Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
berfungsi
pengetahuan
dan
sebagai
keahlian
pusat
rujukan
(teknologi).
dan
Untuk
merupakan
meningkatkan
pusat
alih
kepuasan
tergantung dari tersedianya data dan informasi yang akurat, terpercaya dan
penyajian yang tepat waktu. Upaya tersebut hanya dapat dilaksanakan
apabila faktor manusia sebagai pemeran kunci dalam pengelolaan rekam
medis dan informasi disiapkan secara seksama dan lebih profesional (Gafur,
2003).
Adapun tenaga
umum, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis, dokter tamu
yang merawat pasien di rumah sakit, residens yang sedang melaksanakan praktek,
tenaga paramedis perawatan dan paramedis non perawatan (Depkes RI, 1997).
Menurut Ilyas (2001), kinerja adalah penampilan hasil karya personel dalam
suatu organisasi. Soeprihanto dalam Muhammad (2003), memberi pengertian
kinerja sebagai prestasi kerja atau suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan
megetahui sejauhmana seorang perawat telah melaksanakan pekerjaannya secara
keseluruhan. Tenaga perawat, khususnya perawat pelaksana di rumah sakit
adalah tenaga kesehatan yang selama 24 jam harus berada disisi pasien,
dengan salah satu uraian tugasnya adalah melaksanakan sistem pencatatan dan
pelaporan asuhan keperawatan yang tepat dan benar, sehingga tercipta sistem
informasi rumah sakit yang dapat dipercaya atau akurat (Depkes RI, 1994).
Dalam menilai kualitas pelayanan keperawatan kepada klien, digunakan
standar praktik keperawatan yang merupakan pedoman bagi perawat dalam
melaksanakan
asuhan
keperawatan. Standar
praktik
keperawatan
telah
keperawatan,
meliputi:
pengkajian, diagnosa
dan
disimpan
pada
daya, kepemimpinan,
imbalan,
struktur,
desain
pekerjaan)
dan
berkas
rekam
lembaran, dengan perincian sebagai berikut: (1) RM 1a: Lembar masuk dan keluar
RS; (2) RM 1b: Diagnosa akhir dan tanda tangan dokter; (3) RM 2: Lembar
untuk penempelan surat; (4)RM 3: Status spesifikasi; (5) RM 4: Lembar
catatan harian dokter; (6) RM 5: Daftar masalah; (7) RM 6: Lembat Instruksi
Dokter dan Laporan Perawat/Bidan; (8) RM 7: Lembar Daftar
Kontrol
karakteristik
(individu,
organisasi
dan
psikologis)
secara
bersama-sama mempengaruhi
kinerja
bidan
di
desa
dalam
pencatatan
2. Apakah
ada
terhadap kinerja
perawat dalam kelengkapan rekam medis di ruang rawat inap RSU HAJI
Medan Tahun 2015?
3. Apakah
ada
psikologis
individu
dan
kelengkapan rekam medis di ruang rawat inap RSU HAJI Medan Tahun
2015?
4. Manakah diantara karakteristik
individu
dan psikologis
yang
individu
dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
10
11
Bagi
karyawan ditentukan
oleh
kebijaksanaan
kantornya.
Jadi
jelaslah mereka yang diobati di suatu rumah sakit belum tentu kemauan pasien.
Selain itu, jenis tindakan medis yang akan dilakukan dan pengobatan yang
diberikan juga tidak tergantung pada pasiennya, tetapi tergantung dari dokter yang
merawatnya. Ini tentu amat berbeda dengan bisnis restoran di mana si
pelangganlah yang menentukan menunya yang akan dibeli.
3. Kenyataan menunjukkan bahwa pentingnya profesional tenaga kesehatan
termasuk dokter, perawat, ahli farmasi, fisioterapi, radiographer, ahli gizi
dan lain-lain. Para profesional ini sangat banyak sekali jumlahnya di rumah sakit.
Hal yang perlu mendapat perhatian adalah kenyataan bahwa para profesional
cenderung sangat otonom dan berdiri sendiri. Tidak jarang misi kerjanya
tidak sejalan dengan misi kerja manajemen organisasi secara keseluruhan tetapi
bekerja dengan standar profesi yang dianutnya. Akibatnya ada kesan bahwa
fungsi manajemen dianggap kurang penting.
12
untuk
dinilai
apakah perawatan dan pengobatan yang diberikan dapat diterima atau tidak
dalam situasi dan keadaan demikian. Rekam medis harus diisi segera dan
secara langsung pada saat dilakukan tindakan dan pada pemberian instruksi
oleh dokter, atau oleh perawat pada saat dilakukan observasi telah timbul
suatu gejala atau suatu perubahan, dan sewaktu melakukan tindakan
(Guwandi, 2005).
13
1. Aspek Administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya
menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga
medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
2. Aspek Medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik, karena catatan tersebut
dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang
harus diberikan kepada seorang pasien.
3. Aspek Hukum
Suatu
berkas
rekam
medis
mempunyai
nilai
hukum,
karena
isinya
berkas
rekam
medis
mempunyai
nilai
uang,
karena
isinya
yang
dapat
dipergunakan
sebagai
aspek
penelitian
dan
14
paramedis
perawatan
dan
paramedis non
perawatan
yang
langsung terlibat di dalam, antara lain: perawat, perawat gigi, bidan, tenaga
laboratorium klinik, gizi, anestesi, penata roentgen, rehabilitasi medis dan lain
sebagainya.
5. Dalam hal dokter luar negeri melakukan alih teknologi kedokteran yang
berupa tindakan/konsultasi kepada pasien, yang membuat rekam medis adalah
dokter yang ditunjuk oleh direktur rumah sakit (Depkes RI, 1997).
15
penyakit
16
17
pembuktian
secara
hukum,
catatan
2.3. Kinerja
2.3.1. Pengertian Kinerja
Menurut Ilyas (2001), kinerja adalah penampilan hasil karya personel dalam
suatu organisasi. Sedangkan, menurut Prawirosentono (1999), kinerja adalah
hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam
suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masingmasing,
legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.
18
19
b. Sumber data adalah klien, keluarga atau orang yang terkait, tim
kesehatan, rekam medis, dan catatan lain.
c. Data yang dikumpulkan, difokuskan untuk mengidentifikasi: status kesehatan
klien masa lalu, status kesehatan klien saat ini, status biologis-psikologissosial-spiritual, respons terhadap terapi, harapan terhadap tingkat kesehatan
yang optimal dan risiko-risiko tinggi masalah.
d. Kelengkapan data dasar mengandung unsur lengkap, akurat, relevan dan baru.
2. Diagnosa Keperawatan
Perawat menganalisis data pengkajian untuk merumuskan diagnosis keperawatan,
kriteria proses:
a. Proses diagnosis terdiri atas analisis, interpretasi data, identifikasi masalah
klien dan perumusan diagnosis keperawatan.
b. Diagnosis keperawatan terdiri atas: masalah, penyebab, dan tanda atau gejala,
atau terdiri atas masalah dan penyebab.
c. Bekerjasama dengan klien dan petugas kesehatan lain untuk memvalidasi
diagnosis keperawatan.
d. Melakukan pengkajian ulang dan merevisi diagnosis berdasarkan data terbaru.
3. Perencanaan Keperawatan
Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah
dan meningkatkan kesehatan klien, kriteria proses:
a. Perencanaan terdiri atas penetapan prioritas masalah, tujuan dan rencana
tindakan keperawatan.
b. Bekerjasama dengan klien dalam menyusun rencana tindakan keperawatan.
20
Menggunakan
data
dasar
dan
respons
klien
dalam
mengukur
21
Gibson (1997),
22
positif
melibatkan
penggunaan
penghargaan
positif
untuk
23
ini
memberi
tanggung
jawab
perilaku
karyawan
di
tangan
perusahaan mempunyai
memutuskan
perusahaan.
untuk
keluar,
karyawan
yang
baik.
Jika
karyawan
24
: bayi
2 s/d 5 tahun
: balita
6 s/d 12 tahun
: kanak-kanak akhir
13 s/d 17 tahun
: remaja awal
17 s/d 18 tahun
: remaja akhir
18 s/d 40 tahun
: dewasa awal
40 s/d 60 thun
: dewasa madya
25
> 60 tahun
: usia lanjut
Menurut Gibson, dkk (1997), karyawan yang lebih tua mungkin dianggap
lebih cakap dan diberi status atau posisi oleh suatu kelompok kerja.
2. Jenis Kelamin
Sejak awal 1970-an, semakin banyak kaum wanita yang bergerak memasuki
karier organisasi. Sebagai hasil dari perkembangan ini, timbul pertanyaan
berikut: adakah perbedaan agresivitas, kecenderungan menempuh resiko,
keikatan, dan etika kerja antara pria dan wanita. Yang diperlukan adalah
pengkajian ilmiah tentang pria, wanita dan lain-lain yang melakukan pekerjaan
manajerial dan bukan manajerial dalam organisasi, untuk itu dibutuhkan data
untuk mengkaji dan mengetahui perbedaan gaya dan karakteristik apabila
perbedaan itu memang ada (Gibson, dkk, 1997).
3. Lama Kerja
Menurut Gibson, dkk (1997), masa kerja seseorang akan menentukan prestasi
individu yang merupakan dasar prestasi dan kinerja organisasi. Semakin
lama seseorang bekerja di suatu organisasi, maka tingkat prestasi individu
akan semakinmeningkat yang dibuktikan dengan tingginya tingkat penjualan dan
akan berdampak kepada kinerja dan keuntungan organisasi yang menjadi
lebih baik, sehingga memungkinkan untuk mendapatkan promosi atau kenaikan
jabatan.
26
secata
benar
tentang
objek
yang
diketahui,
dan
dapat
27
Sintesis
meletakkan
(synthesis),
menunjuk
kepada
suatu
kemampuan
untuk
umum,
sikap
dapat
dirumuskan
sebagai
kecenderungan
untuk
berespons (secara positif atau negatif) terhadap orang, objek atau situasi
tertentu. Sikap mengandung penilaian emosional atau afektif (senang, benci,
sedih dan sebagainya), di samping komponen kognitif (pengetahuan tentang
objek tersebut) serta aspek konotif (kecenderungan bertindak) (Notoadmodjo,
2003). Sikap seseorang dapat
berubah
dengan
diperolehnya
tambahan
informasi tentang objek tersebut, melalui persuasi serta tekanan dari kelompok
sosialnya (Sarwono, 1997).
Berbagai tingkatan dalam sikap menurut Notoadmodjo (2003):
1. Menerima (receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang
diberikan objek.
2. Merespons (responding)
28
bekerja
dengan
orang-orang
yang
termotivasi
adalah
orang
senang
melakukannya.
Orangpun
akan
merasa
dihargai/diakui. Hal ini terjadi karena pekerjaannya itu betul-betul berharga bagi
29
orang yang termotivasi, orang akan bekerja keras. Hal ini dimaklumi karena
dorongan yang begitu tinggi untuk menghasilkan sesuai target yang mereka
tetapkan. Kinerjanya akan dipantau oleh individu yang bersangkutan dan
tidak akan membutuhkan terlalu banyak pengawasan, semangat juangnya
akan tinggi. Hal ini akan memberikan suasana bekerja yang bagus di semua
bagian (Arep dkk, 2003). \
kinerja orang-orang yang bertanggung jawab dalam pengisian rekam medis, salah
satu diantaranya adalah perawat. Kinerja adalah suatu hasil yang dicapai dari
proses bekerja seseorang yangdapat dinilai atau diukur sesuai dengan standar
atau tata cara penilaian kinerja. Praktik keperawatan pada dasarnya adalah
memberikan asuhan keperawatan yang dimulai dari pengkajian keperawatan,
merumuskan
diagnosis
keperawatan,
menyusun
perencanaan
tindakan
30
daya, kepemimpinan,
imbalan,
struktur,
desain
pekerjaan)
dan
Variabel Individu:
- Kemampuan dan
keterampilan
- Latar belakang
Individu:
Tingkat sosial
Pengalaman
- Demografi:
Umur
Etnis
Jenis Kelamin
Perilaku Individu
(Apa yang dikerjakan)
Kinerja
(Hasil yang dicapai)
Variabel
Psikologis:
- Persepsi
- Sikap
- Keperibadian
- Belajar
Variabel Organisasi:
- Sumber daya
- Kepemimpinan
- Imbalan
- Struktur
- Desain pekerjaan
31
Variabel Dependen
2.7. Hipotesis
1. Diduga ada pengaruh yang signifikan karakteristik individu terhadap
kinerja perawat dalam kelengkapan rekam medis di ruang rawat inap RSU
HAJI Medan Tahun 2015.
2. Diduga ada pengaruh yang signifikan psikologis terhadap kinerja perawat
dalam kelengkapan rekam medis di ruang rawat inap RSU HAJI Medan
Tahun 2015.
3. Diduga ada
psikologis
individu
dan
kelengkapan rekam medis di ruang rawat inap RSU HAJI Medan Tahun
2015.
4. Diduga karakteristik individu yang berpengaruh paling dominan terhadap
kinerja perawat dalam kelengkapan rekam medis di ruang rawat inap RSU
HAJI Medan Tahun 2015.
BAB III
METODE PENELITIAN
32
33
3.3.2. Sampel
Menurut Arikunto (2002), apabila jumlah populasi kurang dari 100, lebih baik
diambil
semua
sehingga
penelitiannya
merupakan
penelitian
populasi.
Selanjutnya, jika jumlah populasi besar (lebih dari 100), dapat diambil antara 1015% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya kemampuan peneliti
dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana, sempit luasnya wilayah pengamatan serta
besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti. Berdasarkan pendapat Arikunto
tersebut, penulis mengambil sampel penelitian sebesar 15% dari jumlah populasi,
yaitu 15% x 500= 75 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara acak
dengan
metode
Simple
Random
Sampling,
yaitu
mengambil
sampel
dengan
responden
menggunakan
kuesioner
yang
telah
34
35
dapat dikatakan memenuhi syarat validitas dan nilai Alphalebih besar dari 0,60
memenuhi syarat reliabilitas (Hasil output dapat dilihat pada lampiran).
Lama
Kerja
adalah
masa
kerja
responden
yang
dimulai
sejak
pengisian
pengkajian
awal
keperawatan,
diagnosa
perawat
dalam
pelaksanaan
rekam
medis,
meliputi:
36
Kategori
Nilai
Kategori
Skala
Jawaban
Interval
Variabel
Ukur
1. < Mean
Ordinal
Variabel
Independen
Umur (X1)
2. Mean
Jenis Kelamin (X2)
1. Laki-Laki
2. Perempuan
Nominal
37
1. < Mean
Ordinal
2. Mean
Pengetahuan (X4)
Sikap (X5)
Motivasi (X6)
1. Salah
14-18
1. Kurang
2. Benar
19-23
2. Sedang
24-28
3. Baik
1. Tidak
10-13
1. Kurang
Setuju
14-17
2. Sedang
2. Setuju
18-20
3. Baik
1. Tidak
6-7
1. Kurang
2. Ya
8-10
2. Sedang
11-12
3. Baik
Ordinal
Ordinal
Ordinal
1. Tidak
10-15
1. Kurang
dalam
2. Ya
16-20
Baik
Kelengkapan
Ordinal
2. Baik
38
a = konstanta
X1 = umur
X2 = jenis kelamin
X3 = lama kerja
X4 = pengetahuan
X5 = sikap
X6 = motivasi
Sebelum dilakukan pengujian terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik
sebagai syarat untuk uji regresi linier, yaitu:
1. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel
yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan
dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Uji yang
digunakan adalah uji Kolmogorov Smirnov. Nilai Kolmogorov Smirnov =
3,567
dengan
disebut normal jika probabilitas atau p > 0,05 pada uji Kolmogorov Smirnov.
Oleh karena nilai p = 3,567 atau p > 0,05, maka diketahui bahwa data variabel
normal.
39
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
40
BAB V
HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.1
Hasil Penelitian
5.1.1
Persentase (%)
20
80
menunjukkan
bahwa
41
dibandingkan
42
5.1.2
Keterampilan
perawat
Persentase
42,36
37,64
20
juga
dapat
43
5.2
5.2.1
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Suatu alat ukur dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tersebut
memberikan
hasil
pengukuran. Uji reliabilitas digunakan untuk melihat sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya. Suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila dalam
beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil
yang relatif sama (Ghozali, 2005, p105).
Uji validitas dalam penelitian menggunakan analisis butir (item) yakni
dengan mengkorelasikan
(contruct) dan skor total seluruh item. Output SPSS for windows version 13
menyebutkan bahwa analisis item/butir tersebut dinyatakan sebagai Corrected
Item-Total Correlation dan batas kritis untuk menunjukkan item yang valid
pada umumnya adalah 0,230. Nilai Corrected Item-Total Correlation di atas
0,239 menunjukkan
2005,
p.106).
Hasil
lengkap terlampir dan rangkumannya ditampilkan dalam tabel 5.3 di bawah ini.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode internal consistency,
yaitu metode untuk melihat sejauhmana konsistensi tanggapan responden terhadap
item-item pertanyaan dalam suatu instrumen penelitian. Penelitian ini menggunakan
44
Scale Mean if
Item Deleted
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10
X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17
X18
68.7000
68.8333
68.7000
69.1667
68.2000
68.7000
68.4667
68.1667
69.3000
68.3667
68.2333
68.1000
68.7667
68.8667
68.0667
68.2000
68.2000
69.1667
Item-Total Statistics
Scale Variance
Corrected
if Item Deleted
Item-Total
Correlation
67.114
.590
61.040
.820
67.114
.590
62.489
.595
67.338
.552
67.045
.431
66.533
.572
67.868
.630
63.321
.511
68.102
.525
68.737
.416
66.576
.621
62.530
.727
61.016
.854
66.064
.616
67.476
.450
68.441
.399
65.799
.328
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.895
.885
.895
.894
.895
.899
.895
.895
.898
.896
.899
.894
.889
.885
.893
.898
.899
.907
tabel
5.3
nampak
bahwa
nilai
koefisien
penelitian
dinyatakan
ini
berada
di
atas
ambang
batas
alpha
indikator/item
0,60, maka
dapat
45
variabel berada di atas nilai kritis 0,3, oleh karena itu instrumen pengukuran
yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan sahih atau valid. Hasil pengujian
reliabilitas dan validitas secara keseluruhan menunjukkan
bahwa
instrumen
pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel dan valid.
Scale Mean if
Item Deleted
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10
X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X20
X21
75.2667
75.4667
75.3000
75.2000
75.5000
76.0000
76.0333
75.9333
75.5333
75.7667
75.5667
75.4667
75.5333
75.3000
75.3333
75.9667
76.0333
75.8667
75.4667
75.9667
75.5000
Item-Total Statistics
Scale
Corrected
Variance if
Item-Total
Item Deleted
Correlation
106.340
.749
108.878
.664
111.941
.400
110.717
.556
112.466
.430
108.000
.476
105.068
.604
103.444
.706
107.292
.471
111.495
.320
111.289
.486
104.740
.634
107.982
.543
112.769
.347
111.471
.479
107.757
.487
106.516
.554
102.533
.726
106.257
.536
110.723
.356
108.879
.643
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.893
.895
.901
.898
.900
.899
.896
.893
.900
.903
.899
.895
.897
.902
.899
.899
.897
.892
.898
.902
.896
tabel
5.4
nampak
bahwa
nilai
koefisien
penelitian
dinyatakan
ini
berada
di
atas
ambang
batas
alpha
indikator/item
0,60, maka
dapat
46
bahwa
instrumen
pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel dan valid.
Scale Mean if
Item Deleted
Y1
Y2
Y3
Y5
Y6
Y7
Y9
Y10
Y11
Y12
37.5000
37.7667
37.7667
37.8667
38.0000
37.8000
38.1000
37.5000
37.5333
37.5667
Item-Total Statistics
Scale
Corrected
Variance if
Item-Total
Item Deleted
Correlation
15.224
.614
15.633
.352
12.944
.614
16.464
.310
14.966
.529
15.407
.407
15.679
.380
15.017
.531
14.878
.627
15.151
.392
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.765
.791
.758
.793
.771
.785
.787
.770
.762
.788
Berdasarkan
tabel
5.5
nampak
bahwa
nilai
koefisien
penelitian
dinyatakan
ini
berada
di
atas
ambang
batas
alpha
indikator/item
0,60, maka
dapat
47
bahwa
instrumen
pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel dan valid.
5.2.2
Pengujian determinasi
R Square
.790
Adjusted R
Square
Estimate
.624
.614
.12730
5.2.3
Sum of
df
Mean Square
Sig.
Squares
Regression
1.940
.970
Residual
1.167
72
.016
Total
3.106
74
59.845
.000
48
Uji F atau uji koefisien regresi secara simultan, yaitu untuk mengetahui
pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen, apakah
pengaruhnya signifikan atau tidak.
Nilai F hitung secara keseluruhan sebesar 59.845. Jika df1 = 2 dan df2 =
72 dengan tingkat signifikansi sebesar 5 % maka didapat nilai F tabel sebesar
3,12. sehingga jika F hitung (59.845) > F tabel (3,12) maka Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel Karakteristik
Individu dan Psikologis secara bersama terhadap kinerja perawat.
Ho diterima
Ho ditolak
-3,12
Ho ditolak
3,12
59,845
49
5.2.4
4.292
5.374
3.383
Uji t atau uji koefisien regresi secara parsial, yaitu untuk mengetahui
pengaruh variabel independen secara sendiri-sendiri terhadap variabel dependen,
apakah pengaruhnya signifikan atau tidak.
a. Uji t untuk variabel Karakteristik Individu (X1) terhadap kinerja perawat (Y)
Didapat nilai t hitung variabel Karakteristik Individu sebesar
5.374.
Jika nilai
Ho diterima
Ho ditolak
-1,99
Ho ditolak
1,99
5,374
Sig.
.000
.000
.001
50
Ho diterima
Ho ditolak
-1,99
Ho ditolak
1,99
3,383
5.2.5
Persamaan Regresi
Persamaan regresi linear digunakan untuk menafsir atau meramalkan nilai
51
52
5.4 Pembahasan
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Ada pengaruh yang signifikan karakteristik individu terhadap kinerja perawat
dalam kelengkapan rekam medis di ruang rawat inap RSU HAJIMedan Tahun
2015. Dengan besarnya pengaruh sebesar 52,7%.
2. Ada pengaruh yang signifikan psikologis terhadap kinerja perawat dalam
kelengkapan rekam medis di ruang rawat inap RSU HAJIMedan Tahun 2015.
Dengan besarnya pengaruh sebesar 33,2 %.
3. Ada pengaruh yang signifikan karakteristik individu dan psikologis secara
bersama-sama terhadap kinerja perawat dalam kelengkapan rekam medis di
ruang rawat inap RSU HAJIMedan Tahun 2015. Dengan besarnya pengaruh
sebesar 62,4 %.
4. Karakteristik individu yang berpengaruh paling dominan terhadap kinerja
perawat dalam kelengkapan rekam medis di ruang rawat inap RSU
HAJIMedan Tahun 2015. Dengan besarnya pengaruh sebesar 52,7%
sedangkan variabel lainnya hanya 33,2%
6.2 Saran-saran
53
54