Professional Documents
Culture Documents
PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. Shalawat dan salam selalu
kami curahkan kepada Nabi Muhammad saw. Berkat limpahan dan rahmatnya,
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun dengan maksud dan tujuan untuk memberika pemahaman dan
penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan sistem dwmokrasi dan prinsip-prinsip
demokrasi di indonesia.
Kami harap makalah ini dapat memberikan wawasan kepada kita semua mengenai
demokrasi dan prinsipnya. Akan tetapi keterbatasan yang kami miliki baik
pengetahuan ataupun referensi yang kami peroleh dalam penyusunan makalah ini,
kami mohon kritik dan saran dosen ataupun teman-teman kami. Dan kami memohon
maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan penjelasan ataupun penulis dalam
makalah ini.
DAFTAR
ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR..
DAFTAR ISI.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG....
BAB II PEMBAHASAN
A. SEJARAH DEMOKRASI. 5
B. PENGERTIAN DEMOKRASI.. 7
C. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI 8
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN... 12
DAFTAR PUSTAKA. 13
BAB I
PENDAHULUAN
Secara etimologis, demokrasi terdiri atas dua kata yang berasal dari Bahasa Yunani.
Yaitu kata Demos yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan cratien atau
Cratos yang berarti kekuasaan (pemerintahan). Jadi, demokrasi berarti suatu Negara
yang kekuasaan pemerintahannya dipegang oleh rakyat.
Di indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya. Namun, dari
semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi 1998 sampai saat
ini adalah sistem pemerintahan demokrasi. Meskipun masih terdapat beberapa
kekurangan dan tantangan ,
2.
3.
B A B II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH DEMOKRASI
Istilah demokrasi berasal dari Yunani Kuno yang tepatnya diutarakan di
Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut dianggap sebagai contoh awal
dari sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun,
arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah
berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem demokrasi
di banyak negara.
Kata demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai
pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat.
munculnya
perlawanan
kaum
bangsawan(ningrat)
terhadap
raja,
perlawanan kaum borjuis (orang-orang kaya) sampe dengan revolusi social yang
melanda eropa sebelum memasuki abad pertengahan.
Selama ratusan bahakan ribuan tahun paham demokrasi kembali ditandai
dengan Revolusi Prancis dan Amerika. Inti dari Revolusi itu semua adalah
kemerdekaan nilai-nilai kemanusian dan persamaan harkat dan martabat manusia
disegala bidang, politik, hukum dan social ekonomi.
Dalam kaitan tersebut, Prof. Miriam Budiardjo, mengemukakan bahwa:
gagasan demokrasi Yunani boleh dikatakan hilang dari muka dunia barat waktu
bangsa Romawi yang sedikit banyak masih kenal kebudayaan Yunani dikalahkan
suku bangsa Eropa barat dan benua Eropa memasuki abad pertengahan (600-1400).
Diliat dari aspek perkembangan demokrasi abad pertengahan menghasilkan
suatu dokumen yang penting, yaitu Magna Charta (Piagam Besar, 1215). Magna
Charta merupakan semi kontrak antara beberapa bangsawan dan Raja Jhon dari
Inggris, dimana untuk pertama kali seorang Raja yang berkuasa abslout
mengikatkan dirinya untuk mengakui dan menjamin beberapa hak dan privileges
dari bawahannya sebagai imbalan untuk penyerahan dana bagi keperluan perang
dan sebagainya. Meskipun piagam dimaksud lahir dari suasan feodal dan tidak
berlaku bagi golongan rakyat jelata, namun dianggap sebagai tonggak dalam
perkembangan gagasan demokrasi di dunia.
Permulaan abad XVII di Eropa Barat telah lahir Negara-negara Nasional,
dalam bentuk yang modern. Keadaan di Eropa Barat telah mengalami perubahanperubahan social dan kultural yang mempersiapkan jalan dan bentangan benang
merah menuju dan atau memasuki jaman yang lebih modern dimana akal (ratio)
dapat memedekaan diri dari pembatasan dan sekat-sekat feodalisme.
6
Monarki absolut yang hampir menguasai belahan dunia termasuk Eropa pada
abad pertengahan yang mengklaim dirinya sebagai raja berdasrakan hak suci untuk
berkuasa dan berhak atas tahta kerajaannya. Lambat laun telah mendapat kritikankritikan tajam terutama dari dua aliran pemikiran pada waktu itu, yakni aliran
Renaissance dan aliran Reformis. Kecaman-kecaman dilontarkan terhadap system
absolutisme, gerakan aliran tersebut mendapat dukungan kuat dari golongan
menengah yang mulai punya pengaruh dengan adanya kedudukan ekonomi dan
pendidikan yang dimiliki.
Reformasi intelektual yang disusul oleh reformasi dan revolusi sosial yang
berlangsung sepanjang abad ke 17 dan 18 di Eropa Barat, diantaranya telah
melahirkan sistem demokrasi di dalam tata bermasyarakat dan berpemerintahan.
Sebenarnya yang terjadi di Eropa ketika demokrasi menjadi alternatif adalah
penerusan dari suatu tradisi tentang tata cara pengaturan hidup bersama yang
dilaksanakan oleh warga kota Athena, Yunani, pada beberapa abad sebelum masehi.
Sejak tiga dekade terakhir dunia menyaksikan kemajuan yang luar biasa dalam
perkembangan demokrasi. Sejak tahun 1972 jumlah negara yang mengadopsi sistem
politik demokrasi telah meningkat lebih dari dua kali lipat, dari 44 menjadi 107.
Pada akhir tahun 90-an, hampir seluruh negara di dunia ini mengadopsi
pemerintahan demokratis, meski masing-masing dengan variasi sistem politik
tertentu.
Demokrasi di Indonesia, Periode 1945-1959 (demokrasi Parlementer), Periode
Periode 1959-1965 (Demokrasi Terpimpin), Periode 1965-1998( Demokrasi Orde
Baru), Periode Pasca Orde Baru.
B. PENGERTIAN DEMOKRASI
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demokratia yang terbentuk
dari kata demos yang artinya rakyat dan kratein yang artinya pemerintahan/kekuasaan,
sehingga arti dari demokratia adalah kekuasaan atau pemerintahan rakyat. Secara
umum, Pengertian Demokrasi merupakan suatu sistem pemerintahan yang melibatkan
rakyat dalam sistem pemerintahan negara.
Selain itu, Pengertian Demokrasi adalah bentuk sistem pemerintahan suatu
negara sebagai upaya dalam mewujudkan kedaulatan rakyat atas kekuasaan negara
untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Pilar demokrasi yang biasa kita
kenal adalah prinsip trias politica, dimana membagi ketiga kekuasaan politik negara
7
yaitu eksekutif, yudikatif dan legislatif. Dalam mewujudkan ketiga jenis lembaga
negara yang bersifat independen dan berada dalam kesejajaran satu sama lain,
diharapkan agar ketiga lembaga negara ini dapat saling mengontrol dan mengawasi.
Menurut H. Harris Soche (Yogyakarta : Hanindita, 1985)
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat, karena itu kekusaan pemerintahan itu
melekat pada diri rakyat atau diri orang banyak dan merupakan hak bagi rakyat atau
orang banyak untuk mengatur, mempertahankan dan melindungi dirinya dari paksaan
dan pemerkosaan orang lain atau badan yang diserahi untuk memerintah.
Menurut Hannry B. Mayo
Kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi
secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan yang didasarkan atas prinsip
kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana di mana terjadi kebebasan
politik.
Menurut International Commission of Jurist
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan di mana hak untuk membuat keputusankeputusan politik diselenggarakan oleh warga Negara melalui wakil-wakil yang dipilih
oleh mereka dan yang bertanggungjawab kepada mereka melalui suatu
prosespemilihan yang bebas.
Menurut C.F. Strong
Demokrasi adalah Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewan dari
masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan yang menjamin
pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya pada mayoritas
tersebut.
Menurut Merriam, Webster Dictionary
Demokrasi dapat didefinisikan sebagai pemerintahan oleh rakyat; khususnya, oleh
mayoritas; pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi tetap pada rakyat dan dilakukan
oleh mereka baik langsung atau tidak langsung melalui sebuah sistem perwakilan yang
biasanya dilakukan dengan cara mengadakan pemilu bebas yang diadakan secara
periodik; rakyat umum khususnya untuk mengangkat sumber otoritas politik; tiadanya
distingsi kelas atau privelese berdasarkan keturunan atau kesewenang-wenangan.
C. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
11.
Prinsip demokrasi yang didasarkan pada konsep di atas (rule of law), antara lain
sebagai berikut :
a. Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenang;
b. Kedudukan yang sama dalam hukum;
c. Terjaminnya hak asasi manusia oleh undang-undang
2) Persamaan (equality).
3) Perwakilan (representation).
4) Kekuasaan mayoritas (majority rule).
5) Kewarganegaraan (citizenship).
d. Prinsip-prinsip demokrasi menurut Riswandha Imawan
Menurut Riswandha, Prinsip-prinsip demokrasi yang dikehendaki rakyat adalah :
1)
dengan prinsip-prinsip
11
B A B III
PENUTUP
KESIMPULAN :
Demokrasi diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dri rakyat oleh
rakyat dan untuk rakyat. Istilah demokrasi ini memberikan posisi penting bagi rakyat
sebab dengan demokrasi, hak-hak rakyat untuk menentukan sendiri jalannya organisasi
Negara dijamin.
Penerapan demokrasi di berbagai Negara di dunia memiliki ciri khas dan spesifikasi
masing-masing, lazimnya sangat dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat sebagai rakyat
dalam suatu negara. Indonesia sendiri menganut demokrasi pancasila di mana
demokrasi itu dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila sehingga tidak
dapat diselewengkan begitu saja.
Istilah demokrasi berasal dari Yunani Kuno yang tepatnya diutarakan di
Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut dianggap sebagai contoh awal dari
sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari
12
istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi
sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem demokrasi di banyak
negara.
Demokrasi di Indonesia, Periode 1945-1959 (demokrasi Parlementer), Periode
Periode 1959-1965 (Demokrasi Terpimpin), Periode 1965-1998( Demokrasi Orde
Baru), Periode Pasca Orde Baru
DAFTAR
PUSTAKA
Dr. Nurul Qamar, S.H., M.H , HAK ASASI MANUSIA dalam NEGARA HUKUM
DEMOKRASI (Human Rights in Democratiche Rechtsstaat), Jakarta: Sinar
Grafika,2014.
https://www.academia.edu/6462730/Pengertian_Demokrasi_Menurut_Para_Ahli
http://mujadied.wordpress.com/2014/04/04/sejarah-asal-usul-pengertian-demokrasi/
http://isma-ismi.com/pengertian-demokrasi.html
13