You are on page 1of 21

KETRAMPILAN PROSEDURAL

INJEKSI INTRAMUSKULAR, INJEKSI SUB-KUTANEUS,


INJEKSI INTRADERMAL

PENGANTAR
Tindakan injeksi merupakan salah satu tindakan medis yang paling sering dikerjakan. Lebih dari 90%
tindakan injeksi dikerjakan untuk tujuan terapeutik, sementara 5-10% untuk tindakan preventif termasuk keluarga
berencana. Tindakan injeksi harus dikerjakan secara aman. Penggunaan alat injeksi yang berulang dapat
menjadi sumber transmisi virus Hepatitis B, virus Hepatitis C dan HIV. Karena itu WHO merekomendasikan
pengunaan alat injeksi sekali pakai (disposable).
Tidak jarang tindakan injeksi menimbulkan rasa takut pada pasien, baik anak maupun orang dewasa.
Tehnik yang tepat dapat mengurangi rasa sakit akibat proses injeksi. Empat hal yang harus diperhatikan dalam
tindakan injeksi yaitu: rute injeksi, lokasi injeksi, tehnik dan alat.
Injeksi adalah suatu metode untuk memasukkan liquid ke dalam tubuh dengan menggunakan spuit dan
jarum melalui kedalaman kulit tertentu agar bahan-bahan dapat didorong masuk kedalam tubuh.
Berikut disajikan anatomi lapisan kulit yang menjadi port dentry pemberian injeksi :

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM :


Mahasiswa diharapkan mampu melakukan suntikan secara intramuskular (IM), subcutis (SC) dan intrakutan/Intradermal
(ID) dengan benar.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS :
Mahasiswa mampu :
1. Melakukan suntikan IM dengan benar
Mampu menyiapkan alat dan obat suntik
Mampu memposisikan penderita
Mampu menentukan daerah aman suntik
Mampu melakukan desinfeksi
Mampu menusukkan jarum suntik ke kulit & otot
Mampu melakukan aspirasi lalu menyuntikkan obat

2.

3.

Mampu mencabut jarum dan menutup luka tusuk


Mampu mengevaluasi setelah suntikan
Melakukan suntikan SC dengan benar
Mampu menyiapkan alat dan obat suntik
Mampu memposisikan penderita
Mampu menentukan daerah/lokasi penyuntikan
Mampu melakukan desinfeksi
Mampu menusukkan jarum suntik pada kulit dan lapisan di bawah kulit (subkutis)
Mampu melakukan aspirasi lalu menyuntikkan obat
Mampu mencabut jarum dan menutup luka tusuk
Mampu mengevaluasi setelah suntikan
Melakukan suntikan ID dengan benar
Mampu menyiapkan alat dan obat suntik
Mampu memposisikan penderita
Mampu menentukan daerah/lokasi penyuntikan
Mampu melakukan desinfeksi
Mampu menusukkan jarum suntik pada daerah di dalam kulit
Mampu menyuntikkan bahan/obat
Mampu mencabut jarum
Mampu mengevaluasi setelah suntikan

Tujuan tindakan injeksi antara lain:


1. Untuk pemberian zat-zat yang diperlukan oleh pasien melalui jarum injeksi.
2. Jalan masuk obat.
3. Tindakan vaksinasi.
4. Untuk prosedur tes alergi kulit.
Alasan pemberian obat secara parenteral :
1. Mencegah iritasi pada traktus gastrointestinalis.
2. Mencegah kerusakan obat yang melalui lintasan hepar dan pengaruh getah lambung.
3. Sebagai anastesi lokal pada bagian tubuh tertentu.
4. Untuk memperoleh efek yang cepat.
5. Ketika kondisi fisik dan status mental pasien tidak dapat mengkonsumsi obat melalui jalur lain.
Persiapan sebelum melakukan injeksi :
1. Mengevaluasi kembali obat yang diberikan kepada pasien, meliputi nama pasien, nama obat, dosis,
waktu pemberian dan jalur yang dipakai.
2. Mengetahui secara spesifik tentang obat yang diberikan, meliputi cara kerja obat, tujuan pemberian,
onset, kadar maksimum, dosis, efek samping dan komplikasi.
3. Mengevalusi riwayat alergi dan pemberian obat pada pasien.
4. Mengetahui alasan pemilihan jalur pemberian obat (im, sc, ic)

1.
2.
3.
4.
5.

Jenis-jenis injeksi:
Parenteral/Intravena, akan dipelajari pada modul IV line.
Intaramuscular (IM).
Subcutaneus (SC).
Intracutaneus (IC).
Intraosseus.

INJEKSI INTRAMUSCULAR
Indikasi pemberian injeksi intramuscular adalah:
1. Pemberian obat-obatan yang sulit diabsorbsi secara oral.
2. Untuk mencapai onset dan durasi kerja obat yang lebih cepat.
Alat-alat yang dibutuhkan untuk injeksi Intra muscular:
1. Syringe (tergantung pada volume bahan yang akan diinjeksikan).
2. Jarum injeksi (19-22 gauge; 1 inci). Ukuran, tergantung
viskositas/kekentalan bahan.
3. Bahan yang akan diinjeksikan.
4. Kapas steril.

pada

kedalaman

insersi,

dan

Pemilihan ukuran jarum mempertimbangkan beberapa hal, antara lain cukup panjang untuk mencapai otot
melewati lapisan subkutan, juga dengan mempertimbangkan usia pasien, volume bahan yang akan diinjeksikan,
dan ketebalan otot.
Daerah injeksi Intra muscular:
1. Musculus deltoideus:
Volume larutan yang akan diinjeksikan kurang dari 2 cc.
Larutan bersifat tidak mengiritasi.
Daerah 1/3 medial musculus deltoideus, 3-4 cm dibawah acromion.
Absorbsi cepat.
Hati-hati nervus radialis pada anak usia muda.

2. Musculus vastus lateralis:


Lebih disukai untuk anak usia <3 tahun.
Daerah antero lateral paha atas.
Volume larutan 0,5 2 cc.
Di daerah ini lebih sedikit saraf dan pembuluh darah.

Injeksi pada anak di daerah musculus vastus lateralis

3. Gluteal:
Paling sering dikerjakan pada usia >2 tahun.
Memungkinkan untuk volume larutan yang lebih banyak.
Tidak dianjurkan untuk tindakan imunisasi.
Pada daerah ini kulit tipis dan mudah dilalui.
Daerah injeksi adalah sebelah atas lateral bokong.

Komplikasi injeksi Intramuscular:


1. Jarum injeksi masuk ke pembuluh darah.
2. Hematom.
3. Jarum injeksi masuk ke pembuluh saraf.
4. Nyeri, parastesia, kerusakan saraf.
5. Jarum injeksi patah di dalam otot.
6. Abses.

Prosedur untuk melakukan persiapan injeksi Intramuscular:


1. Cuci tangan.
2. Keluarkan alat injeksi dari dalam bungkus plastik.
3. Gabungkan syringe dan jarum injeksi.
4. Balikkan alat injeksi sehingga jarum injeksi menunjuk keatas.
5. Balikkan vial yang berisi bahan injeksi sehingga tutupnya berada di sebelah bawah.
6. Tusukkan jarum injeksi kedalam vial.
7. Pastikan jarum injeksi berada di dalam larutan.
8. Tarik pendorong sampai larutan mencapai volume yang benar.
9. Tarik keluar jarum injeksi dari dalam vial.
10. Periksa kembali untuk memastikan tidak ada udara bebas di dalam syringe.
11. Bila ada udara bebas, tekan pendorong syringe untuk mengeluarkan udara bebas sampai cairan injeksi
muncrat sedikit keluar.
Prosedur untuk melakukan injeksi Intramuscular:
1. Pilih daerah untuk melakukan injeksi IM. Tiga daerah yang biasa digunakan ialah:
a. 1/3 medial musculus deltoideus daerah bahu
b. Bagian atas sebelah lateral bokong. Pemilihan daerah ini untuk menghindari pembuluh darah
mayor dan pembuluh saraf.
c. Daerah anterior permukaan lateral paha.
2. Bersihkan kulit daerah injeksi dengan alkhol, dengan cara dari tengah melingkar keluar.
3. Persiapkan syringe dan jarum injeksi. Posisikan syringe ke atas.
4. Arahkan jarum injeksi tegak lurus dengan kulit.
5. Tarik lapisan kulit yang akan diinjeksi ke arah lateral (Teknik Z track) yaitu dengan meregangkan kulit
diantara jempol dan jari telunjuk.
6. Pegang otot daerah injeksi dengan tangan yang lain.
7. Tekankan jarum injeksi ke dalam otot dengan gerakan yang cepat dan lembut.
8. Tarik kembali alat pendorong sedikit untuk memastikan jarum tidak masuk ke pembuluh darah. Bila
terlihat ada darah yang masuk ke syringe, keluarkan kembali alat injeksi dan ulangi kembali dengan alat
injeksi yang baru. Bila tidak ada darah yang keluar, teruskan proses injeksi dengan gerakan yang lembut
dan tetap.
9. Begitu proses injeksi sudah komplit tarik jarum keluar (dengan sudut yang sama pada saat diinsersikan).
10. Lepaskan kembali lapisan kulit yang ditarik ke arah lateral (diregangkan).
11. Masase daerah injeksi dengan perlahan dengan kapas alkohol. Daerah injeksi mungkin mengeluarkan
sedikit darah.
12. Tempatkan syringe dan jarum injeksi dalam keadaan terpasang pada tempat pembuangan.
13. Catat tanggal, waktu, tujuan, dosis dan lokasi injeksi pada rekam medik.

Ilustrasi injeksi im dengan teknik Z Track

Ilustrasi setelah injeksi im


Setelah kulit kembali, mencegah perpindahan obat ke lapisan subkutan yang dapat menyebabkan iritasi dan
nyeri.

INJEKSI SUBCUTAN
Injeksi subcutan biasanya diberikan dalam bentuk bolus pada lapisan subcutan, yaitu lapisan lemak di bawah
kulit, di mana obat diabsorbsi secara lambat yang berfungsi sebagai depot. Oleh karena itu injeksi ini diberikan
pada bagian tubuh yang mempunyai lapisan lemak subcutan yang tebal misalnya, lengan atas bagian luar, perut,
paha atas atau pada pantat.
Obat yang biasa diberikan secara subcutan antara lain: insulin, growth hormon, epineprine dll.
Injeksi subcutan tidak dapt diberikan pada kulit yang sedang mengalami luka bakar, bengkak, inflamasi, atau
mengalami kerusakan karena suntikan sebelumnya.
Alat dan bahan:
Jarum dengan ukuran yang kecil ukuran 23-25 (untuk dewasa)
Untuk bayi ukuran 25-27 dengan panjang antara 5/8 sampai inchi
Spuit
Kapas alkohol
Obat yang akan diberikan
Lokasi injeksi (lapisan subcutan)
Persiapan pemberian injeksi subcutan:
1. Cuci tangan dengan menggunakan sabun
2. Siapkan spuit dan jarum
3. Tentukan lokasi injeksi
Injeksi subcutan dapat diberikan pada daerah lengan, paha atau perut
Untuk daerah paha kita tentukan secara imajiner dengan meletakkan telapak tangan pada bagian
teratas paha dan tarik garis imajiner di bawah telapak tangan, garis ini merupakan batas atas. Untuk
batas bawah letakkan telapak tangan di atas lutut dan tarik garis imajiner di atas telapak tangan.

Untuk daerah lengan batas atas ditentukan dengan meletakkan telapak tangan di sendi bahu dan
tarik garis imajiner di bawahnya, sedang batas bawah letakkan telapak tangan di siku dan tarik garis
imajiner di atas telapak tangan.

Untuk daerah perut tarik garis imajiner di bawah telapak tangan yang diletakkan di bawah arcus
costae, daerah di bawah garis imajiner dapat dipakai sebagai daerah njeksi. Tetapi kita tidak boleh
menggunakan daerah 1 inci di sekitar pusar.

Lokasi injeksi harus selalu dirubah, tidak boleh dilakukan pada satu tempat berkali-kali. Penyuntikan
pada satu tempat yang sama beberapa kali akan dapat mengakibatkan terjadinya scar dan
pengerasan jaringan lemak yang akan mempengaruhi absorbsi obat.

4. Desinfeksi kulit dengan menggunakan kapas-alkohol dengan arah melingkar, dimulai dari bagian dalam
menuju ke arah luar sehingga bakteri dapat ke luar daerah injeksi. Biarkan alkohol mengering beberapa
saat.
5. Pemberian injeksi
a. Lepaskan penutup jarum dengan hati-hati jangan sampai terkontaminasi
b. Keluarkan gelembung udara dari spuit
c. Pegang spuit pada satu tangan seperti memegang pensil
d. Genggam kulit pasien menggunakan ibu jari dan telunjuk dari tangan yang tidak memegang spuit

e. Arahkan jarum ke kulit dengan sudut 90o untuk memasikan bahwa jarum menapai lapisan subcutan,
tetapi pada anak-anak atau orang dengan lapisan lemak tipis perlu dipertimbangkan arah 45o

Giving a subcutaneous injection

Ilustrasi injeksi subcutan


f.

Dorong jarum menembus kulit, jangan didorong terlalu lambat juga tidak boleh dengan kekuatan
terlalu besar.
g. Selama jarum didorong masuk kulit, ujung penghisap tidak boleh didorong.
h. Setelah jarum menembus kulit secara sempurna, lepaskan genggaman kulit dan stabilisasi spuit
bagian dasar menggunakan tangan tersebut.
i. Tarik sedikit ujung penghisap dan lihat apakah ada dara yang masuk ke dalam spuit. Bila ada darah
yang masuk spuit berarti injeksi kita mengenai pembuluh darah maka jarum harus ditarik lagi dari
tempat tersebut dan lakukan lagi dari awal.

j.
k.
l.

Bila tidak ada darah maka dorong ujung penghisap untuk memasukkan obat, secara perlahan
dengan kecepatan yang tetap, dan obat harus dimasukkan dalam waktu 5 detik.
Setelah obat sudah masuk semua maka tarik jarum dari kulit disertai dengan menekan kulit
menggunakan kasa steril.
Bekas tempat insersi jarum tetap ditekan dalam beberapa detik setelah jarum ditarik

Karena jarum yang digunakn ukuran kecil dan tidak begitu panjang maka rasa nyeri akan bersifat minimal.
Tips untuk mengurangi rasa nyeri antara lain:
1. menginjeksikan obat pada suhu ruangan
2. mengeluarkan gelembung udara dari spuit sebelum diinjeksikan
3. tunggu sampai alkohol yang dioleskan mengering
4. jaga agar otot tetap relaksasi
5. jangan ubah arah jarum sampai jarum benar-benar sudah ditarik dari kulit
6. jangan menggunakan ulang jarum yang disposible.

INJEKSI INTRADERMAL (INTRAKUTAN)


Injeksi intradermal (ID) atau intrakutan adalah suatu prosedur pemberian cairan secara parenteral
dengan menyuntikkannya ke dalam lapisan dermis (kulit).

Gambar 1. Lapisan kulit (dermis) yang disuntik secara Intradermal


Indikasi
Injeksi intradermal sering digunakan untuk prosedur diagnostik seperti pada tes alergi/tes sensitivitas
(skin test), atau uji tuberculin (misalnya Mantoux test). Selain itu digunakan pula untuk pemberian imunisasi
(misalnya imunisasi BCG dan Rabies) dan anestesi lokal.
Alat dan bahan yang dibutuhkan :
Obat/bahan yang akan disuntikkan dalam vial atau ampul
Kapas alkohol
Tuberculin syringe (syringe 1 ml)
Jarum dengan ukuran 25 - 27 Gauge (0,5 inch)

Gambar 2. Tuberculin Syringe


Daerah injeksi intradermal
Daerah (lokasi) penyuntikan sama seperti lokasi pada penyuntikan subcutan, hanya ada tambahan yaitu
pada daerah dada atas dan lengan bawah bagian volar.
Daerah penyuntikan pada test alergi atau uji tuberculin umumnya pada lapisan intradermal di permukaan
volar lengan bawah, sedangkan untuk imunisasi BCG pada bagian belakang lengan atas. Penyuntikan
hendaknya dilakukan pada daerah kulit yang bebas dari trauma atau infeksi.

Gambar 3. Letak anatomis penyuntikan ID

Gambar 4. Lokasi penyuntikan imunisasi BCG pada lengan atas


Prosedur Injeksi Intradermal
1. Siapkan alat dan obat/bahan yang akan diinjeksikan dalam syringe tuberculin.
(Prosedur memasukkan obat/bahan injeksi---- lihat pada prosedur persiapan alat/bahan injeksi IM.

Gambar 5. Persiapan bahan yang akan disuntikkan


2. Menentukan lokasi tempat penyuntikan yang tepat.
3. Letakkan pasien pada posisi yang nyaman. Jika menggunakan lengan bawah, letakkan lengan bawah pada
posisi supinasi di atas pemukaan yang rata. Jika menggunakan lengan atas bagian belakang, letakkan
lengan pada posisi pronasi atau lengan tersebut disandarkan ke depan meja atau di belakang kursi.
4. Bersihkan tangan dan pasang sarung tangan steril.
5. Bersihkan tempat penyuntikan dengan kapas alkohol dengan gerakan melingkar dari tengah kearah luar.
Keringkan sebelum melakukan penyuntikan.
6. Pegang syringe dengan menggunakan tangan yang dominan dan lepaskan penutupnya.
7. Dengan tangan yang lain, tegangkan kulit dengan salah satu cara berikut ini :
Jika menggunakan lengan bawah, dapat meletakkan tangan di bawah lengan pasien dan tarik kulit
dengan ketat menggunakan ibu jari dan telunjuk.

Gambar 6. Posisi tangan operator di bawah lengan penderita

Regangkan kulit diantara ibu jari dan telunjuk.

Gambar 7. Posisi tangan operator meregangkan


kulit dengan ibu jari dan telunjuk

Tarik kulit kearah pergelangan tangan atau ke bawah dengan satu jari.

8. Saat kulit telah diregangkan, letakkan syringe membentuk sudut sekitar 50 150 sejajar dengan kulit pasien.

Ilustrasi injeksi intrakutan

Gambar 8. Perbandingan sudut prosedur penyuntikan IM, SC dan ID


9. Masukkan jarum perlahan menembus epidermis, dengan kedalaman sekitar 2-3 mm (1/8 inch), sehingga
jarum terletak pada ujung pertemuan sudut. Sudut yang terbentuk tertutup kulit dan terletak di bawah kulit.

Gambar 9. Insersi jarum pada kulit ID


10. Suntikkan larutan perlahan-lahan. Rasakan adanya tahanan saat larutan diinjeksikan. Volume/dosis larutan
yang disuntikkan tergantung kebutuhan yang direkomendasikan. Untuk test alergi atau skin test disuntikkan
sebanyak 0,1 ml. Untuk vaksin BCG sebanyak 0,05 ml pada bayi usia di bawah 12 bulan dan 0,1 ml pada
usian di atas 12 bulan. Setelah disuntikkan, Akan terbentuk gelembung kecil seperti gigitan nyamuk yang
tampak di atas sudut jarum pada permukaan kulit, dengan diameter sekitar 6-10 mm (1/4 inch). Ulangi
penyuntikan jika gelembung kurang dari 6 mm. Timbulnya gelembung kecil tersebut sebagai tanda bahwa
penyuntikan yang dilakukan tepat. Jika tidak terbentuk gelembung kecil, penyuntikan mungkin terlalu dalam
atau turgor kulit yang lemah. Ulangi penyuntikan di daerah lain sekitar 2 inci dari lokasi penyuntikan yang
telah dilakukan

Gelembung
kecil

Gambar 10. Gelembung kecil yang tebentuk pada penyuntikan ID


11. Tarik perlahan-lahan jarum dan syringe dari lokasi penyuntikan.
12. Usap perlahan tanpa ditekan dengan menggunakan kapas steril kering pada lokasi penyuntikan, karena
mungkin akan timbul tetesan darah, namun jangan ditutup dengan adhesive bandage (plester).
13. Pindahkan syringe dan jarum suntik pada tempat penampungan yang aman.
14. Lepaskan sarung tangan, buang di tempat yang aman.
15. Catat waktu, lokasi dan dosis penyuntikan.
16. Evaluasi hasil penyuntikan. Untuk tes alergi atau sensitivitas, evaluasi pada waktu yang telah ditetapkan.
Kadang-kadang reaksi injeksi intradermal tidak tampak selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari,
karena itu penting untuk memberi tanda pada daerah yang disuntik berbentuk lingkaran sekitar 1 inci.

Gambar 11. Menandai daerah suntikan


Berikut adalah gambaran intradermal skin reactions :
(0) No reaction
+ (1+) Redness or erythema of skin
++ (2+) Redness and solid elevated lesions or papules up to 5 mm in diameter
+++ (3+) Redness, papules, and vesicles up to 5 mm in diameter
++++ (4+) Generalized blister larger than 5mm in diameter
Penilaian uji tuberculin dilakukan 48-72 jam setelah penyuntikan, dan diukur diameter pembengkakan
(indurasi) yang terjadi.

Gambar 12. Evaluasi Uji Mantoux


Hasil uji mantoux:
Pembengkakan (Indurasi): 04mm, uji mantoux negatif.
Arti klinis : tidak ada infeksi Mycobacterium tuberculosis.
Pembengkakan (Indurasi) : 39mm,uji mantoux meragukan.
Hal ini bisa karena kesalahan teknik, reaksi silang dengan Mikobakterium atipik atau setelah
vaksinasi BCG.
Pembengkakan (Indurasi): 10mm (pada anak gizi baik) atau 5 mm (anak gizi buruk), uji mantoux
positif.
Arti klinis : sedang atau pernah terinfeksi Mycobacterium tuberculosis
Komplikasi Injeksi Intradermal
Reaksi alergi (hipersensitivitas) yang berat.
Infeksi atau abses.

DAFTAR PUSTAKA
Boros, M., 2006. Surgical Techniques, Textbook for Medical Students. Szeged : Medicina.
College of Licensed Practical Nurses of Alberta. 2002. Intradermal Medication Module.
Canada : Edmonton.
Depkes RI, 2002. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Cetakan ke-8. Jakarta : Depkes RI.
Meprofarm Pharmaceutical Industry, 2007. Uji Tuberculin dan Klasifikasi TBC. (Terdapat pada
http://www.medicastore.com/tbc/uji_tbc.htm).
Rhoads, J., Meeker, B., J., 2008. Daviss Guide to Clinical Nursing Skills.
Philadelphia : F.A. Davis Company.
UICOM-UC Department of Surgery. Clinical Skills Workshop.
Wilkinson, Leuven, V., 2007. Procedure Checklists for Fundamentals of Nursing.
Philadelphia : F.A. Davis Company.

CHECK LIST PROCEDURAL SKILLS: INJEKSI INTRAMUSKULAR


No.

Aspek yang dinilai

Ketrampilan mempersiapkan prosedur injeksi


1.
Mempersiapkan alat
2.
Membersihkan vial dengan alkohol
3.
Menginjeksikan udara yang cukup ke dalam vial
Menarik larutan dalam jumlah yang tepat dari dalam vial
4.
Mengeluarkan udara dari dalam syringe
5.
Keterampilan melakukan prosedur injeksi
Memakai sarung tangan
6.
Melakukan desinfeksi daerah yang akan disuntik
7.
Menarik lapisan kulit ke lateral (Teknik Z Track) dan
8.
memegang otot daerah injeksi dengan tangan yang bebas
9.
Melakukan injeksi dengan sudut 90
Lakukan aspirasi untuk memastikan tidak ada darah yang
10.
masuk ke dalam spuit
11.
Memasukkan larutan injeksi perlahan-lahan
12.
Menarik jarum injeksi dari otot dengan sudut 90
13.
Masase daerah injeksi dengan kapas alkohol
14.
Meletakkan alat injeksi pada konteiner disposibel
Melepaskan sarung tangan dan membuang pada tempat
15.
yang aman
16.
Mencatat waktu, lokasi dan dosis penyuntikan
17.
Mengevaluasi hasil penyuntikan

Skor
0

CHECK LIST PROCEDURAL SKILLS: INJEKSI SUBCUTAN


No
Aspek yang dinilai
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Pemeriksa memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan prosedur


tindakan yang dilakukan
Memposisikan penderita dalam posisi yang nyaman dan menentukan
lokasi injeksi
Mempersiapkan alat dan bahan injeksi
Memasukkan larutan yang akan disuntikkan ke dalam syringe
Memakai sarung tangan steril
Melakukan desinfeksi daerah yang akan disuntik
Memegang syringe dengan tangan yang dominan dan tangan yang lain
meregangkan daerah yang akan disuntik
Menusukkan jarum pada syringe ke dalam kulit dengan sudut 900 atau 450
pada anak-anak atau lapisan lemak yang tipis
Lakukan aspirasi untuk memastikan tidak ada darah yang masuk ke
dalam spuit
Memasukkan larutan injeksi perlahan-lahan
Melepaskan jarum dan syringe dari tempat penyuntikan
Meletakkan alat injeksi pada konteiner disposibel
Mengusap tetesan darah dengan kapas steril kering
Melepaskan sarung tangan dan membuang pada tempat yang aman.
Mencatat waktu, lokasi dan dosis penyuntikan
Mengevaluasi hasil penyuntikan

Nilai
1

CHECK LIST INJEKSI INTRADERMAL


No
Aspek yang dinilai
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Pemeriksa memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan prosedur


tindakan yang dilakukan
Memposisikan penderita dalam posisi yang nyaman dan meletakkan
lengan bawah atau lengan atas pada tempat yang datar
Mempersiapkan alat dan bahan injeksi
Memasukkan larutan yang akan disuntikkan ke dalam syringe
Memakai sarung tangan steril
Melakukan desinfeksi daerah yang akan disuntik
Memegang syringe dengan tangan yang dominan dan tangan yang lain
meregangkan daerah yang akan disuntik
Menusukkan jarum pada syringe ke dalam kulit dengan sudut 50 150
Memasukkan larutan injeksi perlahan-lahan, akan terbentuk gelembung
kecil (diameter sekitar 6-10 mm)
Melepaskan jarum dan syringe dari tempat penyuntikan
Meletakkan alat injeksi pada konteiner disposibel
Mengusap tetesan darah dengan kapas steril kering
Melepaskan sarung tangan dan membuang pada tempat yang aman.
Mencatat waktu, lokasi dan dosis penyuntikan
Mengevaluasi hasil penyuntikan

Keterangan :
0
:
1
:
2
:

Tidak dilakukan
Dilakukan
Dilakukan dengan benar

Nilai
1

You might also like