Professional Documents
Culture Documents
Nama
NRP
Kelompok
Meja
Tanggal Percobaan
Asisten
Oleh :
: Silvyera Heryanti
: 133020143
:F
: 7 (tujuh)
: 26 Oktober 2013
: Addilla Firdausi R.
Silvyera Heryanti
133020143
Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan
ABSTRAK
Stoikiometri merupakan bidang dalam ilmu kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terlibat dalam
reaksi kimia, baik sebagai pereaksi maupun sebagai hasil reaksi. Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan hasil
reaksi kimia dari percobaan yang dilakukan. Selain itu, juga agar praktikan dapat dengan mudah menuliskan rumus dari suatu
senyawa dan mempelajari stoikiometri.Dan hasilnya, praktikan dapat mengerti mengenai stoikiometri dan juga dapat menuliskan
rumus kimia dengan mudah.
Key words:Stoikiometri
PENDAHULUAN
Ilmu kimia adalah ilmu yang berdasarkan
percobaan, sehingga mudah menuliskan rumus dari
suatu rumus senyawa. Variasi Kontinyu adalah metode
untuk memudahkan belajar stoikiometri. Stoikiometri
berasal dari bahasa yunani, stoicheion (unsur) dan
metrein (mengukur), yang berarti mengukur unsurunsur. Pengertian unsur-unsur dalam hal ini adalah
partikel-partikel, ion, molekul, atau elektron yang
terdapat dalam unsur atau senyawa yang terlibat dalam
reaksi kimia. (Anonim, 2011)
Tujuan percobaan pengenalan neraca di
laboratorium adalah untuk menentukan hasil reaksi
kimia dari percobaan yang dilakukan. Selain itu, juga
agar praktikan dapat dengan mudah menuliskan rumus
dari suatu senyawa dan mempelajari stoikiometri.
Prinsip percobaan pengenalan neraca di
laboratorium adalah berdasarkan metode Variasi
Kontinyu, dimana dalam metode ini dilakukan sederet
pengamatan dengan kwantitas molar total yang sama.
Tetapi maisng-masing kwantitas pereaksi berubahubah. Salah satu sifat fisika dipilih diperiksa seperti:
massa, volume, suhu, dan daya serap. Oleh karena itu,
kwantitas pereaksi berlainan, perubahan harga sifat
fisika dari sistem ini dapat digunakan untuk
meramalkan stoikiometri sistem.
Prosedur Percobaan 1.
Prosedur Percobaan 2.
NaOH 1M dan HCl 0,1M
5 ml
CuSO4
NaOH +
CuSO4
20 ml
NaOH
10 ml
CuSO4
NaOH +
CuSO4
15 ml
NaOH
15 ml
CuSO4
NaOH +
CuSO4
10 ml
NaOH
20 ml
CuSO4
NaOH +
CuSO4
5 ml
NaOH
25 ml
CuSO4
NaOH +
CuSO4
b
.
c
.
d
.
METODOLOGI
Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan dalam
praktikum stoikiometri adalah NaOH 0,1M dan 1M,
CuSO4 0,35M, dan HCl 0,1M. Alat yang digunakan
adalah gelas kimia, termometer. Pipet seukuran, pipet
berukuran, filler, dan botol semprot aquadest.
25 ml
NaOH
e
.
a
.
d
.
5 ml
NaOH
25 ml
HCl
NaOH + HCl
b
.
20 ml
NaOH
10 ml
HCl
NaOH + HCl
25 ml
NaOH
5 ml HCl
NaOH + HCl
e
.
10 ml
NaOH
20 ml
HCl
NaOH + HCl
15 ml
NaOH
15 ml
HCl
NaOH + HCl
c
.
T (C)
V (ml)
T (C)
(C)
(C)
25 ml
27C
5 ml
27C
27C
27C
20 ml
25C
10 ml
26C
25,5C
27C
15 ml
27C
15 ml
26C
26,5C
27C
10 ml
27C
20 ml
26C
26,5C
27C
5 ml
26C
25 ml
26C
26C
26,5C
(Sumber : Silvyera Heryanti, 133020143, Meja 7, Kelompok F)
T (C)
V (ml)
T (C)
(C)
(C)
5 ml
25C
25 ml
24C
24,5C
25,5C
10 ml
25C
20 ml
25C
25C
25,5C
15 ml
24C
15 ml
24C
24C
25C
20 ml
25C
10 ml
24C
24,5C
26,5C
25 ml
27C
5 ml
26,5C 26,75C
27C
(Sumber : Silvyera Heryanti, 133020143, Meja 7, Kelompok F)
mmol CuSO4
(C)
NaOH
CuSO4
0C
1,5C
0,5C
0,5C
0,5C
2,5
2
1,5
1
0,5
1,75
3,5
5,25
7
8,75
mmol NaOH
0,7
1,75
3,5
7
17,5
mmol
mmol NaOH
mmol
(C)
NaOH
HCl
1C
0,5C
1C
2C
0,25C
5
10
15
20
25
2,5
2
1,5
1
0,5
mmol HCl
1
5
10
20
50
T
2
TMax=1,75:1,5
1.5
1
0.5
TMin=0,7:0
0
0.7
1.75
3.5
17.5
mmol CuSO4
mmol NaOH
T
3
TMax=5:2,5
2.5
2
1.5
1
0.5
TMin=50:0,25
0
2
10
20
50
Pembahasan
Dari percobaan yang dilakukan, titik
maksimum yang didapatkan pada sistem NaOH 1 M
dan HCl 0,1 M adalah pada pencampuran antara 10 ml
NaOH dan 20 ml HCl (5:2,5) dan titik minimum pada
pencampuran 25 ml NaOH dan 5 ml HCl (50:0,25) yang
sebenarnya titik maksimum dicapai pada pencampuran
larutan yang volumenya sama yaitu pencampuran 15
ml NaOH dan 15 ml HCl. Pada sistem CuSO4 0,35 M
dan NaOH 0,1 M titik maksimum dicapai pada
KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan dapat ditarik
kesimpulan bahwa dari beberapa variasi volume sistem
yang digunakan didapatkan titik maksimum pada
pencampuran antara dua larutan yang volumenya
seimbang dengan parameter suhu, dimana larutan
yang memiliki perubahan suhu tertinggi merupakan
campuran sempurna.
Disarankan agar praktikan menguasai
penggunaan pipet, filler, dan termometer di
laboratorium secara tepat, serta dapat menjaga
kebersihan gelas kimia dan termometer agar hasil yang
didapat akurat. Pahami faktor-faktor kesalahan yang
dapat terjadi saat pengukuran suhu agar pada
praktikum selanjutnya, praktikan tidak melakukan
kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012.VariasiaKontinu.http://mayouam
e.blogspot.com/2012/05/variasi-konti
nu.html.Access:28Oktober 2013.
Brady, E. James. (1999), Kimia Universitas
Asas dan Struktur, Binapura Aksara : Jakarta.
Sutrisno, E.T. dan Nurminabari,
I.S.2013.Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas
Pasundan : Bandung.