You are on page 1of 39

TUGAS

RENCANA RANCANGAN PEMBELAJARAN


(RPP)
BELAJAR & PEMBELAJARAN II

DISUSUN OLEH :
NAMA : ISMI JAUHAR KURNIAWATI
NIM

: E1M012028

PRODI : PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MATARAM

2014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran

: Sekolah Menengah Atas

: KIMIA

Kelas / Semester : XII /Genap


Sub Materi Pokok : Senyawa Karbon
Alokasi Waktu

: 10 x 45 menit (5 x TATAP MUKA)

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami,
pengetahuan

menerapkan,
faktual,

menganalisis

konseptual,

dan

prosedural

mengevaluasi
dalam

ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan


wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah


abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


1.1

Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang

aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan


manusia

dalam

lingkungan

serta

mewujudkannya

dalam

pengamalan ajaran agama yang dianutnya.


2.1

Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu


dalam bekerja

sama

memenemukan dan

memahami

materi

pembelajaran dikelas.
2.2 Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, kerjasama dan
proaktif dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
2.3 Menunjukkan sikap kritis, teliti dan konsisten dalam menyajikan dan
menafsirkan data.
3.10 Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat dan kegunaan senyawa
karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan
alkil alkanoat).
Indikator :
1) Mengidentifikasi gugus fungsi senyawa karbon.
2) Menuliskan struktur dan nama senyawa karbon berdasarkan
3)
4)
5)
6)

gugus fungsinya.
Menentukan isomer-isomer senyawa karbon.
Menjelaskan sifat-sifat fisik senyawa karbon.
Menjelaskan reaksi identifikasi gugus fungsi senyawa karbon.
Menuliskan reaksi senyawa karbon
- reaksi oksidasi
- reaksi adisi
- reaksi substitusi
- reaksi eliminasi

7) Mendeskripsikan kegunaan senyawa karbon

4.8 Melakukan percobaan untuk menjelaskan sifat dan identifikasi


senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal,
alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat).
Indikator :
1) Mengidentifikasi senyawa karbon.
2) Mengidentifikasi sifat senyawa karbon
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan diskusi, diharapkan siswa dapat mengidentifikasi gugus
fungsi senyawa karbon dengan teliti dan penuh rasa ingin tahu
2. Dengan diskusi, diharapkan siswa dapat menuliskan struktur dan
nama senyawa karbon berdasarkan gugus fungsinya
3. Dengan diskusi, siswa diharapkan dapat menentukan isomerisomer senyawa karbon dan menjelaskan sifat fisik dari senyawa
karbon dengan kritis dan proaktif
4. Dengan percobaan, diharapkan

siswa

dapat

mengidentifikasi

senyawa karbon dan sifat- sifatnya serta menuliskan reaksi- reaksi


senyawa karbon yang terlibat
5. Dengan diskusi, siswa diharapkan

dapat

mendeskripsikan

kegunaan senyawa karbon yang berkaitan dengan lingkungan


sekitar

D. MATERI PEMBELAJARAN
1.
2.
3.
4.
5.

Struktur dan Tata Nama Senyawa Karbon


Isomer
Sifat-Sifat Fisis dan Sifat-Sifat Kimia Senyawa Karbon
Reaksi Senyawa Karbon.
Kegunaan Senyawa Karbon

E. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


1) Pendekatan

: Scientific

2) Model

: Problem Based Learning (PBL)

3) Metode

: ceramah, diskusi, penugasan, tanya- jawab, praktikum.

F. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1) Media

: LCD, White Board,

2) Alat dan Bahan


3) Sumber

: alat dan bahan praktikum

: Buku kimia kelas XII, LKS, Internet.

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Kesatu
a) Pendahuluan ( 10 menit )
1) Salam pembuka, berdoa, absensi atau memeriksa kehadiran
siswa
2) Pemusatan perhatian dan pemotivasian : memberikan
pertanyaan yang berkaitan dengan lingkungan sekitar siswa
yang akan berhubungan dengan materi ajar
3) Apersepsi : ada yang tahu apa itu senyawa karbon ?
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b) Kegiatan inti (60 menit )
1) Guru menyampaikan materi awal kepada siswa tentang
senyawa karbon, kekhasan senyawa karbon serta isomerisasi
senyawa karbon
2) Guru menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan
dilakukan siswa dalam diskusi dan membagi siswa ke dalam
kelompok kecil
3) Guru memberikan masalah terkait dengan materi senyawa
karbon
4) Siswa

mendiskusikan

berdasarkan

masalah

yang

diberikan

guru

literature yang ada pada buku atau sumber

informasi lainnya yang mendukung

5) Guru

menunjuk

dan

memberikan

kesempatan

kepada

perwakilan kelompok kecil untuk mempresentasikan hasil


diskusinya
6) Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melakukan tanya jawab tentang hasil diskusi
7) Guru mengarahkan masing-masing siswa untuk merangkum
hasil diskusi pada catatan masing- masing
8) Guru menambahkan informasi tentang materi yang masi
kurang atau belum disampaikan
c) Kegiatan Penutup ( 5 menit )
1) Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini,
serta mendorong siswa untuk selalu bersyukur atas karunia
Tuhan berupa senyawa yang sangat melimpah di muka bumi
ini.
2) Guru memberikan informasi dan penugasan untuk materi
selanjutnya guna mendalami materi sebelumnya yang sudah
didiskusikan.
3) Salam penutup
2. Pertemuan Ketiga
a) Pendahuluan ( 10 menit)
1) Salam pembuka, berdoa, absensi atau memeriksa kehadiran
siswa
2) Pemusatan

perhatian

dan

pemotivasian

memberikan

pertanyaan yang berkaitan dengan lingkungan sekitar siswa


yang akan berhubungan dengan materi ajar dan memberikan
pertanyaan

tentang

materi

sebelumnya

yang

sudah

didiskusikan
3) Apersepsi : bagaimana cara membedakan gugus fungsi
senyawa karbon?
a) Kegiatan Inti (75 menit)

1) Guru membentuk kelompok pembelajaran


2) Guru memberikan pengarahan tentang diskusi kooperatif
yang akan di lakukan selama proses pembelajaran
3) Guru membagikan lembar diskusi siswa untuk didiskusikan
dan dipecahkan masalah- masalah yang ada pada lembar
diskusi siswa
4) Siswa

melakukan

diskusi

dalam

kelompoknya

masing-

masing
5) Guru membimbing kelompok bermasalah
6) Guru

membimbing

validasi

hasil

kerja

kelompok

dan

menambahkan informasi yang belum di sampaikan

b) Penutup (5 menit)
1) Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini,
serta mendorong siswa untuk selalu bersyukur atas karunia
Tuhan berupa senyawa yang sangat melimpah di muka bumi
ini.
2) Guru memberikan informasi dan penugasan untuk materi
selanjutnya guna mendalami materi sebelumnya yang sudah
didiskusikan.
3) Salam penutup
3. Pertemuan Ketiga
a) Pendahuluan (10 menit)
1) Salam pembuka, berdoa, absensi atau memeriksa kehadiran
siswa
2) Pemusatan

perhatian

dan

pemotivasian

memberikan

pertanyaan yang berkaitan dengan lingkungan sekitar siswa


yang akan berhubungan dengan materi ajar

3) Apersepsi : bagaimana cara kita mengidentifikasi senyawa


karbon ?

bagaimana sifat- sifat dari senyawa karbon

tersebut ? dan ada yang tahu reaksi apa saja yang terlibat ?
b) Kegiatan Inti (75 menit)
1) Guru memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran
dengan melakukan percobaan
2) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang
sudah ditentukan
3) Guru membagikan lembar kerja siswa kepada masingmasing kelompok sebagai literature dan petunjuk praktikum
4) Guru mengarahkan siswa untuk menyiapkan alat dan bahan
praktikum dan mengamati disiplin dan kreativitas siswa di
dalam masing- masing kelompok dalam menyiapkan alat
dan bahan praktikum
5) Guru membimbing siswa melakukan praktikum dengan hatihati dan mengamati kerjasama siswa dalam setiap kelompok
6) Siswa menuliskan hasil dari praktikum yang dilakukan ke
dalam lembar kerja siswa
7) Siswa

menyajikan

hasil

percobaan

yang

didapat

dan

mendeskripsikannya berdasarkan teori yang ada


8) Guru menyimpulkan dan menambahkan informasi yang
kurang dan yang belum disampaikan
c) Penutup ( 5 menit)
1) Guru memberikan informasi dan penugasan untuk materi
selanjutnya guna mendalami materi sebelumnya yang
sudah didiskusikan.
2) Salam penutup
4. Pertemuan Keempat
a) Pendahuluan ( 10 menit)

1) Salam

pembuka,

berdoa,

absensi

atau

memeriksa

kehadiran siswa
2) Pemusatan perhatian dan pemotivasian : memberikan
pertanyaan yang berkaitan dengan lingkungan sekitar siswa
yang akan berhubungan dengan materi ajar
3) Apersepsi : ada yang tahu tidak, apa saja kegunaan
senyawa karbon ?
b) Kegiatan inti (75 menit)
1) Guru

menayangkan

video

berkaitan

dengan

materi

pembelajaran kegunaan senyawa karbon


2) Siswa memperhatikan apa yang dilihat dari video yang
ditayangkan
3) Guru

memberikan

kesempatan

kepada

siswa

untuk

melakukan Tanya jawab seputar video yang ditayangkan


4) Siswa

mendeskripsikan

berdasarkan

apa

yang

kegunaan
telah

dilihat

senyawa
pada

karbon

video

dan

mengkaitkannya dengan sifat- sifat senyawa karbon


5) Siswa

mengamati

lingkungan

sekitar

dan

menuliskan

kegunaan senyawa karbon


c) Penutup
1) Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini,
serta mendorong siswa untuk selalu bersyukur atas karunia
Tuhan berupa senyawa yang sangat melimpah di muka
bumi ini.
2) Memberikan informasi tentang evaluasi pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya
3) Salam penutup
5. Pertemuan Kelima
a) Pendahuluan (10 menit)

1) Salam pembuka, berdoa, absensi atau memeriksa kehadiran


siswa
2) Pemusatan

perhatian

dan

pemotivasian

memberikan

pengarahan tentang pelaksanaan evaluasi pembelajaran pada


pertemuan- pertemuan sebelumnya
b) Kegiatan Inti (75 menit)
1) Guru membagikan soal ulangan kepada seluruh siswa
2) Siswa mengerjakan soal sampai batas waktu yang ditentukan
3) Guru mengawasi pelaksanaan evaluasi pembelajaran atau
ulangan di dalam kelas
4) Guru mengumpulkan lembar jawaban siswa
c) Penutup (5 menit)
1) Guru

menyampaikan

menyelesaikan

terima

pembelajaran

kasih

kepada

tentang

siswa

senyawa

dengan baik
2) Salam penutup
H. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Jenis/ Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen dan Instrumen
Pedoman Penskoran
PENILAIAN PERFORMANCE

No
1
2
3
4

Mata Pelajaran
Kelas/Semester

Nama Siswa

: KIMIA
: XII /II

Aspek yang dinilai


3
4

Nilai

telah
karbon

5
6
7
8
9
10
Aspek yang dinilai
1. Mengajukan pertanyaan
2. Menjawab

atau

Pemberian Nilai
A bila semua aspek dilaksanakan

menanggapi B bila 4 aspek dilaksanakan

pertanyaan

C bila 3 aspek dilaksanakan

3. Menyampaikan ide atau pendapat


4. Mendengarkan

pendapat

D bila 1 sampai 2 aspek dilaksanakan

orang

lain
5. Aktif berdiskusi mengerjakan tugas

PENILAIAN AFEKTIF /SIKAP


Aspek yang Dinilai
K
t

No.

Nama Siswa

Kognitif
KB

KP

KM

Afektif
KBG

KKS

KS

e
a

1.

2.

3.
4.
5.
Lembar Observasi :
KB

: Kemampuan Bertanya

KP

: Kemampuan Presentasi

KM

: Kemampuan Observasi

KBG

: Kemampuan Berargumentasi

KKS

: Kemampuan Kerjasama

KS

: Keseriusan

Aspek yang dinilai


1. Kemampuan

Pemberian Nilai
mengajukan A bila semua aspek dilaksanakan

pertanyaan

B bila 4 sampai 5 aspek dilaksanakan

2. Kemampuan presentasi

C bila 3 aspek dilaksanakan

3. Kemampuan observasi

D bila 1 sampai 2 aspek dilaksanakan

4. Kemampuan berargumentasi
5. Kemampuan kerjasama
6. Keseriusan

LAMPIRAN- LAMPIRAN
MATERI PEMBELAJARAN SENYAWA KARBON
SENYAWA KARBON
Senyawa Karbon merupakan bagian dari senyawa organik yang
komponen terbesar penyusunnya terdiri dari unsur-unsur bahan organik
antara lain seperti, C; H; O; N; S; P. Contoh : Gula Tebu, Protein, Glukose.
Pada contoh tersebut Penyusun utama senyawa adalah atom C (Karbon).
Kekhasan atom C (keistimewaan atom C) :

1. Berdasar Elektron Valensinya, atom C dapat mengikat 4 atom atau


gugus lain yang sejenis atau berbeda-jenis secara kovalen (mengikat
dengan 4 garis ikatan kovalen).
2. Antara atom C dapat saling berikatan membentuk rantai C dengan
Ikatan tunggal maupun ikatan rangkap (rangkap 2 atau 3).
3. Pada rantai C ada yang terbuka atau tertutup serta cabang.
4. Pada rantai C dikenal adanya : Atom C primer, Atom C sekunder, Atom
C tersier dan Atom

Isomeri
1. Isomeri struktur.

Suatu peristiwa yang terjadi pada senyawa-senyawa dengan rumus


struktur berbeda memiliki rumus molekul sama. Dikatakan senyawasenyawa itu berisomer satu dengan yang lain. Perbedaan rumus struktur
mungkin disebabkan oleh perbedaan rantai, posisi gugus fungsi atau
gugus fungsinya.
a. Isomeri rantai, berbeda rantai atom C-nya.
CH3CH2CH2CH2OH, 1-butanol dan (CH3)2CHCH2OH,

2-metil-1-

propanol
b. Isomeri posisi, berbeda posisi gugus fungsi.
CH3CH2CH2OH, 1-propanol dan CH3CHOHCH3, 2-propanol
c. Isomeri fungsi, berbeda gugus fungsinya, sehingga

kelompok

senyawanya

berbeda.

CH3CH2CH2OH, 1-propanol dan CH3OCH2CH3, metoksi etana


2. Isomeri ruang (stereo isomeri)
Peristiwa terjadinya isomer pada senyawa-senyawa yang rumus
molekul dan rumus strukturnya sama, namun berbeda kedudukan
ruangnya. Terdapat dua jenis isomer, yaitu isomer geometris dan
isomer optis.
a. Isomer geometris
Isomeri geometris terjadi pada senyawa golongan alkena. Kedua
atom C pada C = C, masing-masing mengikat atom atau gugus
berbeda, misal CH3CH = CHCH3. Kedua atom C ini, yaitu C = C,
minimal dapat memiliki satu atom atau gugus yang sama, misal atom
H atau gugus -CH3. Jika atom H sama, maka ikatan yang lain dapat
berbeda, misal gugus -CH3 pada atom C yang satu diganti dengan
-CH2CH3, rumusnya menjadi CH3CH = CHCH2CH3.
b. Isomeri optis,

Isomer optis terjadi pada pasangan enantiomer, yaitu senyawa


yang

merupakan

bayangan

cermin

dari

senyawa

pasangannya.

Pasangan senyawa ini berupa suatu campuran. Senyawa yang memiliki


isomer optis ini ternyata pada rumus strukturnya minimal memiliki
satu atom C kiral, yaitu atom C yang keempat ikatan kovalen
tunggalnya mengikat atom atau gugus berbeda-beda. Katakanlah
mengikat P, Q, R, dan S. Contoh 2-butanol, CH3C*H(OH)CH2CH3, atom
C bertanda bintang adalah kiral, karena mengikat CH3, H, OH, dan
CH2CH3.
Menurut gugus fungsinya senyawa karbon dikategorikan atas:
1. ALKOHOL
Sifat Fisik alkohol
a) Alkohol monohidroksi suku rendah (jumlah atom karbon 1-4 ) berupa
cairan tidak berwarna dan dapat larut dalam air dengan segala
perbandingan.
b) Kelarutan alkohol dalam air makin rendah bila rantai hidrokarbonnya
makin panjang.
c) Makin tinggi berat molekul alkohol, makin tinggi pula titik didih dan
viskositasnya.
d) Alkohol yang mengandung atom karbon lebih dari 12 berupa zat padat
yang tidak berwarna.
e) Alkohol suku rendah tidak mempunyai rasa, akan tetapi memberikan
kesan panas dalam mulut.
Sifat Kimia Alkohol
a. Oksidasi alkohol primer

Oksidasi alkohol primer dengan menggunakan natrium bikromat


dan asam sulfat akan menghasilkan suatu aldehida dan air.
b. Oksidasi alkohol sekunder
Oksidasi alkohol sekunder dengan menggunakan natrium bikromat
dan asam sulfat akan menghasilkan suatu keton dan air.

Contoh :
c. Oksidasi alkohol tersier
Oksidasi alkohol tersier oleh oksigen akan menghasilkan campuran
asam karboksilat, keton, karbondiokaida dan air.

Contoh :

d. Reaksi dengan natrium


Alkohol bereaksi dengan logam natrium menghasilkan suatu
alkoksida. Hasil samping berupa gas hidrogen.
Contoh :
e. Reaksi dengan asam halida
Alkohol bereaksi dengan asam halida menghasilkan alkil halida
dan air.

Contoh :
f. Esterifikasi
Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat menghasilkan ester dan
produk samping berupa air. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi
kesetimbangan

Contoh :
g. Dehidrasi alkohol
Dehidrasi alkohol dengan suatu asam sulfat akan menghasilkan
alkena dan air.

Contoh :
2. ETER
Sifat Fisik
a. Eter adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau
yang khas.
b. Eter tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar.
c. Eter mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih karena uap eter
membentuk campuran yang eksplosif dengan udara.
d. Eter dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid, brom, dan iod.
Sifat Kimia

a. Oksidasi
Oksidasi suatu eter dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat
akan menghasilkan aldehida.

Contoh :
b. Reaksi dengan asam sulfat
Eter dapat bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan suatu alcohol dan
asam alkana sulfonat.

Contoh :
c. Reaksi dengan asam iodida
Eter dapat bereaksi dengan asam iodida menghasilkan campuran alkohol
dengan alkil halida.

Contoh :
d. Hidrolisis
Hidrolisis dengan asam sulfat suatu eter akan menghasilkan alkohol.

Contoh :
e. Halogenasi
Eter dapat mengalami reaksi substitusi oleh halogen. Substitusi terjadi
pada atom H.

Contoh :
3. ALDEHIDA
Sifat Fisik Aldehida
a. Aldehida dengan 1-2 atom karbon (formaldehida, dan asetaldehida)
berwujud gas pada suhu kamar dengan bau tidak enak.
b. Aldehida dengan 3-12 atom karbon berwujud cair pada suhu kamar
dengan bau sedap.
c. Aldehida dengan atom karbon lebih dari 12 berwujud padat pada suhu
kamar.
d. Aldehida suku rendah (formaldehida, dan asetaldehida) dapat larut
dalam air.
e. Aldehida suku tinggi tidak larut air.
Sifat Kimia aldehida
a. Oksidasi oleh kalium bikromat dan asam sulfat
Oksidasi aldehida dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat
akan menghasilkan asam karboksilat.

Contoh :
b. Oksidasi oleh larutan Fehling

Aldehida dapat mereduksi larutan Fehling menghasilkan endapan merah


bata dari senyawa tembaga(I) oksida.

Contoh :
c. Oksidasi oleh larutan Tollens
Aldehida dapat mereduksi larutan Tollens menghasilkan cermin perak.

Contoh :
d. Reduksi
Reduksi aldehida oleh seng dan asam klorida akan menghasilkan alkohol
primer.

Contoh :
e. Reaksi dengan natrium bisulfit
Aldehida dapat bereaksi dengan natrium bisulfit membentuk suatu
senyawa aldehida bisulfit.

Contoh :
f. Reaksi dengan amonia

Aldehida dapat bereaksi dengan amonia menghasilkan suatu senyawa


aldehida amonia.

Contoh :
g. Reaksi dengan asam sianida
Aldehida dapat bereaksi adisi dengan asam sianida menghasilkan suatu
senyawa aldehida sianohidrin.

Contoh :
h. Reaksi dengan hidroksilamin
Aldehida dapat bereaksi adisi dengan hidroksilamin menghasilkan
aldoksim dan air.

Contoh :
i. Reaksi dengan fenilhidrazin
Aldehida bereaksi dengan fenilhidrazin menghasilkan aldehida
fenilhidrazon dan air.

Contoh :
j. Reaksi dengan alkohol

Aldehida dapat bereaksi dengan alkohol menghasilkan asetal dengan


produk samping berupa air.

Contoh :
k. Reaksi dengan halogen
Aldehida dapat bereaksi dengan halogen menghasilkan suatu kloral.
Selain itu juga diperoleh hidrogen klorida.

Contoh :
l. Reaksi dengan phosfor pentaklorida
Aldehida dapat mengubah phosfor pentaklorida menjadi
phosfooksitriklorida dan juga diperoleh alkil dihalida.

Contoh :
m. Kondensasi aldol
Dalam suasana basa, dua molekul aldehida dapat menyatu (kondensasi)
dengan katalis seng(II) klorida.

Contoh :
n. Reaksi dengan pereaksi Grignard

Aldehida bereaksi dengan pereaksi Grignard menghasilkan alkohol


sekunder.

Contoh :
4. KETON
Sifat Fisik Keton
a. Keton dengan 3-13 atom karbon berupa cairan dengan bau sedap.
b. Keton dengan atom karbon lebih dari 13 berupa padatan.
c. Suku rendah golongan keton dapat larut dalam air.
d. Suku tinggi golongan keton tidak larut air.
Sifat Kimia Keton
a. Oksidasi
Oksidasi keton dengan campuran natrium bikarbonat dan asam sulfat
akan menghasilkan asam karboksilat, air, dan karbondioksida.

Contoh :
b. Reduksi
Reduksi keton dengan katalis litium alumunium hidrida akan
menghasilkan alkohol sekunder.

Contoh :
c. Reaksi dengan phosfor pentaklorida
Reaksi antara aseton dengan phosfor pentaklorida akan menghasilkan
alkil dihalida.

Contoh :
d. Reaksi dengan pereaksi Grignard
Hidrolisis hasil reaksi keton dan pereaksi Grignard menghasilkan alkohol
tersier.

Contoh :
e. Kondensasi aldol
Dalam suasana basa, keton dapat mengalami kondensasi dengan katalis
seng(II) klorida.

Contoh :
f. Reaksi dengan halogen
Keton dapat mengalami reaksi substitusi jika bereaksi dengan halogen.
Substitusi terjadi pada H.

Contoh :

5. Asam Karboksilat
Sifat Fisik Asam karboksilat
a. Asam karboksilat mempunyai titik didih lebih tinggi daripada senyawa
organik golongan lain yang berat molekulnya sebanding.
b. Kelarutan asam karboksilat dalam air lebih besar daripada alkohol, eter,
aldehida, dan keton yang berat molekulnya sebanding.
c. Kelarutan asam karboksilat dalam air menurun seiring dengan
meningkatnya berat molekul.
d. Asam karboksilat dengan 1-4 atom karbon dapat larut sempurna dalam
air.
Sifat KimiaAsam karboksilat
a. Reaksi dengan basa
Asam karboksilat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air.

Contoh :
b. Reduksi
Reduksi asam karboksilat dengan katalis litium alumunium hidrida
menghasilkan alkohol primer.

Contoh :
c. Reaksi dengan tionil diklorida

Asam karboksilat bereaksi dengan tionil diklorida membentuk klorida


asam, hidrogen klorida dan gas belerang dioksida.

Contoh :
d. Esterifikasi
Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi
merupakan reaksi kesetimbangan.

Contoh :
e. Reaksi dengan amonia
Dengan amonia, asam karboksilat membentuk amida dan air.

Contoh :
f. Dekarboksilasi
Pada suhu tinggi, asam karboksilat terdekarboksilasi membentuk alkana.

Contoh :
g. Halogenasi
Asam karboksilat dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis phosfor
membentuk asam trihalida karboksilat dan hidrogen halida.

Contoh :
6. ESTER
Sifat Fisik Ester
a. Titik didih ester hampir sama dengan titik didih aldehid/keton yang
berat molekulnya sebanding.
b. Ester dapat larut dalam pelarut organik.
c. Ester dengan 3-5 atom karbon dapat larut dalam air.
d. Ester yang mudah menguap memiliki bau sedap.
Sifat Kimia Ester
a. Hidrolisis
Hidrolisis ester akan menghasilkan asam karboksilat dan alkohol.

Contoh:
b. Reaksi dengan amonia
Ester bereaksi dengan amonia dan membentuk amida dan alkohol.

Contoh :
c. Transesterifikasi

Ester dapat melakukan reaksi transesterifikasi dengan alcohol sehingga


menghasilkan ester yang berbeda. Hasil samping diperoleh alkohol.

Contoh :
d. Reaksi dengan pereaksi Grignard
Ester bereaksi dengan pereaksi Grignard membentuk suatu keton.

Contoh:
e. Reduksi
Reduksi ester dengan katalis tembaga(II) oksida dan tembaga(II) kromat
akan menghasilkan alkohol primer.

Contoh :
REAKSI- REAKSI SENYAWA KARBON
1. Reaksi substitusi
Reaksi

substitusi

merupakan

reaksi

yang

melibatkan

penggantian atom/gugus atom pada molekul dengan atom/gugus atom


lainnya. Reaksi substitusi umumnya terjadi pada senyawa jenuh
(tunggal) tanpa terjadi perubahan ikatan karakteristik (tetap jenuh)
A + B - C --> A - C + B
Contoh reaksi substitusi:
Reaksi pembentukan haloalkana: reaksi alkana dengan
halogen

R - H + X2 --> R - X + H - X
Contoh:
CH3 - H + Cl2 --> CH3 - Cl + HCl
Reaksi substitusi atom H pada alkohol dengan logam reaktif
(Na, K)
atom H pada gugus - OH dapat disubstitusi oleh logam reaktif seperti
Na dan K
R - OH + Na --> R - ONa + H2
Contoh:
2 C2H5 - OH + 2 Na --> 2 C2H5 - ONa + H2
Reaksi alkoksi alkana (eter) dengan PCl5 menghasilkan
haloalkana
R - O - R + PCl5 --> R - Cl + R - Cl + POCl3
Contoh:
CH3 - O - CH3 + PCl5 --> CH3Cl + CH3Cl +POCl3
Reaksi esterifikasi: reaksi pembentukan ester dari alkohol dan
asam karboksilat
R - OH + R - COOH --> R - COOR + H - OH
Contoh
CH3 - OH + CH3 - COOH --> CH3 - COOCH3 + H2O
2. Reaksi adisi
Reaksi adisi adalah reaksi senyawa karbon yang melibatkan
penggabungan molekul-molekul. Reaksi adisi juga dapat diartikan
sebagai reaksi pemutusan ikatan rangkap (tak jenuh) menjadi ikatan
tunggal (jenuh).

Contoh reaksi substitusi:


Reaksi adisi H2 pada alkena membentuk alkana
H2C = CH2 + H2 --> H3C - CH3
Reaksi adisi H2 pada alkanal membentuk alkohol primer
Ikatan rangkap C = O pada alkanal bereaksi dengan H2 untuk
menghasilkan alkohol primer.

Disebut juga dengan reaksi reduksi karena terjadi penurunan bilangan


oksidasi C
Reaksi adisi H2 pada keton/alkanon menghasilkan alkohol
sekunder
Ikatan rangkap C = O pada alkanon/keton bereaksi dengan H2 untuk
menghasilkan alkohol sekunder.

Reduksi H2O pada asam karboksilat menghasilkan suatu


alkohol sekunder
Ikatan rangkap C = O pada asam karboksilat akan terbuka akibat
penambahan reduktor kuat untuk menghasilkan alkohol primer

3. Reaksi eliminasi
Reaksi eliminasi merupakan reaksi peruraian suatu molekul
menjadi molekul-molekul lain di mana salah satu molekul dikatakan
tereliminasi. Reaksi eliminiasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi
pembentukan ikatan rangkap dari ikatan tunggal (kebalikan dari reaksi
adisi).
Reaksi eliminasi H2 dari alkana menjadi alkena
CH3 - CH2 - CH3 --> CH3 - CH = CH2 + H2
Reaksi eliminasi air (dehidrogenasi) dari alkohol
Alkohol dapat bereaksi membentuk alkena dengan bantuan katalis
H2SO4 pekat berlebih pada suhu 180oC.
CH3 - CH2 - OH --> CH2 = CH2 + H2O
Reaksi eliminasi HX dari haloalkana (dehidrohalogenasi)
Haloalkana R - X dapat bereaksi dengan gugus - OH yang larut dalam
alkohol seperti NaOH etanolis atau CH3OK, membentuk alkuna.

4. Reaksi oksidasi
Reaksi melibatkan oksidator seperti O2, O3, dan KMnO4. Reaksi
oksidasi yang penting adalah reaksi dengan O2 yang dikenal sebagai
pembakaran.
Contoh reaksi oksidasi:
Reaksi oksidasi alkohol primer, sekunder, dan tersier
Alkohol primer, sekunder, dan tersier memberikan reaksi berbeda
terhadap oksidator seperti K2Cr2O7, KMnO4, dan O2.

Reaksi oksidasi pada alkoksi alkana (eter)


Alkoksi alkana bereaksi dengan O2 membentuk senyawa
hidroperoksida
Reaksi oksidasi pada alkanal/aldehid
Reaksi oksidasi alkanal digunakan sebagai reaksi identifikasi antara
alkanal/aldehid dengan alkanon/keton.
Reaksi oksidasi alkanon/keton
Alkanon tidak dapat mereduksi oksidator lemah seperti larutan fehling
dan larutan tollens. Sifat ini, digunakan untuk membedakan alkanon
dari isomer fungsinya, yaitu alkanal/aldehid.

Reaksi oksidasi pada asam alkanoat


Reaksi oksidasi asam alkanoat hanya terjadi pada asam metanoat dan
asam 1,2 etanadioat

5. Reaksi polimerisasi
Reaksi polimerisasi melibatkan penggabungan molekul-molekul
kecil yang disebut monomer menjadi suatu molekul rantai panjang
atau yang disebut polimer. Reaksi polimerisasi dapat dibedakan
menjadi 2:
Polimerisasi adisi: monomer-monomer bergabung membentuk
suatu polimer
Monomer + monomer + monomer + . . . --> polimer

Beberapa monomer yang mengalami polimerisasi adisi dapat dilihat


pada tabel berikut.

Polimerisasi kondensasi: monomer-monomer bergabung


membentuk polimer dengan melepas molekul kecil seperti H2O
dan HCl
Monomer + monomer + monomer + . . . --> polimer + molekul kecil
Beberapa monomer yang mengalami polimerisasi kondensasi dapat
dilihat pada tabel berikut.

Keterangan:
PET : suatu poliester yang secara teoritis dapat dibuat dari
pencampuran asam flatat (asam karboksilat) dan etilen glikol
(alkohol).

Nilon 6,6 : merupakan poliamida dengan gugus - CON - yang


terbentuk dari polimerisasi 1,6-diaminoheksana dan asam 1,6heksadioat.
Bakelit : polimer yang terbentuk dari polimerisasi metanal dan fenol.
Perspex : secara teoritis perspex terbentuk dari polimerisasi propanon
(keton) dan metanal (aldehid)

LEMBAR KERJA SISWA

You might also like