You are on page 1of 46

Elbert Wiradarma

030.10.091

Terdiri atas sistem urinaria & sistem organ


reproduksi
Dijadikan satu kelompok sistem urogenitalia,
karena :
Saling berdekatan
Berasal dari embriologi yg sama

Menggunakan saluran yg sama sebagai alat

pembuangan, seperti uretra pada pria

Sistem urinaria (sistem ekskretori) terdiri atas


: ginjal & sistem pelvikalises, ureter, buli-buli,
uretra

Sistem organ genitalia (reproduksi pria)


terdiri atas : testis, epididimis, vas deferens,
vesikula seminalis, kelenjar prostat, penis

Sepasang organ saluran kemih yg terletak di


rongga retroperitoneal bagian atas
Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi
cekungnya menghadap ke medial hilus
renalis
Besar & berat ginjal bervariasi tergantung : jenis
kelamin, umur, & ada tidaknya ginjal pada sisi yg
lain
Ukuran rerata ginjal orang dewasa : 11,5 cm
(panjang) x 6 cm (lebar) x 3,5 cm (tebal) &
beratnya bervariasi antara 120-170 gram (0,4%
dari BB)

Ginjal dibungkus oleh kapsula fibrosa (true


capsule) yg melekat pada parenkim ginjal
Di sebelah kranial ginjal terdapat glandula
adrenal/ suprarenal/ anak ginjal

Fungsi fasia Gerota :


Sebagai barrier yg menghambat meluasnya

perdarahan dari parenkim ginjal


Mencegah ekstravasasi urine saat terjadi trauma
ginjal
Sebagai barrier dalam menghambat penyebaran
infeksi/ menghambat metastasis tumor ginjal ke
organ sekitar

Secara anatomis, ginjal terbagi menjadi 3


bagian : korteks, medula, & pelvis renalis

Korteks ginjal terletak lebih superfisial, di dalamnya


terdapat berjuta-juta nefron
Nefron : unit fungsional terkecil ginjal
Nefron terdiri atas :

Glomerulus
Tubulus kontortus proksimal
Loop of Henle
Tubulus kontortus distal
Duktus kolegentes

Medula ginjal terletak lebih profundus,


terdapat piramida ginjal & banyak duktuli/
saluran kecil yg mengalirkan hasil ultrafiltrasi
(urine)
Sistem pelvikalises ginjal terdiri atas : kaliks
minor, infundibulum, kaliks major, pielum/
pelvis renalis

Suplai darah ke ginjal diperankan oleh :


Arteri renalis (cabang dari aorta abdominalis)
Vena renalis (bermuara ke vena kava inferior)

Keduanya membentuk pedikel ginjal


Terdapat di hilus renalis
Sistem arteri ginjal : end arteries (tidak punya
anastomosis dengan cabang arteri lain)

Pleksus renalis
Seratnya berjalan bersama dengan a. renalis
Simpatetik vasokonstriksi hambat
aliran darah ke ginjal
Parasimpatetik tidak ada
Impuls sensorik berjalan menuju korda
spinalis segmen T10-11

Menyaring (filtrasi) sisa hasil metabolisme &


toksin dari darah
Mempertahankan homeostasis cairan &
elektrolit tubuh dibuang melalui urine :
Mengontrol sekresi hormon aldosteron & ADH
Mengatur metabolisme ion Calsium & vit D

Menghasilkan beberapa hormon : eritropoietin,

renin, prostaglandin

Kapiler glomeruli berdinding porous


(berlubang-lubang) memungkinkan
terjadinya filtrasi cairan 180 L/hari
Molekul berukuran kecil (air, elektrolit, sisa
metabolisme : ureum/creatinin) difiltrasi
Molekul berukuran besar (protein & sel darah)
tetap bertahan di dalam darah
Filtrat di kapsul Bowman = darah (protein +
sel darah)

GFR (glomerular filtration rate) : volume


cairan yg difiltrasi oleh glomerulus setiap
satuan waktu
Cairan filtrat direabsorbsi disekresi (di
tubulus) urin disalurkan melalui duktus
kolegentes sistem kalises pelvis renalis

Dikontrol oleh kompleks sistem Buffer pada


tubulus proksimal & distal
Melibatkan pengaturan ion Posfat,
Bikarbonat, Amonium
Sekresi ion Hidrogen terjadi di tubulus
distal

Renin
Berperan dalam regulasi cairan & TD
Diproduksi di sel juxta-glomerulus (sebagai

respon dari penurunan perfusi jaringan)


ACE
Renin merubah angiotensin angiotensin I
angiotensin II vasokonstriksi & reabsorpsi Na

Eritropoietin (Epo)
Merangsang jaringan hemopoietik (sumsum

tulang) membuat eritrosit


Jika kadar O2 darah turun Epo meningkat

Prostaglandin (PG)
Disintesis di ginjal tetapi peranannya belum

diketahui secara pasti


Menginduksi vasodilatasi & vasokonstriksi
sebagai respon dari berbagai stimulus, contoh
peningkatan tekanan kapsula Bowman

1,25-dihidroksi cholekalsiferol
Metabolit aktif vitamin D
Membantu mempertahankan kadar Ca darah

Organ berbentuk tabung kecil yg berfungsi


mengalirkan urine dari pielum (pelvis) ke
dalam buli-buli
Panjang 25-30 cm, diameter 3-4 mm
Dindingnya terdiri atas :
Mukosa (dilapisi oleh sel transisional)

Otot polos sirkuler


Otot polos longitudinal

Kontraksi & relaksasi otot polos gerakan


peristaltik ureter mengalirkan urine ke
dalam buli-buli

Jika terdapat sumbatan pada lumen ureter


otot polos ureter akan berkontraksi secara
berlebihan nyeri kolik (timbul berkala
sesuai irama peristaltik ureter)

3 Tempat penyempitan pada ureter :


Perbatasan antara pelvis renalis &

ureter (pelvi-ureter junction)


Saat ureter menyilang
a. iliaka di rongga pelvis
Saat ureter masuk ke buli-buli

Ureter masuk ke buli-buli dalam posisi miring


& berada di dalam otot buli-buli (intramural)
mencegah refluks vesiko-ureter
Ureter dibagi menjadi 2 bagian :
Ureter pars abdominalis (membentang dari pelvis

renalis menyilang vasa iliaka)


Ureter pars pelvika (membentang dari persilangan
vasa iliaka muara di buli-buli)

Secara radiologis, ureter dibagi 3 :


Ureter 1/3 proksimal (dari pelvis batas atas

sakrum)
Ureter 1/3 medial (dari batas atas sakrum batas
bawah sakrum)
Ureter 1/3 distal (dari batas bawah sakrum
masuk buli-buli)

Persarafan otonomik simpatetik :


Serabut preganglionik dari segmen spinal T10-L2
Serabut postganglionik berasal dari coeliak,

aortikorenal, mesenterika sup, pleksus otonomik


hipogastrik inferior

Persarafan otonomik parasimpatetik :


Serabut vagal melalui coeliak ke ureter atas
Serabut S2-4 ke ureter bawah

Organ berongga yg terdiri atas 3 lapis otot


detrusor yg saling beranyaman :
Otot longitudinal (paling dalam)

Otot sirkuler (tengah)


Otot longitudinal (paling luar)

Mukosa buli terdiri atas sel transisional


Dasar buli-buli kedua muara ureter & meatus
uretra internum membentuk segitiga
trigonum buli-buli

Buli-buli terdiri atas 3 permukaan :


Permukaan superior (berbatasan dengan rongga

peritoneum) lokus minoris


Permukaan inferolateral
Permukaan posterior

Fungsi buli-buli : menampung urine dari


ureter mengeluarkannya melalui uretra
(miksi)

Kapasitas max buli-buli (dewasa) : 300-450 ml


Kapasitas buli-buli (anak) : formula Koff
(umur + 2) x 30 ml

Saat kosong buli-buli terletak di belakang


simfisis pubis
Saat penuh buli-buli terletak di atas simfisis
pubis (dapat dipalpasi & diperkusi)
memberikan rangsangan pada saraf aferen
mengaktifkan pusat miksi di MS sakral S2-4
kontraksi otot detrusor, terbukanya leher bulibuli, relaksasi sfingter uretra MIKSI

Buli-buli mendapatkan vaskularisasi dari


cabang arteri iliaka interna : arteri vesikalis
superior
Sistem vena dari buli-buli bermuara ke dalam
vena iliaka interna

Tabung yg menyalurkan urine keluar dari bulibuli melalui proses miksi


Secara anatomis uretra dibagi 2 :uretra
posterior & uretra anterior

Sfingter uretra interna (di perbatasan buli-buli &


uretra)
Terdiri atas otot polos
Dipersarafi oleh sistem simpatetik saat buli-buli

penuh, sfingter membuka

Sfingter uretra externa (di perbatasan uretra


anterior & posterior)
Terdiri atas otot bergaris
Dipersarafi oleh sistem somatik aktivitas sfingter

dapat diperintah (saat kencing sfingter terbuka & saat


menahan kencing sfingter tetap tertutup )

Panjang uretra wanita 3-5 cm


Panjang uretra pria 23-25 cm
Uretra posterior pria terdiri atas :
Pars prostatika
Pars membranasea

Uretra anterior (uretra yg dibungkus oleh korpus


spongiosum penis) terdiri atas :

Pars bulbosa
Pars pendularis
Fossa navikularis
Meatus uretra eksterna

Organ genitalia pria yg terletak di sebelah


inferior buli-buli, di depan rektum, &
membungkus uretra posterior
Bentuknya seperti buah kemiri, ukuran 4x3x2.5
cm, berat 20 gr
Terdiri atas jaringan fibromaskular & glandular
yg terbagi dalam beberapa zona :

Zona perifer
Zona sentral
Zona transisional
Zona preprostatik sfingter
Zona anterior

Secara histopatologis, prostat terdiri dari


komponen kelenjar & stroma
Komponen stroma tdd : ot. polos, fibroblas, p.
darah, saraf, & jar. penyanggah lain
Prostat menghasilkan cairan yg merupakan
salah 1 komponen cairan semen/ ejakulat
dialirkan melalui duktus sekretorius bermuara
di uretra posterior dikeluarkan bersama
cairan semen lain saat ejakulasi
Volume cairan prostat : 25% dari seluruh
volume ejakulat

Prostat mendapat inervasi otonomik


simpatetik & parasimpatetik dari pleksus
prostatikus/ pleksus pelvikus
Parasimpatetik : korda spinalis S2-4

meningkatkan sekresi kel. pd epitel prostat


Simpatetik : nervus hipogastrikus (T10-L2)
pengeluaran cairan prostat ke uretra posterior
saat ejakulasi

Organ genitalia pria (berjumlah 2 buah) yg


masing-masing terletak di dalam skrotum
kanan & kiri
Bentuknya ovoid, ukuran 4 x 3 x 2.5 cm,
volume 15-25 ml
Dibungkus oleh jar. tunika albuginea yg
melekat pada testis
Di luar tunika albuginea, terdapat tunika
vaginalis (tdd lapisan viseralis & parietalis) &
tunika dartos

Terdapat otot kremaster di sekitar testis


memungkinkan testis digerakkan mendekati
rongga abdomen utk mempertahankan
temperatur testis tetap stabil
Testis tdd 250 lobuli tiap lobulus tdd tubuli
seminiferi di dalam tubulus seminiferus
terdapat :
spermatogenesis

Sel spermatogonia sel spermatozoa


Sel Sertoli memberi makan bakal sperma
Sel Leydig/ sel interstisial testis (diantara tub.

seminiferi) menghasilkan testosteron

Sel spermatozoa (diproduksi di tub.


seminiferus testis) disimpan & mengalami
maturasi di epididimis setelah matur, sel
spermatozoa + getah dari epididimis & vas
deferens disalurkan ke ampula vas deferens
membentuk cairan semen/ mani
(bercampur dgn cairan epididimis, vas
deferens, vesikula seminalis, & prostat)

Testis mendapat darah dr bbrp cabang arteri :


Arteri spermatika interna (cabang dr aorta)
Arteri deferensialis (cabang dr a. vesikalis inferior)

Arteri kremasterika (cabang a. epigastrika)

Pembuluh vena testis berkumpul membentuk


pleksus Pampiniformis bisa berdilatasi
varikokel

Organ berbentuk seperti sosis, tdd kaput,


korpus, & kauda epididimis
Vaskularisasi : a. testikularis & a. deferensialis
Sel spermatozoa (setelah diproduksi di testis)
dialirkan ke epididimis mengalami
maturasi menjadi motil & disimpan di kauda
epididimis vas deferens

Organ berbentuk tabung kecil, panjang 30-35 cm,


bermula dari kauda epididimis & berakhir pada duktus
ejakulatorius di uretra posterior
Dibagi dalam bbrp bagian :

Pars tunika vaginalis


Pars skrotalis bagian yg dipotong & diligasi saat

vasektomi
Pars inguinalis
Pars pelvikum
Pars ampularis

Terdiri atas otot polos, mendapat persarafan dr sistem


simpatetik dpt berkontraksi menyalurkan sperma
dr epididimis ke uretra posterior

Terletak di dasar buli-buli & sebelah kranial dr


kelenjar prostat
Panjang 6 cm, berbentuk sakula-sakula
Menghasilkan cairan yg merupakan bagian dr
semen ada fruktosa memberi nutrisi pd
sperma
Bermuara di duktus ejakulatorius (bersama
dengan vas deferens)

Terdiri dr 3 buah korpora berbentuk silindris :


2 buah korpora kavernosa
1 buah korpus spongiosum

Korpora kavernosa dibungkus jaringan


fibroelastik tunika albuginea di sebelah
proksimal terpisah menjadi 2 : krura penis
Krus penis dibungkus oleh otot ishio-kavernosus

menempel pd rami osis ischii

Korpus spongiosum membungkus uretra dr


diafragma urogenitalis muara uretra
externa
Korpus spongiosum proksimal dilapisi oleh otot

bulbo-kavernosus berakhir sebagai glans penis

Ketiga korpora (2 korpora kavernosa & 1 korpus


spongiosum) dibungkus oleh fasia Buck lebih
superfisial lg dibungkus oleh fasia Colles/ fasia
Dartos (kelanjutan dr fasia Scarpa)
Di dalam setiap korpus terdapat jar. erektil :
jar. kavernus (berongga) seperti spons tdd
sinusoid/ rongga lakuna (dilapisi endotelium & ot
polos kavernosus)
Rongga lakuna dpt menampung darah cukup
banyak ketegangan penis

You might also like