Professional Documents
Culture Documents
INFEKSI JAMUR
Laras shafia s
H2A008027
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2013
TINEA VERSIKOLOR
PTYRIASIS VERSIKOLOR
Definisi : penyakit jamur superfisialis berupa makula
dengan hipopigmentasi yang disertai gatal/asimtomatis.
Etiologi: Malassezia furfur/pityrosporum orbiculare.
Epidemiologi:
umur (laki2 = wanita), lingk (lembab/basah, berkeringat).
(perm. kulit, lipatan paha, ketiak, leher, punggung, dada,
lengan, wajah dan yg tdk tertutup pakaian)
TINEA VERSIKOLOR
PATOGENESIS
FX PREDISPOSISI
TINEA VERSIOLOR
M.Furfur masuk ke
stratum corneum
Penghambat
tyrosinase
manifestasi klinik
Tinea versikolor
- makula
hipopigmentasi
- gatal
- skuama halus
- perubahan warna kulit
keabuan, kehitaman
Tinea versikolor
Diagnosis : anamnesis, ruam khas, KOH (hifa /spora dng
gambaran 'budding yeast' spageti with ball), Lampu
wood (kuning keemasan)
DD : eritrasma,pitiriasis rosela
Penatalaksanaan
topikal : ketokenazol 1-2% 2x, selama 2minggu.
sistemik :
ketokonazol 200 mg (10 hari)
itrakonazole 100 mg (2minggu)
TINEA KRURIS
TINEA KRURIS
Ekzema Marginatum
penyakit dermatofitosis menyerang daerah kruris
(sela paha, perinium, perianal, gluteus, pubis) yg meluas
kedaerah sekitarnya.
Etiologi: T. Rubrum, E.Floccocsum, T. Mentagrophtes.
TINEA KRURIS
PATOGENESIS
Manifestasi klinik : JAMUR -- stratum corneum hingga basal
gatal,
hipopigmen,bersisik,e
toksik
ritem
manifestasi klinik
TINEA KORPORIS
TINEA KORPORIS
Infeksi jamur superfisialis yg menyerah di daerah tubuh
tak berambut (wajah,badan,lengan,tungkai,bahu)
penatalaksanaan :
antihistamin
Griseofulvin, anak2 1520mg/kgBB/hari, dewasa
500-1000mg kgBB/hari
ketokonazole 200mg/hari
dalam 3minggu
TINEA UNGUINUM
Tinea unguinum
Definisi :
Kelainan kuku yang disebabkan oleh infeksi jamur
dermatofit.
Etiologi: Penyebab tersering adalah T. Rubru dan T.
Mentagrophytes.
Epidemiologi :
Sering terjadi pada ttutup yang trauma kuku yang berulang,
kelembapan tinggi, oklusi, gaya hidup tertentu misalnya
penggunaan kaos kaki dan sepatu tertutup yang terus
menerus, olah raga berlebihan.
Gambaran klinis :
Bentuk subungual distalis :
Bentuk ini mulai dari tepi distal atau distolateral kuku.
Proses ini menjalar ke proksimal dan di bawah kuku
terbentuk sisa kuku yang rapuh.
Leukonika trikofita :
Berupa bercak putih batas tegas dapat berkonfluensi pada
permukaan kuku. Kuku menjadi kasar, lunak dan rapuh.
Diagnosis:
Berdasarkan anamnesis, gambaran klinis, pemeriksaan
penunjang.
Differential diagnosis :Psoriasis kuku, kandidiasis kuku.
Penatalaksanaan :
Topikal : Amorolfin / ciclopirox
Sistemik
Terbinafin 250mg sehari, jari tangan 6 minggu, jari kaki
12 minggu
Itrakonazol 2x200mg sehari selama 1 minggu istirahat 3
minggi /siklus
Gambaran klinis :
Pada tinea pedis terdapat 3 bentuk klinis yang sering
kita jumpai, yakni :
Bentuk interdigitalis
Berupa maserasi, deskuamasi dan erosi pada celah
celah jari. Tampak warna keputihan yang basah dan
dapat terjadi fisura yang nyeri bila disentuh. Infeksi
sekunder dapat menyertai fisura tersebut seperti
selulitis, limfangitis, limfadenitis dan lesi dapat meluas
sampai ke kuku dan kulit jari. Pada kaki sering dimulai
dari celah jari antara jari IV-V.
Diagnosis:
Pemeriksaan kerokan kulit dengan larutan KOH 10-20% yang menunjukkan
elemen jamur, dapat membantu menegakkan diagnosis.
Differential diagnosis :
Hiperhidrosis, kandidiasis, lues stadium II.
Penatalaksanaan :
Topikal
Imidazol : ketokonazol 2%, mikonazol 2%, klotrimazol 1% selama 2-4minggu
Alilamin : terbinafin 1%, naftifin HCL 1%, butenafin 1% selama 2-4 minggu
Sistemik
Griseofulvin 500mg sehari selama 4-6minggu
Ketokonazol 200mg sehari selama 2-3 minggu
Itrakonazol 2x200mg sehari selama 1 minggu
Terbinafin 250mg sehari selama 2 minggu
TINEA FASIALIS
2 kali sehari pada area yang terkena lesi secara optimal selama 4
minggu termasuk 1 minggu setelah lesi telah bersih.