You are on page 1of 14

PENGARUH BERMAIN ORIGAMI TERHADAP PERKEMBANGAN

MOTORIK HALUS DAN KOGNITIF ANAK USIA PRASEKOLAH


(5 TAHUN) DI TK MERANTI PANDAK KECAMATAN
RUMBAI PESISIR

Hardini Syarwatika
10.3.0.1.0072

Program Studi Ilmu Keperawatan


STIKes Payung Negeri
Pekanbaru
2014

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar belakang
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Kurikulum, Balitbangnas (2004)
dalam Yulianti (2010) menunjukkan bahwa hampir seluruh aspek perkembangan
anak yang masuk TK mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dari pada anak
yang tidak masuk TK di kelas I Sekolah Dasar. Oleh karena itu dibutuhkan
kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan
perkembangan anak tercapai secara optimal (Yus, 2011).
Upaya pengembangannya dilakukan dengan bermain sambil belajar. Dengan
bermain anak belajar apa yang tidak diajarkan orang lain kepadanya. Salah satu
permainan yang dapat mengembangkan kemampuan anak adalah origami yaitu
seni melipat kertas (Hira Karmachela, 2008 dalam Andayani 2012).
Origami juga membantu meningkatkan kemampuan motorik halus dan
koordinasi antara mata dan tangan. Karena kedua tangan dan seluruh otak
digunakan dalam membuat origami, peneliti juga menemukan bahwa bagian otak
yang mengendalikan kemampuan berbahasa juga terstimulasi.

B. Rumusan Masalah

Bermain merupakan sarana paling tepat bagi anak prasekolah untuk


mengekplorasikan dunianya dan juga sangat baik untuk perkembangannya seperti
perkembangan motorik dan juga kognitif anak. Salah satu permainan yang dapat
merangsang perkembangan motorik halus dan kognitif pada anak prasekolah adalah
origami.
Berdasarkan hal itu maka penulis merumuskan masalah Bagaimana
pengaruh bermain origami terhadap perkembangan motorik halus dan kognitif anak
usia prasekolah (5 tahun) di TK Meranti Pandak Kecamatan Rumbai Pesisir.
C. Tujuan Penelitian

Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Bagi institusi pendidikan keperawatan

D. Manfaat Penelitian

Bagi guru TK
Bagi responden/siswa
Bagi peneliti selanjutnya

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Teoritis
1.

Motorik halus
a. Definisi
: Menurut Depdiknas (2007) dalam Andayani (2012) Gerakan
motorik halus mempunyai peranan yang sangat penting, motorik halus adalah
gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu yang dilakukan oleh
otot-otot kecil saja.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi motorik halus


1) Faktor Genetik
2) Faktor kesehatan pada periode prenatal
3) Faktor kesulitan dalam melahirkan
4) Faktor kesehatan dan gizi
5) Rangsangan
6) perlindungan
7) Prematur

c. Perkembangan Motorik halus anak usia prasekolah


1) Anak dapat membangun menara 9 atau 10 balok, membuat
jembatan dari 3
balok, meniru bentuk lingkaran, dan
menggambar tanda silang pada usia 3 tahun.
2) Anak dapat merekatkan sepatu, meniru gambar bujur sangkar,
menjiplak segilima, dan menambahkan 3 bagian ke dalam gambar
garis pada usia 4 tahun.
3)Anak dapat mengikat tali sepatu, menggunakan gunting dengan
baik, meniru gambar segilima dan segitiga, menambahkan 7 sampai 9
bagian pada gambar garis, dan menulis beberapa huruf dan angka
serta nama depan pada usia 5 tahun.

2. Kognitif
a. Defenisi : suatu proses berfikir, yaitu kemampuan individu untuk
menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian
atau peristiwa. Proses kognitif berhubungan dengan tingkat
kecerdasan (inteligensi) yang menandai seseorang dengan berbagai
minat terutama sekali ditujukan kepada ide-ide dan belajar
b. Kemampuan perkembangan kognitif anak usia prasekolah
kemampuan perkembangan kognitif anak usia prasekolah dilihat
dari DDST yang ditinjau dari sektor bahasa adalah sebagai berikut:
anak mengerti 2 kata sifat, kegunaan 3 benda, menghitung kubus,
mengetahui 4 kegiatan, mengerti 4 kata depan, menyebutkan 4
warna, mengartikan 5 kata, mengetahui 3 kata sifat.

3. Konsep Bermain
a. Defenisi : sarana untuk mengubah potensial di dalam diri menjadi
berbagai kemampuan kecakapan dan sarana menyalurkan kelebihan energi
dan relaksasi.
b. Teori Bermain
c. Kategori bermain
d. Variasi dan keseimbangan dalam aktivitas bermain
e. Fungsi bermain
4. Origami
a. Defenisi : seni melipat kertas yang bertujuan untuk menghasilkan
suatu bentuk kreasi yang diinginkan.
b. Manfaat Origami
c. Bahan dan alat dalam membuat origami
d. Contoh lipatan origami
e. Cara melipat Origami

Kerangka Konsep

variabel dependen

variabel independen

Perkembangan
motorik halus

Bermain
Origami
Perkembangan
Kognitif

Input
Pretest
Kemampuan
motorik halus
dan kognitif
anak sebelum
dilakukan
bermain origami

Proses
Intervensi
Bermain
Origami

Output
Post Test
Kemampuan
motorik halus
dan kognitif
anak sesudah
dilakukan
bermain origami

Hipotesis

Hipotesis alternatif
Ha : Ada pengaruh bermain origami terhadap perkembangan motorik halus dan
kognitif anak usia prasekolah (5 tahun)

Hipotesis Nol
Ho : Tidak ada pengaruh bermain origami terhadap perkembangan motorik halus
dan kognitif anak usia prasekolah (5 tahun)

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Design Penelitian
: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
dengan menggunakan desain penelitian dengan pendekatan eksperimen semu /
quasy-eksperimental. Jenis desain quasy eksperimental ini mengambil jenis
Nonequivalent Time Sampel Design
B. Populasi, Sampel dan Sampling
Populasi

Sampel

Sampling

: seluruh anak-anak TK Meranti Pandak Kecamatan


Rumbai Pesisir yang berjumlah 12 orang.
: Jumlah yang diambil adalah sebanyak 12 orang.

: sampling jenuh/total sampling

C. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat Penelitian

: di TK Meranti Pandak Kecamatan Rumbai Pesisir

Waktu Penelitian

: April sampai Mei 2014

D. Definisi Operasional
N
o

Variabel

Definisi Operasional

Variabel bebas:
Bermain
origami

Bermain melipat
dengan menggunakan
kertas sebagai
medianya sehingga
menghasilkan suatu
bentuk

Alat Ukur Skala


Kertas
Origami

Hasil Ukur
Dilakukan
Bermain origami

Variabel
gerakan-gerakan halus yang
terikat:
dilakukan yang tidak
-Motorik halus membutuhkan tenaga yang
banyak tetapi dibutuhkan
ketelitian dan kecermatan.

Lembar
observasi

Rasio

Nilai
mototik
halus dan
kognitif
Min=0
Max = 14

-Kognitif
proses berfikir seseorang
yang berhubungan dengan
tingkat kecerdasan
seseorang dalam melakukan
adaptasi terhadap
lingkungan sehingga bisa
mempertahankan
keseimbangan dengan
lingkungan

E. Instrumen Penelitian

: berupa lembar observasi yang berisikan data responden


yang meliputi inisial, umur, jenis kelamin dan penilaian
perkembangan motorik halus dan kognitif
anak

Tahap Persiapan
F.

Pengumpulan Data

Tahap Pelaksanaan
Tahap Akhir

Entry
G.

Analisa Data

Editing

Coding
Analizing

TERIMA KASIH

You might also like