Professional Documents
Culture Documents
A woman attends a routine antenatal appointment at 31 weeks gestation. She is 38 years old and
this is her sixth pregnancy. She has uncontrolled hypertension since six years ago. She has five
children, all spontaneous vaginal deliveries at term. Her youngest child is 18 months old and the
delivery was complicated by a superimposed preeclampsia on chronic hypertension. She is
reffered by midwife to doctor (public health centre) because of this bad obstetrical history and
breech presentation. The mother complains of tension headache, blurry vision, malaise and dizzy.
Due to her economic condition, she admits that during her pregnancy she only eats some food
that she can afford to buy. She feels generally tired and attributes this to caring for her five young
children. She reports good fetal movements (more than 10 per day).
In the examination findings:
Height = 150cm; Weight 80kg; BP 176/113 mmHg; Pulse 92x/m; RR 22x/m
Palpebral conjunctival was normal
Outer examination : hard parts are palpabled in the right side of motherss abdomen.
Haemoglobin
10.8 g/dL
MCV
78 fL
MCHC
32 g/dL
White cell count
11.200/L
Platelets
137.000/L
LDH
800/L
SGOT/PT
88/94 g/dL
Urinalysis
proteinuria 4+
Blood group: A negative
No atypical antibodies detected.
You act as the doctor in public health centre and be pleased to analyse this case.
Klarifikasi Istilah:
1. G6P5A0
2. Uncontrolled hypertension
3. Spontaneous vaginal deliveries
4. Superimposed preeclampsia on chronis hypertension
5. Breech presentation
6. Tension headache
7. Blurry vision
8. Malaise
9. Dizzy
10. Good fetal movement
11. Hb
12. MCV
13. MCHC
14. Platelets
15. LDH
16. SGOT
17. SGPT
18. WBC
19. Urinalysis
20. Bad obstetrical history
21. Poor
Identifikasi Masalah:
1. A pregnant woman from poor family
2. An extreme age pregnancy
3. G6P5A0
4. History of uncontrolled hypertension
5. History of superimposed preeclampsia on chronic hypertension
6. 31 weeks pregnancy with breech presentation
7. Complain of malaise, dizzy, blurry vision, and tension headache
8. Only eats some food that she can buy
9. The youngest child is 18 months old
10. Laboratory findings : Partial HELLP Syndrome
11. Contraception planning
Analisis Masalah:
1. A pregnant woman from poor family
a. Apa definisi dari miskin?1
Kemiskinan dikaitkan dengan ukuran penentuannya seringkali dibedakan dalam dua
definisi yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif.
- Kemiskinan secara absolut ditentukan berdasarkan ketidakmampuan untuk
mencukupi kebutuhan pokok minimum seperti pangan, sandang, kesehatan,
perumahan dan pendidikan yang diperlukan untuk hidup dan bekerja.
- Kemiskinan relatif merupakan kondisi miskin karena pengaruh kebijakan
pembangunan yang belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat,
sehingga menyebabkan ketimpangan distribusi pendapatan
b. Hubungan antara kemiskinan dengan kehamilan preeclampsia?2
Status ekonomi yang dialami wanita ini membuat ia tidak memprioritaskan
untuk melakukan pemeriksaan kehamilan yang rutin terhadap kehamilannya.
Begitu pula dengan adanya riwayat hipertensi yang dialami oleh wanita ini
menyebabkan hipertensinya menjadi tidak terkontrol dikarenakan kesulitan
ekonomi yang membuat ia jarang berobat sedangkan hipertensi kita ketahui
harus minum obat teratur agar tekanan darah stabil. Sehingga secara tidak
langsung, status ekonomi ibu ini yang rendah memberi akibat terhadap
kejadian hipertensi yang tidak terkontrol pada ibu ini.
2. An extreme age pregnancy
Usia kehamilan 31 minggu berhubungan dengan ukuran janin yang belum cukup
besar dan cairan amnion yang belum begitu berkurang memudahkan gerakan bayi
(mobile) sehingga memudahkan terjadinya letak lintang, apalagi pada usia 31 minggu
bayi bergerak sekitar 375 gerakan per hari. Kemungkinan ukuran bayi memang lebih
kecil dari normal (kemungkinan terjadi hambatan pertumbuhan janin) dikarenakan
ibu yang malnutrisi dan asupan nutrisi ibu selama kehamilan kurang
e. Apa hubungan antara presentasi bokong dengan grandemultipara?14
f. Apa komplikasi yang dapat terjadi?15
Komplikasi presentasi bokong pada ibu:
a) Pelepasan plasenta.
b) Perlukaan vagina dan serviks.
c) Endometritis.
2) Komplikasi pada janin:
a) Prolaps tali pusat.
b) Trauma pada bayi.
c) Asfiksia karena prolaps/kompresi tali pusat, pelepasan plasenta, kepala macet.
d) Perlukaan/trauma pada organ abdomen
e) Patah tulang leher
g. Bagaimana penanganan presentasi bokong menjadi presentasi kepala?16
Jawab: Tujuan penanganan pada masa kehamilan adalah mencegah malpresentasi.
Perubahan spontan menjadi presentasi kepala sebagian besar akan terjadi pada umur kehamila
34 minggu. Pada saat ini ada tiga cara yang dipakai untuk mengubah presentasi bokong
menjadi presentasi kepala yaitu versi luar dan posisi dada lutut (Knee Chest Position) pada
ibu (Sarwono, 2008).
1. Posisi Dada Lutut (Knee Chest Position)
Knee Chest position adalah posisi sujud yang dapat dilakukan untuk memutar posisi bayi
sungsang menjadi posisi yang seharusnya. Efektifitas perlakuan Knee Chest position lebih banyak
terjadi pada usia kehamilan 28-32 minggu sebesar 71,8%. Langkah-langkah knee chest position,
sebagai berikut :
a. Ibu dengan posisi menungging
b. Lutut dan dada menempel pada lantai
c. Lutut sejajar dengan dada
d. Lakukan 3-4 x/hari selama 10-15 menit
Apabila setelah dilakukan posisi dada lutut selama satu minggu janin tetap pada
presentasi bokong , maka sebaiknya dilakukan versi luar (Smith C et al., 1999; Kreshnamurti,
2008).
1. Versi Luar
Versi luar adalah prosedur yang dilakukan dengan menggunakan tekanan dan manuver
tertentu pada perut ibu untuk mengubah presentasi janin menjadi presentasi kepala. Tingkat
keberhasilannya versi luar 50-70% (semakin meningkat pada multiparitas, presentasi selain
bokong murni, volume air ketuban normal, letak lintang atau oblik).
Keadaan yang harus diketahui sebelum melakukan versi luar adalah perkiraan berat janin,
volume air ketuban, letak plasenta, dan morfologi janin normal. Kontra indikasi dilakukannya
versi luar adalah semua keadaan kontra indikasi persalinan vaginal. Terdapat pula kontra indikasi
yang sifatnya relatif, yaitu ketuban pecah dini, oligohidramnion, perdarahan uterus yang tidak
diketahui sebabnya, atau dalam persalinan kala I fase aktif.
Komplikasi yang mungkin dapat terjadi adalah bradikardi janin yang bersifat sementara,
solusio plasenta, komplikasi pada tali pusat, perdarahan feto-maternal dengan kemungkinan
sensitisasi, dan ketuban pecah dini.
Umur kehamilan terbaik untuk melakukan versi luar belum begitu jelas. Pada dasarnya
semakin tua umur kehamilan, akan semakin kecil tingkat keberhasilannya. Pada umumnya versi
luar efektif dilakukan pada umur kehamilan 34-36 minggu. Versi luar dapat dipertimbangkan
untuk diulang bila sebelumnya gagal atau sudah berhasil, tetapi kembali menjadi presentasi
bokong. Dalam satu kali sesi versi luar direkomendasikan dilakukan tidak lebih dari dua kali
upaya versi luar.
Tahap-tahap melakukan versi luar, antara lain:
a. Mula-mula bokong dikeluarkan dari pelvis dan diarahkan lateral sedikitnya sebesar 90%.
Dengan langkah ini biasanya kepala akan bergerak 90 o ke arah yang berlawanan dengan
bokong.
b. Setelah itu dilakukan manuver bersamaan pada kepala dan bokong untuk mengarahkan kepala
ke arah kaudal dan bokong kearah kranial.
Apabila belum berhasil dapat diulang pada sesi berikutnya, tergantung umur kehamilan
dan keadaan persalinan pada waktu itu (Sarwono,2008).
b. Bagaimana dampak dari nutrisi yang tidak terpenuhi pada wanita hamil?21
Pada wanita hamil kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi menjadi lebih
banyak. Seorang ibu hamil memiliki kebutuhan gizi khusus. Beberapa kebutuhan gizi
ibu hamil dapat ditutupi oleh makanan sehat yang seimbang. Pada wanita hamil
semua kebutuhan nutrisi tersebut harus dipenuhi, jika tidak dipenuhi maka akan
berdampak pada ibu dan juga janin yang dikandung nya.
Secara umum kebiasaan makan yang buruk tersebut dapat berdampak :
Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi
pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara
normal, dan terkena penyakit infeksi.
Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan
persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan
setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan
janin dan dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian
neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam
kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu :
-
Anemia.
Perdarahan, khususnya ketika persalinan
Persalinan sulit dan lama
Pasca persalinan yang sulit karena lemah dan mudah mengalami gangguan
kesehatan (seperti infeksi).
BBLR
Abortus
Bayi lahir mati
Cacat bawaan (Monster)
Anemia
Asfiksia intra-partum
Pertumbuhan dan perkembangan anak terhambat
Gangguan belajar
enzyme, low
fungsi hepar,
Tiga kelainan utama pada sindrorn HELLP berupa hemolisis, peningkatan kadar
enzim hati dan jumlah trombosit yang rendah
Tabel Kriteria diagnosis sindrom HELLP (University of Tennessee,Memphis)
Hemolisis
- Kelainan apusan darah tepi
- Total bilirubin > 1,2 mg/dl
- Laktat dehidrogenase (LDH) > 600 U/L
Peningkatan fungsi hati
- Serum aspartate aminotransferase (AST) > 70 U/L
- Laktat dehidrogenase (LDH) > 600 U/L
Jumlah trombosit yang rendah
- Hitung trombosit < 100.000/mm
2. Kondom.
Kondom digunakan pada penis pria untuk mencegah sperma bertemu sel telur ketika
terjadi ejakulasi. Kondom berupa sarung karet yang terbuat dari bahan lateks.
Kelebihan penggunaan kondom adalah mudah digunakan dan tidak membutuhkan
bantuan medis untuk memakai. Kekurangan penggunaan kondom adalah terjadinya
kebocoran cairan mani dan alergi pada pemakaian bahan-bahan kondom tertentu.
3. KB Suntik.
KB Suntik dilakukan setiap 3 bulan sekali pada seorang wanita untuk mencegah
terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur). Kelebihan menggunakan KB Suntik adalah
efektif mencegah kehamilan tanpa perlu banyak tahap yang sulit. KB Suntik juga
termasuk metode kontrasepsi yang terhitung murah untuk masyarakat Indonesia.
Meski demikian, suntikan KB pada uji coba hewan bisa meningkatkan terjadi resiko
kanker.
4. Pil KB.
Pil KB disebut juga kontrasepsi oral. Pil KB berisi hormon yang menghambat
pengeluaran sel telur. Keunggulan menggunakan Pil KB adalah bisa mengatur
kehamilan sekaligus efektif mencegah kanker ovarium dan endometrium. Sedangkan
kelemahan penggunaan pil KB adalah harus diminum oleh wanita secara rutin. Bila
tidak diminum secara rutin dan disiplin maka kemungkinan hamil tetap terjadi.
5. Implant
Metode kontrasepsi implant (susuk) ditempatkan di bawah kulit lengan wanita dan
mengeluarkan hormon yang mencegah pelepasan ovum. Metode kontrasepsi ini
terbilang efektif dan tidak memerlukan kedisiplinan tinggi seperti penggunaan Pil
KB. Kekurangan penggunaan implant adalah bisa menyebabkan fase menstruasi tidak
teratur. Selain itu, sejumlah kasus melaporkan implant yang tertanam tidak berdiam di
lengan namun bergerak ke bagian tubuh terdekat lainnya.
6. Difragma
Diafragma atau cervical cap berguna untuk menutupi uterus sehingga mencegah
sperma membuahi sel telur. Metode ini tidak biasa di Indonesia karena selain mahal,
pemasangannya harus dengan tenaga medis dengan biaya yang mahal. Ditambah lagi
angka kegagalan tinggi, peningkatan risiko infeksi, membutuhkan evaluasi dari
tenaga kesehatan, ketidaknyamanan
ini jarang dipakai dalam metode kontrasepsi karena tidak efektif mencegah kehamilan
dan menimbulkan alergi pada sebagian besar wanita yang memakai.
c. Apa kontrasepsi yang cocok untuk pasien ini?31
Kontrasepsi mantap atau IUD. Untuk mencegah kehamilan berikutnya, karena ibu
dengan usia ini sudah dianjurkan tidak hamil lagi.
12. DD32
-
Hipertensi kronik
Hipertensi kronik dengan superimpose preeklamsi
Hipertensi gestasional
Eklamsi
Epilepsi
13. HTD33
Diagnosis eklampsia umumnya tidak mengalami kesukaran. Dengan adanya tanda dan
gejala preeklampsia (hipertensi, proteinuria, edema anasarka) yang disusul oleh serangan
kejang, diagnosis eklampsia sudah tidak diragukan.
14. WD34
Seorang wanita 38 tahun dengan kehamilan letak bokong dengan komplikasi
superimposed preeclampsia dengan adanya hipertensi kronik dan Partial HELLP
Syndrome dengan factor resiko berupa grandemultipara, kehamilan pada usia ekstrim
(beresiko), dan factor nutrisi yang kurang.
15. Penatalaksanaan35
16. Komplikasi36
17. Preventif37
Pre-eklampsia dan eklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang berkelanjutan dengan
penyebab yang sama. Oleh karena itu, pencegahan atau diagnosis dini dapat mengurangi kejadian
dan menurunkan angka kesakitan dan kematian. Untuk dapat menegakkan diagnosis dini
diperlukan pengawasan hamil yang teratur dengan memperhatikan kenaikan berat badan,
kenaikan tekanan darah, dan pemeriksaan untuk menentukan proteinuria.
Pemeriksaan antenatal yang teratur dan teliti dapat menemukan tanda- tanda dini pre-eklampsia,
dan dalam hal itu harus dilakukan penanganan semestinya. Karena para wanita biasanya tidak
mengemukakan keluhan dan jarang memperhatikan tanda-tanda preeklampsia yang sudah terjadi,
maka deteksi dini keadaan ini memerlukan pengamatan yang cermat dengan masa- masa interval
yang tepat.23) Kita perlu lebih waspada akan timbulnya pre- eklampsia dengan adanya faktorfaktor predisposisi seperti yang telah diuraikan diatas. Walaupun timbulnya pre-eklampsia tidak
dapat dicegah sepenuhnya, namun frekuensinya dapat dikurangi dengan pemberianpenerangan
secukupnya dan pelaksanaan pengawasan yang baik pada wanita hamil, antara lain: b.
Diet
makanan.
Makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin, dan rendah lemak. Kurangi garam
apabila berat badan bertambah atau edema. Makanan berorientasi pada empat sehat lima
sempurna. Untuk meningkatkan protein dengan tambahan satu butir telus setiap hari.
c. Cukup istirahat Istirahat yang cukup pada hamil semakin tua dalam arti bekerja seperlunya
dan disesuaikan dengan kemampuan. Lebih banyak duduk atau berbaring ke arah punggung janin
sehingga aliran darah menuju plasenta tidak mengalami gangguan.
d. Pengawasan antenatal ( hamil ) Bila terjadi perubahan perasaan dan gerak janin dalam rahim
segera datang ke tempat pemeriksaan. Keadaan yang memerlukan perhatian: 1). Uji kemungkinan
pre-eklampsia:
2).
a) Pemeriksaan tekanan darah atau kenaikannya b) Pemeriksaan tinggi fundus uteri c)
Pemeriksaan kenaikan berat badan atau edema d) Pemeriksaan protein urin
e) Kalau mungkin dilakukan pemeriksaan fungsi ginjal, fungsi hati, gambaran darah umum, dan
pemeriksaan retina mata.
Penilainan kondisi janin dalam rahim
a) Pemantauan tingi fundus uteri b) Pemeriksaan janin: gerakan janin dalam rahim, denyut
jantung
janin, pemantauan air ketuban c)Usulkan untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografi. Dalam
keadaan yang meragukan, maka merujuk penderita merupakan sikap yang harus dipilah
18. Prognosis38
19. SKDI39
Learning Issue
1. Presentasi Bokong
2. Partial HELLP Syndrome
Hipotesis
Seorang wanita 38 tahun dengan kehamilan letak bokong dengan komplikasi superimposed
preeclampsia dengan adanya hipertensi kronik dan Partial HELLP Syndrome dengan factor
resiko berupa grandemultipara, kehamilan pada usia ekstrim (beresiko), dan factor nutrisi
yang kurang.