You are on page 1of 5

I.

PENDAHULUAN
Polusi udara yang dihasilkan langsung oleh manusia adalah kandungan asap yang
berupa gas CO ( Carbon monoksida ) yang terdapat pada rokok yang manusia isap setiap
harinya, pria maupun wanita yang menjadi perokok aktif adalah penyumbang dari gas
tersebut dan manusia lain sebagai perokok pasif ( yang tidak merokok ) dapat terkena
imbasnya begitu pula dengan alam sekitar, karena tidak hanya gas CO yang dihasilkan,
melainkan masih banyak kandungan lain yang dihasilkan oleh asap rokok tersebut.
Mengatasi keadaan tersebut, maka diperlukan sebuah solusi yang dapat menangani semua
permasalahan yang disebutkan diatas dari asap rokok yang semakin hari semakin
meresahkan masyarakat. Melihat latar belakang tersebut, penulis melakukan riset dan
membuat tulisan ilmiah ini dengan judul Perancangan sistem pendeteksi asap rokok
menggunakan mikrokontroler AVR ATMega16 .

II.

Dasar Teori

Mikrokontroler
Mikrokontroler1 merupakan sistem komputer yang seluruh atau sebagian besar
elemennya dikemas dalam satu chip IC (Intergrated Circuit) sehingga sering juga disebut
single chip microcomputer, yang masuk dalam katagori embedded komputer. Suatu
kontroler digunakan untuk mengontrol suatu proses atau aspek-aspek dari lingkungan. Satu
contoh aplikasi dari mikrokontroler adalah untuk memonitor rumah kita. Ketika suhu naik
kontroler membuka jendela dan sebaliknya. Pada masanya, kontroler dibangun dari
komponen-komponen logika secara keseluruhan, sehingga menjadikannya besar dan berat.
Setelah itu barulah dipergunakan mikroprosesor sehingga keseluruhan kontroler masuk
kedalam PCB yang cukup kecil. Hingga saat ini masih sering kita lihat kontroler
yangdikendalikan oleh mikroprosesor biasa (Zilog Z80, Intel 8088, Motorola 6809, dsb).

Mikrokontroler AVR
Salah satu mikrokontroler yang saat ini banyak digunakan adalah mikrokontroler
AVR. AVR3 adalah mikrokontroler RISC (Reduce Instruction Set Compute) 8 bit
berdasarkan arsitektur Harvard, yang dibuat Atmel pada tahun1996.

AVR yang mempunyai kepanjangan Advanced Versatile RISC atau Alf and vegards
processor yang berasal dari nama dua mahasiswa Norwegian Institute of Technology
(NTH), yaitu Alf-Egil Bogen dan Vegard

AVR memiliki keunggulan dibandingkan dengan mikrokontroler lain, keunggulan


mikrokontroler AVR yaitu AVR memiliki kecepatan eksekusi program yang lebih cepat
dikarenakan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock, lebih cepat
dibandingkan dengan mikrokontroler MCS51 yang memiliki arsitektur CISC (Complex
Instruction Set Compute) dimana mikrokontroler MCS51 membutuhkan 12 siklus clock
untuk mengeksekusi 1 instruksi. Selain itu, mikrokontroler AVR memiliki fitur yang lengkap
(ADC Internal, EEPROM Internal, Timer/Counter, Watchdog Timer, PWM, Port I/O,
Komunikasi Serial, Komparator, I2C, dan lain-lain), sehingga dengan fasilitas yang lengkap
ini, programmer dan desainer dapat menggunakannya untuk berbagai aplikasi sistem
elektronika seperti robot, otomasi industri, peralatan telekomunikasi, dan berbagai keperluan
lain. Secara umum mikrokontroler AVR dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu
keluarga AT90Sxx, ATMega, dan Attiny.
Sensor Asap Rokok (TGS 2600)
TGS 2600 memiliki sensitivitas yang tinggi untuk konsentrasi rendah, gas udara yang
terkontaminasi seperti hidrogen dan karbon monoksida yang ada di asap rokok. Sensor dapat
mendeteksi hidrogen pada tingkat beberapa ppm. TGS 2600 bisa mendeteksi berbagai
senyawa kimia gas polutan, seperti CO2 , H2, CH4, CO, HCN

III.

Tujuan
Pembuatan project yang berjudul Sistem Pendeteksi Asap Rokok Menggunakan

Mikrokontroller AVR ATMega16 mempunyai beberapa tujuan yaitu :


1. Membuat rancang bangun Sistem Pendeteksi Asap Rokok Menggunakan Mikrokontroller
AVR ATMega16
2. Mengetahui unjuk kerja Sistem Pendeteksi Asap Rokok Menggunakan Mikrokontroller
AVR ATMega16.

IV.

Perancangan Sistem
Pada alat ini, keseluruhan sistem dibagi menjadi 3 bagian, yaitu input, proses dan

output. dalam hal ini sensor asap rokok yang menggunakan sensor TGS 2600 adalah sebagai
inputan. Artinya kedua sensor tersebut adalah perangkat yang terhubung langsung dengan
lingkungan luar yang dalam hal ini adalah rumah (maket) sebagai rancangan yang dibuat.
sensor asap rokok akan membaca apakah didalam ruangan terdapat asap rokok, jika sensor
membaca hal tersebut maka sensor akan mengirim berita ke mikro memalui pin ADC dan
mikro akan memproses besaran kandungan gas. dan asap rokok dengan menggunakan code
program yang telah dimasukan ke mikro ATMega16. Setelah proses olah data selesai mikro
akan mengeluarkan data yang ada dalam bentuk yang bermacam macam. Dalam hal ini
terbagi atas tiga yaitu, led sebagai pembatas bahwa gas dan asap rokok berbahaya, dan yang
terakhir adalah blower sebagai pembersih ruangan tersebut.
Blog diagram keseluruhan sistem

INPUT

PROSES

OUTPUT
LED

sensor TGS 2600

Mikrokontroler
Atmega 16

Blower

V.

Pembahasan

Mikrokontroler
Rangkaian mikrokontroler terdiri dari beberapa modul yang di gunakan sebagai input
dan output. Sebagai pengendali utama atau proses yang akan di gunakan untuk
mengendalikan alat. Seluruh proses dari input sampai dengan output dikendalikan dalam satu
board yang terintegritas dengan mikrokontroler ATMega 16. Seperti yang telah disebutkan di
atas, bahwa input dari alat ini melalui PORT A dan untuk output dari PORT B, PORT
C, dan PORT D.

Program
Program dibuat dengan bahasa pemrograman AVR. Sebelum program yang dibuat,
maka di definisikan dahulu setiap kondisi. Kondisi - kondisi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Posisi awal, jika sensor asap rokok ( TGS 2600 ) mendeteksi adanya kandungan gas
pada ruangan maka sensor akan memberi perintah kepada LED untuk menyala yang
menandakan bahwa ada asap rokok pada ruangan, dan kemudian memerintahkan
blower untuk menyala.
2. Apabila kedua sensor telah tidak membaca adanya kondisi polutan dalam ruangan
maka secara otomatis blower akan mati.

You might also like