Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perencanaan Kota
1. Perencanaan Tata Ruang Kota (RTRWK)
Secara sederhana, penataan ruang dapat dipahami sebagai upaya melakukan
perubahan yang lebih baik dari sebelumnya yang ditandai oleh membaiknya
faktor-faktor produksi. Sehingga dari hal tersebut akan terciptalah kesempatan
kerja, investasi, dan teknologi yang dipergunakan dalam proses produksi. Secara
mudah, perekonomian wilayah kota yang meningkat dapat diindikasikan dengan
meningkatnya proses antara konsumsi dengan produksi antar wilayah. (Gunawan;
14: 2012)
Sesuai dengan keputusan Menteri PU No. 64/KPTS/1986, ada empat
tingkatan Rencana Ruang Kota, yaitu sebagai berikut : Rencana Umum Tata
Ruang Perkotaan, rencana umum tata ruang kota, rencana detail tata ruang kota,
rencana teknik ruang kota. sesuai dengan keputusan Menteri PU NO.
640/KPTS/1986 BAB III, RUTRK setidak-tidaknya harus berisikan hal-hal sbagai
berikut :
a. Kebijaksanaan pengembangan penduduk kota
Kebijaksanaan pengembangan penduduk berkaitan dengan jumlah penduduk
dan kepadatan penduduk pada setiap bagian wi;layah kota.Proyeksi penduduk
untuk masing masing bagian wilayah kota lebih dipengaruhi oleh adanya
factor-faktor yang menjadi daya tarik bagian wilayah kota tersebut.
b. Kebijakan pemerintah kota adalah mengatur kepadatan penduduk untuk masing
masing bagian wilayah kota, baik dengan mengatur daya tarik suatu bagian
wilayah kota maupun dengan mengeluarkan peraturan. Suatu hal yang perlu
diperhatikan adalah adanya perumahan kumuh di tengah kota dengan
kepadatan yang sangat tinggi. Proyeksi penduduk kota harus diprinci oleh jenis
klamin dan menurut kelompok umur, karena hal ini berkaitan dengan
kebutuhan berbagai fasilitas yang terkait dengan jenis klamin dan kelompok
umur.
c. Rencana struktur/Pemanfaatan Ruang Kota
disertai
lokasinya,
misalnya
menyangkut
pendidikan,
kesehatan, terminal, pasar, kantor pos, perbankan, dan jasa. Misalnya dalam
fasilitas pendidikan trdapat jenjang seperti TK, SD, SMP, SMA, Akademi, Dan
Perguruan Tinggi. Harus dicari perbandingan tpat tentang jumlah fasilitas
antara berbagai jenjang pendidikan dan wilayah pengaruh dari setiap fasilitas.
Dengan demikian dapat diperkirakan, fasilitas pada jenjang lebih tinggi mana
yang akan di gunakan oleh anak didik untuk melanjutkan setelah
menyelesaikan pndidikannya. Dalam menetapkan luas wilayah pengaruh/daya
tariuk dari masing masing fasilitas perlu dicatat adanya sgmntasi pasar.
e. Rencana Sistem Transportasi
Rencana system transportasi menyangkut peerncanaan system pergerakan dan
prasarana penun jang untuk berbagai njenis angkutan yang trdapat di kota ,
seperti angkutan jalan raya, angkutan kereta api, angkutan laut, angkutan
sungai, danau, penyeberangan, serta angkutan udara.
f. Rencana Sistem Jaringan Utilitas
Yang tercakup dalam perncanaan ini adalah sumber beserta jaringannya untuk
air minum, jaringan listrik, jaringan telepon, jaringan gas, saluran pembuangan
air hujan, saluran p[embuangan aor limbah rumah tangga, dan system
pembuangan sampah.
g. Rencana Kepadatan Bangunan
Rencana kepadatan bangunan menggambarkan persentase lahan yang tertutup
bangunan pada suatu lingkungan/bagian kota.
h. Rencana Ketinggian Bangunan
Jaringan arteri sekunder, kolektor sekunder, sistem primer; Kelas jalan, terdiri
dari : Jalan Bebas Hambatan, Jalan raya, jalan sedang, jalan kecil; - Angkutan
kereta api, terdiri dari: Jaringan jalan kereta api; stasiun kereta api;depo/balai
jasa.Angkutan sungai dan penyeberangan, terdiri dari:Jaringan transportasi
danau, penyebrangan, jembatan antar pulau, dan jaringan transportasi jembatan
dan terowongan antar pulau. Sistem jaringan Transportasi Laut Pelabuhan laut
utama meliputi pelabuhan laut utama primer, sekunder, tersier, pelabuhan
pengumpan regional dan lokal. Alur Pelayaran laut. Sistem jaringan
transportasi udara Klasifikasi bandar udara , terdiri dari: bandar udara pusat
penyebaran primer, sekunder, tersier, bandar udara bukan pusat penyebaran
Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan.
4. Rencana Sistem Jaringan Utilitas, Pengelompokan materi yang diatur Sistem
penyediaan Air bersih, terdiri dari : mata air; intake; jalan transmisi; instalasi
produksi; bak penampung; pipa jaringan air bersih; jalur distribusi air bersih;
bendungan; kanal besar; waduk penampungan air bersih.Sistem penyediaan Air
pembuangan, jaringan air limbah terdiri dari : saluran primer; saluran sekunder;
bangunan pengolahan; waduk penampungan. Dan jaringan air pembuangan
limbah rumah tangga dan limpasan air hujan terdiri dari : saluran primer; saluran
sekunder; waduk penampungan. Sistem prasarana Persampahan, terdiri dari :
tempat pembuangan sementara; tempat pemrosesan akhir; bangunan pengolah
sampah. Sistem prasarana Sumber Daya Energi, untuk sistem energi listrik terdiri
dari: bangunan pembangkit; gardu induk ekstra tinggi; gardu induk listrik;
SUTET; SUTT; jaringan transmisi menengah. Untuk jaringan gas terdiri dari :
instalasi distribusi gas; jaringan gas.Sistem prasarana Telematika, terdiri dari :
stasiun bumi; jaringan transmisi; kantor pos besar dan kecil; stasiun telepon
otomat; rumah kabel.
3. Rencana Pola Ruang
Rencana ini merupakan bentuk pemanfaatan ruang Wilayah Kota yang akan
dituju hingga akhir tahun perencanaan yang menggambarkan ukuran, fungsi serta
karakter kegiatan manusia dan atau kegiatan alam.Materi yang diatur kawasan
Lindung, rencana disesuaikan dengan tipologi kota beserta intensitasnya kawasan
yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya, kawasan
perlindungan setempat, Kawasan suaka alam dan cagar budaya, kawasan rawan
bencana alam dan kawasan lindung.Kawasan Budidaya, rencana disesuaikan
dengan muatan masing-masing aspek perkotaan dan sosial budaya lingkungan
setempat. Rencana kawasan ini mencakup rencana penanganan lingkungan
perkotaan, arahan kepadatan bangunan arahan ketinggian bangunan.
umum
penempatan
RTH
sesuai
dengan
fungsi
dan
filosofi
dasar
tersebut
maka
pengembangan
wilayah
10