Professional Documents
Culture Documents
PENGANTAR
Tindakan injeksi merupakan salah satu tindakan medis yang paling sering dikerjakan. Lebih dari 90%
tindakan injeksi dikerjakan untuk tujuan terapeutik, sementara 5-10% untuk tindakan preventif termasuk keluarga
berencana. Tindakan injeksi harus dikerjakan secara aman. Penggunaan alat injeksi yang berulang dapat
menjadi sumber transmisi virus Hepatitis B, virus Hepatitis C dan HIV. Karena itu WHO merekomendasikan
pengunaan alat injeksi sekali pakai (disposable).
Tidak jarang tindakan injeksi menimbulkan rasa takut pada pasien, baik anak maupun orang dewasa.
Tehnik yang tepat dapat mengurangi rasa sakit akibat proses injeksi. Empat hal yang harus diperhatikan dalam
tindakan injeksi yaitu: rute injeksi, lokasi injeksi, tehnik dan alat.
Injeksi adalah suatu metode untuk memasukkan liquid ke dalam tubuh dengan menggunakan spuit dan
jarum melalui kedalaman kulit tertentu agar bahan-bahan dapat didorong masuk kedalam tubuh.
Berikut disajikan anatomi lapisan kulit yang menjadi port dentry pemberian injeksi :
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
Jenis-jenis injeksi:
Parenteral/Intravena, akan dipelajari pada modul IV line.
Intaramuscular (IM).
Subcutaneus (SC).
Intracutaneus (IC).
Intraosseus.
INJEKSI INTRAMUSCULAR
Indikasi pemberian injeksi intramuscular adalah:
1. Pemberian obat-obatan yang sulit diabsorbsi secara oral.
2. Untuk mencapai onset dan durasi kerja obat yang lebih cepat.
Alat-alat yang dibutuhkan untuk injeksi Intra muscular:
1. Syringe (tergantung pada volume bahan yang akan diinjeksikan).
2. Jarum injeksi (19-22 gauge; 1 inci). Ukuran, tergantung
viskositas/kekentalan bahan.
3. Bahan yang akan diinjeksikan.
4. Kapas steril.
pada
kedalaman
insersi,
dan
Pemilihan ukuran jarum mempertimbangkan beberapa hal, antara lain cukup panjang untuk mencapai otot
melewati lapisan subkutan, juga dengan mempertimbangkan usia pasien, volume bahan yang akan diinjeksikan,
dan ketebalan otot.
Daerah injeksi Intra muscular:
1. Musculus deltoideus:
Volume larutan yang akan diinjeksikan kurang dari 2 cc.
Larutan bersifat tidak mengiritasi.
Daerah 1/3 medial musculus deltoideus, 3-4 cm dibawah acromion.
Absorbsi cepat.
Hati-hati nervus radialis pada anak usia muda.
3. Gluteal:
Paling sering dikerjakan pada usia >2 tahun.
Memungkinkan untuk volume larutan yang lebih banyak.
Tidak dianjurkan untuk tindakan imunisasi.
Pada daerah ini kulit tipis dan mudah dilalui.
Daerah injeksi adalah sebelah atas lateral bokong.
INJEKSI SUBCUTAN
Injeksi subcutan biasanya diberikan dalam bentuk bolus pada lapisan subcutan, yaitu lapisan lemak di bawah
kulit, di mana obat diabsorbsi secara lambat yang berfungsi sebagai depot. Oleh karena itu injeksi ini diberikan
pada bagian tubuh yang mempunyai lapisan lemak subcutan yang tebal misalnya, lengan atas bagian luar, perut,
paha atas atau pada pantat.
Obat yang biasa diberikan secara subcutan antara lain: insulin, growth hormon, epineprine dll.
Injeksi subcutan tidak dapt diberikan pada kulit yang sedang mengalami luka bakar, bengkak, inflamasi, atau
mengalami kerusakan karena suntikan sebelumnya.
Alat dan bahan:
Jarum dengan ukuran yang kecil ukuran 23-25 (untuk dewasa)
Untuk bayi ukuran 25-27 dengan panjang antara 5/8 sampai inchi
Spuit
Kapas alkohol
Obat yang akan diberikan
Lokasi injeksi (lapisan subcutan)
Persiapan pemberian injeksi subcutan:
1. Cuci tangan dengan menggunakan sabun
2. Siapkan spuit dan jarum
3. Tentukan lokasi injeksi
Injeksi subcutan dapat diberikan pada daerah lengan, paha atau perut
Untuk daerah paha kita tentukan secara imajiner dengan meletakkan telapak tangan pada bagian
teratas paha dan tarik garis imajiner di bawah telapak tangan, garis ini merupakan batas atas. Untuk
batas bawah letakkan telapak tangan di atas lutut dan tarik garis imajiner di atas telapak tangan.
Untuk daerah lengan batas atas ditentukan dengan meletakkan telapak tangan di sendi bahu dan
tarik garis imajiner di bawahnya, sedang batas bawah letakkan telapak tangan di siku dan tarik garis
imajiner di atas telapak tangan.
Untuk daerah perut tarik garis imajiner di bawah telapak tangan yang diletakkan di bawah arcus
costae, daerah di bawah garis imajiner dapat dipakai sebagai daerah njeksi. Tetapi kita tidak boleh
menggunakan daerah 1 inci di sekitar pusar.
Lokasi injeksi harus selalu dirubah, tidak boleh dilakukan pada satu tempat berkali-kali. Penyuntikan
pada satu tempat yang sama beberapa kali akan dapat mengakibatkan terjadinya scar dan
pengerasan jaringan lemak yang akan mempengaruhi absorbsi obat.
4. Desinfeksi kulit dengan menggunakan kapas-alkohol dengan arah melingkar, dimulai dari bagian dalam
menuju ke arah luar sehingga bakteri dapat ke luar daerah injeksi. Biarkan alkohol mengering beberapa
saat.
5. Pemberian injeksi
a. Lepaskan penutup jarum dengan hati-hati jangan sampai terkontaminasi
b. Keluarkan gelembung udara dari spuit
c. Pegang spuit pada satu tangan seperti memegang pensil
d. Genggam kulit pasien menggunakan ibu jari dan telunjuk dari tangan yang tidak memegang spuit
e. Arahkan jarum ke kulit dengan sudut 90o untuk memasikan bahwa jarum menapai lapisan subcutan,
tetapi pada anak-anak atau orang dengan lapisan lemak tipis perlu dipertimbangkan arah 45o
Dorong jarum menembus kulit, jangan didorong terlalu lambat juga tidak boleh dengan kekuatan
terlalu besar.
g. Selama jarum didorong masuk kulit, ujung penghisap tidak boleh didorong.
h. Setelah jarum menembus kulit secara sempurna, lepaskan genggaman kulit dan stabilisasi spuit
bagian dasar menggunakan tangan tersebut.
i. Tarik sedikit ujung penghisap dan lihat apakah ada dara yang masuk ke dalam spuit. Bila ada darah
yang masuk spuit berarti injeksi kita mengenai pembuluh darah maka jarum harus ditarik lagi dari
tempat tersebut dan lakukan lagi dari awal.
j.
k.
l.
Bila tidak ada darah maka dorong ujung penghisap untuk memasukkan obat, secara perlahan
dengan kecepatan yang tetap, dan obat harus dimasukkan dalam waktu 5 detik.
Setelah obat sudah masuk semua maka tarik jarum dari kulit disertai dengan menekan kulit
menggunakan kasa steril.
Bekas tempat insersi jarum tetap ditekan dalam beberapa detik setelah jarum ditarik
Karena jarum yang digunakn ukuran kecil dan tidak begitu panjang maka rasa nyeri akan bersifat minimal.
Tips untuk mengurangi rasa nyeri antara lain:
1. menginjeksikan obat pada suhu ruangan
2. mengeluarkan gelembung udara dari spuit sebelum diinjeksikan
3. tunggu sampai alkohol yang dioleskan mengering
4. jaga agar otot tetap relaksasi
5. jangan ubah arah jarum sampai jarum benar-benar sudah ditarik dari kulit
6. jangan menggunakan ulang jarum yang disposible.
Tarik kulit kearah pergelangan tangan atau ke bawah dengan satu jari.
8. Saat kulit telah diregangkan, letakkan syringe membentuk sudut sekitar 50 150 sejajar dengan kulit pasien.
Gelembung
kecil
DAFTAR PUSTAKA
Boros, M., 2006. Surgical Techniques, Textbook for Medical Students. Szeged : Medicina.
College of Licensed Practical Nurses of Alberta. 2002. Intradermal Medication Module.
Canada : Edmonton.
Depkes RI, 2002. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Cetakan ke-8. Jakarta : Depkes RI.
Meprofarm Pharmaceutical Industry, 2007. Uji Tuberculin dan Klasifikasi TBC. (Terdapat pada
http://www.medicastore.com/tbc/uji_tbc.htm).
Rhoads, J., Meeker, B., J., 2008. Daviss Guide to Clinical Nursing Skills.
Philadelphia : F.A. Davis Company.
UICOM-UC Department of Surgery. Clinical Skills Workshop.
Wilkinson, Leuven, V., 2007. Procedure Checklists for Fundamentals of Nursing.
Philadelphia : F.A. Davis Company.
Skor
0
Nilai
1
Keterangan :
0
:
1
:
2
:
Tidak dilakukan
Dilakukan
Dilakukan dengan benar
Nilai
1