You are on page 1of 19

LAPORAN PENDAHULUAN

TUGAS PERKEMBANGAN, PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN DAN STIMLASI


PERKEMBANGAN

Disusun Oleh:
Ermawati

220112140044

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
PROFESI KEPERAWATAN JIWA ANGKATAN XXVIII
BANDUNG
2014

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

1. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan (growth) merupakan peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh
bagian tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis protein-protein
baru.Menghasilkan penambahan jumlah berat secara keseluruhan atau sebagian.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu
yang normal.
Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik
(keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang herediter dalam bentuk proses aktif
secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif
yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
2. Pengertian Perkembangan
Perkembangan (development), adalah perubahan secara berangsur-angsur dan
bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas
seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan, dan pembelajaran.
(wong, 2000).
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa
perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari
keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi,
artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan
sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambant laun
bagian- bagiannya akan menjadi semakin nyata dan tambah jelas dalam rangka
keseluruhan.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


A. Factor genetik
Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuhkembang
anak. Melalui instruksi genetic yang terkandung didalam sel telur yang telah
dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Potensi genetic
yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif
sehingga dapat diperoleh hasil akhir yang optimal. Penyakit keturunan yang

disebabkan oleh kelainan kromosom seperti Sindro Down, Sindrom Turner, dan
lain-lain.
B. Factor lingkungan
a. Lingkungan prenatal
yang termasuk factor lingkungan prenatal adalah gizi ibu saat hamil, adanya
toksin atau zat kimia, radiasi, stress, anoksia embrio, imunitas, infeksi dan
lain-lain.
b. Lingkungan post natal
1. Factor biologis
Yang termasuk didalamnya adalah rass (suku bangsa), jenis kelamin,
umur, gizi, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit
kronis, fungsi metabolisme, hormone.
2. Factor fisik
Yang termasuk didalamnya adalah cuaca (musim, keadaan geografis),
keadaan rumah, sanitasi, radiasi.
3. Factor psikososial
Yang termasuk didalamnya adalah stimulasi, ganjaran/hukuman yang
wajar, motivasi belajar, keluarga sebaya, sekolah, stress, cinta dan kasih
saying, kualitas interaksi anak dan orang tua.
4. Factor keluarga dan adat istiadat
Yang termasuk didalamnya adalah pekerjaan/pendapatan keluarga,
pendidikan ayah dan ibu, jumlah saudara, jenis kelamin dalam keluarga,
stabilitas rumah tangga, kepribadian ayang dan ibu, adapt istiadat, norma,
agama, dan lain-lain.

4. Kebutuhan Dasar Anak


a. Kebutuhan fisik-biomedis (ASUH)
Meliputi pangan/gizi, perawatan kesehatan dasar, pemukiman yang layak,
higienene perorangan, sandang, kesegaran jasmani, rekreasi dan lain-lain.
b. Kebutuhan emosi/kasih saying (ASIH)
Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra dan selaras
antara ibu/pengganti ibu dengan anak merupakan syarat mutlak untuk menjamin
tumbuh kembang anak yang selaras baik fisik, mental maupun psikososial. kasih

sayang orang tuanya akan menciptakan ikatan yang erat (Bounding) dan
kerpercayaan (Basic trust).
c. Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)
Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar (Pendiddikan dan
pelatihan) pada anak. Stimulasi mental ini mengembangkan peerkembangan
mental psikososial : kecerdasan, ketrampilan, kemandirian, kemandirian
kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas dan sebagainya.

5. Cara Mengukur Pertumbuhan :


a. Pengukuran Berat Badan Terhadap Tinggi Badan (BB/TB).

Tujuan pengukuran BB/TB : untuk menentukan status gizi anak, normal,


kurus, kurus sekali atau gemuk.

Jadwal pengukuran BB/TB disesuaikan dengan jadwal deteksi dini tumbuh


kembang balita.

Pengukuran dan penilaian BB/TB dilakukan oleh tenaga kesehatan dan


kader terlatih.

b. Pengukuran Berat Badan/BB:


Menggunakan timbangan bayi.

Timbangan bayi digunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun


atau selama anak masih bisa berbaring/duduk tenang.

Letakkan timbangan pada meja yang datar dan tidak mudah bergoyang.

Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka 0.

Bayi sebaiknya telanjang, tanpa topi, kaus kaki, sarung tangan.

Baringkan bayi dengan hati-hati di atas timbangan.

Lihat jarum timbangan sampai berhenti.

Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka


timbangan.

Bila bayi terus menerus bergerak, perhatikan gerakan jarum, baca angka di
tengah-tengah antara gerakan jarum ke kanan dan kekiri.

Menggunakan timbangan injak.

Letakkan timbangan di lantai yang datar sehingga tidak mudah bergerak.

Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka 0.

Anak sebaiknya memakai baju sehari-hari yang tipis, tidak memakai alas
kaki, jaket, topi, jam tangan, kalung, dan tidak memegang sesuatu.

Anak berdiri di atas timbangan tanpa dipegangi.

Lihat jarum timbangan sampai berhenti.

Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka


timbangan.

Bila anak terus menerus bergerak, perhatikan gerakan jarum, baca angka di
tengah-tengah antara gerakan jarum ke kanan dan ke kiri.

c. Pengukuran Panjang Badan (PB) atau Tinggi Badan (TB):


Cara mengukur dengan posisi berbaring:

Sebaiknya dilakukan oleh 2 orang.

Bayi dibaringkan telentang pada alas yang datar.

Kepala bayi menempel pada pembatas angka 0.

Petugas 1 : kedua tangan memegang kepala bayi agar tetap menempel


pada pembatas angka 0 (pembatas kepala).

Petugas 2 : tangan kiri menekan lutut bayi agar lurus, tangan kanan
menekan batas kaki ke telapak kaki.

Petugas 2 membaca angka di tepi di luar pengukur

Cara mengukur dengan posisi berdiri:

Anak tidak memakai sandal atau sepatu.


Berdiri tegak menghadap kedepan.
Punggung, pantat dan tumit menempel pada tiang pengukur.
Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubun-ubun.
Baca angka pada batas tersebut.

Berat Badan

Berat badan BBL normal adalah 2500-4000 gr.

Penurunan fisiologis 5-10% selama 10 hari pertama

Perkiraan berat badan :

5 bulan = 2 X BB lahir

1 tahun = 3 X BB lahir

2 tahun = 4 X BB lahir

pra sekolah = 2 kg / tahun

Growth spurt (Pacu tumbuh) :


-

Anak perempuan: 8-18 tahun

Anak laki-laki : 10-20 tahun

Kenaikan berat anak pada tahun pertama kehidupan dengan gizi yang baik :
-

Triwulan pertama : 700 - 1000 gr

Triwulan kedua : 500 - 600 gr

Triwulan ketiga : 350 - 450 gr

Triwulan keempat : 250 - 350 gr

Formula berat badan :


BB = 8 + 2n Kg
n : jumlah umur dalam tahun

Panjang Badan/Tinggi Badan

Panjang badan BBl normal 48-50 cm.

Kenaikan tinggi badan pada tahun 1 peratama :

Triwulan pertama : 10 cm

Triwulan kedua : 6 cm

Triwulan ketiga : 5 cm

Triwulan keempat : 4 cm

Perkiraan panjang badan :


-

1 tahun = 1,5 X PB lahir

4 tahun = 2 X PB lahir

6 tahun = 1,5 X TB 1 tahun

13 tahun = 3 X PB lahir

Dewasa = 3,5 X PB lahir atau 2 X TB 2 tahun

Fomula tinggi badan anak lebih dari 3 tahun :


TB = 80 = 5n cm
n : jumlah umur dalam tahun

6. Stimulasi Dalam Tumbuh Kembang Anak


Kemampuan dan tumbuh kembang anak perlu dirangsang oleh orang tua agar
anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan sesuai umurnya. Stimulasi
adalah perangsangan (penglihatan, bicara, pendengaran, perabaan) yang datang dari
lingkungan anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat
berkembang dibandingkan anak yang kurang bahkan tidak mendapat stimulasi.
Stimulasi juga dapat berfungsi sebagai penguat yang bermanfaat bagi perkembangan
anak. Berbagai macam stimulasi seperti stimulasi visual (penglihatan), verbal (bicara),
auditif (pendengaran), taktil (sentuhan) dll dapat mengoptimalkan perkembangan
anak.
Pemberian stimulasi akan lebih efektif apabila memperhatikan kebutuhankebutuhan anak sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya. Pada tahap
perkembangan awal anak berada pada tahap sensori motorik. Pemberian stimulasi
visual pada ranjang bayi akan meningkatkan perhatian anak terhadap lingkungannya,
bayi akan gembira dengan tertawa-tawa dan menggerak-gerakkan seluruh tubuhnya.
Tetapi bila rangsangan itu terlalu banyak, reaksi dapat seba;liknya yaitu perhatian
anak akan berkurang dan anak akan menangis.
Pada tahun-tahun pertama anak belajar mendengarkan. Stimulus verbal pada
periode ini sangat penting untuk perkembangan bahasa anak pada tahun pertama
kehidupannya. Kualitas dan kuantitas vokal seorang anak dapat bertambah dengan
stimulasi verbal dan anak akan belajar menirukan kata-kata yang didengarnya. Tetapi
bila simulasi auditif terlalu banyak (lingkungan ribut) anak akan mengalami
kesukaran dalam membedakan berbagai macam suara.

Stimulasi visual dan verbal pada permulaan perkembangan anak merupakan


stimulasi awal yang penting, karena dapat menimbulkan sifat-sifat ekspresif misalnya
mengangkat alis, membuka mulut dan mata seperti ekspresi keheranan, dll. Selain itu
anak juga memerlukan stimulasi taktil, kurangnya stimulasi taktil dapat menimbulkan
penyimpangan perilaku sosial, emosional dan motorik.
Perhatian dan kasih sayang juga merupakan stimulasi yang diperlukan anak,
misalnya dengan bercakap-cakap, membelai, mencium, bermain dll.. Stimulasi ini
akan menimbulkan rasa aman dan rasa percaya diri pada anak, sehingga anak akan
lebih responsif terhadap lingkungannya dan lebih berkembang.
Pada anak yang lebih besar yang sudah mampu berjalan dan berbicara, akan
senang melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap lingkungannya. Motif ini dapat
diperkuat atau diperlemah oleh lingkungannya melalui sejumlah rekasi yang diberikan
terhapap perilaku anak tersebut. Misalnya anak akan belajar untuk mengetahui
perilaku mana yang membuat ibu senang/mendapat pujian dari ibu, dan perilaku mana
yang mendapat marah dari ibu. Anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang
responsif akan memperlihatkan perilaku eksploratif yang tinggi. Stimulasi verbal juga
dibutuhkan pada tahap perkembangan ini. Dengan penguasaan bahasa, anak akan
mengembangkan ide-idenya melalui pertanyaan-pertanyaan, yang selanjutnya akan
mempengaruhi perkembangan kognitifnya (kecerdasan).
Pada masa sekolah, perhatian anak mulai keluar dari lingkungan keluarganya,
perhatian mulai teralih ke teman sebayanya. Akan sangat menguntungkan apabila
anak mempunyai banyak kesempatan untuk bersosialisasi dengan lingkungannya.
Melalui sosialisasi anak akan memperoleh lebih banyak stimulasi sosial yang
bermanfaat bagi perkembangan sosial anak.
Pada saat ini di Indonesia telah dikembangkan program untuk anak-anak
prasekolah yang bertujuan untuk menstimulasi perkembangan anak sedini mungkin,
dengan menggunakan APE (alat permainan edukatif). APE adalah alat permainan
yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak disesuaikan dengan usianya dan
tingkat perkembangannya, serta berguna untuk pengembangan aspek fisik (kegiatankegiatan yang menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak), aspek bahasa
(dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang benar), aspek kecerdasan
(dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk, warna dll.), dan aspek sosial (khususnya
dalam hubungannya dengan interaksi antara ibu dan anak, keluarga, dan masyarakat).

Bermain, mengajak anak berbicara, dan kasih sayang adalah makanan yang
penting untuk perkembangan anak, seperti halnya kebutuhan makan untuk
pertumbuhan badan. Bermain bagi anak tidak sekedar mengisi waktu luang saja,
tetapi melalui bermain anak belajar mengendalikan dan mengkoordinasikan ototototnya, melibatkan persaan, emosi, dan pikirannya. Sehingga dengan bermain anak
mendapat berbagai pengalaman hidup, selain itu bila dikakukan bersama orang tuanya
hubungan orang tua dan anak menjadi semakin akrab dan orang tua juga akan segera
mengetahui kalau terdapat gangguan perkembangan anak secara dini.
Untuk perkembangan motorik serta pertumbuhan otot-otot tubuh diperlukan
stimulasi yang terarah dengan bermain, latihan-latihan atau olah raga. Anak perlu
diperkenalkan dengan olah raga sedini mungkin, misalnya melempar/menangkap
bola, melompat, main tali, naik sepeda dll).
Seorang ahli mengatakan bahwa prioritas untuk anak adalah makanan,
perawatan kesehatan, dan bermain. Makanan yang baik, pertumbuhan yang adekuat,
dan kesehatan yang terpelihara adalah penting, tetapi perkembangan intelektual juga
diperlukan. Bermain merupakan sekolah yang berharga bagi anak sehingga
perkembangan intelektualnya optimal.
Di bawah ini ada beberapa contoh alat permainan balita dan perkembangan
yang distimuli:
1. Pertumbuhan fisik/motorik kasar: Sepeda roda tiga/dua, bola, mainan yang
ditarik atau didorong
2. Motorik halus: Gunting, pensil, bola, balok, lilin.
3. Kecerdasan/kognitif: Buku bergambar, buku cerita, puzzle, lego, boneka,
pensil warna, radio.
4. Bahasa: Buku bergambar, buku cerita, majalah, radio tape, TV
5. Menolong diri sendiri: Gelas/piring plastik, sendok, baju, sepatu, kaos kaki
6. Tingkah laku social: Alat permainan yang dapat dipakai bersama, misalnya
congklak, kotak pasir, bola, tali.

7. Ciri Alat Permainan Untuk Anak Dibawah Usia 5 Tahun


0 12 bulan
Tujuan:

Melatih refleks-refleks (untuk anak berumur 1 bulan), misalnya mengisap,

menggenggam.

Melatih kerja sama mata dengan tangan

Melatih kerja sama mata dengan telinga

Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan

Melatih mengenal sumber asal suara

Melatih kepekaan perabaan

Melatih keterampilan dengan gerakan berulang-ulang

Alat permainan yang dianjurkan:

Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang

Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka

Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang

Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara

Alat permainan berupa selimut dan boneka

Giring-giring

12 24 bulan
Tujuan:

Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara

Memperkenalkan sumber suara

Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik

Melatih imajinasinya

Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatanyang


menarik.

Alat permainan yang dianjurkan:

Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya

Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik

Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga (cangkir, piring, sendok, botol
plastik, ember dll.), balok-balok besar, kardus-kardus besar, buku bergambar, kertaskertas untuk dicoret, krayon/pensil warna.

25 36 bulan

Tujuan:

Menyalurkan emosi/perasaan anak

Mengembangkan ketrampilan berbahasa

Melatih motorik halus dan kasar

Mengembangkan

kecerdasan

(memasangkan,

menghitung,

mengenal

membedakan warna)

Melatih kerja sama mata dan tangan

Melatih daya imajinasi

Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda

Alat permainan yang dianjurkan:

Lilin yang dapat dibentuk

Alat-alat untuk menggambar

Puzzle sederhana

Manik-manik ukuran besar

Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna berbeda

Bola

36 72 bulan
Tujuan:

Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan

Mengembangkan kemampuan berbahasa

Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi

Merangsang daya imajinasi dengan berbagai cara bermain pura-pura (sandiwara)

Membedakan benda dengan perabaan

Menumbuhkan sportivitas

Mengembangkan kepercayaan diri

Mengembang kreativitas

Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari dll)

Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar

dan

Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar rumahnya

Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misalnya pengertian


terapung dan tenggelam

Mengenalkan suasana kompetisi, gotong royong

Alat permainan yang dianjurkan:

Berbagai benda dari sekitar rumah, bulu bergambar, majalah anak-anak, alat gambar
& tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air

Teman-teman bermain: anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.

8. Fase Tumbuh Kembang Anak


a. Masa Neonatus
Masa baru lahir, merupakan perkembangan yang terpendek dalam kehidupan.
Dimulai sejak lahir dan berakhir umur 2 minggu. Dibagi dalam 2 masa :
1. masa pertunate
Berlangsung 15-30 menit pertama sejak lahir sampai tali pusat dipotong.
2. masa neonate
Telah menjadi individu yang terpisah dan berdiri sendiri. Masa ini terjadi
penyesuaian terhadap lingkungan yang baru. Ada 4 penyesuaian utama yang
harus dilakukan sebelum anak memperoleh kemajuan perkembangan, yaitu :
perubahan suhu, pernafasan, menghisap da menelah serta pembuangan melalui
organ sekresi. Keempat penyesuaian tersebut terlihat nyata dengan penurunan
berat badan fisiologis selama minggu pertama kedua, yaitu 5% -10% dari
berat badan lahir.
b. Masa Bayi
Masa antara usia 1 bulan -1 tahun. Disebut periode vital, artinya bahwa periode ini
mempunyai makna mempertahankan kehidupannya untuk dapat melaksanakan
perkembangan selanjutnya. Dengan beberapa kemampuan, yaitu : instink, reflek
dan kemampuan belajar.
1. Instink
Kemampuan yang telah ada sejak lahir, sifatnya psikofisis untuk dapat
bereaksi terhadap lingkungan melalui rangsangan-rangsangan tertentu dengan

cara khas, tanpa bekerja atau berpikir lebih dahulu. Contohnya : reaksi senyum
bila ibu mengajak bayi berbicara walaupun belum mengerti kata-kata yang
diucapkan, bayi bereaksi ketakutan bila ada orang yang mendekati dengan
sikap marah.
2. Reflek
Suatu gerakan yang terjadi secara otomatis atau sepontan tanpa disadari, pada
bayi normal. Macam-macam reflek pada usia bayi :
a. tonic neck reflek
gerakan sepontan otot kuduk pada bayi normal. Bila bayi ditengkurapkan
maka secara sepontan akan memiringkan kepalanya.
b. rooting reflek
bila menyentuh daerah bibir maka akan segera membuka mulut dan
memiringkan kepala kearah tersebut. Bila menyentuhkan dot atau putting susu
keujung mulutnya, gerakan ini kemudian diikuti dengan gerakan menghisap.
c. grasp reflek
bila jari kita menyentuh telapak tangan bayi, maka jari-jarinya akan langsung
menggenggam dengan kuat.
d.

moro reflek
sering disebut sebagai reflek emosional. Bila bayi diangkat seolah-olah
menyambut dan mendekap orang yang yang mengangkatnya tersebut. Bila
bayi dingkat secara kasar maka dia akan menabgis dengan kuat.

e. startle reflek
reaksi emosional beberapa hentakan dan gerakan seperti mengejang pada
lengan dan tangan dan sering diikuti dengan tangis yang menunjukkan rasa
takut. Bisa disebabkan suara-suara yang keras dengan tiba-tiba, cahaya yang
kuat atau perubahan suhu mendadak.
f. stapping reflek
suatu reflek kaki spontan apabila bayi diangkat tegak dan kakinya satu persatu
disentuhkan pada suatu dasar maka bayi akan melakukan gerakan melangkah,
bersifat reflek seolah belajar berjalan.
g. dolls eyes reflek
bila kepala bayi dimiringkan maka mata juga akan bergerak miring mengikuti,
seperti mata boneka.
c. Pertumbuhan gigi

1. fase gigi sulung/susu


Gigi pada bayi baru lahir meskipun tidak kelihatan tapi sudah ada dalam
rahang. Gigi mulai terlihat (tumbuh) pada usia 6 bulan dan lengkap usia 2,5-3
tahun. Jumlah gigi susu 20 buah, terdiri dari :

gigi seri (incivus) I dan II = 8 buag

gigi taring (caninus) = 4 buah

gigi geraham (molar) I dan II = 8 buah

2. fase gigi peralihan


Keadaan dimana gigi tetap/permanent telah tumbuh disamping gigi sulung.
Kurang lebih pada usia 6 tahun gigi permanent yang pertama akan tumbuh
disamping gigi sulung. Tumbuhnya tetap dibelakang geraham-geraham gigi
sulung yang terakhir dan sering dianggap gigi sulung juga. Kemudian antara
umur 6-12 tahun gigi suslung berangsur-angsur lepas dan diganti dengan gigi
permanent. Umur terlepasnya gigi sulung :

gigi seri sulung tengah kira-kira 7,5 tahun.

Gigi seri sulung samping kira-kira 8 tahun.

Gigi taring kira-kira 11,5 tahun.

Gigi geraham sulung I kira-kira 10,5 tahun.

3. fase gigi tetap/permanen


Perkembangan panca indra
a. Perabaan
Sejak lahir sudah mempunyai indra perabaan, buktinya :

Begitu lahir merasa dingin lalu menangis

Dapat merasakan perabaan dari seseorang dan merasa enak/aman atau tidak.
b. Penglihatan

Bayi hanya dapat membedakan gelap dan terang, lambat laun akan menjadi baik pada
usia 1 bulan dapat mengikuti sinar.

Apabila sampai dengan usia 3 bulan belum dapat mengikuti arah bayang-bayang sinar
berarti bayi tersebut bermasalah dalam penglihatan.
c. Pendengaran

Pada waktu lahir belum ada pendengaran, setelah 1 bulan barundapat mengetahui
letak letak suara.

Apabila sampai dengan usia 9-10 bulan belum bisa mendengar berarti bayi tersebut
bermasalah dalam pendengaran.
d. Penciuman
Belum bisa membedakan bau kecuali menyatakan dengan kekhususan/perasaannya.
e. Rasa
Panca inra yang paling lambat berkembang. Sesudah 1-2 tahun. Yaitu setelah
mempunyai perasaan like dan dislike.
d. Pertumbuhan otak
UMUR

KENAIKAN BERAT OTAK

6 s/d 9 bulan kehamilan

3 gr / 24 jam

lahir - 6 bulan

2 gr / 24 jam

6 bulan -3 tahun

0,35 gr / 24 jam

3 tahun - 6 tahun

0,15 gr / 24 jam

Kenaikan berat otak anak (lazuardi, 1984)


Pertumbuhan otak tercepat adalah trimester III kehamilan sampai 5 6 bulan pertama
setelah lahir. Jaringan otak dan system syaraf tumbuh secara maksimal selama 2 tahun.
e. Perkembangan fungsional
Perkembangan fungsional atau ketrampilan , artinya tahap pergerakan yang terjadi
karena koordinasi atau kerja sama antara bermacam-macam pergerakan melalui kematangan
belajar, kematangan alat-alat tulang, sumsum syaraf dan perbuatan proporsi tubuh. Maka
anak telah siap untuk menggunakan tubuhnya secara terkoordinasi. Proses ini dimulai dari
otot-otot kepala ke anggi\ota badan. Ada 4 macam perkembangan fungsional, yaitu
merangkak, duduk, berdiri dan manipulasi.
f. Perkembangan social

Tingkah laku social diartikan bagaimana seorang anak berinteraksi

terhadap

orang-orang sekitarnya, pengaruh hubungan itu pada dirinya dan penyesuaian


dirinya terhadap lingkungan.

Segera setelah lahir hubungan bayi dan orang sekitarnya mempunyai yang sangat
penting. Hubungan ini terjadi melalui sentuhan atau hubungan kulit.

Bulan kedua bayi mulai mengenal muka orang yang paling dekat (ibu). Ia mulai
tersenyum sebagai suatu cara mengatakan kesenangannya.

Sekitar umur 6 bulan mulai mengenal orang-orang disekitarnya dan membedakan


orang-orang yang asing baginya.

Umur lebih dari 7 bulan mulai kontak aktif dengan orang lain yaitu dengan
menunjukkan kemauannya. Contohnya : berteriak-teriak minta perhatian, mulai
memperhatikan apa yang dikerjakan orang disekitarnya.

Akhir bulan ke 10 mulai mengobrol dengan ibunya dan menirukan suku kata dan
nada .

Akhir tahun pertama hubungan kontak orang tua dan bayinya sedemikian jauhnya
sehingga dapat diajak bermain.

Umur 18 bulan dimulai adanya kesadaran akan saya dan keinginan untuk
menjelajahi dan menyelidiki terhadap lingkungan sangat besar yang akan
menimbulkan persoalan, si anak akan akan mulai dihadapkan dengan orang-orang
yang menyetujui dan menghalangi maunya.

Tahun kedua keinginan untuk berdiri sendiri dan penolakan terhadap otoritas
orang dewasa kurang menarik, oleh karena itu kehidupan anak terpusat
dilingkungan rumah. Maka dasar-dasar tingkah laku socialnya dan sikap
sikapnya disamai dirumah.

f. Perkembangan emosi
Kebutuhan utama agar mendapatkan kepercayaan dan kepastian bahwa si anak diterima
dilingkungannya. Kehadirannya sangat diinginkan dan dikasihi yang nantinya menjadi dasar
untuk pecaya pada diri sendiri.

Dimulai dengan hubungan yang erat antara orang tua dan bayi : mengelus-elus,
memeluk, rooming-in

Proses selanjutnya ibu secara sadar atau tidak sadar menentukan batas banyaknya
kepuasan yang akan diberkan kepada si anak, karena dipengaruhi kebutuhan-kebutuhan
keluarga.

Adanya batas-batas itu menjadikan anak stress dan frustasi yang sewaktu-waktu dapat
diringankan oleh ibunya

Akibat dari interaksi antara ibu dan anak ini organisasi mental anak berkembang, yaitu
anak belajar untuk membedakan dirinya dengan orang lain.

g. Perkembangan bahasa
Ada 3 bentuk pra bahasa normal dalam perkembangan bahasa, yaitu : menangis,
mengoceh, isyarat. Dalam 2 bulan pertama kehidupannya masih banyak cara menyatakan
keinginan dengan menangis. Umur 3-4 bulan suara-suara bernada rendah diucapkan pada saat
terbangun. Akhir bulan ke 4 bayi dapat diajak bermain dan tertawa keras.Umur 5-6 bulan
mulai mengobrol dengan caranya sendiri yaitu dengan mengeluarkan suara-suara yang
nadanya keras, tinggi dan perlahan. Umur 9 bulan bayi mulai mengeluarkan suku kata yang
diulang, seperti wawa, papa, mama, sebagai usaha pertama untuk bicara. Pada umur 10-11
bulan bila ditanyakan dimana bapak, ibu atau mainannya ia akan mencari dengan mata dan
memalingkan kepalanya. Pada umur 11-13 bul;an mulai terjadi perubahan penting, ia mulai
menghubungkan kata-kata. Sekitar umur 1 tahun sudah dapat mengerti kata-kata, kalimatkalimat sederhana secara berulang sehingga ia mendapat kesempatan untuk melatih dirinya.
h. Perkembangan bicara
Pra bicara
1. Meraban (6-7 minggu)
Merupakan suatu permainan dengan tenggorokan, mulut bibir sehingga suara menjadi
lembut dan menghasilkan bunyi.
2. Kalimat satu kata (1-18 bulan)
3. Haus akan nama
4. Membuat kalimat
5. Mengenal perbandingan
Bicara dalam kalimat yang panjang dan sempurna
1. Bicara egosentris (2-7 tahun)
isi bicara lebih mengenal diri sendiri
2. Bicara sosial
peralihan dari bicara ego sosial ke bicara yang berlaku di dalam masyarakat

d. Masa Kanak-kanak
Masa pra sekolah

1. Perkembangan fisik
Pertumbuhan dtempo yang lambat. Berat badan bertambah kurang lebih 0,5 2,5
kg/tahun. Tinggi badan bertambah kurang lebih 7,5 cm/tahun.
2. Perkembangan psikis
a. periode estitis yang berarti keindahan.
Periode ini ada 3 ciri khas yang tidak ada pada periode lain, yaitu : perkembangan
emosi dengan kegembiraan hidup, kebebasan dan fantasi. Ketiga unsure tersebut
berkembang dalam bentuk ekspresi permainan, dongeng, nyanyian dan melukis.
b. Periode penggunaan lingkungan.
Ia telah siap untuk menjelajahi lingkungan. Ia tidak puas sebagai penonton. Ia
ingin tahu lingkungannya.
c. Periode trotz altor.
Periode keras kepala, suatu periode diomana kemauannya sukar diatur,
membandel dan tidak dapat dipaksa.
Perkembangan emosi merupakan periode yang ditandai dengan Tempe tantrum yaitu rasa
takut yang kuat, marah, rasa ingin tahu, kasih sayang dan kegembiraan.
Masa sekolah
1. periode intelektual
2. minat
3. the sense of accomplithment (kemampuan menyesuaikan)
4. bermain
5. pemahaman
6. moral
7. hubungan keluarga

You might also like