Professional Documents
Culture Documents
sangat
dokter
independent
dan
ataupun
data
dikumpulkan
kolaborasi
untuk
dapat
dilakukan
membantu
secara
memberikan
/ mechanisme kerja
yaitu
Simon S
2
Kunci utama dalam mempelajari dan memahami sistim persyarafan
adalah : neuron, Synapsis, konduksi, jalur motorik, jalur sensorik dan
organ organ efektor.
Neuron
Simon S
Myelin
Akson Tunggal
Badan sel
Dendrit
Gambar Neuron
Neuron adalah : Struktur dasar dan unit fungsional dari sistim
persyarafan. Neuron ini terdapat pada seluruh sel tubuh
dan
memberikan efek secara biologi dan biokimia pada tubuh. Sel sel saraf
ini bervariasi dalam ukuran dan bentuk sesuai fungsinya masing masing. Masing masing sel mempunyai nucleus serta granula dan
fibril didalam sitoplasmanya. Neuron bertindak seperti miniature sistim
saraf dan nempunyai sifat yang sangat khas untuk fungsi elektrik.
Secara mikroskopik neuron terdiri dari : sel body atau soma ,
akson dan dentrit. Soma, akson dan dendrit ini diselubungi oleh
membrane sel, yang memisahkannya dari bagian luar sel. Adanya
permukaan yang luas pada membrane sel membuatnya menjadi lebih
mudah menerima sejumlah besar kontak
Dendrit : adalah serat yang pendek melekat pada sebelah luar sel,
tempat masuknya impuls dari sel ke sel yang lain. Akson adalah : Serat
dimana impuls saraf keluar sel untuk ditransmisikan ke sel yang lain.
Jumlah akson ini biasanya satu.
Membran Sel
Membran sel adalah suatu membran yang membatasi isi sel dan
sekitarnya. Banyak fungsi penting dari neuron terletak dalam membran
sel itu sendiri. Struktur membran sel terdiri dari protein dan lemak
dimana
materialnya
dapat
berpindah
pindah.
Memberan
sel
Simon S
4
mempunyai perbedaan dalam permebialitasnya, dimana permibialitas
terhadap Oksigen, Karbondioksida dan ion ion organic serta tidak
permiabel terhadap protein dan ion anorganik. Perbedaan permebialitas
ini terjadi karena adanya distribusi atau perpindahan ion ion. Dalam
sel lebih banyak mengandung Kalium dan diluar sel lebih banyak
mengandung natrium. Masuk keluarnya natrium dan kalium dari dan ke
sel (mekanisme aktif pompa natrium kalium) menyebabkan perbedaan
permebilitas membran sel ini. Penyeberangan ion melalui mebran sel ini
menyebabkan terjadinya perbedaan muatan listrik diluar sel (lebih ++)
disebut : Potensial membrane istirahat. Sel dalam keadaan ini, setiap
saat bisa mengalami potensial aksi yang disebut polarisasi. Polarisasi :
perbedaan muatan listrik antara mebran sel bagian luar dan dalam (luar
menjadi dan dalam menjadi +)
Excitability
Excitability adalah : Postensial istirahat pada neuron dalam keadaan
tidak stabil. Contohnya : membrane saraf bereaksi terhadap stimulus,
zat kimia yang masuk dan kerusakan mekanik. Keadaan tidak stabil ini
akan menyebabkan potensial aksi. Potensial aksi ini terjadi dengan
mekanisme sebagai berikut : Bila neuron dirangsang, permebialitas
membrane sel
terhadap Na
ini
menyebabkan
muatan
dalam
sel
menjadi
positif
(Depolarisasi). Pada saat Na+ masuk, maka K+ juga bergerak keluar sel.
Transport aktif yang membawa kalium dan natrium bergerak ke keadaan
semula disebut : Repolarisasi . Potensial aksi terjadi dalam 1 2 msec.
Myelin
Myelin
merupakan
pembungkus
akson
Sebenarnya
myelin
itu
diselubungi atau dilindungi lagi oleh sel yang disebut Schaw sel.
Fungsinya sebagai insulator : Mencegah mengalirnya ion lewat akson
dan membrannya.
Simon S
Synapse
Hubungan antara satu neuron dengan neuron yang lain disebut
Synapse. Synapse ini merupakan titik komunikasi antara neuron yang
satu dengan yang lainnya.Transmisi impuls pada synapse ini terjadi
secara kimiawi. Pada saat impuls datang pada sinaps, transmitter kimia
dibebaskan, baik yang bersifat eksitasi dan mengeluarkan zat untuk
merangsang neuron atau bersifat inhibitor dan mengeluarkan zat untuk
menghambat neuron.
merupakan
alat
tubuh
yang
sangat
penting
karena
Simon S
6
a. Otak besar (cerebrum/korteks cerebri)
Fisura
Precentral Gyrus
Sulkus
Postcentral Gyrus
Lobus Parietal
Lobus Frontalis
Lobus Occipital
Lobus frontalis
Fungsi
Konseptualisasi.
Abstraksi,
kemampuan
Lobus parietalis
Fungsi
persepsi
pusat
integrasi
dan
intrprestasi
kemampuan
untuk
dan
coordinasi
informasi
mengenal
untuk
sensori,
anggota
tubuh,
Temporal
Fungsi : penyimpanan memori,
integrasi terhadap
stimulus auditory.
Occipital
Simon S
7
Pusat penglihatan, memahami arti tulisan.
Pada hemisfer kiri terdapat area bicara : Adalah bagian dari
korteks yang berhubungan dengan sapek aspek bicara.
Area ini mencakup bagian bawah dari lobus parietal dan
frontalis serta bagian atas lobus temporalis.
b. Otak kecil (cerebelum)
Terletak di fosa cerebri dibawah tentorium cerebelum yaitu
durameter, yang memisahkannya dari oksipitalis cerebrum.
Disebelah
ventral
dari
serebelum
terdapat
batang
otak.
menyokong
postur
tubuh
yang
Simon S
8
Medula oblongata
Arteri Facial
Arteri Cervical
Arteri Subclavia
pada
lingkaran
willis.
Sistim
Ada 2 sistim
anatomisis
ini
Simon S
9
Lingkaran willis ini penting karena memberikan sirkulasi yang
bilateral. Sedangkan pembuluh darah yang langsung masuk
kedalam substansi otak mensuplai makanan ke neurons.
Sistim vena pada otak dibagi atas dua yaitu : 1) Vertebral vena :
mengalirkan darah dari cerebrum dan 2) Cerebelar vena :
mengalirkan darah dari cerebellum. Sistim vena otak ini tidak
mempunyai katup. Semua vena otak ini berakhir didalam sinus
dural dan kemudian mengosongka diri ke vena cava melalui
vena jugularis.
2) Medula Spinalis
Bersambungan dengan medulla oblongata. Mempunyai panjang
sekitar 45 cm, mulai dari bagian bawah medulla oblongata
setinggi korpus vetebralis servikalis I dan memanjang hinggal
korpus vertebralis lumbal I II. Medulla spinalis mempunyai dua
alur konduksi yaitu : Asending
Simon S
10
Cerebrum
Thalamus
Hypothalamus
Kel. Pituitary
Olfaktori (I)
Optic (II)
Oculomotor (III)
Trochlear (IV)
Trigeminal(V)
Abducens(VI)
Cerebelum
Facial (VII)
Auditorius (VIII)
Glasopharygea (IX)
Vagus (X)
Accesory (XI)
Hipoglossal (XII)
SIFAT SARAF
Sensorik
FUNGSI
Merangsang bau-bauan
II.
Sensorik
Melihat
III. Oculomotor
Motorik
Menggerakkan mata
IV. Trochlear
Motorik
Menggerakkan mata
V.
Optic
Trigeminal
Motorik
Memalingkan mata
VII. Facial
Rasa
kontraksi
otot
wajah
dan
expresinya
VIII.
Auditorius
Sensorik
IX.
Glasopharyge
Sensorik
al
motorik
dan
di
tenggorokan
rasa,
Sensorik
motorik
X.
Spinal Accesory
XI. Hipoglossal
dan
(air luah)
Organ-organ abdomen dan thorax.
Menelan, suara, nadi lambat. Dan
Motorik
peristaltic naik.
Motorik
Gerakan-gerakan
bahu,
gerak
memutar kepala.
Simon S
11
Gerakan lidah
8 pasang Servikal
12 Pasang thorakalis
5 pasang Lumbalis
5 Pasang sakralis
1 pasang Koksigeal
Kontrol simpatik
Kontrol parasimpatik
Simon S
12
vesceral
Otot jantung
Otot tak sadar
Pembuluh
pembuluh darah
Pembuluh
darah di otot dan
tulang.
Saluran
pencernaan
-
Sphincterara
nal (anus)
Kantong
kemih
(Urinari bladder)
Sphincter
urinary
pembuluh Normal
Normal
Dilatasi
Naikkan peristaltik
Turunkan peristaltik
Menghambat defekasi
Stimulus
sphincter
Inhibisi,
membuka
menutup sphincter untuk defekasi.
Stimulus
:
kontraksi
bladder.
(relaksasi Inhibisi
:
membuka
sphincter untuk BAK.
Stimulus : kontriksi pupil.
Stimulus
:
serabutserabut radial, dilatasi Stimulus : akomodasi
pupil.
untuk penglihatan dekat
(lensa cembung)
Inhibisi
:
akomodasi
untuk penglihatan jauh
Tidak ada serabut para
(lensa mendatar)
simpatik
Mata : Iris
Ciliary
Kontriksi
darah
Inhibisi
bladder)
Stimulus
(menutup sphincter)
otot berdiri.
plamotor
Kelenjar
kelenjar
Medula
adrenal
-
Kelenjar
keringat
Kelenjar
digestivus
Peningkatan
epinephrine.
Meningkatan
keringat.
sekresi
Tidak ada
Meningkatkan sekresi
(Juice) digestivus.
Menurunkan sekresi
(Juice) pencernaan.
Riwayat
Pengkajian tentang riwayat status kesehatan sangatlah penting dan sangat
membantu dalam prosedur pemeriksaan lainnya. Hal hal perlu dikaji
Simon S
13
dalam kaitannya dengan sistim neurologis adalah Riwayat penyakit yang
berkaitan dengan sistim persyarafan terutama kelainan sistim endocrine.
Bila ada keluhan yang spesisfik yang menjurus ke gangguan neurologist,
pertanyaan perlu dikembangkan dengan sistimatis menyangkut, kapan
keluhan tersebut muncul, kegiatan atau aktivitas yang menyebabkan
munculnya keluhan,
berulang tanyakan jangka waktunya, apakah keluhan yang sama atau ada
perubahan. Hal lain yang perlu ditanyakan ditanyakan yaitu ; terpaparnya
terhadap agent kimia atau zat zat tertentu yang dapat menyebabkan
gangguan neurologist . Keluhan yang biayanya dilaporkan adalah : Nyeri,
sakit kepala dengan karakteristik tertentu, , kejang, vertigo, perubahan
penglihatan dan kelemahan pada anggota tubuh tertentu.
Status mental
Pengkajian pada status mental lebih menjrus kekeadaan yang akan
ditemukannya gangguan organic pada otak. Hal hal yang dikaji dalam
hubungannya dengan status mental adalah :
Tingkat kesadaran.
Kaji tingkat orientasi pasien terhadap waktu, tempat dan orang.
Disorientasi menunjukkan adanya gangguan pada cerebral. Hal ini
penting karena status diorientasi berhubungan langsung dengan
tekanan atau terpengaruhnya kortex cerebri. Pengkajian lanjut
aspek status mental biayanya diikuti dengan pemeriksaan fisik.
Identifikasi Mood dan perilaku
Emosi yang labil sering ditemukan pada individu dengan
gangguan bilateral (diffuse) penyakit otak. Euphoria adalah
gangguan yang paling sering ditemukan. Perubahan perilaku
biayanya menyertai perubahan emosi. Perilaku yang agresive
sering dihubungkan dengan adanya kerusakan atau lesi pada
frontal inferior dari sistim limbic.
Gangguan Proses Pikir
Gangguan proses berpikir merupakan masalah yang juga sering
ditemukan. Untuk mengetahui adanya gangguan ini, tanyakan
Simon S
14
pada pasien dengan pertanyaan yang mudah atau dengan
menyuruh pasien untuk mengulang kata kata tertentu. .
Aphasia
Aphasia dibedakan atas 3 tipe umum yaitu :
1) Fluent aphasia
Adalah gangguan dalam berbicara dan menulis bahasa.
Ada 3 tipe yaitu :
(1) Wernickes
Merupakan gangguan ringan dari fluent aphasia.
Tempat lesi : Area Wernickes pada hemisfer kiri.
Manifestasi ; Bicara lancar dengan ritme normal, grammar
lengkap, tetapi kekurangan konteks bahasa. Disertai
dengan perilaku verbal tanpa kata kata.
(2) Anomic
Tempat lesi : Area angular gyrus .
Manifestasi ; Bicara lancar tetapi pasien tidak dapat memberikan
nama pada obyek . Pasien mencoba dengan
mendefinikan atau menggambarkan obyek tersebut.
(3) Conduction
Tempat lesi ; Arcuate Fasicullus
Manifestasi ; Bicara meloncat loncat.
2) Nonfluent
Adalah : Ketidakmampuan untuk mengungkapkan satu atau lebih
kata dalam berbicara atau menulis.
Lesi ; pada motor cortex area broca.
Manifestasi : Bicara terhenti pada kata tertentu dan mencoba untuk
melanjutkan kata atau menghasilkan kata. Tidak
Simon S
15
mampu mengoorganisasi kata untuk bicara atau
menulis.
3) Global
Terjadi karena kerusakan total dari area bicara.
Lesi : pada beberapa tempat terutama pada pusat bicara.
Dysathria
Keadaan ini terjadi karena gangguan pada saraf V, VII, IX, X dan XII.
Yang menyebabkan kemampuan bicara tidak teroraganisisr karena
gangguan pada otot otot untuk bicara.
Percepsi
Simon S