You are on page 1of 8

DASAR DASAR KOMUNIKASI EFEKTIF

(Kuliah Pengantar Diskusi bagi Mahasiswa Fakultas Kedokteran UISU Tahun 2011)
Dr. Noermadi Saleh

PENDAHULUAN
Sejak lama telah disadari betapa pentingnya keterampilan berkomunikasi yang harus dimiliki
oleh seorang Dokter dalam berinteraksi dengan pasiennya dan dengan masyarakat umumnya.
Secara subjektif, masyarakat sering menggambarkan bahwa dengan berbicara dan
mendengarkan penjelasan dari seorang Dokter, yang mengesankan bahwa dia adalah Dokter
yang baik, karena waktu berbicara dan menjelaskan dia berbicara dengan jelas, baik dan
ramah, pasiennya merasa bahwa sebagian besar keluhan penyakitnya telah hilang.
Dilain pihak, Dokter yang memberikan kesan tidak ingin berbicara dengan ramah dan tidak ingin
memberikan penjelasan yang diharapkan atau diminta oleh pasiennya sering dianggap sebagai
Dokter yang tidak bisa dipercaya dan karena itu tidak menyakinkan akan bisa menyembuhkan
penyakit pasiennya.
Dari tahun 1995, World Health Oganization (WHO) telah melansir ide, bahwa Dokter Masa
Depan adalah Dokter yang memiliki atribut THE FIVE-STAR DOCTOR, yaitu Dokter yang
memiliki atribut sebagai Care Provider, Decision Maker, Communicator, Community Leader
dan Manager.
Secara khusus, dalam atribut Dokter sebagai Communicator, Dr Charles Boelen (World Health
Organization, Geneva, Switzerland) dalam makalahnya THE FIVE-STAR DOCTOR: An asset to
health care reform?, menyebutkan bahwa, The doctors of tomorrow must be excellent
communicators in order to persuade individuals, families and the communities in their charge
to adopt healthy lifestyles and become partners in the health effort.
Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), yang sejak tahun 2005 diterapkan dalam
Pendidikan Dokter di semua Fakultas Kedokteran di Indonesia, secara spesifik disebutkan
bahwa seorang Dokter harus mempunyai kompetensi dan mampu Berkomunikasi Secara
Efektif. Dengan demikian sudah menjadi hal yang mutlak pulalah bahwa semua mahasiswa
Kedokteran harus menyiapkan diri untuk menjadi Dokter dengan atribut excellent
communicators.
Untuk mencapai tujuan menjadi excellent communicators, setiap mahasiswa kedokteran di
Indonesia harus bisa menyiapkan diri dalam tiga aspek, Pengetahuan (Knowledge), Sikap
(Attitude) dan Praktek (Practice) dalam berkomunikasi. Ketiga aspek tersebut harus secara
berkelanjutan, secara simultan dan secara bermakna ditingkatkan sampai ketingkat optimal dan
akan selalu menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari pribadi seorang Dokter.

PENGERTIAN KOMUNIKASI
Secara praktis, komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (message,dalam bentuk
ide, pikiran, informasi) dari seseorang atau dari satu pihak (pengirim pesan, sender) kepada
orang lain atau kepada pihak lain (penerima pesan, receiver) dengan menggunakan cara-cara
tertentu.
Pesan (ide, pikiran, informasi) yang ingin disampaikan tersebut, harus sampai kepada dan
diterima oleh penerima, dan dimengerti maksudnya oleh penerima. Dimengertinya pesan oleh
penerima harus di ujicoba apakah sesuai dengan yang dimaksudkan oleh pengirim pesan
Dimengertinya pesan oleh penerima sesuai dengan maksud pengirim pesan, secara praktis
dapat diartikan bahwa komunikasi yang dilakukan telah efektif.

CARA DAN MEDIA KOMUNIKASI


Secara umum berkomunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara,
-

Dengan menggunakan kata-kata ( verbal communication)

Tanpa menggunakan kata-kata (non verbal communication)

Kombinasi kata-kata dan tanpa kata-kata (verbal and non verbal communication)

Beberapa contoh praktis media komunikasi adalah,


-

Flyer, leaflet, booklet, poster, banner, ballyhoo

Radio spot, Television spot, Film show, Video Compact Disc

Music Life Show, Comedian Life Show, Traditional Opera

Website

Dari contoh cara-cara dan media komunikasi yang disebutkan diatas, satu hal menjadi sangat
penting, yaitu penggunaan bahasa dalam berkomunikasi.
Bahasa yang harus digunakan dalam berkomunikasi agar dicapai komunikasi yang efektif
seyogiyanya adalah bahasa yang dimengerti dan mudah dipahami oleh pihak-pihak yang
berkomunikasi, baik oleh si pengirim pesan, lebih-lebih lagi oleh si penerima pesan.
Penerima pesan biasanya akan lebih menyukai bahasa yang sederhana dan mudah
dipahaminya, yaitu bahasa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-harinya.
Sebaiknya, pengirim pesan harus menterjemahkan lebih dahulu semua pesan yang ingin
disampaikannya kedalam bahasa dan kata-kata yang diyakini akan mudah dimengerti dan
dipahami oleh penerima pesan. Kata-kata ilmiah yang sulit dipahami harus diterjemahkan
2

kedalam kata-kata yang lazim digunakan penerima pesan sehari-hari, dengan tidak mengurangi
arti sebenarnya dari kata-kata ilmiah tersebut.

KOMPETENSI DOKTER BERKOMUNIKASI


Seorang Dokter dianggap berkompeten dalam berkomunikasi jika dalam semua aktifitas
komunikasinya dia bisa menyelenggarakan komunikasi secara efektif, dalam arti semua pesan
yang disampaikannya dapat diterima, dimengerti dan dipahami oleh pihak-pihak penerima
pesan-pesannya.
Penerima pesan yang akan berinteraksi/ berkomunikasi dengan Dokter terutama adalah pasien
yang akan atau yang sedang dilayani dan ditanganinya, kemungkinan besar Dokter juga harus
banyak berkomunikasi dengan keluarga pasien bersangkutan, misalnya pada pasien anak-anak
atau pasien yang berada dalam keadaan tidak sadar.
Selain dengan pasien dan keluarganya, Dokter sering sekali harus melakukan komunikasi
dengan sekelompok orang, misalnya pada waktu seorang Dokter harus memberikan diskusi,
ceramah atau kuliah.
Tidak jarang, seorang Dokter juga harus memberikan informasi dan berkomunikasi langsung
dengan penerima pesan yang jumlahnya tidak terbatas, melalui media komunikasi massa,
misalnya melalui Televisi dan Radio.
Sekali lagi, Dokter akan dianggap berkompeten dalam berkomunikasi jika semua pesan yang
disampaikannya dapat diterima, dimengerti dan dipahami oleh pihak-pihak penerima pesan,
apakah penerima tersebut personal (misalnya pasien dan keluarganya) atau massa (misalnya
pemirsa televisi atau pendengar radio).

KOMUNIKASI INTENSIF
Komunikasi intensif adalah komunikasi yang dilakukan secara khusus, dengan penekanan dan
fokus kepada masalah atau issue tertentu yang memerlukan pemahaman yang harus benarbenar terinci dan akurat.
Sering sekali komunikasi intensif harus dilakukan secara cepat, tepat dan segera karena
memerlukan tindak lanjut yang harus cepat, tepat dan segera pula. Sebagai contoh klasik,
komunikasi intensif harus dilaksanakan jika sedang menghadapi wabah penyakit atau bencana.
Pada waktu wabah dan bencana, komunikasi intensif harus sejalan dengan komunikasi resiko.
Komunikasi resiko adalah informasi-informasi yang dikomunikasikan secara intensif dalam
rangka meminimalisir resiko yang mungkin terjadi, misalnya akibat suatu wabah penyakit atau
bencana.
3

Diperlukan persiapan dan perencanaan yang lebih khusus pula jika kita harus melakukan
komunikasi intensif. Biasanya, untuk melakukan komunikasi intensif akan lebih berperan orangorang yang benar-benar mengetahui dan menguasai issue dan masalah yang ingin
dikomunikasikan.

PERENCANAAN KOMUNIKASI
Tidak semua orang dengan sendirinya mengetahui bahwa komunikasi adalah suatu kegiatan
yang memerlukan persiapan dan perencanaan yang harus benar-benar detail dan jelas.
Secara praktis, berikut ini adalah langkah-langkah yang seharusnya dijalankan dalam
merencanakan suatu kegiatan komunikasi,
-

Pesan apa yang ingin dikomunikasikan, kenapa pesan tersebut ingin dikomunikasikan?

Bagaimana pesan akan dikemas, kenapa demikian mengemas pesan tersebut ?

Media (media-media) apa yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan, kenapa
menggunakan media tersebut ?

Apakah sebelumnya pesan sudah pernah di ujicoba, bagaimana cara menguji cobanya,
bagaimana hasilnya ?

Apakah pesan akan disampaikan satu kali saja atau beberapa kali, alasannya ?

Siapa yang akan menyampaikan pesan ?

Siapa yang akan menerima pesan ?

Bagaimana cara menguji bahwa pesan diterima dan dipahami oleh penerima pesan ?

Hambatan-hambatan apa yang ditemui dalam penyampaian pesan ?

Apakah untuk selanjutnya pesan memerlukan perobahan, penyesuaian atau perbaikan ?


Kenapa ?

KOMUNIKASI PRAKTIS DOKTER - MITRA


Komunikasi antara Dokter dengan pasien atau keluarganya biasanya akan dilakukan di tempat
kerja atau di tempat praktek Dokter, di rumah pasien atau di tempat lain dimana Dokter dan
pasien nya bertemu dan harus berkomunikasi.
Secara praktis, komunikasi antara Dokter dengan pasien biasanya dilakukan secara verbal
(dengan saling berbicara), mungkin dengan bantuan beberapa alat peraga, dan waktunya harus
dibatasi. Dibatasinya waktu untuk berkomunikasi tersebut pertama-tama disebabkan karena
waktu Dokter yang tersedia juga terbatas karena Dokter tersebut harus melakukan pelayanan
4

kepada pasiennya yang lain. Dengan dibatasinya waktu berkomunikasi tersebut, tidak berarti
semuanya harus dilakukan secara tergesa-gesa. Komunikasinya harus intensif, fokus dan
membicarakan hal-hal yang penting-penting dan yang harus didahulukan.
Sering sekali, hanya berkomunikasi secara intensif selama beberapa menit saja, Dokter, pasien
dan keluarganya sudah saling memahami tentang kondisi yang sedang atau akan dijalani
pasien tersebut.

ILUSTRASI KOMUNIKASI DOKTER - MITRA


ILUSTRASI 1. (Komunikasi interpersonal, antar perorangan, antara Dokter dengan pasiennya)
Setelah melakukan serial pemeriksaan fisik dan laboratorium, Dr Bono dengan yakin
menegakkan diagnosa penyakit Pak Beni, yaitu Diabetes Mellitus.
Dr Bono memberitahukan diagnosanya tersebut langsung kepada Pak Beni, disertai dengan
beberapa anjuran yang harus diikuti dan dipatuhi oleh Pak Beni. Dr Bono juga membekali Pak
Beni dengan beberapa leaflet berbahasa Inggeris tentang Diabetes Mellitus
Ketika ditanyakan, apakah Pak Beni telah memahami tentang penyakitnya setelah dijelaskan
oleh Dr Bono, dia menjawab dengan ragu-ragu : Ya, saya mengerti sebagian dari
penjelasannya
Ketika ditanyakan, apakah Pak Beni sudah memahami dengan jelas bahwa penyakitnya
memerlukan pemeriksaan berkala kadar gula darah, bahwa dia harus menjaga makanannya
dan berpantang gula dan sebaiknya dia secara teratur melakukan gerak badan ringan, dia
menjawab dengan tegas : Dokter hanya mengatakan saya harus makan obat secara teratur
dan tidak boleh makan gula

ILUSTRASI 2 (Komunikasi massal, antara Dokter dengan sekelompok orang pendengarnya).


Dr Bani bersiap-siap untuk memberikan penyuluhan dan diskusi kesehatan kepada kelompok
pemuka masyarakat bertempat di Balai Kecamatan Mata Indah
Topik yang akan dibicarakan Dr Bani dalam penyuluhan dan diskusi kesehatan kali ini adalah
tentang Pencegahan Flu Burung dengan Gaya Hidup Bersih dan Sehat. Pemilihan topik
Pencegahan Flu Burung karena beberapa waktu lalu dijumpai sejumlah besar ayam mati
mendadak di wilayah kecamatan Mata Indah.
Sebelum berangkat ke Balai Kecamatan, Dr Bani menyiapkan bahan-bahan yang mungkin
diperlukan untuk kegiatan penyuluhan dan diskusinya nanti, antara lain booklet, flipchart, leaflet,
flyer, poster dan vcd tentang Flu Burung

Dr Bani dengan penuh semangat berangkat ke Balai Kecamatan. Sesampai disana dia
disambut dengan sangat ramah oleh yang hadir, dia menyalami mereka semua sambil
tersenyum, dan menyapa mereka dengan ramah dalam bahasa daerah setempat.
Masyarakat yang hadir pulang ke rumah masing-masing dengan penuh keyakinan dan paham
benar bahwa Flu Burung bisa dicegah dan dihindari dengan memelihara gaya hidup bersih dan
sehat.

KOMUNIKASI DALAM KONSELING


Konseling adalah suatu pertemuan tatap muka antara seorang konseli (orang yang ingin
menyampaikan masalah yang dialaminya) dengan seorang konselor (yang menyediakan
waktu untuk mendengarkan masalah konseli tersebut dan akan membantu konseli mencarikan
alternative solusi pemecahan masalahnya) lalu secara bersama-sama mendiskusikan
alternative solusi terbaik untuk memecahkan masalah tersebut. Pengambilan keputusan cara
pemecahan masalah yang akan diambil sepenuhnya menjadi hak konseli.
Komunikasi yang terjadi dalam proses konseling pada umumnya adalah komunikasi verbal atau
komunikasi kombinasi verbal dan non verbal.
Dengan kemajuan teknologi jaringan dan perangkat komunikasi, sangat dimungkinkan tatap
muka antara konseli dan konselornya dilakukan jarak jauh (tele conference, video conference).
Tidak jarang pula pada waktu ini konseling dilakukan melalui komunikasi radio.
Jelas, bahwa seorang Dokter akan sangat mungkin untuk menjadi seorang konselor. Untuk
menjadi seorang konselor yang baik seseorang sebaiknya berusaha menjadi seorang excellent
communicator.

MENGHINDARI MALPRAKTIK DENGAN BERKOMUNIKASI


Jika seorang Dokter ingin melakukan pemeriksaan terhadap pasiennya, seharusnya Dokter
menjelaskan dengan singkat dan jelas apa saja rangkaian kegiatan yang akan dilakukannya
dalam rangka pemeriksaan tersebut.
Demikian pula jika pemeriksaan tersebut akan dilanjutkan dengan tindakan medis yang
diperlukan, Dokter harus menjelaskan tindakan medis yang akan dilakukan, hasil yang
diharapkan dari tindakan tersebut, kemungkinan keberhasilan dari tindakan tersebut dan
adanya kemungkinan ketidak berhasilannya tindakan.
Jika pasien/ klien sudah mengerti dan memahami rangkaian pemeriksaan dan tindakan yang
akan dilakukan oleh Dokter nya, Dokter masih harus menanyakan apakah pasien/ klien nya
setuju dilakukannya rangkaian pemeriksaan dan tindakan tersebut. Persetujuan pasien/ klien
tersebut benar-benar diperlukan, demi untuk mencegah kemungkinan munculnya tuduhan
malpraktik dari pasien/ klien kepada Dokter nya.
6

Dengan komunikasi intensif antara Dokter Pasien/ Klien tentang suatu rencana pemeriksaan
dan tindakan medis, kesepakatan untuk dijalankannya pemeriksaan dan tindakan seharusnya
didokumentasikan secara tertulis sebagai Informed Consent. Informed consent adalah
dokumen yang dapat menjadi back up bagi Dokter dari tuduhan malpraktik. Harap diingat,
bahwa Informed Consent dibuat dan ditandatangani sesudah pasien mendapatkan penjelasan
selengkapnya dari Dokter nya.

DISKUSI KASUS MIS-KOMUNIKASI


Banyak sekali kasus-kasus yang dituduhkan atau diadukan sebagai malpraktik Dokter hanya
karena tidak adanya komunikasi yang intensif antara Dokter Pasien/ Klien. Sebagian besar
kasus-kasus tersebut sebenarnya sudah bisa diprediksi kemungkinan akan terjadinya sejak dari
awal, tetapi karena Dokter melalaikan dirinya untuk melakukan Konseling, kelalaian Dokter ini
dimanfaatkan oleh Pasien/ Klien untuk menuduh dan mengadukan Dokter nya telah malpraktik.
Menjadi semakin jelas, bahwa peran Dokter sebagai communicator harus benar-benar
dijalankan dalam semua aspek kegiatan seorang Dokter. Sedikit saja ada miskomunikasi antara
Dokter dan Pasien/ Klien akan mejadi peluang munculnya tuduhan dan aduan malpraktik.
Dilain pihak, Dokter yang konsisten menjalankan perannya sebagai excellent communicator
akan mendapat nilai lebih dan sering lebih memudahkannya dalam me-market-kan pelayanan
professional Dokter nya.

MENJADI EXCELLENT COMMUNICATOR


Berikut ini adalah beberapa langkah praktis untuk menjadi excellent communicator,
-

Mengetahui dan memahami dasar-dasar komunikasi

Ingin dan berusaha untuk berkomunikasi dengan baik

Mempunyai pengetahuan yang cukup tentang pesan yang ingin dikomunikasikan

Memahami sasaran yang akan menerima pesan

Memahami dan mampu menggunakan cara dan media komunikasi yang cocok dengan
sasaran

Memahami dan mampu menggunakan bahasa yang baik, benar dan dimengerti oleh
sasaran

Selalu menyediakan dan menggunakan kesempatan untuk mengevaluasi apakah


komunikasi yang dilakukan sudah efektif

Selalu berusaha untuk melakukan koreksi terhadap kekurangan yang selama ini
dilakukan

Selalu berusaha meningkatkan kemampuan untuk melakukan komunikasi yang efektif

Selalu berusaha meminta umpan balik

PENUTUP
Kita telah membahas secara praktis Dasar-dasar Komunikasi Efektif sebagai bahan pengantar
diskusi yang akan dilaksanakan oleh Mahasiswa Kedokteran dalam Diskusi Kelompok Kecil
nya. Dalam diskusi-diskusi yang akan dilakukan, seharusnya mahasiswa mencari lagi landasan
teori komunikasi sebagai pembenaran dan pendukung bahan pengantar diskusi ini, atau justeru
sebagai counter terhadap bahan yang telah disediakan ini.
Betapapun, semoga bahan pengantar diskusi ini dapat memperkaya pemahaman mahasiswa
kedokteran tentang pentingnya kompetensi berkomukasi efektif bagi seorang Dokter.
Terima kasih.

Medan, September 2011.

You might also like