Professional Documents
Culture Documents
o Rendah
o Hiposalivasi
o Normal
o Rendah
o Hiposalivasi
: 1-3 ml/menit
0,7 2,1ml/menit (slide)
: 0,7 1 ml/ menit
: < 0,7 ml / menit
Pasien yang menerima paparan melebihi 60 Gy akan mengalami atrofi dan fibrosis
jaringan kelenjar salivanya secara total.
TES MENGUKUR SALIVA
Faktor pendukung:
Lapisan enamel pada bagian servikal merupakan bagian yang paling tipis
dibandingkan dengan bagian di atasnya sehingga kandungan hidroxiapatit/flourapatit
juga lebih sedikit. Jadi, lebih mudah terjadi mineralisasi yang berakibat pada
akumulasi dan agregasi bakteri penyebab karies.
Individu memiliki OH yang buruk
Banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan sukrosa.
Kesalahan menyikat gigi sehingga ada bagian yang tidak terjangkau berkembang
menjadi akumulasi plak
Atau
Mekanisme sekresi saliva. Sekresi protein terjadi melalui eksositosis yaitu penyatuan
sekretori granul dengan membran luminal kandungannya ke dalam lumen. Pengikatan
norepinefrin simpatetik (NE) ke
-adrenergik () reseptor pada membtan basolateral
mengaktifkan G-protein (Gs) heterometrik yang sebaliknya mengaktifkan adhenylyl
cyclase (AC), mengkatalis pembentukan cyclic adenosine monophosphate (cAMP) dari
adenosine triphosphate (ATP). cAMP mengaktifkan protein kinase A (PKA), yang
memfosforilasekan protein lain dalam sebuah cascadeyang menyebabkan eksositosis.
Cairan dan sekresi elektrolit distimulasi terutama oleh pengikatan parasimpatetik
transmiter, acetylcoline (Ach) pada reseptor muscarinic cholinergic (MC) dan juga oleh
pengikatan noreepinephrine pada reseptor -adrenergic (-). Reseptor-reseptor ini
mengaktifkan heterotrimeric G-protein Gq/11), yang menyebakan aktivasi phospholipase
C (PLC) yang mengubah phosphatidylinositol biphosphat (PIP2) menjadi inositol
triphosphat (IP3) dan diacylglycerol (DAG). inositol triphosphat menyebabkan pelepasan
Ca2+ dari simpanan (stores)
intraseluler, barangkali retikulum endoplasmik.
Meningkatnya konsentrasi Ca2+ membuka channels dalam membran luminal dan
channels K+ dalam membrane basolateral dan mengaktifkan basolateral Na+/K+/2CLcotransporter. Meningkatnya Cl luminal diseimbangkan oleh pergerakan Na+ ekstraseluler
pada junction yang ketat (TJ), dan gradien osmotik yang dihasilkan menarik air ke dalam
lumen melalui sel via aquaporin 5 saluran air dan melalui junction yang ketat. Basolateral
Na+/K+/2CL- cotransporter dan Na+/K+-adenosine triphosphat berfungsi untuk
mempertahankan keseimbangan elektrolit dan osmotik intraseluler. Kalsium juga
menstimulai eksositosis, akan tetapi pada tingkat yang lebih kecil daripada cyclic
adenosine monophosphat, dan memodulasi aktivitas protein kinase A dan protein kinase
C (PKC). Protein kinase C , sebaliknya memodulasi eksositosis dan konsentarsi Ca2+
intraseluler.
1 sumber lagi: dari scribd.
Kontribusi:
1.
Kel.Parotis :
Unstimulated = 20%
Stimulated = 50%
2.
Kel. Submandibularis
3.
Unstimulated = 65%
Stimulated
= 30%
Kel. Sublingualis
Unstimulated = 7-8%
Stimulated
= 10%
penggunaan obat-obatan,
hiperhidrasi
keracunan logam berat
paroxysmal (istilah yang digunakan dalam dunia kedokteran untuk keadaan dimana
suatu serangan yang secara sering dalam waktu yang singkat dan mempunyai gejala
yang sama) hipersalivasi yang tidak diketahui penyebabnya
keracunan organophospat, radang obstruktif esofagus, penyakit reflux
gastroesophageal, mual, trauma pada pembuluh darah otak, penyakit neurologis
Penyebab lainnya dapat muncul dari iritasi lokal, seperti tumbuhnya gigi pada balita,
ulkus pada rongga mulut, atau adaptasi yang buruk dari prothesa.
Obat-obatan
Bethanechol
Cevimeline
Clozapine
Lithium
Nitrazepam
Physostigmine
Pilocarpine
Risperidone
Kondisi mulut
Cara menggigit
Prothesa
Ulkus rongga mulut
Hiposalivasi
Penyebab xerostomia dan hipofungsi kelenjar saliva pada orang tua kebanyakan disebabkan
oleh karena berbagai kondisi sistemik (contohnya Sjgren syndrome, diabetes, penyakit
Alzheimer dan dehidrasi). Kelenjar saliva yang lebih tua lebih mudah terserang efek merusak
dari penyakit, obat-obatan, dan radioterapi.
Obat-obatan
Antikolinergik
Anti histamin
Anti hipertensi
Anti parkinson
Anti epilepsi
Kemoterapi onkologi
Sedatif
Anti depresan
Kondisi oral
Terapi radionuklida
internal
Iodine radioaktif
Tumor malignant
kelenjar saliva
Radiasi eksternal
Kondisi lain
Penyakit granulomatous
Amyloidosis
Infeksi HIV
Bells palsy
Kelainan idiopatik
Cystic fibrosis
Penyakit hati stadium
Diabetes
lanjut
Penyakit host melawan organ Malnutrisi
cangkokkan
Faktor psikologis
8. Persyarafan yang menginervasi kelenjar
mayor
dan minor
Sjgrens
syndrome
Persyarafan yang menginervasi kelenjar
saliva
mayor:
Penyakit
tiroid
o Kelenjar parotis : lesser petrosal branch of glossopharyngeal via otic ganglion
(postganglionic fiber with auriculotemporal nerve)
o Submandibular and sublingual: chorda tympani branch of facial (travelling with
lingual nerve) via submandibular ganglion.
Persyarafan yang menginervasi kelenjar saliva minor: nervus cranial ke 7
Netter halaman 192 :