You are on page 1of 10

GALUH KADISTA PRATIWI ( H3113044)

March 21, 2014

PENDAHULUAN

Sumber

daya adalah

suatu

nilai

potensi

yang

dimiliki

oleh

suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu
bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible). Sumber daya ada yang dapat
berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang, dan ada pula sumber daya
yang kekal (selalu tetap). Selain itu, dikenal pula istilah sumber daya yang dapat
pulih atau terbarukan (renewable resources) dan sumber daya tak terbarukan
(non-renewable

resources).

Ke

dalam

sumber

daya

dapat

pulih

termasuk tanaman dan hewan (sumber daya hayati).


Sumber daya energi adalah sumber daya alam yang dapat diolah oleh
manusia sehingga dapat digunakan bagi pemenuhan kebutuhan energi. Sumber
daya energi ini disebut sumber energi primer, yaitu sumber daya energi dalam
bentuk apa adanya yang tersedia di alam.

Secara umum, sumber daya energi dapat dibedakan menjadi :


1. Sumber daya energi konvensional ( tak terbaharukan )
Sumber daya energi konvensional adalah sumber daya energi yang digunakan
untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan energi manusia sekarang. Sumber
daya energi konvensional terdiri dari :
a. minyak bumi
b. batu bara
c. gas alam
d. panas bumi
2. Sumber daya energi nuklir
Sumber daya energi nuklir merupakan sumber daya energi yang tersedia di
alam dan hanya dapat dikonversi menjadi bentuk energi yang dapat
dikonsumsi oleh manusia melalui reaksi nuklir. Sumber energi nuklir terdiri
dari :

GALUH KADISTA PRATIWI ( H3113044)

March 21, 2014

a. sumber daya energi fissi nuklir (uranium, torium),


b. material radioaktiv alami,
c. sumber daya energi fusi nuklir (deuterium, litium)
3. Sumber daya energi terbarukan
Sumber daya energi terbarukan adalah sumber daya energi yang tersedia
secara terus menerus dalam waktu sangat lama karena siklus alaminya.
Sumber daya energi terbarukan terdiri dari :
a. energi angin
b. energi surya
c. aliran air (sungai)
d. biomassa (sampah, kultivasi)
e. energi kelautan (arus laut, gelombang, pasang surut, beda suhu)
f. energi badan air besar / danau (beda suhu)

GALUH KADISTA PRATIWI ( H3113044)

March 21, 2014

PEMBAHASAN
Sumber Daya Energi Konvensional ( Tidak Terbaharui )
Sumber Daya Energi Konvensional adalah potensi alam yang berasal atau
diambil dari alam dengan teknologi yang biasa digunakan (natural), seperti
minyak bumi, gas alam, panas bumi, dan batubara. Sedangkan sumber daya alam
nonkonvensional adalah potensi alam yang banyak berasal dari temuan atau
pengembangan teknologi seperti accu (aki) atau baterai, nuklir, solar cell dan
sejenisnya. Sumber daya nonkonvensional tetap menggunakan bahan baku atau
bahan yang bersumber dari alam juga, hanya saja diproses dan diubah dalam
bentuk yang lebih praktis untuk siap digunakan. Berikut ini adalah beberapa
contoh dari Sumber Daya Energi Konvensional : e

1. Gas Alam

Campuran organosulfur dan hidrogen sulfida adalah kontaminan (pengotor)


utama dari gas yang harus dipisahkan . Gas dengan jumlah pengotor sulfur yang
signifikan dinamakan sour gas dan sering disebut juga sebagai acid gas (gas
asam). Gas alam yang telah diproses dan akan dijual bersifat tidak berasa dan
tidak berbau. Akan tetapi, sebelum gas tersebut didistribusikan ke pengguna akhir,
biasanya gas tersebut diberi bau dengan menambahkan thiol, agar dapat terdeteksi
bila terjadi kebocoran gas.
Gas alam yang telah diproses itu sendiri sebenarnya tidak berbahaya, akan
tetapi gas alam tanpa proses dapat menyebabkan tercekiknya pernafasan karena ia
dapat mengurangi kandungan oksigen di udara pada level yang dapat

GALUH KADISTA PRATIWI ( H3113044)

March 21, 2014

membahayakan. Gas alam sering juga disebut sebagai gas bumi atau gas rawa,
adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana CH4). Ia
dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi dan juga tambang batu bara.
Ketika gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri
anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari fosil, maka ia disebut biogas.
Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah,
serta penampungan kotoran manusia dan hewan.komponen utama dalam gas alam
adalah metana (CH4), yang merupakan molekul hidrokarbon rantai terpendek dan
teringan. Gas alam juga mengandung molekul-molekul hidrokarbon yang lebih
berat seperti etana (C2H6), propana (C3H8) dan butana (C4H10), selain juga gas-gas
yang mengandung sulfur (belerang).
Gas alam juga merupakan sumber utama untuk sumber gas helium. Metana
adalah gas rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan global ketika terlepas
ke atmosfer, dan umumnya dianggap sebagai polutan ketimbang sumber energi
yang berguna. Komposisi gas alam bervariasi sesuai dengan sumber ladang
gasnya. Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar
dan menimbulkan ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga cenderung
mudah tersebar di atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam ruang tertutup,
seperti dalam rumah, konsentrasi gas dapat mencapai titik campuran yang mudah
meledak, yang jika tersulut api, dapat menyebabkan ledakan yang dapat
menghancurkan bangunan. Kandungan metana yang berbahaya di udara adalah
antara 5% hingga 15%, Pembakaran satu meter kubik gas alam komersial
menghasilkan 38 MJ (10.6 kWh).

2.

Batu bara

GALUH KADISTA PRATIWI ( H3113044)

March 21, 2014

Indonesia tidak mungkin membakar habis batu bara dan mengubahnya


menjadi energis listrik melalui PLTU. Selain mengotori lingkungan melalui
polutan CO2, SO2, NOx dan CxHy cara ini dinilai kurang efisien dan kurang
memberi nilai tambah tinggi. Batu bara merupakan bahan bakar selain solar
(diesel fuel), yang telah umum digunakan pada banyak industri.
Dari segi ekonomis, batubara jauh lebih hemat dibandingkan solar, dengan
perbandingan sebagai berikut : solar Rp 0,74 / kilokalori sedangkan batubara
hanya Rp 0,09 / kilokalori. Dari segi kuantitas batu bara termasuk cadangan
energi fosil terpenting bagi Indonesia. Jumlahnya sangat berlimpah, mencapai
puluhan milyar ton. Jumlah ini sebenarnya cukup untuk memasok kebutuhan
energi listrik hingga ratusan tahun ke depan. batu bara sebaiknya tidak langsung
dibakar, akan lebih bermakna dan efisien jika dikonversi menjadi migas sintetis,
atau bahan petrokimia lain yang bernilai ekonomi tinggi.
Dua cara yang dipertimbangkan dalam hal ini adalah likuifikasi (pencairan)
dan gasifikasi (penyubliman) batu bara. Membakar batu bara secara langsung
(direct burning) telah dikembangkan teknologinya secara continue, yang bertujuan
untuk mencapai efisiensi pembakaran yang maksimum, cara-cara pembakaran
langsung seperti: fixed grate, chain grate, fluidized bed, pulverized, dan lain-lain,
masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahannya.

3. Minyak Bumi

Minyak bumi dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat
gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari
beberapa area di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari

GALUH KADISTA PRATIWI ( H3113044)

March 21, 2014

berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam


penampilan, komposisi, dan kemurniannya.
Komposisi minyak bumi (petroleum) adalah campuran kompleks, terutama
terdiri dari hidrokarbon bersama-sama dengan sejumlah kecil komponen yang
mengandung sulfur, oksigen dan nitrogen dan sangat sedikit komponen yang
mengandung logam.

4. Panas Bumi (Gheothermal)

Energi panas bumi adalah energi yang diekstraksi dari panas yang tersimpan
di dalam bumi. Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam
bumi yang terjadi sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas
matahari yang diserap oleh permukaan bumi. Energi ini telah dipergunakan untuk
memanaskan (ruangan ketika musim dingin atau air) sejak peradaban Romawi,
namun sekarang lebih populer untuk menghasilkan energi listrik. Sekitar 10 Giga
Watt pembangkit listrik tenaga panas bumi telah dipasang di seluruh dunia pada
tahun 2007, dan menyumbang sekitar 0.3% total energi listrik dunia. energi panas
bumi cukup ekonomis dan ramah lingkungan, namun terbatas hanya pada dekat
area perbatasan lapisan tektonik.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar
lempeng tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di
dekat

permukaan.

Pengembangan

dan

penyempurnaan

dalam

teknologi

pengeboran dan ekstraksi telah memperluas jangkauan pembangunan pembangkit


listrik tenaga panas bumi dari lempeng tektonik terdekat. Efisiensi termal dari
pembangkit listrik tenaga panas bumi cenderung rendah karena fluida panas bumi

GALUH KADISTA PRATIWI ( H3113044)

March 21, 2014

berada pada temperatur yang lebih rendah dibandingkan dengan uap atau air
mendidih. Berdasarkan hukum termodinamika, rendahnya temperatur membatasi
efisiensi dari mesin kalor dalam mengambil energi selama menghasilkan listrik.
Sisa panas terbuang, kecuali jika bisa dimanfaatkan secara lokal dan langsung,
misalnya untuk pemanas ruangan. Efisiensi sistem tidak memengaruhi biaya
operasional seperti pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil.

Alat yang digunakan


1. Gas Alam

GALUH KADISTA PRATIWI ( H3113044)

2. Batu Bara => Cruisher

3. Minyak Bumi

March 21, 2014

GALUH KADISTA PRATIWI ( H3113044)

4. Panas Bumi

March 21, 2014

GALUH KADISTA PRATIWI ( H3113044)

March 21, 2014

KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
sumber daya energi dapat digolongkan menjadi sumber energi tak terbaharui
( Konvensional ), Sumber energi Nuklir dan sumber energi terbaharui. Sumber
energi konvensional terdiri dari : Batu bara, Minyak Bumi, Gas Alam, dan panas
bumi. Sumber energi nuklir terdiri dari : sumber daya energi fissi nuklir (uranium,
torium),material radioaktiv alami, sumber daya energi fusi nuklir (deuterium,
litium). Sedangkan sumber energi terbaharui terdiri dari : energi angin, energi
surya, aliran air (sungai), biomassa (sampah, kultivasi), energi kelautan (arus laut,
gelombang, pasang surut, beda suhu), energi badan air besar / danau (beda suhu).
Karena pembentukan sumber energi konvensional yang membutuhkan
waktu yang sangat panjang sedangkan permintaan kebututahn akan sumber energi
konvensional semakin meningkat, maka Sumber daya energi seperti minyak bumi
atau BBM serta gas bumi ini telah mulai berkurang, diakibatkan karena
pemakaian minyak dan gas bumi yang berlebihan. dan pada tahun ini mula
dirasakan

dampak

dari

merosotnya

produksi

minyak

da

gas

bumi.

You might also like