Professional Documents
Culture Documents
BUKU SAKU
FLU BURUNG
14
16
iii
G. PERAN PEMERINTAH
1. Meningkatkan koordinasi antara
Kementerian Pertanian dan Kementerian
Kesehatan dalam rangka meningkatkan
upaya pencegahan dan pengendalian
virus H5N1 termasuk clade 2.3.
2. Menyiapkan pusat-pusat layanan
kesehatan untuk menghadapi
kemungkinan penularanFlu Burung H5N1
termasuk clade 2.3 pada manusia seperti
Puskesmas, Rumah Sakit Umum, 100
Rumah Sakit Rujukan Flu Burung dan
Laboratorium di berbagai tempat/daerah
termasuk menyiagakan dukungan tenaga
yang terlatih.
3. Penyuluhan dan edukasi masyarakat luas
melalui berbagai media termasuk Surat
Edaran ke Dinas Kesehatan dan UPT
tanggal 11 dan 28 Desember 2012
tentang kesiapsiagaan kemungkinan
adanya kasus Flu Burung dengan clade
2.3.
4. Meningkatkan surveilans integrasi pada
unggas dan manusia.
12
A. PENDAHULUAN
1. SITUASI FLU BURUNG
Sejak tahun 2003 Flu Burung pada
manusia yang disebabkan oleh Virus
Influenza A subtipe H5N1 telah menyebar
ke berbagai negara di dunia. Kumulatif
sampai dengan 5 Juli 2013 tersebar di
15 negara, yaitu: Azerbaijan, Bangladesh,
Kamboja, China, Djibouti, Mesir,
Indonesia, Irak, Laos, Myanmar, Nigeria,
Pakistan, Thailand, Turki dan Vietnam
(sumber WHO). Pada tahun 2012
terdapat di enam negara, yaitu:
Bangladesh, Kamboja, China, Mesir,
Indonesia dan Vietnam.
Jumlah kumulatif kasus Flu Burung
(H5N1) pada manusia di dunia (sumber
WHO) sampai 8 Oktober 2013 terdapat
641 kasus dan diantaranya 380 kasus
meninggal (Angka Fatalitas Kasus
59,28%). Sebagian besar virus A H5N1
pada manusia ini berasal dari kelompok
genetik (clade 2.1). Sedangkan kasus
Flu Burung pada manusia dengan clade
2.3 pernah dilaporkan terjadi sebanyak
1
Oktober 2013
ii
11
13
2. Influenza (Flu)
Influenza adalah penyakit pernapasan
yang dapat menular disebabkan oleh
virus influenza. Penyakit tersebut dapat
menimbulkan gejala yang ringan sampai
berat bahkan kematian. Terdapat 3 tipe
virus influenza yaitu tipe A, B dan C.
a. Virus Influenza tipe A
- Virus ini dapat menginfeksi
manusia maupun hewan.
- Virus ini dapat mempunyai banyak
subtipe berdasarkan variasi 2
protein yaitu hemaglutinin (HA)
dan neuromidase (NA).
- Protein HA mempunyai 17 jenis
subtipe sedangkan protein NA
mempunyai 10 jenis subtipe.
- Kombinasi jenis protein ini dapat
menghasilkan banyak variasi
subtipe virus influenza A seperti
H1N1, H3N2, H5N1, H7N9 dst.
- Virus influenza tipe A dibagi
menjadi dua kategori yaitu High
Pathogenic Avian Influenza
(HPAI) dan Low Pathogenic Avian
Influenza (LPAI).
D. P E N C E G A H A N D A L A M R A N G K A
PENGENDALIAN FLU BURUNG
Terkait dengan ditemukannya kasus
Avian Influenza subtipe H5N1 dengan clade
2.3 subclade 2.3.2 pada itik, maka untuk
kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap
kemungkinan penularannya kepada manusia
melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Sedapat mungkin menghindari kontak
langsung dengan itik dan atau produknya
(daging, telur, kotoran), terutama
itik/unggas lain yang sedang sakit/mati.
2. Bila terpaksa harus kontak dengan
itik/unggas lain dan atau produknya maka
diusahakan selalu menggunakan Alat
Pelindung Diri/APD (masker, sarung
tangan, kacamata, sepatu booth).
3. Mengisolasi serta tidak memelihara
itik/unggas lain bersama dengan ayam
atau unggas lainnya berada dalam 1
kandang.
4. Pemeliharaan unggas lain (ayam) dan
itik kandangnya harus berjarak sekitar
25 meter dari rumah tempat tinggal.
Kandang dibersihkan secara berkala
dengan menggunakan desinfektan dan
petugas pembersih menggunakan APD.
BUKU SAKU
FLU BURUNG
BUKU SAKU
FLU BURUNG
BUKU SAKU
FLU BURUNG
BUKU SAKU
FLU BURUNG