Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 (enam)
2. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk mempelajari secara
benar tentang objek yang telah diketahui dan dapat meng interprestasiakan materi
tersebut.
3. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan suatu
materi yang telah dipelajari pada setiap situasi atau kondisi yang real
(sebenarnya).
4. Analisis (Analysis)
Analisis diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek kedalam komponen, tetapi di dalam suatu struktur orginisasi dan
mempunyai kaitan satu sama lainnya.
5. Sintesis (Syntesis)
Menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
6. Evaluasi (Evaluating)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan penelitian terhadap suatu materi
atau objek.
2.1.2
1. Pendidikan
Pendidikan merupakan penuntun manusia untuk berbuat dan mengisi
kehidupannya yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi sehingga yang
dapat meningkatkan kualitas hidup. Sebagaimana umumnya semakin tinggi
b. Sumber Kepustakaan
Di dalam perpustakaan tersimpan berbagai bahan bacaan dan informasi dari
berbagai disiplin ilmu. Dari buku laporan penelitian, majalah, ilmiah jurnal.(4)
c. Sumber Informasi Lapangan
Sumber informasi lapangan diperoleh langsung dari objek dilapangan.
objeknya adalah orang yang berlangsung berkecimpung dengan hal hal
yang ingin diketahui.(4)
Sumber informasi akan mempengaruhi bertambahnya pengetahuan
seseorang tentang sesuatu hal sehingga informasi diperoleh dapat diadopsi secara
keseluruhan ataupun hanya sebagian.(4)
d. Media Elektronik
Sumber informasi yang diperoleh dari media elektronik yaitu seperti TV,
televisi, radio, internet.(4)
e. Media Cetak
Sumber informasi dari media cetak yaitu majalah, koran, tabloid.3
f. Sumber Informasi Tenaga Kesehatan
Sumber informasi yang diperoleh dari tenaga kesehatan : dokter, bidan,
perawat dan tenaga kesehatan lainnya.(4)
2.2
2.2.1
Pengertian Sikap
Louis Thurstone, Rensis Likert dan Charles Osgood dalam Azwar,
menyampaikan bahwa sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan.
Sikap seseorang terhadap suatu obyek adalah perasaan mendukung atau memihak
10
sikap
juga
mempunyai
tingkatan
11
individu yang satu dengan yang lain, terjadi hubungan timbal balik yang
mempengaruhi pola perilaku masing-masing individu. Individu bereaksi
membentuk pola sikap tertentu terhadap obyek psikologis yang dihadapi. Faktor faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap diantaranya adalah pengalaman
pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi
pendidikan atau agama dan faktor emosi dalam diri individu.(5)
Apa yang telah dan sedang dialami seseorang akan membentuk dan
mempengaruhi penghayatan seseorang terhadap stimulus, yang kemudian akan
membentuk sikap positif atau negatif. Di samping itu, orang-orang di sekitar kita
juga mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita anggap penting, seseorang
yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak tingkah dan pendapat kita,
akan mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu. Penyampaian
pesan melalui media pun telah memberi dasar afektif pada seseorang dalam
menilai sesuatu sehingga terbentuklah sikap tertentu. Institusi pendidikan
memberikan dasar pengertian dan konsep moral sehingga mempunyai pengaruh
dalam pembentukan sikap seseorang.(5)
2.3
kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen.
Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi
fertilitas.(6,7)
Metode-metode dengan efektivitas bervariasi yang saat ini digunakan
adalah : (6,7,8)
12
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.3.1
ditentukan
dengan
perhitungan
kalender
berdasarkan
siklus
menstruasinya. Metode ini berpatokan pada: pembuahan bisa terjadi hanya 24 jam
setelah ovulasi; spermatozoa dapat bertahan hidup selama 48 jam setelah coitus
atau diejakulasikan; ovulasi terjadi pada hari ke 12 16 (14 2 hari) sebelum
haid selanjutnya.(6,8,9,10,11,12,13)
13
Keuntungan
Metode kalender atau pantang berkala mempunyai keuntungan sebagai
berikut: (6,8,9,10,11,12,13)
1. Metode kalender atau pantang berkala lebih sederhana.
2. Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat.
3. Tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan khusus dalam penerapannya.
4. Tidak mengganggu pada saat berhubungan seksual.
5. Kontrasepsi dengan
menggunakan metode
kalender dapat
menghindari
14
sederhana dan
alami, metode
15
1.
Penentuan masa
tidak
subur didasarkan
pada
kemampuan
hidup
sel sperma dalam saluran reproduksi (sperma mampu bertahan selama 3 hari).
2.
3.
Penentuan masa
tidak
subur tidak
didasarkan
pada siklus
menstruasi sendiri.
4.
Kurangnya
pemahaman
tentang
hubungan masa
subur
Anggapan
bahwa
hari
dari
Coitus Interuptus
Coitus interuptus atau pengeluaran penis dari vagina sebelum ejakulasi
adalah salah satu metode kontrasepsi lama. Dengan metode ini, sebagian besar
semen yang diejakulasikan di luar dari rongga vagina, sehingga akan mencegah
terjadinya fertilisasi. Akan tetapi tingkat kegagalan coitus interuptus cukup tinggi
dibandingkan dengan bentuk-bentuk kontrasepsi lainnya, hal ini dapat dikaitkan
dengan pengendapan semen (pra-ejakulasi) ke dalam vagina sebelum orgasme
atau pengendapan semen di dekat introitus setelah hubungan seksual. Penyebab
utama tingginya tingkat kegagalan coitus interuptus adalah sulitnya mengontrol
diri untuk menarik penis sebelum ejakulasi.(11,12,13)
Efektifitas
16
Metode coitus interuptus akan efektif apabila dilakukan dengan benar dan
konsisten. Angka kegagalan 4-27 kehamilan per 100 perempuan per tahun.
Pasangan yang mempunyai pengendalian diri yang besar, pengalaman dan
kepercayaan
dapat
Coitus interuptus
menggunakan
metode
ini
menjadi
lebih
efektif.
non kontrasepsi.(11,12,13)
Manfaat kontrasepsi
1.
Alamiah.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2.
3.
Keterbatasan
Metode coitus interuptus ini mempunyai keterbatasan, antara lain:
17
1.
Sangat
tergantung
dari
3.
4.
5.
2.3.3
18
setengah inci untuk mengumpulkan cairan ajaculat dan juga harus diperhatikan
pada saat penarikan agar tidak menumpahkan cairan ejakulat.
19
Diafragma vagina, yang berupa kubah karet sirkular dengan garis tengah
bervariasi dan diperkuat dengan cincin logam melingkar. Alat ini dimasukkan ke
dalam vagina sehingga serviks, forniks lateral, dan dinding vagina anterior
dipisahkan secara efektif dari bagian vagina lainnya dan penis. Apabila
ditempatkan dengan benar, cincin bagian superior akan terletak di forniks
posterior, dan cincin inferior terletak dengan bagian dalam simpisis pubis tepat di
bawah uretra. Apabila terlalu kecil, diafragmanya tidak akan mantap berada di
tempatnya. Apabila terlalu besar, akan menimbulkan rasa kurang nyaman saat
didorong masuk. Diafragma jangan dikeluarkan selama paling sedikit 6 jam
setelah hubungan seksual.
20
Kontrasepsi Hormonal
1) Hormon Seks
Hormon seks dibagi dalam tiga kelompok besar, yaitu steroid seks,
gonadotropin, dan neurohormon. Hormon steroid seks berfungsi mengatur fungsifungsi organ reproduksi, baik pada perempuan maupun pada laki-laki, serta
berperan terhadap pembentukan sifat seks sekunder pada manusia. Hormon
steroid seks yang terpenting adalah estrogen, gestagen (progesteron), dan
androgen. Estrogen dan gestagen adalah hormon seks wanita yang dalam jumlah
kecil juga ditemukan pada laki-laki, sedangkan androgen adalah hormon seks lakilaki yang juga dalam jumlah kecil dijumpai pada perempuan.(18)
Estrogen dibagi menjadi dua jenis, yaitu estrogen alamiah dan sintetik.
Jenis estrogen alamiah terpenting adalah estradiol (E2), estriol (E3), dan estron
(E4). Untuk penghantaran dalam darah, estrogen diikat oleh protein yang khas,
yaitu Sex Hormone Binding Globulin (SHBG). Estrogen baru akan dapat bekerja
secara aktif setelah terlebih dahulu diubah menjadi estradiol. Estrogen dibentuk
tidak hanya pada fase folikuler, melainkan juga pada fase luteal oleh sel-sel yang
terdapat pada dinding folikel. Dalam jumlah yang sangat kecil estrogen
21
diproduksi juga oleh kelenjar suprarenal oleh jaringan lemak dan sistem saraf
pusat. Estrogen yang dibentuk di adrenal disebut juga sebagai estrogen residu.
Selain itu, estrogen dibentuk juga oleh plasenta, dan sel-sel Leydig testis. Pada
jaringan lemak dan sistem saraf pusat, estrogen yang terbentuk tersebut berasal
dari proses aromatisasi steroid seks yang lain. Pada wanita, estrogen memicu
pertumbuhan payudara. Pada endometrium, estrogen menyebabkan perubahan
proliferatif, sedangkan pada vagina, tuba, dan uterus estrogen akan meningkatkan
kemampuan kerja organ-organ tersebut. Di vagina, estrogen, terutama estradiol,
menyebabkan perubahan pada selaput lendir, memperbanyak sekresi, dan
meningkatkan kadar glikogen sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya
infeksi. Estradiol mengubah konsistensi lendir serviks, terutama pada saat
menjelang ovulasi, sehingga dapat meningkatkan perjalanan sperma dan
meningkatkan kelangsungan hidupnya. Estradiol mengatur kecepatan perjalanan
ovum dan mempersiapkan sperma dalam genitalia wanita agar dapat masuk ke
dalam pembungkus ovum (kapasitasi). Estrogen juga ikut berperan dalam
pengeluaran hormon gonadotropin. Dalam kehamilan, estrogen diproduksi oleh
plasenta dan berfungsi membantu adaptasi uterus terhadap embrio yang sedang
dalam pertumbuhan.(18)
Gestagen alamiah yang terpenting adalah progesteron, yang dihasilkan
oleh corpus luteum dan plasenta dalam kehamilan. Progesteron menyebabkan
perubahan sekretorik pada endometrium dan mengurangi kontraksi miometrium.
Perubahan
ini sangat
penting
bagi uterus
untuk mempersiapkan
dan
22
konsistensi lendir serviks menjadi lebih kental, sehingga sulit untuk ditembus oleh
sperma, menghambat kapasitasi sperma, menghambat perjalanan ovum dalam
tuba, apabila diberikan sebelum konsepsi, menghambat implantasi bila diberikan
sebelum ovulasi.(6,9,18)
2) Hormon yang Terdapat dalam Kontrasepsi
Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu metode kontrasepsi yang
paling efektif dan reversibel untuk mencegah terjadinya konsepsi. Kebanyakan
jenis hormon yang terkandung dalam kontrasepsi hormonal adalah jenis hormon
sintetik, kecuali yang terkandung dalam depo medroksiprogesteron asetat (depo
MPA), yang jenis hormonnya adalah jenis progesteron alamiah. Kebanyakan
kontrasepsi hormonal diberikan secara oral (kontrasepsi oral). Sediaan yang
mengandung progesteron saja dapat berupa pil, depo dalam bentuk injeksi,
AKDR, atau implan. Kontrasepsi oral yang mengandung progesteron saja adalah
minipil.(6,8,9,10,11,13,18)
Estrogen alamiah seperti estradiol jarang digunakan sebagai bahan
kontrasepsi hormonal karena hormon jenis ini cepat sekali diserap oleh usus dan
mudah dihancurkan oleh hati. Agar tidak mudah dihancurkan oleh hati,
ditambahlah gugusan etinil pada C17 sehingga terbentuklah jenis estrogen sintetik
dengan nama etinilestradiol.(9,18)
Gestagen
adalah
hormon
steroid
yang
menyebabkan
terjadinya
23
24
25
26
27
Penyakit Kardiovaskuler
Telah lama diketahui bahwa risiko terjadinya emboli deep-venous
thrombosisandpulmonary meningkat pada wanita yang menggunakan pil oral
kombinasi. Ini berhubungan dengan dosis estrogen, dan jumlahnya secara
substansial telah diturunkan dengan formulasi yang mengandung dosis rendah
estradiol ethinyl yaitu 20-35 g. Bahkan dengan risiko yang meningkat, kejadian
28
dengan menggunakan pil oral kombinasi hanya 3-4 per 10.000 perempuan per
tahun. Selain itu, risikonya lebih rendah dari taksiran kehamilan 5-6 per 10.000
wanita per tahun. Risiko terjadinya tromboemboli berkurang dengan cepat ketika
pil oral kombinasi dihentikan. (9,11,19)
Mereka yang paling berisiko untuk terjadinya trombosis vena dan emboli
ialah wanita dengan defisiensi protein C atau S. Faktor klinis lain yang
meningkatkan risiko trombosis vena dan emboli dengan menggunakan pil oral
kombinasi adalah hipertensi, obesitas, diabetes, merokok, dan gaya hidup kurang
gerak. Penggunaan kontrasepsi selama sebulan sebelum dilakukannya operasi
besar meningkatkan dua kali lipat risiko tromboemboli pasca operasi. The
American College of Obstetricians and Gynecologists (2007c) merekomendasikan
menyeimbangkan risiko tromboemboli dengan wanita dengan kehamilan yang
tidak diinginkan selama 4 sampai 6 minggu diperlukan untuk membalikkan efek
trombogenik dari pil oral kombinasi sebelum operasi. (9,11,19)
Penggunaan pil oral kombinasi meningkatkan resiko dari stroke iskemik
yang berlipat ganda, namun terjadinya resiko stroke perdarahan tetap tidak
berubah. Merokok dan hipertensi meningkatkan resiko stroke tiga sampai sepuluh
kali. Namun, stroke juga jarang terjadi pada wanita usia reproduksi. (9,11,19)
Neoplasia Ganas
Pil oral kombinasi dapat mengurangi resiko beberapa kanker dan dapat
juga meningkatkan resiko beberapa kanker lainnya pula. Sebagian besar data yang
didapat berhubungan dengan penggunaan pil oral kombinasi dengan dosis tinggi
estrogen dan progestin yang tinggi, namun penelitian menunjukkan bahwa sediaan
29
dosis yang lebih rendah juga cenderung memiliki efek yang sama pada resiko
kanker. (9,11,19)
Kanker Payudara
Analisis dari 54 studi menemukan terjadinya peningkatan resiko kanker
payudara yang kecil (resiko relatif = 1,24). Resiko kelebihan tersebut terjadi pada
wanita dengan penyakit lokal, dan terdapat penurunan nilai pada penyakit
metastatik. (9,11,19)
Pengamatan bahwa durasi penggunaan pil oral kombinasi tidak
meningkatkan resiko kanker payudara menyangkal berpendapat sebelumnya.
Resiko kanker payudara menghilang setelah 10 tahun penghentian penggunaan
pil. Dengan demikian, wanita yang menggunakan pil dari usia 15 sampai usia 35
tahun memiliki resiko kanker payudara yang sama pada usia 50 sebagai wanita
sebanding dengan wanita yang tidak pernah menggunakan pil oral kombinasi.
Karena insiden kanker payudara masih rendah pada usia saat menggunakan pil
oral kombinasi adalah hal yang umum, sehingga efek yang kecil akan
mempengaruhi jumlah wanita yang relatif kecil. Misalnya, di antara wanita yang
berhenti menggunakan pil oral kombinasi pada usia 25 tahun, resiko kumulatif
dari usia 25 sampai 34 tahun diperkirakan didiagnosis kanker yaitu 1 per 10.000
wanita. Pada wanita yang menghentikan penggunaan pil oral kombinasi pada usia
40, ketika tingkat insiden lebih tinggi, diperkirakan akan terjadi 19 kasus kanker
yang didiagnosis pada usia 40 sampai 49 tahun. (9,11,19)
Kanker Serviks
30
Data resiko kanker serviks pada pengguna pil juga sulit diinterpretasikan
karena metode penghalang memberikan perlindungan dan setiap hubungan yang
diidentifikasi dalam studi epidemiologi berhubungan juga dengan hasil
penyesuaian perilaku seksual yang buruk. 10 studi kasus meta-analisis baru-baru
ini, wanita infeksi yang persisten dari infeksi virus papiloma manusia (HPV) yang
menggunakan kontrasepsi hormonal (terutama kombinasi) lebih dari 5 tahun
memiliki resiko relatif kanker serviks yang meningkat dari 2.8. Penggunaan
kontrasepsi hormonal selama lebih dari 10 tahun meningkatkan resiko relatif
sampai 4.0. Jadi, meskipun adanya kekhawatiran bahwa perilaku seksual yang
buruk di kalangan wanita yang menggunakan metode kontrasepsi berbeda
mungkin menjadi pengganggu, bukti yang terjadi dijumlahkan dan didapatkan
adanya asosiasi yang berarti antara penggunaan pil oral kontrasepsi dengan kanker
serviks. (9,11,19)
Bukti saat ini menunjukkan peningkatan resiko adenokarsinoma antara
pengguna jangka panjang tetapi ini adalah tumor yang langka. (9,11,19)
Kanker Ovarium, Endometrium Dan Colon
Terdapat bukti yang substansial menggunakan pil oral kombinasi dapat
melindungi terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium. Terdapat juga
pengurangan 50% risiko kanker ovarium epitelial setelah 5 tahun penggunaan pil
oral kombinasi. Efek perlindungan berlangsung selama setidaknya 10 tahun
setelah penggunaan pil dihentikan. Efeknya mungkin berhubungan dengan
pengurangan jumlah ovulasi, dan oleh karena itu terdapat kasus ruptur kapsul
ovarium. Penggunaan pil oral kombinasi juga mengurangi risiko kanker
31
Amenorrhea Laktasi
Peningkatan kadar prolaktin dan penurunan GnRH dari hipotalamus
selama menyusui dapat menekan proses ovulasi. Hal ini menyebabkan pelepasan
dan penghambatan pematangan folikel. Durasi penekanan ini bervariasi dan
dipengaruhi oleh frekuensi dan lamanya menyusui dan lamanya waktu sejak lahir,
yaitu 6 bulan setelah persalinan. Ibu tidak bisa menggunakan metode ini bila
bayinya hanya disusui selama 3 4 jam siang hari dan mendapat makanan
tambahan sebagai pendamping ASI.(9,10,11,13)
32
dan
akan
berevolusi
tidak
lama
kemudian.
Sebaliknya, pada wanita yang menyususi, konsentrasi PRL tetap meninggi selama
pengisapan sering terjadi dan pada setiap kali menyusui terjadi peningkatan
sekresi PRL secara akut. Walaupun konsentrasi Follicle Stimulating Hormone
(FSH) kembali ke normal dalam beberapa minggu pascapartum, namun
konsentrasi Luteinizing Hormone (LH) dalam darah tetap tertekan sepanjang
periode menyusui. Yang penting, pola pulsasi normal pelepasan LH mengalami
gangguan dan inilah yang diperkirakan merupakan penyebab mendasar terjadinya
penekanan fungsi normal ovarium. Wanita yang menyusui bayinya secara penuh
atau hampir penuh dan tetap amenore memiliki kemungkinan kurang dari 2 %
untuk hamil selama 6 bulan pertama setelah melahirkan. (9,10,11,13)
Keuntungan
Untuk Bayi :
33
Kekurangan:
1. Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30
menit pasca persalinan
2. Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial
3. Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid sampai dengan 6 bulan
4. Tidak melindungi terhadap IMS termasuk hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS
Kontraindikasi :
1.
2.
3.
4.
2.3.7
Sterilisasi Permanen
Sterilisasi secara bedah adalah bentuk kontrasepsi yang populer pada
34
36
1)
Efek Samping :
a) Timbul rasa nyeri.
b) Abses pada bekas luka.
c) Hematoma atau membengkaknya kantung biji zakar karena pendarahan.
2)
Komplikasi :
a) Pendarahan
b) Peradangan bila sterilisasi/ alat proses kurang
2. Sterilisasi Wanita
Teknik-teknik yang sedang populer atau digunakan dalam sterilisasi wanita
ada beberapa macam yang akan diuraikan di bawah ini: (10,24,27)
a) Teknik Irving
Teknik ini merupakan prosedur yang paling kecil kemungkinan
kegagalannya. Prosedurnya berupa pemutusan tuba fallopi dan pemisahan tuba
bagian medial dari mesosalping secukupnya sehingga membentuk suatu segmen
medial tuba. Puntung distal dari medial tuba ditanam di dalam suatu terowongan
di miometrium di belakang uterus, dan ujung proksimal segmen tuba distal
ditanam dalam mesosalping.
37
b) Teknik Pomeroy
Ini adalah metode pemisahan tuba yang paling sederhana dan cukup
efektif. Untuk mengikat lengkung tuba harus digunakan catgut polos, karena dasar
ilmiah prosedur ini adalah absorpsi cepat ligasi dan kemudian pemisahan ujungujung tuba yang terpotong.
38
39
indikasi kontra yang mutlak tidak banyak; dilakukan dengan anestesi local
atau kombinasi dengan analgesia neuroleptik; prosedur dilakukan tanpa
tinggal di rumah sakit.
3) Luka pembedahan hanya kecil sehingga ketakutan akan pembedahan kurang,
40
Kerugian
1) Pemberian anestesi yang kurang memadai;
2) Obesitas berlebihan sehingga irisan atau luka pembedahan tidak kecil lagi;
3) Adanya perlengketan yang tidak diduga sebelum melakukan pembedahan.
Komplikasi
Komplikasi pembedahan tubektomi minilap jarang terjadi, walaupun demikian
tindakan ini haruslah dilakukan dengan hati-hati karena merupakan pembedahan
intraperitoneal maka harus siap sedia untuk mengatasi komplikasi yang mungkin
terjadi.
1) Komplikasi pada waktu pembedahan: Perforasi rahim karena pemasangan atau
sewaktu memutar elevator rahim; perlukaan kandung kemih jika irisan supra
pubik terlalu rendah; perlukaan usus (sangat jarang); perdarahan biasanya
akibat robeknya mesosalping; komplikasi anestesi; dan syok;
2) Komplikasi pasca pembedahan tubektomi; rasa nyeri, hematoma subkutan,
infeksi pada luka irisan atau abses, luka pembedahan terbuka, dan perdarahan
intra abdominal.
41
2.4
Kerangka Teori
Pendidikan
Paritas
Sumber Informasi
Pengetahuan
Pengalaman
Orang Lain yang
dianggap Penting
Media Massa
Pendidikan atau
Agama
Emosi
Sikap
Kontrasepsi
Pantang Berkala
Coitus Interuptus
Metode Sawar (Barrier)
Hormonal
AKDR (IUD)
Amenorrhea Laktasi
Sterilisasi Permanen (Pembedahan)
Gambar 2.13
Kerangka Teori
42
2.5
Kerangka Konsep
Yang menjadi kerangka konsep pada penelitian Pengetahuan dan Sikap
Ibu Tentang Kontrasepsi adalah Pengetahuan dan Sikap Ibu sebagai variabel
independen, dan variabel dependen yaitu kontrasepsi. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar berikut ini
Gambar 2.14
Kerangka Konsep
VARIABEL INDEPENDENT
VARIABEL DEPENDENT
PENGETAHUAN
KONTRASEPSI
SIKAP IBU
2.6
43
2. Pengetahuan
Definisi :
Apa yang diketahui responden mengenai kontrasepsi, metode metode dalam
kontrasepsi, keuntungan dan kerugian dari masing masing metode dalam
kontrasepsi.
Alat Ukur : Kuisioner
Cara Ukur : Subjek menjawab pertanyaan yang diberikan dan dinilai dengan
angka.
Penilaian tingkat pengetahuan tentang kontrasepsi diperoleh dari 10 nomor
soal yang disajikan dalam bentuk kuesioner. Untuk jawaban benar bernilai 1
dan untuk jawaban salah bernilai 0 sehingga skor maksimalnya adalah 10.
Kriteria Objektif :
Menurut (Arikunto, 2007) mengemukakan bahwa untuk mengetahui tingkat
pengetahuan yang dimiliki oleh seseoreng dapat dibagi menjadi empat
tingkatan yaitu : (31)
a. Tingkat pengetahuan baik bila skor atau nilai 76 100% dengan jumlah
nilai 8 10 dari 10 pertanyaan.
b. Tingkat pengetahuan cukup bila skor atau nilai 56 75% dengan jumlah
nilai 6 7 dari 10 pertanyaan.
c. Tingkat pengetahuan kurang bila skor atau nilai 40 55% dengan jumlah
nilai 4 5 dari 10 pertanyaan.
d. Tingkat pengetahuan buruk bila skor atau nilai < 40% dengan jumlah nilai
<4 dari 10 pertanyaan.
44
3. Sikap
Definisi :
Reaksi responden terhadap keuntungan dan kerugian dari masing masing
metode dalam kontrasepsi.
Alat Ukur : Kuisioner
Cara Ukur : Subjek menjawab pertanyaan yang diberikan dan dinilai dengan
angka.
Penilaian terhadap sikap tentang kontrasepsi diperoleh dari masing-masing 10
pertanyaan dan nilai yang diberikan tergantung dari jawaban responden
dimana :
Setuju
= 1
Tidak setuju
= 0
Sehingga skor tertingi yang dicapai responden adalah 10.
Kriteria objektif:
a. Sikap dianggap baik jika skor jawaban yang dimiliki responden lebih dari
55 % - 100 % dengan jumlah nilai lebih dari 5 atau sama dengan 5 dari 10
pertanyaan.
b. Sikap dianggap buruk jika skor dari jawaban yang dimiliki responden <55
%
dengan
jumlah
nilai
kurang
dari
dari
10
pertanyaan.
45