
3. Post action control; dilakukan setelah kegiatan selesai dijalankan.
Aspek-aspek yang diawasi selama program kesehatan di lapangan adalah:
Keterampilan kader melakukan penimbangan program kesehatan
Membuat pencatatan program kesehatan
Membuat pelaporan program kesehatan

5. Tugas Dokter Gigi di puskesmas
1. Harus mengerti permasalahan umum (program kesehatan gigi)
2. Mengkoordinir, monitor keseluruhan program kesehatan gigi di
puskesmas
3. Mengkoordianasi, menggerakkan perawat gigi melaksanakan pelayanan
asuhan
4. Membimbing, mengawasi perawat gigi
5. Bertanggung jawab pencatatan dan pelaporan serta monitoring
pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Manajemen Kesehatan | 7

Dokter gigi sebagai TOP MANAGEMENT
1. Membuat perencanaan puskesmas
2. Mangatur pelayanan puskesmas
3. Menggerakkan pegawai sesuai tugas pokoknya
4. Mengevaluasi kinerja puskesmas
5. Menggalang kerja sama pelayanan puskesmas

6. Salah satu contoh program kesehatan puskesmas
Usaha pencegahan penyakit gigi dan mulut terutama ditujukan kepada
murid-murid sekolah, antara lain melalui program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
(UKGS) dalam pemberian fluor guna mencegah atau mengurangi karies gigi atau
penyakit gigi lainnya.
Lebih rincinya ada beberapa usaha pencegahan yang dapat dilakukan
melalui program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) ini, yaitu :
1. Kumur-kumur dengan larutan fluor.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan lapisan gigi yang lebih tahan terhadap
serangan asam. Asam merupakan hasil akhir dari sisa-sisa makanan terutama
yang mengandung karbohidrat. Dengan lapisan email yang lebih tahan
terhadap asam, diharapkan tidak akan cepat terjadi lubang pada gigi (karies).
2. Sikat gigi Kepada setiap siswa/i diberikan pasta Fluocaril pada saat kegiatan ini
berlangsung.
Kegiatan ini dilakukan di tempat khusus yang sudah disediakan sekolah dan
sebaiknya dilengkapi juga dengan cermin, sehingga mereka dapat melihat
sendiri pada saat mereka menyikat gigi. Cara sikat gigi yang baik dan benar
diajarkan oleh perawat yang bertugas di lokasi sekolah tersebut. Untuk menguji
apakah siswa/i telah menyikat gigi dengan bersih diberikan suatu larutan
(disclosing solution) yang berwarna merah. Jika masih banyak sisa-sisa
makanan/lapisan plak yang menempel akan terlihat banyak bagian gigi (email)
yang berwarna merah. Kepada siswa/i yang belum menyikat giginya dengan
bersih dianjurkan untuk melanjutkan kegiatan menyikat gigi ini. Dengan cara
tersebut diharapkan setiap siswa/i mempunyai pengalaman dan latihan untuk
Manajemen Kesehatan | 8

mengetahui berapa lama seseorang harus menyikat gigi sampai bersih betul.
Kegiatan sikat gigi bersama ini dapat dilakukan beberapa kali dalam satu
bulan.
3. Pendidikan kesehatan gigi dan mulut
Pada siswa/i TK dan SD diberikan pendidikan kesehatan gigi dan mulut
dengan cara menggunakan buku pegangan yang bisa didapat dari Yayasan
Kesehatan Gigi Indonesia. Buku-buku tersebut telah disusun berdasarkan
urutan kelasnya yaitu buku I untuk kelas I dan seterusnya sampai buku VI dan
dilengkapi dengan buku kerjanya masing-masing.
STEP IV MAPPING











STEP V LEARNING OBJECTIVE
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan fungsi manajemen
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tingkatan manajemen
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan langkah-langkah
manajemen
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan peran dokter gigi di
puskesmas
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan program kesehatan
puskesmas
Manajemen
Kesehatan
Tingkatan
Manajemen
Peran Dokter
Gigi
Langkah-
langkah
Manajemen
Program
Kesehatan
Manajemen Kesehatan | 9

STEP VI BELAJAR MANDIRI

STEP VII SINTESA DAN UJI INFORMASI
LO. 1 FUNGSI MANAJEMEN
Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan adalah fungsi terpenting dalam manajemen karena
fungsi ini akan menentukan fungsi-fungsi manajemen lain. Fungsi perencanaan
merupakan landasan dasar dari fungsi manajemen secara keseluruhan. Tanpa ada
fungsi perencanaan, tidak mungkin fungsi manajemen lain dapat dilaksanakan
dengan baik. Perencanaan manajerial akan memberikan pola pandang secara
menyeluruh terhadap semua pekerjaan yang akan dijalankan, siapa yang akan
melakukan dan kapan dilakukan. Perencanaan merupakan tuntunan terhadap
proses pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
Perencanaan manajerial terdiri dari dua bagian utama yaitu perumusan
strategi dan penerapan strategi. Pada bagian perumusan strategi akan ditetapkan
tujuan dan kebijaksanaan organisasi. Dibagian penerapan srategi akan ditentukaan
upaya untuk mencapai tujuan. Perumusan strategi biasanya dikerjakan oleh
pimpinan puncak suatu organisasi sedang implementasinya dikerjakan
sepenuhnya oloh para manajer operasional dan dikoordinasi oleh manajer
menegah ( Notoatmodjo, 2003 ).

Manfaat sebuah perencanaan
Ada beberapa manfaat yang diperoleh oleh staf dan pimpinan jika
organisasi memiliki sebuah perencanaan. Mereka akan mengetahui:
1. Tujuan yang ingin dicapai organisasi dan cara mencapainya.
2. Jenis dan struktur organisasi yang dibutuhkan.
3. Jenis dan jumlah staf yang diinginkan dan uraian tugasnya.
4. Sejauh mana efektifitas kepemimpinan dan pengarahan yang diperlukan.
5. Bentu dan standar pengawasan yang akan dilakukan.


Manajemen Kesehatan | 10

Fungsi Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah salah satu fungsi manajemen yang juga
mempunyai peranan penting seperti halnya fungsi perencanaan. Melalui fungsi
pengorgenisasian, seluruh sumberdaya yang dimiliki oleh organisasi (manusia dan
yang bukan manusia) akan diatur penggunaanya secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.agar dapat melaksanakan fungsi
pengorganisasian dengan baik, seorang manajer harus memahami berbagai prinsip
pengorganisasian ( Notoatmodjo, 2003 ).

Manfaat pengorganisasian
Dengan mengembangkan fungsi pengorganisasian, seorang manajer akan dapat
mengetahui:
1. Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok, tugas pokok staf
prosedur kerja merupakan dokumen dari fungsi pengorganisasian,
digunakan sebagai panduan kinerja staf.
2. Hubungan organisatoris antar manusia yang menjadi staf atau anggota
sebuah organisasi. Hubungan ini akan terlihat pada struktur organisasi.
3. Pendelegasian wewenang. Manajer atau pimpinan organisasi akan
melimpahkan wewenang kepada staf sesuai dengan tugas-tugas pokok
yang diberikan kepada mereka.
4. Pemanfaatan staf dan fasilitas fisik yang dimiliki organisasi. Tugas staf
dan pemanfaatan fasilitas fisik harus diatur dan diarahkan semaksimal
mingkin untuk membantu staf, baik secara individu maupun kelompok
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan ( Notoatmodjo, 2003 ).

Fungsi penggerakan dan pelaksanaan (aktuasi)
Fungsi manajemen ini merupaka fungsi penggerak semua kegiatan
program (ditetapkan pada fungsi pengorganisasian ) untuk mencapai tujuan
program (dirumuskan dalam fungsi perencanaan). Oleh karena itu fungsi
manajemen lebih menekankan bagaimana manajer mengarahkan dan
menggerakkan dan mengarahkan semua sumberdaya (manusia dan bukan
manusia) untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Untuk menggerakkan dan
Manajemen Kesehatan | 11

mengarahkan sumberdaya manusia dalam organisasi , perana kepemimpinan,
motivasi staf, kerjasama dan komunikasi antar staf merupakan hal pokok yang
perlu mendapat perhatian para manajer organisasi ( Notoatmodjo, 2003 ).

Pengawasan dan Pengendalian
Fungsi pengawasan dan pengendalian merupaka fungsi yang terakhir dari
manajemen. Fungsi ini mempunyai kaitan erat dengan ketiga fungsi manajemen
lainya, terutama dengan fungsi perencanaan. Melalui fungsi pengawasan dan
pengendalian standart keberhasilan program yang dituangkan dalam bentuk target,
prosedur kerja dan sebagainya harus selalu dibandingkan dengan hasil yang telah
dicapai atau yang mampu dikerjakan dengan staf. Jika ada kesenjangan atau
penyimpangan yang terjadi harus segera diatasi. Penyimpangannya harus dapat
dideteksi secara dini, dicegah, dikendalikan atau dikurangi oleh pimpinan. Fungsi
pengawasan dan pengendalian bertujuan agar penggunaan sumberdaya dapat lebih
diefisienkan dan tugas-tugas staf untuk mencapai tujuan program dapat lebih
diefektifkan ( Notoatmodjo, 2003 ).

LO. II TINGKATAN MANAJEMEN KESEHATAN

Manajemen Kesehatan | 12

1. Manajemen Puncak (Top Managemen)
Terdiri atas kelompok yang relatif kecil,yang bertanggung jawab atas
manajemen keseluruhan dari organisasi. Mereka menetapkan kebijaksanaan
operasional dan membimbing hubungan organisasi dengan lingkungannya.
Keahlian yang harus dimiliki para manajer tingkat puncak adalah
konseptual,artinya keahlian untuk membuat dan merumuskan konsep untuk
dilaksanakan oleh tingkat manajer di bawahnya. Sebutan khusus untuk
manajemen puncak adalah Direktur Utama,Presiden Direktur ,dan lain
sebagainya. Top Manajemen disini biasanya dikenal dengan manajer pada
tingkat perencanaan strategis (Handoko,T. Hani. 1995 ).
2. Manajemen Menengah (Middle Managemen)
Yaitu mencakup lebih dari satu tingkatan di dalam organisasi.Manager
menengah mengarahkan kegiatan manager lain,juga mengarahkan kegiatan-
kegiatan yang melaksanakan kebijakan organisasi.Manajer disini harus
memiliki keahlian interpersonal/ manusiawi,artinya keahlian untuk
berkomunikasi,bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer disini juga
bertanggung jawab melaksanakn rencana dan memastikan tercapainya suatu
tujuan. Contohnya : Kepala bagian yang membawahi kepala seksi,kepala
divisi dan lain sebagainya.Manajer di middle managemen bisa juga dikatakan
manajer pada tingkat pengendalian manajemen (Handoko,T. Hani. 1995 ).
3. Manajemen lini pertama (first line management)
Yaitu tingkatan yang paling rendah dalam suatu organisasi,di mana
seseorang yang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain,dan mereja tidak
membawahi manajer yang lain melainkan memimpin dan mengawasi tenaga-
tenaga operasional,dan mereka betugas untuk menyelesaikan rencana-rencana
yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi.Pada tingkatan ini
juga memiliki keahlian tekhnis,artinya keahlian yang mencakup
prosedur,tekhnik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus.Misalnya
mandor atau pengawas produksi dalam suatu pabrik,pengawas tekhnik suatu
bagian riset dan lain sebagainya. Bisa dikatakan juga bahwa manajer pada
first line management merupakan manajer pada tingkat pengendalian
operasional (Handoko,T. Hani. 1995 ).
Manajemen Kesehatan | 13

KETERAMPILAN YANG DIMILIKI MANAGER

Top
Management
Konseptual Skill
Middle
Management
Human Skill
First Line
Management
Technical Skill

Dari bagan di atas, terlihat bahwa makin tinggi jabatan seseorang dalam
organisasi, akan semakin dituntut mempunyai keterampilan konseptual dan
semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi semakin dituntut
mempunyai keterampilan secara teknik. Tetapi dalam setiap tingkatan
manajer tersebut harus dimiliki keterampilan dalam melakukan hubungan
antara manusia.
Keterampilan konseptual, adalah keterampilan dimana seorang manajer
harus mempunyai pengetahuan tentang keseluruhan (kompleksitas) dari organisasi
yang dipimpinnya, antara lain ; merumuskan visi, misi dan strategi organisasi,
serta kebijakan untuk merealisasikannya.
Keterampilan hubungan antar manusia, adalah kemampuan untuk
bekerjasama dengan orang lain, yaitu dengan melakukan komunikasi yang efektif,
memotivasi staf sehingga mampu menerapkan kepemimpinan secara efektif.
Keterampilan teknis, adalah kemampuan untuk menggunakan
pengetahuan, metoda, teknik atau peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan
tugas-tugas organisasi.
Robert L.Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer
membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.
Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk
membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuanorganisasi. Gagasan atau ide
serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana
Manajemen Kesehatan | 14

kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide
menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses
perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga
meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajerjuga perlu dilengkapi dengan
keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain,
yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus
selalu diciptakan oleh manajer terhadapbawahan yang dipimpinnya. Dengan
komunikasi yang persuasif, bersahabat,dan kebapakan akan membuat karyawan
merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas,
menengah, maupun bawah. Keterampilan teknis (technical skill), keterampilan ini
pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuanuntuk menjalankan suatu
pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki
mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
3. Keterampilan Teknis (technical)
Keterampilan terakhir yang merupakan bekal bagi seorang manajer adalah
keterampilan teknis (technical skill). Keterampilan ini pada umumnya merupakan
bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini
merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya
menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, merangkai
bunga dan keterampilan teknis yang lain.

CONTOH TINGKATAN MANAJEMEN DI PUSKESMAS
1. Kepala puskesmas as TOP MANAGEMENT
2. MI DDLE MANAGEMENT
Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu kepala
puskesmas dalam pengelolaan:
Data dan informasi
Perencanaan dan penilaian
Manajemen Kesehatan | 15

Keuangan
Umum dan kepegawaian
Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas:
Upaya kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan terhadap
UKBM
Upaya kesehatan perorangan.
Jaringan pelayanan puskesmas:
Unit puskesmas pembantu
Unit puskesmas keliling
Unit bidan di desa/komunitas

LO. III LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN
1. Perencanaan
Dari keempat rangkaian fungsi manajemen tersebut, perencanaan merupakan
fungsi yang terpenting karena awal dan arah dari proses manajemen Puskesmas
secara keseluruhan. Perencanaan program kesehatan erdiri dari lima langkah
penting yakni:
1. Menjelaskan berbagai masalah
Untuk dapat menjelaskan masalah program kesehatan diperlukan upaya
analisis situasi. Sasaran analisis situasi adalah berbagai aspek penting
pelaksanaan program kesehatan di berbagai wilayah Puskesmas. Dari analisis
situasi akan dihasilkan berbagai macam data yang terdiri dari berbagai aspek.
o Aspek epidemiologis yakni kelompok penduduk sasaran (who) yang
menderita kejadian tersebut, dimana, kapan masalah tersebut terjadi.
o Aspek demografis berdasarkan kelompok umur.
o Aspek geografis semua informasi karakteristik wilayah yang dapat
mempengaruhi masalah tersebut.
o Aspek sosial ekonomi adlah pendapatan, tingkat pendidikan, norma sosial,
dan sistem kepercayaan masyarakat.
o Aspek organisasi pelayanan meliputi motivasi kerja staf dan kader,
keterampilan, persediaan vaksin, alat KB, dsb.

Manajemen Kesehatan | 16

2. Menentukan prioritas masalah
Prioritas masalah secara praktis dapat ditetapkan berdasarkan pengalaman staf,
dana, dan mudah tidaknya maslah dipecahkan. Prioritas masalah dijadikan
dasar untuk menentukan tujuan.
3. Menetapkan tujuan dan indikator keberhasilan
Contoh tujuan program kesehatan:
Menurunkan angka karies
Mengintensifkan program kesehatan khusunya di bidang kesehatan gigi dan
mulut di wilayah binaan.
Mengkaji hambatan dan kendala
Sebelum menentukan tolak ukur, perlu dipelajari hambatan-hambatan program
kesehatan yang pernah dialami atau diperkirakan baik yang bersumber dari
masyarakat, lingkungan, Puskesmas maupun dari sektor lainnya.
Menyusun rencana kerja operasional
Dengan RKO akan memudahkan pimpinan mengetahui sumber daya yang
dibutuhkan dan sebagai alt pemantau. Contoh format RKO:
1. jenis kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan
2. Lokasi kegiatan
3. Metode pelaksanaan
4. Sasaran penduduk
5. Penanggung Jawab
6. Dana dan sarana
7. Waktu Pelaksanaanya.

Perencanaan atau rencana itu sendiri banyak macamnya, antara lain :
1. Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana :
a) Rencana jangka panjang (long term planning), yang berlaku antara 10-25
tahun.
b) Rencana jangka menengah (medium range planning), yang berlaku antara
5-7 tahun.
c) Rencana jangka pendek (short range planning), umumnya hanya berlaku
untuk 1 tahun.
Manajemen Kesehatan | 17

2. Dilihat dari tingkatannya :
a) Rencana induk (masterplan), lebih menitikberatkan uraian kebijakan
organisasi. Rencana ini mempunyai tujuan jangka panjang dan mempunyai
ruang lingkup yang luas.
b) Rencana operasional (operational planning), lebih menitikberatkan pada
pedoman atau petunjuk dalam melaksanakan suatu program.
c) Rencana harian (day to day planning) ialah rencana harian yang bersifat
rutin.
3. Ditinjau dari ruang lingkupnya :
a) Rencana strategis (strategic planning), berisikan uraian tentang kebijakan
tujuan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama. Model rencana
ini sulit untuk diubah.
b) Rencana taktis (tactical planning) ialah rencana yang berisi uraian yang
bersifat jangka pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-kegiatannya,
asalkan tujuan tidak berubah.
c) Rencana menyeluruh (comprehensive planning) ialah rencana yang
mengandung uraian secara menyeluruh dan lengkap.
d) Rencana terintegrasi (integrated planning) ialah rencana yang mengandung
uraian yang menyeluruh bersifat terpadu, misalnya dengan program lain
diluar kesehatan.
Meskipun ada berbagai jenis perencanaan berdasarkan aspek-aspek tersebut diatas
namun prakteknya sulit untuk dipisah-pisahkan seperti pembagian tersebut.
Misalnya berdasarkan tingkatannya suatu rencana termasuk rencana induk tetapi
juga merupakan rencana strategis berdasarkan ruang lingkupnya dan rencana
jangka panjang berdasarkan jangka waktunya ( Notoatmodjo, 2003 ).

2. Pengorganisasian
Dari struktur organisasi Puskesmas dapat diketahui mekanisme
pelimpahan wewenang dari pimpinan kepada staf sesuai tugas yang diberikan.
Masing-masing kelompok terdiri dari 2 atau 3 staf yang tiap staf disesuaikan
dengan jumlah yang tersedia dan jumlah kelompok yang diperlukan. Setiap
kelompok dikoordinasikan oleh satu orang senior. Mereka bersama kader akan
Manajemen Kesehatan | 18

memberikan pelayanan program kesehatan, membuat laporan, menganalisis
cakupan dan mengevaluasi pelaksanaan program di lapangan. Tugas-tugas mereka
hendaknya dibuat jelas dan sederhana disesuaikan dengan rata-rata tingkat
pendidikan mereka ( Notoatmodjo, 2003 ).
Pengorganisasian mencakup beberapa unsur pokok, antara lain :
1. Hal yang diorganisasikan ada 2 macam, yakni :
a) Pengorganisasian kegiatan ialah pengaturan berbagai kegiatan yang ada
didalam rencana sehingga membentuk satu kesatuan yang terpadu
untuk mencapai tujuan.
b) Pengorganisasian tenaga pelaksana ialah mencakup pengaturan hak dan
wewenang setiap tenaga pelaksana sehingga setiap kegiatan
mempunyai penanggung jawabnya.
2. Proses pengorganisasian ialah langkah-langkah yang harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga semua kegiatan dan tenaga pelaksana dapat
berjalan sebaik-baiknya.
3. Hasil pengorganisasian ialah terbentuknya wadah atau sering disebut
struktur organisasi yang merupakan perpaduan antara kegiatan dan tenaga
pelaksana.

3. Penggerakan-pelaksanaan
Keberhasilan pengembangan fungsi manajemen ini amat dipengaruhi oleh
keberhasilan pimpinan Puskesmas menumbuhkan motivasi kerja staf dan
semangat kerja sama antara staf dengan staf lainnya di Puskesmas (lintas
program), antara staf puskesmas dengan masyarakat, dan antara staf puskesmas
dengan pimpinan instansi di tingkat kecamatan (lintas sektoral). Mekanisme
komunikasi yang dikembangkan oleh pimpinan puskesmas dengan stafnya,
demikian pula antara pimpinan puskesmas dengan camat dan pimpinan sektor
lainnya di tingkat kecamatan, termasuk dengan aparat di tingkat desa akan sangat
berpengaruh pada keberhasilan fungsi manajemen ini. Melalui loka karya mini
puskesmas, kesepakatan kerjasama lintas program dan sektoral dapat dirumuskan.
Perwujudan kerjasama lintas sektoral akan ditentukan oleh peranan kepala sektor
setempat dan ketua penggerak di tingkat kecamatan. Keterampilan untuk
Manajemen Kesehatan | 19

mengembangkan hubungan antar manusia sangat diperlukan dalam penerapan
fungsi manajemen ini.
Program kesehatan ditujukan untuk masyarakat dan perlu dikelola oleh
masyarakat oleh kader-kader di tingkat dusun. Pembinaan kader memang sukar
dikerjakan oleh pihak puskesmas karena merka bekerja secara sukarela sementara
mereka dihadapkan pada pilihan bekerja untuk menanggung kebutuhan ekonomi
keluarga dan dirinya sendiri. Tetapi tanpa kader yang diambil dari masyarakat
setempat,konsep puskesmas (dari dan untuk masyarakat) akan kabur. Ironisnya
sampai saat ini puskesmas masih tetap dianggap perpanjangan tangan puskesmas.
Tanpa staf puskesmas, puskesmas jarang sekali berjalan secara rutin. Ini adalah
salah satu bentuk tantangan pelaksanaan dan pengembangan puskesmas terutama
di kota-kota.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk melaksanakan program
kesehatan adalah:
1. Kembangkan mekanisme kerjasama yang positif antara dinas-dinas
sektoral di tingkat kecamatan, antara staf puskesmas sendiri dan organisasi
formal dan informasi di tingkat desa/ dusun.
2. Gali potensi masyarakat dan kembangkan kerjasama yang ada (terutama
dengan PKK) untuk dapat menunjang kegiatan program kesehatan
3. Kembangkan motivasi kader dan staf kesehatan sebagai anggota kelompok
kerja program kesehatan, sehingga peran serta mereka yang optimal dapat
ditingkatkan untuk menunjang pelaksanaan program kesehatan. Dalam hal
ini hubungan antar manusia (HAM) perlu terus dibina dan dikembangkan
untuk menjamin tumbuhnya suasana kerja yang harmonis dan merangsang
inisiatif anggota kelompok kerja puskesmas ( Notoatmodjo, 2003 ).

4. Pengawasan dan Pengendalian (WASDAL)
Setelah fungsi pergerakan dan pelaksanaan program kesehatan, maka
fungsi selanjutnya yang dilakukan adalah fungsi pengawasan dan pengendalian.
Dalam hal ini, pimpinan Puskesmas dan koordinator program kesehatan dapat
mengevaluasi keberhasilan program dengan menggunakan Rencana Kerja
Operasional sebagai tolak ukur/ standar dan membandingkan hasil kegiatan
Manajemen Kesehatan | 20

program di masing-masing puskesmas. Aspek-aspek yang diawasi selama
program kesehatan di lapangan adalah:
Keterampilan kader melakukan penimbangan program kesehatan
Membuat pencatatan program kesehatan
Membuat pelaporan program kesehatan
Untuk tanggung jawab pengawasan program kesehatan yang dilaksanakan
tetap di tangan pimpinan puskesmas tetapi wewenang pengawasan di lapangan
dilimpahkan pada koordinator program.
Beberapa langkah penting dalam fungsi Wasdal program kesehatan ini
adalah:
1. Menilai apakah ada kesenjangan antara target dan standard dengan cakupan
dan kemampuan staf dan kader untuk melaksanakan tugas-tugasnya (aspek
pengawasan).
2. Analisis faktor-faktor penybab timbulnya kesenjangan tersebut.
3. Merencanakan dan melaksanakan langkah-langkah untuk mengatasi
permasalahan yang muncul berdasarkan faktor-faktor penyebab yang sudah
diidentifikasi (aspek pengendalian).
Pengawasan dan pengendalian program kesehatan dilaksanakan secara
rutin dengan menggunakan tolok ukur keberhasilan program atau RKO sebagai
pedoman kerja dan hasilnya akan dapat digunakan sebagai umpan balik atau
informasi untuk memperbaiki proses perencanaan program kesehatan. Pimpinan
puskesmas hendaknya selalu mengadakan pemantauan secara menyeluruh
terhadap pelaksanaan program dengan menggunakan laporan staf, analisis
cakupan program, laporan masyarakat dan hasil observasi atau supervisi di
lapangan sebagai bahan penilaian ( Notoatmodjo, 2003 ).

CONTOH LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN DALAM SEBUAH
PROGRAM KESEHATAN
A. PERENCANAA
1. Analisis data : dilihat dari data UKGS kemudian dilihat
angka yang dominan
2. Menetapkan prioritas : Angka karies (DMF-t) yang tinggi
Manajemen Kesehatan | 21

3. Tujuan : Untuk mengurangi angka resiko karies
4. Indikator keberhasilan : dilihat dari tidak adanya
peningkatan angka karies (DMF-t)
5. Rencana kerja : Promotif, preventif dan kuratif
6. Waktu, Lokasi, Penanggung jawab, Dana, Sarana
B. PENGORGANISASIAN
Tenaga Kerja :
Dokter gigi
Penanggung jawab pelaksanaan program UKGS
Menyusun rencana kegiatan, memonitoring program dan evaluasi
Memberi pengarahan/pelatihan kepada tenaga perawat gigi, tenaga
UKS, guru dan dokter kecil
Perawat gigi
Sebagai pelaksana kegiatan program UKGS
Membantu dokter gigi menyusun rencana kerja UKGS dan
pemantauan SD
Mengumpulkan data yang diperlukan dalam UKGS
Melakukan kegiatan analisi teknis dan edukatif
Membantu dokter gigi memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan
UKGS
Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
Petugas UKGS
Membantu dokter gigi dalam melaksanakan pembinaan guru dan
dokter gigi kecil yang terlibat dalam program UKGS
Melakukan pemeriksaan murid
Melaksanakan rujukan
Fasilitas : poster, phantom, Fluor, sikat gigi, bahan tumpat, alat
kedokteran gigi, obat-obatan


Manajemen Kesehatan | 22

C. PENGGERAKAN DAN PELAKSANAAN
- Memotivasi dan terjun langsung ke lapangan
- Menggalang kerjasama ke puskesmas lain, sekolah dan orang tua
murid
- Menggali potensi masyarakat untuk bisa membantu
D. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Membentuk tim monitoring dan supervisi untuk melakukan pencatatan dan
pelaporan. Mengevaluasi program yang telah berjalan. Dan mengarahkan
serta membatasi tugas kader yang membantu, tugas kader hanya sekedar
membantu dalam tindakan promotif dan preventif, mencatat dan
melaporkan data.

LO. IV PERAN DOKTER GIGI DI PUSKESMAS
Tugas drg di puskesmas antara lain :
- Harus mengerti permasalahan umum (program kesehatan gigi)
- Mengkoordinir, monitor keseluruhan program kesehatan gigi di
puskesmas
- Mengkoordianasi, menggerakkan perawat gigi melaksanakan
pelayanan asuhan
- Membimbing, mengawasi perawat gigi
- Bertanggung jawab pencatatan dan pelaporan serta monitoring
pelayanan kesehatan gigi dan mulut (Departemen Kesehatan RI,
2002 ).
Selain itu juga terdapat 3 peranan drg di puskesmas, antara lain :
1. Manajer
2. Medicus practicus
3. Petugas kesehatan masyarakat
Sebagai seorang manajer organisasi kesehatan, ia akan dihadapkan pada tugas-
tugas merencanakan pekerjaan bagi staf yang dipimpinnya, mengarahkan dan
menyediakan sarana penunjang agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanan dengan
efektif dan efisien serta memantau kembali sejauh mana tugas tugas tersebut
telah dilaksanakan.Atas dasar perbedaan tugas-tugas ini, seorang drg yang pintar
Manajemen Kesehatan | 23

belum tentu akan menjadi pimpinan puskesmas atau Rumah Sakit yang cakap
( Muninjaya, A.A. Gde. 1999 ).
Selain berperan sebagai manajer dan medicatus practicus,seorang dokter juga
akan berperan sebagai seorang petugas kesehatan masyarakat ( public health
worker ). Pekerjaan sebagai petugas kesehatan masyarakat akan berbeda dengan
tugas sebagai seorang manajer atau medicus practicus.Ketiganya berbeda dalam
hal jenis dan orientasi pelayanan yang diberikan, sumber dayadan tekhnologi yang
digunakan, serta bagaimana pelayanan tersebut dilaksanakan.Atas dasar
perbedaan ini, seorang dokter tidak saja dituntut untuk menguasai ilmu
kedokteran, tetapi juga harus memahami dan terampil menerapkan prinsip-prinsip
ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu manajemen ( Muninjaya, A.A. Gde. 1999 ).
Penerapan manajemen pada program kesehatan di puskesmas akan lebih
menjamin pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih produktif,
efisien, efektif, dan rasional.Untuk mampu melaksanakan ketiga peran tersebut
dengan sukses, seorang dokter yang bertugas di tingkat pelayanan kesehatan dasar
( seperti di Puskesmas ) harus terampil menguasai ketiga disiplin ilmu tersebut
dan mampu menerapkannya secara tepat sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan
dan masalah yang akan dihadapi (Muninjaya, A.A. Gde. 1999 ).

LO. V PROGRAM KESEHATAN DI PUSKESMAS
Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang
wajib di laksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Ada 6
Program Pokok pelayanan kesehatan di Puskesmas yaitu :
1. Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) yaitu bentuk pelayanan
kesehatan untuk mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan pada seseorang
pasien dilakukan oleh seorang dokter secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan
yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan
2. Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas yang
diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup sehat secara optimal melalui
kegiatan penyuluhan (induvidu, kelompok maupun masyarakat).
Manajemen Kesehatan | 24

3. Pelayanan KIA dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan KB di
Puskesmas yang ditujuhkan untuk memberikan pelayanan kepada PUS (Pasangan
Usia Subur) untuk ber KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas serta
pelayanan bayi dan balita.
4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular yaitu
program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan
penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta dll).
5. Kesehatan Lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan di
puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya
sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum termasuk
pengendalian pencemaran lingkungan dengan peningkatan peran serta
masyarakat,
6. Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan,
perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi peningkatan pendidikan
gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan
Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi
lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga/Masyarakat.

Program Pengembangan Puskesmas
Program Pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas adalah beberapa upaya
kesehatan pengembangan yang ditetapkan Puskesmas dan Dinas Kesehatan
kabupaten sesuai dengan permasalahan, kebutuhan dan kemampuan puskesmas.
Dalam struktur organisasi puskesmas program pengembangan ini biasa disebut
Program spesifik lokal. Program pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas
tersebut adalah
1. Usaha Kesehatan Sekolah, adalah pembinaan kesehatan masyarakat yang
dilakukan petugas Puskesmas di sekolah-sekolah (SD,SMP dan SMP) diwilayah
kerja Puskesmas
2. Kesehatan Olah Raga adalah semua bentuk kegiatan yang menerapkan ilmu
pengetahuan fisik untuk meningkatkan kesegaran jasmani masyarakat, naik atlet
maupun masyarakat umum. Misalnya pembinaan dan pemeriksaan kesegaran
Manajemen Kesehatan | 25

jasmani anak sekolah dan kelompok masyarakat yang dilakukan puskesmas di
luar gedung
3. Perawatan Kesehatan Masyarakat, adalah program pelayanan penanganan
kasus tertentu dari kunjungan puskesmas akan ditindak lanjuti atau dikunjungi
ketempat tinggalnya untuk dilakukan asuhan keperawatan induvidu dan asuhan
keperawatan keluarganya. Misalnya kasus gizi kurang penderita ISPA/Pneumonia
4. Kesehatan Kerja, adalah program pelayanan kesehatan kerja puskesmas yang
ditujuhkan untuk masyarakat pekerja informal maupun formal diwilayah kerja
puskesmas dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit serta
kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja. Misalnya
pemeriksaan secara berkala di tempat kerja oleh petugas puskesmas
5. Kesehatan Gigi dan Mulut, adalah program pelayanan kesehatan gizi dan
mulut yang dilakukan Puskesmas kepada masyarakat baik didalam maupun diluar
gedung (mengatasi kelainan atau penyakit ronggo mulut dan gizi yang merupakan
salah satu penyakit yang terbanyak di jumpai di Puskesmas
6. Kesehatan Jiwa, adalah program pelayanan kesehatan jiwa yang dilaksanakan
oleh tenaga Puskesmas dengan didukung oleh peran serta masyarakat, dalam
rangka mencapai derajat kesehatan jiwa masyarakat yang optimal melalui
kegiatan pengenalan/deteksi dini gangguan jiwa, pertolongan pertama gangguan
jiwa dan konseling jiwa. Sehat jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta
mampu menghadapi tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana
adanya dan mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
Misalnya ada konseling jiwa di Puskesmas.
7. Kesehatan Mata adalah program pelayanan kesehatan mata terutama
pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) dibidang
mata dan pencegahan kebutaan oleh tenaga kesehatan Puskesmas dan didukung
oleh peran serta aktif masyarakat. Misalnya upaya penanggulangan gangguan
refraksi pada anak sekolah.
8. Kesehatan Usia Lanjut, adalah program pelayanan kesehatan usia lanjut atau
upaya kesehatan khusus yang dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas dengan
dukungan peran serta aktif masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat usia lanjut. Misalnya pemeriksaan kesehatan untuk
Manajemen Kesehatan | 26

mendeteksi dini penyakit degeneratif, kardiovaskuler seperti : diabetes Melitus,
Hipertensi dan Osteoporosis pada kelompok
masyarakat usia lanjut.
9. Pembinaan Pengobatan Tradisional, Adalah program pembinaan terhadap
pelayanan pengobatan tradisional, pengobat tradisional dan cara pengobatan
tradisional. Yang dimaksud pengobatan tradisional adalah pengobatan yang
dilakukan secara turun temurun, baik yang menggunakan herbal (jamu), alat
(tusuk jarum, juru sunat) maupun keterampilan (pijat, patah tulang).
10. Kesehatan haji adalah program pelayanan kesehatan untuk calon dan jemaah
haji yang meliputi pemeriksaan kesehatan, pembinaan kebugaran dan pemantauan
kesehatan jemaah yang kembali (pulang) dari menaikan ibadah haji.
11. Dan beberapa upaya kesehatan pengembangan lainnya yang spesifik lokal
yang dikembangkan di Puskesmas dan Dinas Kesehatan kabupaten


Manajemen Kesehatan | 27

DAFTAR PUSTAKA


Muninjaya, A.A. Gde. 1999. Manajemen Kesehatan. Jakarta: EGC

Muninjaya, A. A. Gde. 2004. Manajemen Kesehatan Ed.2. Jakarta: EGC

Abdurahman, Arifin. 1973. Kerangka Pokok-pokok Manajemen Umum. Jakarta:
EGC

Departemen Kesehatan RI. 2002. Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas di Era
Desentralisasi (DRAFT). Jakarta

Handoko,T. Hani. 1995. Manajemen, Edisi kedua. Yogyakarta: BPFE.

Notoadmodjo, Sukijo. 2003.Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Cet. ke-2. Jakarta : Rineka Cipta

You might also like