You are on page 1of 34

Infeksi genital Nonspesifik

&
Gonore
Oleh : Reni Angreini (2009730108)
Pembimbing : dr. Rizqa Haerani, Sp.KK

Infeksi genital nonspesifik


(IGNS)
Penyakit menular seksual, berupa peradangan di
uretra, rektum, atau serviks yang disebabkan oleh
kuman nonspesifik
Uretritis Non-Spesifik (UNS)
peradangan di uretra oleh kuman non-spesifik
Infeksi Genital Nongonokok (IGNG)
peradangan di uretra, rektum, dan serviks yang
disebabkan bukan oleh kuman gonokok
Uretritis Nongonokok (UNG)
peradangan di uretra yang disebabkan oleh kuman
lain selain gonokok

Epidemiologi
IGNS merupakan penyakit menular seksual
yang insidennya paling tinggi
IGNS : Uretritis gonore = 2:1
Pria > wanita
Heteroseksual > homoseksual
Uns banyak pada
Sosial ekonomi tinggi
Usia lebih tua
Aktivitas seksual tinggi

Etiologi
Chlamydia trachomatis
Ureaplasma urealyticum dan Mycoplasma
hominis
Gardnerella vaginalis
Alergi
Bakteri

Gejala Klinis
Pria
Timbul setelah 1-3
minggu kontak
Disuria ringan
Perasaan tidak enak di
uretra
Sering bak
Duh tubuh seropurulen

Wanita

Sering infeksi serviks


Asimptomatis
Duh tubuh vagina
Disuria ringan
Sering bak
Nyeri didaerah pelvis
Disparenia

Diagnosis
Secara klinis sukar dibedakan infeksi gonore
atau non gonore
Diperlukan pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang
Sedian sitologi langsug (pewarnaan Giemsa)
(tetapi sensitivitasnya rendah 15-41%)
Biakan dari inokulum spesimen urogenital (37 hari)
Sensitivitas tinggi untuk konjungtivitis (95%)
Sensitivitas rendah untuk infeksi genital
Gold Standard : Kultur biakan

Deteksi antigen :
Direct flourescent antibody (DFA)
sensitivitas: 80-90 %
spesifisitas: 98-99 %
Enzyme immuno assay/ enzyme linked immuno
sorbent assay (EIA/ELISA)
sensitivitas: 92,3 %
spesifisitas: 99,8 %

DIAGNOSIS
Mendeteksi asam nukleat C. trachomatis
Hibridisasi DNA (Gen Probe)
sensitivitas: 85 %
spesifisitas: 98-99 %

Amplifikasi asam nukleat


PCR

sensitivitas: 90 %
spesifisitas: 99-100 %
LCR

sensitivitas: 94 %
spesifisitas: 99-100 %

PENGOBATAN
Tetrasiklin HCl

: 4 x 500 mg/hari selama 1 minggu


4 x 250 mg/hari selama 2 minggu
Oksitetrasiklin
: 4 x 250 mg/hari selama 2 minggu
Doksisiklin
: 2 x 100 mg/hari selam 7 hari
Eritromisin
: 4 x 500 mg/hari selama 1 minggu
4 x 250 mg/hari selama 2 minggu
Sulfa-trimetoprim : 2 x 2 tablet/hari selama 1 minggu
Azitromisin
: 1 gr dosis tunggal
Spiramisin
: 4 x 500 mg/hari selama 1 minggu
Ofloksasin
: 2 x 200 mg/hari selam 10 hari

PROGNOSIS
Kadang-kadang tanpa pengobatan dapat
sembuh sendiri (50-70 % dalam 3 bulan)
Setelah pengobatan, 10 % mengalami
eksaserbasi/rekurens

Gonore

Definisi
suatu penyakit menular seksual yang bersifat
akut disebabkan oleh Neisseria gonorrhoae
suatu kuman gram negatif, berbentuk biji kopi,
letaknya intra atau ekstra seluler

Epidemiologi
Di dunia 60 juta kasus baru dalam setahun di seluruh
dunia.(3)
Di Amerika Serikat 700 ribu orang terinfeksi gonore dalam 1
tahunnya.
Angka tertinggi pada remaja yang aktif secara seksual,
dewasa muda, dan orang Amerika serta Afrika.(4)
Faktor resiko

pasangan seks yang sering berganti-ganti,


usia muda,
belum menikah,
kelompok minoritas,
berpendidikan rendah,
tingkat sosioekonomi yang rendah, dan
memiliki riwayat infeksi sebelumnya.(4)

Etiologi
Gonokok yang ditemukan oleh NEISSER
pada tahun 1879 dan baru diumumkan
pada tahun 1882.
Kuman tersebut termasuk dalam grup
Neisseria, ada 4 spesies, N.gonorrhoeae
dan N.meningitidis yang bersifat patogen
serta N.catarrhalis dan N.pharyngis sicca
yang bersifat komensal.
Diplokok berbentuk biji kopi berukuran
lebar 0,8 u dan panjang 1,6 u, bersifat
tahan asam.
Gram negative, terlihat didalam dan
diluar leukosit, tidak tahan lama di udara
bebas, cepat mati dalam keadaan kering,
tidak tahan suhu diatas 390C, dan tidak
tahan cat desinfektan.(1)

Patogenesis
Gonore adalah penyakit yang ditularkan melalui
kontak seksual, dan biasanya berasal dari higiene
yang buruk.
Penularan bisa juga secara vertikal dari ibu
terhadap bayi pada saat persalinan.
Proses patogenesisnya terjadi melalui perlekatan
pada epitel kolumnar melalui fili atau fimbriae.
Daerah yang paling sering baik pada pria ataupun
wanita adalah traktus urogenital.(4)

Gejala Klinis
Masa tunas sangat singkat, pada pria umunya
bervariasi antara 2-5 hari.
Pada wanita masa tunas sulit ditentukan
karena pada wanita pada umumnya
asimtomatik.(1)
Gambaran klinis dan komplikasi gonore sangat
erat hubungannya dengan susunan anatomi
dan faal genitalia. 1)

Pada pria
Infeksi pertama
Uretritis

Komplikasi
Lokal: Tysonitis
Parauretritis
Littritis
Cowperitis
Asendens:
Prostatitis
Vesikulitis
Vas deferentitis
Funikulitis
Epididimitis
Trigonitis

Pada wanita
Infeksi pertama
Uretritis
Servisitis

Komplikasi
Lokal:
Parauretritis
Bartholinitis
Asendens: Salpingitis
PID

Selain mengenai alat-alat genital, gonore juga


dapat
menyebabkan
infeksi
nongenital
diantaranya sebagai berikut:
Proktitis
Asimtomatik. Keluhan pada wanita biasanya lebih ringan
daripada pria, terasa seperti terbakar pada daerah anus
dan pada pemeriksaan tampak mukosa eritemtosa,
edematosa dan tertutup pus mukopurulen.(1)
Orofaringitis
Cara infeksi melalui kontak secara orogenital. Keluhan
sering bersifat asimtomatik. Pada pemeriksaan daerah
orofaring tampak eksudat mukopurulen yang ringan
atau sedang.(1)

Konjungtivitis
Pada bayi yang baru lahir dari ibu yang menderita
serviksitis gonore. Pada dewasa infeksi terjadi karena
penularan pada konjungtiva melalui tangan atau alat-alat.
Keluhannya berupa fotofobi, kanjungtiva bengkak merah
dan keluar eksudat mukopurulen. Bila tidak diobati terjadi
ulkus kornea, panofthalmitis sampai timbul kebutaan.(1)
Gonore diseminata
Kira-kira 1 % kasus gonore akan berlanjut menjadi gonore
diseminata. Penyakit ini banyak didapat pada pederita
dengan gonore asimtomatik sebelumnya, terutama pada
wanita. Gejala yang timbul dapat berupa atritis
(monoatritis), miokarditis, endokarditis, perikarditis,
meningitis dan dermatitis.(1)

Diagnosis
Diagnosis ditegakkan atas dasar anamnesis,
pemeriksaan
klinis
dan
pemeriksaan
penunjang yang terdiri atas 5 tahapan yaitu:
Sediaan langsung
pewarnaan gram gonokokus gram negatif
intraselular dan ekstraselular.
Bahan : duh tubuh diambil dari fosa navicularis
(pria), uretra, muara kelenjar bartholin, serviks dan
rektum (wanita).(1)

Kultur
Media transpor
Media Struart; Hanya untuk media transpor saja,.
Media Transgrow: Media ini selektif dan nutritive untuk N.
gonorrhoeae dan N. meningitides.

Media pertumbuhan
Mc Leods chocolate agar; Berisi agar coklat, agar serum dan
agar hidrokel.
Media Thayer Martin; Media ini selektif untuk mengisolasi
gonokokus. Mengandung vankomisin, kolestimetat, dan
nistatin untuk menekan pertumbuhan jamur.
Modified Thayer Martin agar; Isinya ditambahkan dengan
trimetropim untuk mencegah pertumbuhan kuman Proteus
spp.

Tes definitif
Tes oksidasi
Semua Neisseria member reaksi positif dengan
perubahan warna koloni yang semula bening
menjadi merah muda sampai merah
lembayung.(1)

Tes fermentasi
Tes oksidasi postif dilanjutkan dengan
fermentasi memakai glukosa, maltose dan
sukrosa. Kuman gonokokus hanya meragikan
glukosa.(1)

Tes beta-laktamase
Tes Thomson
Untuk mengetahui sampai di mana infeksi sudah
berlangsung.
Pada tes ini ada syarat yang perlu diperhatikan yaitu :
Sebaiknya dilakukan setelah bangun pagi
Urin dibagi dalam dua gelas
Tidak boleh menahan kencing dari gelas I ke gelas II

Syarat mutlak ialah kandung kencing harus


mengandung air seni paling sedikit 80 100 ml
Hasil pembacaan:

Gelas 1
jernih
keruh
keruh
jernih

jernih
jernih
keruh
keruh

Gelas 2 Arti
tidak ada infeksi
infeksi uretritis anterior
panuretritis
tidak mungkin

Diagnosis Banding
uretritis nonspesifik ataupun uretritis yang
disebabkan oleh kuman non gonokokus.(1)
Pada wanita : bakterial vaginosis, vaginitis,
kehamilan ektopik, tubo-ovarian abses,
endometriosis dan servisitis mukopurulen.(6)
Pada pria : epididimitis, orchitis dan torsio
testis

Penatalaksanaan
Pasangan seksual dari
pasien juga perlu
diberikan terapi.
Sepuluh sampai 30 %
dari orang yang
terinfeksi gonococcal
juga akan terinfeksi
dengan Chlamydia
doxycycline dan
azithromycin

DGI (Disseminated
Gonococcal Infection)
ceftriaxone, 1 gram
IM atau IV setiap 24
jam, secara kontinyu
selama 24 sampai 48
jam.

Prognosis
Dengan terapi awal yang adekuat dan
pengobatan
yang
lengkap
biasanya
kesembuhan akan cepat terjadi.
Kebanyakan infeksi gonokokus berespon cepat
terhadap terapi sephalosphorin.
Pengobatan yang terlambat, tertunda ataupun
yang tidak tepat kemungkinan meningkatkan
angka kesakitan tetapi jarang menyebabkan
kematian.(6)

DAFTAR PUSTAKA
Daili, Sjaiful Fahmi . Gonore. pada : Djuanda Adhi, Prof. Dr. Dr., editors.
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 5. Jakarta : Balai Penerbit FKUI :
2007. hal. 369-380.
Suyoso S, Ervianti E, Murtiastutik D, Agusni I, SMF Ilmu Kesehatan Kulit
dan Kelamin FK Unair/RSU Dr. Soetomo, 2011. Atlas Penyakit Kulit dan
Kelamin Edisi 2, Surabaya: FK Unair/RSU Dr. Soetomo, hal: 226-228.
Kinghorn GR. Gonorrhoea. In: Rooks Textbook of Dermatology 8th Edition.
Wiley Blackwell. p: 1594-1598.
Wolf K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, 2008.
Fitzpatricks: Dermatology in General Medicine 7th Edition. United State of
America: The McGrow-Hill Company: p 1993-1996.
Barakbah J, Lumintang H, Murtiastutik D, 2005. Pedoman Diagnosis dan
Terapi Bag / SMF/ Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi ke-3. Surabaya:
Rumah Sakit Umum Dr Soetomo. Hal:133-137.
Wong, Brian. et al. 2012. Gonorrhea. Medscape Drugs, Disease &
Procedures. Diunduh dari http://reference.medscape.com/

You might also like