Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
ekstraksi
dan
identifikasi
komponen
kimia,
ternyata
Rizki Yulianti R
menggunakan
metode
kromatografi
kolom
kecendrungan komponen
kimia
untuk
konvensional.
I.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk melakukan
identifikasi komponen kimia dari ektrak Awar-awar(Ficus septic
Sri Marhani Hasanuddin
150 2011 0054
Rizki Yulianti R
kolom konvensional.
Rizki Yulianti R
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dengan
kalsium
karbonat.
Pada
kromatografi,
komponen-
komponen yang akan dipisahkan berada diantara dua fase yaitu fase diam
( stationary ) dan fase bergerak ( mobile). Fase diam adalah fase yang
akan menahan komponen campuran sedangkan fase gerak adalah fase
yang akan melarutkan zat komponen campuran. Komponen yang mudah
tertahan pada fase diam akan tertinggal atau tidak bergerak sedangkan
komponen yang mudah larut dalam fase gerak akan bergerak lebih cepat (
Sudarmadji, 2007 ).
Sri Marhani Hasanuddin
150 2011 0054
Rizki Yulianti R
Rizki Yulianti R
seperti alumina, silika gel atau pati yang dicampur dengan adsorben, dan
pastanya diisikan kedalam kolom. Larutan sampel kemudian diisikan
kedalam kolom dari atas sehingga sampel diasorbsi oleh adsorben.
Kemudian pelarut (fasa mobil; pembawa) ditambahkan tetes demi tetes
dari atas kolom. Partisi zat terlarut berlangsung di pelarut yang turun ke
bawah (fasa mobil) dan pelarut yang teradsorbsi oleh adsorben (fasa
stationer). Selama perjalanan turun, zat terlarut akan mengalami proses
adsorpsi dan partisi berulang-ulang. Laju penurunan berbeda untuk
masing-masing zat terlarut dan bergantung pada koefisien partisi masingmasing zat terlarut (Sastrohamidjojo, 2005).
kemampuan
teknik
dan
manual,
metode
ini
sangat
Rizki Yulianti R
secara
sempurna
karena
pita
komponen
yang
satu
Rizki Yulianti R
Rizki Yulianti R
Rizki Yulianti R
BAB III
PROSEDUR KERJA
Rizki Yulianti R
kemudian
dibuka
kran
hingga
eluen
keluar
semua.
Rizki Yulianti R
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
Perbandingan
Vial ke
Warna
(mL)
Perubahan
warna
n-heksan :
10:0
1-8
Bening
etil
9:1
9-17
Bening
n-heksan :
8:2
18-25
Kuning
etil
7:3
Kuning
n-heksan :
6:4
Kuning
etil
5:5
Kuning
n-heksan :
4:6
Kuning
etil
3:7
Kuning
n-heksan :
2:8
Kuning
etil
1:9
Kuning
n-heksan :
0 : 10
Kuning
etil
50 ml
Kuning
n-heksan :
etil
n-heksan :
etil
n-heksan :
Sri Marhani Hasanuddin
150 2011 0054
Rizki Yulianti R
etil
n-heksan :
etil
n-heksan :
etil
etil asetat
Rizki Yulianti R
BAB V
PEMBAHASAN
menggunakan
pelarut
n-heksan,
agar
meminimalkan
Rizki Yulianti R
kapas
dan
absorben
dan
untuk
memaksimalkan
Rizki Yulianti R
BAB VI
KESIMPULAN
VI.1. Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan metode kromatografi kolom konfensional didapatkan
fraksi dalam vial sebanyak 78 vial
VI.2. Saran
Saran untuk laboratorium agar alat dan alat didalam
laboratorium harus ditambah agar dapat meminimalkan dan
mengefisienkan waktu praktikum. Terutama alat yang berhubungan
dengan praktikum ini.
Rizki Yulianti R
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2012, Penuntun dan Buku Kerja Praktikum Fitokimia 1,
Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Indonesia, Makassar.
Bresnick. S. D., 2004, Inrisari Kimia Organik, Penerbit Hipokrates,
Jakarta.
Rizki Yulianti R
Djamil, R., Iwang S., dan Komar R., 1998, Telaah Fitokimia dan Uji Hayati
Pendahuluan Ulva Fasciata Delile, Sekolah Farmasi ITB.
Rizki Yulianti R
Rizki Yulianti R