You are on page 1of 2

Kadin Minta Agar Hilirisasi dan Ekspor Pertambangan Tetap Berjalan

Written by Admin Kadin Jateng


Wednesday, 07 November 2012 00:46 -

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar segera diterbitkannya
tata niaga pertambangan mineral setelah dikeluarkannya Peraturan Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral RI No.7 tahun 2012 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan
Pengolahan dan Pemurnian Mineral, yang dinilai telah menghambat kinerja ekspor dan
merugikan para pengusaha pertambangan.

Sisi positifnya, Permen ESDM No.7 2012 itu sangat penting bagi hilirisasi. Namun,
pengaturannya yang harus lebih baik lagi agar tidak menimbulkan stagnasi kinerja ekspor
komoditas itu, kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan, Distribusi dan Logistik
Natsir Mansyur.

Stagnasi ekspor yang terjadi, menurut Natsir, terjadi dari bulan Mei tahun ini hingga sekarang.
Jika kondisi seperti ini tetap berlangsung, dikhawatirkan target ekspor 230 miliar dolar AS sulit
untuk tercapai. Intinya kami mengharapkan agar hilirisasinya jalan, ekspornya juga jalan,
tambahnya.

Kadin dan Pemerintah Daerah akan melakukan kerjasama untuk membentuk tim kerja yang
melaksanakan perdagangan luar negeri hasil produk pertambangan mineral yang akan
dituangkan dalam suatu rencana ekspor nasional dan daerah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan


Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara maka
Pemerintah Daerah berwenang mengelola sumber daya alam yang ada di daerahnya.

Untuk menyusun perencanaan tata niaga hasil produk pertambangan mineral, kata Natsir,
stakeholder akan membentuk tim kerja nasional yang terdiri dari unsur Pemerintah Daerah,
Kementerian Perdagangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kadin Indonesia
dan Asosiasi.

1/2

Kadin Minta Agar Hilirisasi dan Ekspor Pertambangan Tetap Berjalan


Written by Admin Kadin Jateng
Wednesday, 07 November 2012 00:46 -

Diharapkan 1-2 minggu ke depan sudah ada tindakan. Tim kerja nasional akan menghitung
jumlah produksi dan teknisnya akan kita serahkan kepada Kementerian Perdagangan terkait
kuota yang bisa diekspor, kata Natsir.

2/2

You might also like