Ketersediaan sumber energi dan adanya teknologi yang dapat mengubah
sumber energi menjadi bentuk yang bermanfaat bagi masyarakat, merupakan salah satu faktor pendukung dalam
penyediaan tenaga listrik tersebut.
Terbatasnya energi tambang bumi yang ada, membuat penggunaan energi listrik harus benar-benar effisien. Agar dapat
bermanfaat bagi nilai finansial dan
lingkungan dalam penggunaanya. Oleh karena itu, dalam pemanfaatan energi
yang lebih effisien, salah satunya dengan menggunakan siklus kombinasi pada pembangkit listrik gas dan uap (PLTGU). Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) dapat dibuat dengan merenovasi PLTG yang sudah ada yaitu dengan menambah PLTU dan menggunakan Heat Recovery Steam Generator (HRSG). Dengan mendesain HRSG untuk mengkombinasi PLTU dan PLTG sehingga terjadi kombinasi antara siklus Rankine dan siklus Brayton yang di kenal dengan siklus kombinasi (Combined Cycle). Dengan menggunakan daur kombinasi gas dapat diperoleh dua keuntungan utama yaitu: dapat menambah daya listrik dan dapat menghemat biaya bahan bakar. Penambahan daya listrik tanpa menambah bahan bakar juga berarti akan menaikkan efisiensi thermal sistem. Besarnya peningkatan efisiensi ini tergantung dari temperatur air pendingin yang digunakan pada PLTU dan besarnya temperatur gas buang PLTG. Semakin dingin temperatur air pendingin dan semakin tinggi temperatur gas buangnya maka peningkatan efisiensinya juga semakin besar. Namun demikian dalam perencanaan sebuah instalasi PLTGU tentunya faktor teknologi pemanfaatan dari energi gas buang menjadi hal yang penting mengingat energi tersebut terbatas oleh standarisasi dari inti turbin gas. Proses pemanfaatan kalor gas buang dalam ketel gas buang (waste heat boiler) atau Heat Recovery Steam Generator yang optimal tentunya menjadi paramater dari peningkatan efisiensi dari instalasi keseluruhan. Begitu pula peningkatan efisiensi dan uap yang dipengaruhi oleh beberapa faktor dapat menjadi pilihan untuk peningkatan efisiensi siklus gabungan ini. Kata Kunci
: Heat Recovery Steam Generator (HSRG), Power Plants, Capital Cost,
OM Cost, Fuel Cost, Inflasi, Suku Bunga, Kredit Bank, Depresiasi.