Professional Documents
Culture Documents
nefrourologi
I. GLOMERULONEFRITIS
KRONIS
KLINIS
Makroskopis
1.
2.
3.
-
Ukuran ginjal biasanya mengecil, kapsul melekat erat pada kortek dan bila
dilepas terjadi dekortikasi.
Permukaan luar granuler tidak teratur dan bopeng-bopeng.
Pada irisan :
Korteks menyempit sampai kurang dari 1,5cm (normal : 2 3 cm).
Gambaran normal hilang oleh karena batas
koteks dan medula ginjal tidak jelas.
Mikroskopis :
1.
2.
3.
4.
5.
II. PYELONEFRITIS
KRONIS
PYELONEFRITIS KRONIS
Pyelonefritis kronis adalah suatu inflamasi kronis
pada tubulus, interstitial dan pyelum ginjal.
Diakibatkan oleh infeksi yang menimbulkan
kondisi patologis pada calyces dan pelvis renis
(pelvocalyceal damage) disertai pembentukan
jaringan parut pada ginjal.
Dikenal 2 jenis pyelonefritis kronis :
(1) kronisobstruktif
(2)kronis non obstruktif = chronic reflux
nephropathy
KLINIS
Gejala Klinis :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Makroskopis
1.
2.
3.
4.
5.
Ren mengecil, biasanya unilateral, dapat sampai kurang dari 100 gram
(normal 150 - 200gram). Jika bilateral biasanya asimetris.
Permukaan tidak rata diantara bagian yang permukaannya halus, tampak cekung
(melisut) karena jaringan parut.
Pelvis renis dan calyces melebar terutama pada yang tipe obstruktif, sehingga jarak
antara calyces dan simpai sangat tipis.
Simpai ginjal menebal dan ada perlekatan dengan daerah yang fibrotik.
Pada irisan : korteks tipis, kadang-kadang tampak beberapa fokus absces.
Mikroskopis
1. Di beberapa tempat tampak lesi infeksi kronis berupa abses kecil yang tersebar diantara
jaringan ginjal.
2. Glomerulus menunjukkan bermacam-macam perubahan berupa fibrosis
dan
hialinisasi.
3. Tubulus atrofi progresif, sehingga jumlah tubulus berkurang.
4. Dibeberapa bagian terdapat tubulus yang dilatasi dan dibatasi oleh epitel yang atrofi,
lumen terisi massa eosinofilik seperti massa koloid sehingga menyerupai folikel kelenjar
tiroid. Gambaran ini di sebut : TIROIDISASI
meluas)
KLINIS
Pembesaran kelenjar prostat yang jinak
Karakteristik ditandai oleh hiperplasia stroma dan sel-sel epitel
kelenjar prostat yang mengakibatkan pembesaran prostat
membentuk nodul dibagian periurethral. Jika besar dapat menekan
urethra dan menimbulkan gangguan miksi, bahkan obstruksi
urethra.
Sering ditemukan pada laki-laki tua (usia diatas 50 tahun).
Frekuensi makin bertambah dengan bertambahnya usia. Penyebab
yang sebenarnya belum diketahui diyakini karena gangguan
keseimbangan hormonal
Hanya sedikit yang memberikan keluhan. Bila timbul keluhan
biasanya diakibatkan oleh penyempitan urethra, sehingga
menimbulkan gangguan miksi berupa :
nocturia
dysuria
kesulitan dalam memulai ataupun menghentikan kencing
retentio urine yang berakibat dilatasi kandung kemih, hipertrofi
otot dinding kandung kemih dan cystitis.
Makroskopis :
Mikroskopis :
Epitel kolumner/kuboid
Stroma fibromusculer proliferasi dengan sebukan sel limfosit
Corpora amilacea
IV. ADENOKARSINOMA
PROSTAT
KLINIS
Adenokarsinoma prostat merupakan tumor
ganas yang sering ditemukan pada pria dewasa,
10 - 20% dari tumor ganas pria.
Biasanya pada usia diatas 50 tahun, dengan
keluhan kesulitan miksi. Kencing menetes bila
mengejan, sedangkan kandung kemih teraba
membesar dan keras.
Rectal toucher (RT) teraba pembesaran kelenjar
prostat noduler di daerah lobus posterior.
Makroskopis :
1. Prostat membesar, lebih sering (75%) pada bagian posterior lobus medius.
2. Permukaan berbenjol-benjol, penampang putih keabu-abuan dengan bercak merah
jambu, berlobus.
3. Bila masih kecil sulit dibedakan dengan hiperplasia benigna. Jika komponen stroma
lebih dominan, maka konsistensi tumor keras pada. Jika komponen kelenjar yang
lebih dominan, maka konsistensinya cenderung rapuh dan mudah infiltrasi
Mikroskopis :
Epitel kelenjar sel besar tersusun padat inti bulat sentral, sitoplasma
sedikit
V. TUBERKULOSIS
EPIDIDYMIS
KLINIS
Proses radang spesifik saluran epididymis.
Tuberkulosis epididymis umumnya berasal dari penyebaran
hematogen dari fokus primer. Kadang-kadang secara descenderen
berasal dari penyebaran tuberkulosis pada ginjal. Dapat menyebar
kearah testis atau ke kelenjar prostat.
Di Indonesia TBC epididymis sering ditemukan.
Gejala Klinis :
Seringkali penderita mengeluh adanya benjolan pada
epididymis, yang keras dan tidak nyeri. Jika meradang
berwarna merah dan agak nyeri.
Pada proses lanjut mengalami perlunakan sampai
terbentuknya fistel karena menerobos keluar lewat kulit
scrotum.
Makroskopis :
Mikroskopis :
Fibrosis
Sel datya tipe langhans
KLINIS
Seminoma testis adalah tumor ganas testis yang berdiferensiasi baik
berasal dari epitel germinativum atau epitel tubulus seminiferi.
Merupakan tumor testis yang paling sering dijumpai, 40% dari
semua tumor testis
Biasanya terjadi pada umur antara 20 - 40 tahun
Prognosis paling baik diantara tumor ganas testis lainnya:
tumbuhnya relatif perlahan-lahan dan sangat radiosensitif.
Kurang infiltratif, jika dioperasi tidak residif.
Biasanya mengadakan metastase ke kelenjar limfe : inguinal, para
iliaca, dan para aorta , sehingga dianggap ganas.
Histologis strukturnya serupa dengan dysgerminoma
Gejala Klinis :
Pembesaran testis tanpa rasa nyeri.
Peka terhadap penyinaran
Makroskopis :
1. Tumor solid, ukuran bervariasi mulai dari tonjolan kecil sampai berdiameter 10cm,
berwarna putih keabu-abuan dan berbatas tegas dengan jaringan testis sekitarnya.
Pada keadaan lebih lanjut, testis diganti oleh jaringan tumor.
2. Konsistensi kenyal-padat, bila dibelah tampak berlobus, mengkilat, encephaloid.
Mikroskopis :
1.
2.
3.
Tampak kelompok sel tumor yang uniform, stroma terdiri atas jaringan ikat yang tipis, membentuk
lobulus-lobulus dengan sebukan limfosit
Sel-sel tumor uniform disebut juga sel seminoma yang karakteristik :
Sel besar, bentuk bulat atau poligonal, batas sel kadang-kadang tidak jelas, inti sel bulat-letak di
sentral dengan 1 - 2 nukleoli yang tampak jelas disertai mitosis patologis.
Sitoplasma jernih mengandung glikogen dan lemak.
Susunan sel tumor dapat tersebar merata dan kadang-kadang berkelompok dibatasi jaringan
ikat tipis bersebukan limfosit.
Kadang-kadang ditemukan daerah nekrotik dan perdarahan.
Sel besar, bentuk bulat atau poligonal, inti sel bulat-letak di sentral
dengan 1 - 2 nukleoli yang tampak jelas disertai mitosis patologis.
VII.TERATOMA TESTIS
KLINIS
Teratoma testis adalah tumor testis yang terdiri atas berbagai jaringan yang
MESODERM :
Teratoma testis ada yang solid, kistik ataupun solid dengan degenerasi
* teratoma imatur
Makroskopis :
Mikroskopis :