You are on page 1of 35

BAB V

PENGOLAHAN DATA
5.1.

Uraian Proses Pembuatan Briket


Uraian proses pembuatan briket yang dilakukan oleh kelompok VI adalah

sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
5.

Ditimbang ampas kelapa seberat 400 gr menggunakan timbangan digital.


Ditimbang tepung tapioka seberat 64 gr menggunakan timbangan digital.
Ditimbang air seberat 256 gr menggunakan timbangan digital.
Dicampurkan tepung tapioka dengan air sampai terbentuk lem kanji.
Lem kanji yang telah terbentuk, dicampur dengan ampas kelapa yang telah

dikeringkan hingga adonan merata.


6. Dibentuk adonan menjadi bola-bola sebanyak 16 buah bola dengan berat 30
gram dengan menggunakan timbangan digital.
7. Dimasukkan 16 buah bola adonan briket ke dalam mesin press briket dan
diberikan tekanan sebesar 85 kg/cm3.
8. Diturunkan dan dikunci mesin press agar memadatkan briket.
9. Dilakukan pengepresan briket dengan menggunakan mesin press.
10. Dimasukkan briket kedalam oven dengan suhu 1500C selama 1,5 jam.
Briket yang telah dikeringkan akan dilakukan pengujian jangka waktu nyala
api , lama waktu penyalaan dan kerapatan briket. Prosedurnya adalah sebagai
berikut:
1. Dipanaskan air untuk replikasi pertama
a.
b.
c.
d.
e.

Air ditimbang massanya sebesar 500 gr.


4 briket yang.sudah dikeringkan dimasukkan ke kompor briket.
Hidupkan kompor briket.
Tunggu hingga api yang menyala pada briket merata.
Panaskan air hingga 100oC dan dihitung lama pemanasannya dengan
stopwatch.

2. Dipanaskan air untuk replikasi kedua


a.
b.
c.
d.
e.

Air ditimbang massanya sebesar 500 g.


4 briket yang.sudah dikeringkan dimasukkan ke kompor briket.
Hidupkan kompor briket.
Tunggu hingga api yang menyala pada briket merata.
Panaskan air hingga 100oC dan dihitung lama pemanasannya dengan
stopwatch.

3. Dipanaskan air untuk replikasi ketiga

a.
b.
c.
d.
e.

Air ditimbang massanya sebesar 500 g.


4 briket yang.sudah dikeringkan dimasukkan ke kompor briket.
Hidupkan kompor briket.
Tunggu hingga api yang menyala pada briket merata.
Panaskan air hingga 100oC dan dihitung lama pemanasannya dengan
stopwatch.

5.2.
1.

Mekanisme Proses Pembuatan Briket


Mekanisme proses pembuatan briket adalah sebagai berikut.
Mekanisme proses penimbangan ampas kelapa seberat 400 g.
Feedback

Proses Penimbangan

Ampas Kelapa

Ampas Kelapa 400 gr

Tabel 5.1. Proses Penimbangan Ampas Kelapa


Input
Ampa
s
Kelap
a

Output
Ampas kelapa
yang telah
ditimbang

Peralatan
Timbangan
digital,
mangkuk plastik
dan stopwatch

Feedback
Penambahan dan
pengurangan ampas kelapa
hingga mencapai berat
yang ditentukan

Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri, Universitas Sumatera


Utara

Gambar 5.1. Penimbangan Ampas Kelapa


2.

Mekanisme proses penimbangan tepung tapioka seberat 64 gr


Feedback
Tepung tapioka

Proses Penimbangan

Tepung tapioka 64 gr

Tabel 5.2. Proses Penimbangan Tepung Tapioka


Input

Output

Peralatan

Tepung
tapioka

Tepung tapioka 64 g
yang telah ditimbang

Timbangan digital dan


mangkuk plastik serta
stopwatch

Feedback
Menambahkan atau
mengurangi tepung
tapioka hingga tepat
pada berat yang
ditentukan.

Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri, Universitas Sumatera


Utara

Gambar 5.2. Penimbangan Tepung Tapioka


3.

Mekanisme proses penimbangan air seberat 256 gr


Feedback

Proses Penimbangan

Air

Air 256 gr

Tabel 5.3. Proses Penimbangan Air


Inpu
t

Output

Peralatan

Feedback

Air

Air 256 gr yang


sudah
ditimbang

Mangkuk alumunium dan


stopwatch

Menambah atau
mengurangi air hingga
berat yang diinginkan

Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri, Universitas Sumatera


Utara

Gambar 5.3. Penimbangan Air


4.

Mekanisme proses pemanasan air


Air 256 gr

Proses Pemanasan

Air panas

Tabel 5.4 Proses Pemanasan Air


Inpu
t
Air
256
gr

Output

Peralatan

Feedback

Air panas

Magnetic Stirrer Hot


Plate, mangkuk
alumunium dan stopwatch

Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri, Universitas Sumatera


Utara

Gambar 5.4. Pemanasan Air Menggunakan Magnetic Stirrer Hot Plate


5.

Mekanisme proses pembuatan lem kanji


Air panas dan
tepung tapioka

Proses Pengadukan

Lem kanji

Tabel 5.5 Proses Pembuatan Lem Kanji


Input
Air
dan
tepung
tapiok
a

Output
Lem
kanji

Peralatan

Feedback

Magnetic Stirrer Hot


Plate, mangkuk
aluminium, sendok dan
stopwatch

Melakukan pengadukan ulang


hingga lem kanji berwarna
bening

Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri, Universitas Sumatera


Utara

Gambar 5.5. Proses Pembuatan Lem Kanji


6.

Mekanisme proses pencampuran ampas kelapa dengan lem kanji


Ampas kelapa 400

Proses Pencampuran

gr dan lem kanji

Adonan ampas kelapa


dan lem kanji

Tabel 5.6. Proses Pencampuran Ampas Kelapa dengan Lem Kanji


Input
Ampas kelapa
400 gr dan lem
kanji

Output

Peralatan

Feedback

Adonan ampas kelapa


dan lem kanji

Mangkuk plastik dan


stopwatch

Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri, Universitas Sumatera


Utara

Gambar 5.6. Lem Kanji Dicampur dengan Ampas Kelapa


7.

Mekanisme proses pembulatan ampas kelapa dan lem kanji


Feedback
16 bola briket

Adonan ampas

Proses Pembulatan

kelapa dan lem kanji

30 gr

Tabel 5.7. Proses Pembulatan Ampas Kelapa


Input

Output

Ampas
kelapa dan
lem kanji

16 bulatan briket
30 gr

Peralatan
Mangkuk plastik,
digital pocket
scale dan
stopwatch

Feedback
Melakukan pengurangan
jika massa bulatan briket
kurang dari 30 gr dan
sebaliknya

Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri, Universitas Sumatera


Utara

Gambar 5.7. Proses Pembulatan Ampas Kelapa


8.

Mekanisme proses pencetakan briket


Proses Pencetakan

16 bola briket

16 Briket
berbentuk silindris

Tabel 5.8. Proses Pencetakan Briket


Input

Output

Peralatan

Feedback

16 bola
briket

16 briket yang
sudah padat dan
dicetak

Mesin press, mangkuk


plastik serta stopwatch

Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri, Universitas Sumatera


Utara

Gambar 5.8. Proses Pencetakan Briket


9.

Mekanisme proses pengeringan briket


16 briket

Proses Pengeringan

16 briket yang telah kering

Tabel 5.9. Proses Pengeringan Briket


Input

Output

Peralatan

Feedback

16 briket

16 briket yang
telah kering

Oven listrik

Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri, Universitas Sumatera


Utara

Gambar 5.9. Proses Pengeringan Briket Dengan Menggunakan Oven


10. Mekanisme proses pengujian briket dengan memanaskan air menggunakan
briket sebagai bahan bakar untuk replikasi pertama.
4 briket dan air

Proses Pemanasan

Air 500 gr suhu


1000C

500 gr
Tabel 5.10. Proses Pengujian Briket I
Input
4 briket
dan air 500
gr

Output
Air 100oC

Peralatan
Kompor briket, mangkuk
alumunium, termometer
dan stopwatch

Feedback
-

Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri, Universitas Sumatera


Utara

Gambar 5.10. Proses Pengujian Briket I


11. Mekanisme proses pengujian briket dengan memanaskan air menggunakan
briket sebagai bahan bakar untuk replikasi kedua.
4 briket dan air

Proses Pemanasan

Air 500 gr suhu


1000C

500 gr
Tabel 5.11. Proses Pengujian Briket II
Input

Output

Peralatan

Feedback

4 briket
dan air 500
gr

Air 100oC

Kompor briket, mangkuk


alumunium dan
stopwatch

Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri, Universitas Sumatera


Utara

Gambar 5.11. Proses Pengujian Briket II


12. Mekanisme proses pengujian briket dengan memanaskan air menggunakan
briket sebagai bahan bakar untuk replikasi ketiga.
4 briket dan air

Proses Pemanasan

500 gr

Air 500 gr suhu


1000C

Tabel 5.12. Proses Pengujian Briket III


Input
4 briket
dan air 500
gr

Output
Air 100oC

Peralatan
Kompor briket, mangkuk
alumunium dan
stopwatch

Feedback
-

Sumber : Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri, Universitas Sumatera


Utara

Gambar 5.12. Proses Pengujian Briket III


5.3.

Standard Operating Procedure (SOP)


Terdapat delapan proses utama dalam proses pembuatan briket. Delapan

proses utama tersebut adalah:


1. Proses penimbangan ampas kelapa, air dan tepung tapioka.
2. Proses pembuatan lem kanji.
3. Proses pencampuran ampas kelapa dengan lem kanji.
4. Proses pembentukan adonan briket
5. Proses pencetakan briket
6. Proses pengeringan briket
Berikut ini adalah standard operating procedure untuk proses produksi
briket.
1. Penyusunan Standard Operating Procedure proses penimbangan ampas
kelapa
Tabel 5.13. Standard Operating Procedure Proses Penimbangan Ampas
Kelapa
Laboratorium Proses
Manufaktur
Prosedur Penimbangan

I.

II.
III.

IV.

Terbit: 26 Agustus 2014

Disusun: Kelompok VI
Disetujui: Nurhayati Saragih
Ampas Kelapa
Asisten : Nurhayati Saragih
Tujuan Prosedur Penimbangan Ampas Kelapa
Prosedur ini disusun dan disajikan dengan tujuan:
Untuk mendapatkan massa ampas kelapa seberat 400 gram yang diperlukan
dalam proses berikutnya.
Penjelasan Singkat Prosedur Penimbangan Ampas Kelapa
Proses penimbangan ampas kelapa adalah proses menimbang massa ampas
kelapa seberat 400 gr.
Peraturan dan Kebijakan Terkait Prosedur
1. Kebijaksanaan
a. Waktu pelaksanaan
: 120 detik
b. Input
: ampas kelapa
c. Output
: ampas kelapa 400 gr yang
telah ditimbang
d. Standar waktu pelaksanaan
:120 detik
Teknik Penyajian yang Digunakan
a. Diambil mangkuk plastik dan ampas kelapa

b. Diletakkan mangkuk plastik ke atas timbangan, dan dihitung berat


mangkuk plastik
c. Dimasukkan ampas kelapa ke dalam mangkuk plastik secara perlahanTabel 5.13. Standard Operating Procedure Proses Penimbangan Ampas
Kelapa (Lanjutan)
lahan hingga massanya 400 gr
d. Ditimbang massanya
V.

Pihak yang Terlibat

No.

Personil

1.

Operator 1

Tanggung Jawab
Mengambil ampas kelapa dan mangkuk plastik
Meletakkan mangkuk plastik ke atas timbangan digital
Menghitung berat mangkuk plastik
Memasukkan ampas kelapa perlahan-lahan hingga
massanya mencapai 400 gr
Mengambil
ampas kelapa dan

mangkuk serta

menyimpan ke tempat penyimpanan


Menghidupkan stopwatch ketika kegiatan penimbangan

2.

Operator 2

ampas kelapa dimulai


Menghentikan stopwatch ketika kegiatan penimbangan
ampas kelapa selesai
Mencatat massa ampas kelapa di worksheet
Mencatat lama waktu proses penimbangan di worksheet

VI. Dokumen yang Digunakan


Dokumen yang digunakan adalah worksheet
VII. Kaitan dengan Prosedur Lain
Prosedur in terkait untuk proses pembuatan briket
2. Penyusunan Standard Operating Procedure proses penimbangan tepung
tapioka
Tabel 5.14. Standard Operating Procedure Proses PenimbanganTepung
Tapioka
Laboratorium Proses
Manufaktur
Prosedur Penimbangan

Terbit:26 Agustus 2014


Disusun: Kelompok VI

Tepung Tapioka

I.

II.

III.

IV.

Disetujui: Nurhayati Saragih


Asisten: Nurhayati Saragih

Tujuan Prosedur Penimbangan Tepung Tapioka


Prosedur ini disusun dan disajikan dengan tujuan:
Untuk mendapatkan massa tepung tapioka seberat 64 gram yang diperlukan
dalam proses berikutnya.
Penjelasan Singkat Prosedur Penimbangan Tepung Tapioka
Proses penimbangan tepung tapioka adalah proses menimbang massa tepung
tapioka seberat 64 gr yang dipakai untuk proses berikutnya
Peraturan dan Kebijakan Terkait Prosedur
1. Kebijaksanaan
a. Waktu pelaksanaan
: 30 detik
b. Input
: Tepung tapioka
c. Output
: Tepung tapioka 64 gram
d. Standar waktu pelaksanaan
: 30 detik
Teknik Penyajian yang Digunakan
a. Diambil mangkuk plastik dan tepung tapioka
b. Diletakkan mangkuk plastik ke atas timbangan, dan dihitung berat
mangkuk plastik
c. Dimasukkan tepung tapioka ke dalam mangkuk plastik secara
perlahan- lahan ke dalam mangkuk plastik hingga massanya 64 gr
d. Ditimbang massanya

Tabel 5.14. Standard Operating Procedure Proses PenimbanganTepung


Tapioka (Lanjutan)

V.

Pihak yang Terlibat

No.

Personil

1.

Operator 1

Tanggung Jawab
Mengambil tepung tapioka dan mangkuk plastik
Meletakkan mangkuk plastik ke atas timbangan digital
Menimbang berat mangkuk plastik
Memasukkan tepung tapioka perlahan-lahan hingga
massanya mencapai 64 gr
Mengambil tepung tapioka

dan

wadah

serta

menyimpannya ke tempat penyimpanan


Menghidupkan stopwatch ketika kegiatan penimbangan

2.

Operator 2

tepung tapioka dimulai


Menghentikan stopwatch ketika kegiatan penimbangan
tepung tapioka selesai
Mencatat massa tepung tapioka di worksheet
Mencatat lama waktu proses penimbangan di worksheet

VI. Dokumen yang Digunakan


Dokumen yang digunakan adalah worksheet
VII. Kaitan dengan Prosedur Lain
Prosedur in terkait untuk proses pembuatan briket

3. Penyusunan Standard Operating Procedure penimbangan air


Tabel 5.15. Standard Operating Procedure Proses Penimbangan Air
Laboratorium Proses
Manufaktur
Prosedur Penimbangan
Air
I.

II.

III.

Terbit:26 Agustus 2014


Disusun: Kelompok VI
Disetujui: Nurhayati Saragih
Asisten: Nurhayati Saragih

Tujuan Prosedur Penimbangan Air


Prosedur ini disusun dan disajikan dengan tujuan:
Untuk mendapatkan massa air seberat 256 gram yang diperlukan dalam
proses berikutnya.
Penjelasan Singkat Prosedur Penimbangan Air
Proses penimbangan air adalah proses menimbang massa air seberat 256 gr
yang dipakai untuk proses berikutnya
Peraturan dan Kebijakan Terkait Prosedur

IV.

1. Kebijaksanaan
a. Waktu pelaksanaan
: 60 detik
b. Input
: Air
c. Output
: Air 256 gram
d. Standar waktu pelaksanaan
: 60 detik
Teknik Penyajian yang Digunakan
1. Diambil mangkuk alumunium dan air
2. Diletakkan mangkuk di atas timbangan, kemudian dihitung berat
mangkuk
3. Dimasukkan air perlahan-lahan hingga massanya 256 gr
4. Ditimbang massanya

Tabel 5.15. Standard Operating Procedure Proses Penimbangan Air


(Lanjutan)
Laboratorium Proses
Manufaktur
Prosedur Penimbangan
Air
V.

Pihak yang Terlibat

Terbit:26 Agustus 2014


Disusun: Kelompok VI
Disetujui: Nurhayati Saragih
Asisten: Nurhayati Saragih

No.

1.

Personil

Operator 1

Tanggung Jawab
Mengambil air dan mangkuk alumunium
Meletakkan mangkuk alumunium ke atas timbangan
digital
Menimbang berat mangkuk alumunium
Memasukkan air perlahan-lahan hingga massanya
mencapai 256 gr
Mengambil air dan mangkuk serta menyimpannya ke
tempat penyimpanan
Menghidupkan stopwatch ketika kegiatan penimbangan

2.

Operator 2

air dimulai
Menghentikan stopwatch ketika kegiatan penimbangan
air selesai
Mencatat massa air di worksheet
Mencatat lama waktu proses penimbangan di worksheet

VI. Dokumen yang Digunakan


Dokumen yang digunakan adalah worksheet
VII. Kaitan dengan Prosedur Lain
Prosedur in terkait untuk proses pembuatan briket
4. Penyusunan Standard Operating Procedure proses pencampuran tepung
tapioka dan air.
Tabel 5.16. Standard Operating Procedure Proses Pembuatan Lem Kanji
Laboratorium Proses
Manufaktur
Prosedur Pembuatan
Lem Kanji
I.
II.

III.

Terbit:26 Agustus 2014


Disusun: Kelompok VI
Disetujui: Nurhayati Saragih
Asisten: Nurhayati Saragih

Tujuan Prosedur Pembuatan Lem Kanji


Prosedur ini disusun dan disajikan dengan tujuan:
Untuk membentuk lem kanji yang diperlukan sebagai perekat bahan baku
Penjelasan Singkat Prosedur Pembuatan Lem Kanji
Proses pembuatan lem kanci adalah proses pencampuran tepung tapioka dan
air kemudian dipanaskan hingga berbentuk lem kanji
Peraturan dan Kebijakan Terkait Prosedur
1. Kebijaksanaan

a. Waktu pelaksanaan
b. Input

: 27 detik
: Air 256 gr dan Tepung
Tapioka 64 gr
: Larutan lem kanji
: 30 detik

c. Output
d. Standar waktu pelaksanaan
Teknik Penyajian yang Digunakan
1. Diambil 256 gr air yang sudah ditimbang yang ada di dalam mangkuk

IV.

alumunium.
2. Dicampurkan 64 gr tepung tapioka dengan air yang ada di mangkuk
alumunium.
3. Dipanaskan dan diaduk hingga berwarna bening dan berbentuk lem
kanji.
Tabel 5.16. Standard Operating Procedure Proses Pembuatan Lem Kanji
(Lanjutan)
Laboratorium Proses
Manufaktur
Prosedur Pembuatan
Lem Kanji
V.

Terbit:26 Agustus 2014


Disusun: Kelompok VI
Disetujui: Nurhayati Saragih
Asisten: Nurhayati Saragih

Pihak yang Terlibat

No.

Personil

1.

Operator 1

Tanggung Jawab
Mengambil air 256 gr air yang sudah ditimbang yang
ada di dalam mangkuk alumunium
Mencampurkan 64 gr tepung tapioka dengan air yang
ada di mangkuk alumunium
Menghidupkan stopwatch ketika kegiatan pencampuran

2.

Operator 2

air dimulai
Menghentikan stopwatch ketika kegiatan pencampuran
selesai
Mencatat lama waktu proses pencampuran di worksheet

VI. Dokumen yang Digunakan


Dokumen yang digunakan adalah worksheet
VII. Kaitan dengan Prosedur Lain
Prosedur in terkait untuk proses pembuatan briket

5. Penyusunan Standard Operating Procedure proses pencampuran ampas kelapa


dengan lem kanji

Tabel 5.17. Standard Operating Procedure Proses Pencampuran Ampas


Kelapa dengan Lem Kanji
Laboratorium Proses
Manufaktur
Prosedur Pencampuran
Ampas Kelapa dan Lem
I.

II.

Terbit:26 Agustus 2014


Disusun: Kelompok VI
Disetujui: Nurhayati Saragih
Asisten: Nurhayati Saragih

Kanji
Tujuan Prosedur Pencampuran Ampas Kelapa dan Lem Kanji
Prosedur ini disusun dan disajikan dengan tujuan:
Untuk memperoleh adonan briket yang akan digunakan pada proses
selanjutnya
Penjelasan Singkat Prosedur Pencampuran Ampas Kelapa dan Lem Kanji
Proses pencampuran ampas kelapa dengan lem kanji merupakan proses
penggabungan dan pengadukan ampas kelapa dengan lem kanji secara

III.

IV.

merata yang akan dipakai untuk proses berikutnya.


Peraturan dan Kebijakan Terkait Prosedur
1. Kebijaksanaan
a. Waktu pelaksanaan
: 540 detik
b. Input
: Ampas Kelapa 400 gr dan
lem kanji
c. Output
: Adonan ampas kelapa dan
lem kanji
d. Standar waktu pelaksanaan
: 540 detik
Teknik Penyajian yang Digunakan
1. Diambil ampas kelapa 400 gr yang sudah ditimbang di dalam mangkuk
plastik dan lem kanji
2. Dicampurkan lem kanji dengan ampas kelapa
3. Diaduk campuran secara merata

Tabel 5.17. Standard Operating Procedure Proses Pencampuran Ampas


Kelapa dengan Lem Kanji (Lanjutan)
Laboratorium Proses
Manufaktur

Terbit:26 Agustus 2014

Disusun: Kelompok VI
Prosedur Pembuatan
Lem Kanji
V.

Disetujui: Nurhayati Saragih


Asisten: Nurhayati Saragih

Pihak yang Terlibat

No.

1.

Personil

Operator 1

Tanggung Jawab
Mengambil ampas kelapa 400 gr yang sudah ditimbang
di dalam mangkuk plastik dan lem kanji
Dicampurkan lem kanji dengan ampas kelapa
Mengaduk ampas kelapa dan lem kanji menggunakan
tangan secara merata
Menghidupkan stopwatch ketika kegiatan pencampuran

2.

Operator 2

dimulai
Menghentikan stopwatch ketika kegiatan pencampuran
selesai
Mencatat lama waktu proses pencampuran di worksheet

VI. Dokumen yang Digunakan


Dokumen yang digunakan adalah worksheet
VII. Kaitan dengan Prosedur Lain
Prosedur in terkait untuk proses pembuatan briket
6. Penyusunan Standard Operating Procedure proses pembentukan adonan
briket.

Tabel 5.18. Standard Operating Procedure Proses Pembentukan Adonan


Briket
Laboratorium Proses
Manufaktur

Disusun: Kelompok VI
Disetujui: Nurhayati Saragih
Adonan Briket
Asisten: Nurhayati Saragih
Tujuan Prosedur Pembentukan Adonan Briket
Prosedur ini disusun dan disajikan dengan tujuan:
Prosedur Pembentukan

I.

Terbit:26 Agustus 2014

Untuk memperoleh 16 buah bulatan briket 30 gr yang akan digunakan pada


II.

proses berikutnya
Penjelasan Singkat Prosedur Pembentukan Adonan Briket
Proses pembentukan adonan briket merupakan proses pembulatan adonan
briket sebanyak 16 buah bulatan dengan berat 30 gr yang akan digunakan

untuk proses selanjutnya


III. Peraturan dan Kebijakan Terkait Prosedur
1. Kebijaksanaan
a. Waktu pelaksanaan
: 1080 detik
b. Input
: Adonan briket
c. Output
: 16 bulatan briket 30 gr
d. Standar waktu pelaksanaan
: 1080 detik
IV. Teknik Penyajian yang Digunakan
1. Diambil adonan briket
2. Dibentuk bulatan briket
3. Ditimbang massa bulatan briket
4. Dikurangi/ditambahi massa bulatan briket hinga mencapai 30 gr
5. Diulangi proses sebanyak 16 kali

Tabel 5.18. Standard Operating Procedure Proses Pembentukan Adonan


Briket (Lanjutan)
Laboratorium Proses
Manufaktur
Prosedur Pembentukan
Adonan Briket
V.

Pihak yang Terlibat

Terbit:26 Agustus 2014


Disusun: Kelompok VI
Disetujui: Nurhayati Saragih
Asisten: Nurhayati Saragih

No.

1.

Personil

Operator 1

Tanggung Jawab
Mengambil adonan briket secukupnya
Membentuk bulatan briket dengan menekan adonan
agar bulatan padat
Menimbang massa bulatan briket
Jika massa melebihi 30 gr, dikurangi adonan briket
pada bulatan dan sebaliknya
Diulangi proses di atas sebanyak 15 kali
Diletakkan 16 bulatan briket 30 gr ke mangkuk plastik
Menghidupkan stopwatch ketika kegiatan pembulatan

2.

Operator 2

dimulai
Menghentikan stopwatch ketika kegiatan pembulatan
selesai
Mencatat lama waktu proses pembulatan di worksheet

VI. Dokumen yang Digunakan


Dokumen yang digunakan adalah worksheet
VII. Kaitan dengan Prosedur Lain
Prosedur in terkait untuk proses pembuatan briket

7. Penyusunan Standard Operating Procedure proses pencetakan briket


Tabel 5.19. Standard Operating Procedure Proses Pencetakan Briket
Laboratorium Proses
Manufaktur
Prosedur Pencetakan
Briket
I.
II.

III.

Terbit:26 Agustus 2014


Disusun: Kelompok VI
Disetujui: Nurhayati Saragih
Asisten: Nurhayati Saragih

Tujuan Prosedur Pencetakan Briket


Prosedur ini disusun dan disajikan dengan tujuan:
Untuk memperoleh briket berbentuk silindris
Penjelasan Singkat Prosedur Pencetakan Briket
Proses pencetakan briket adalah pembentukan 16 bulatan briket menjadi
briket yang berbentuk silindris dengan bantuan mesin press briket
Peraturan dan Kebijakan Terkait Prosedur
1. Kebijaksanaan

IV.

a. Waktu pelaksanaan
: 300 detik
b. Input
: 8 bulatan briket
c. Output
: 8 briket (silindris)
d. Standar waktu pelaksanaan
: 300 detik
Teknik Penyajian yang Digunakan
1. Diambil 8 bulatan briket
2. Dimasukkan ke dalam lubang berbentuk silindris pada mesin press briket
3. Ditekan tuas pengatur tekanan hingga mencapai tekanan 85 kg/cm3

Tabel 5.19. Standard Operating Procedure Proses Pencetakan Briket


(Lanjutan)
Laboratorium Proses
Manufaktur
Prosedur Pencetakan
Briket
V.

Terbit:26 Agustus 2014


Disusun: Kelompok VI
Disetujui: Nurhayati Saragih
Asisten: Nurhayati Saragih

Pihak yang Terlibat

No.

1.

Personil

Operator 1

Tanggung Jawab
Mengambil 8 bulatan briket
Memasukkan 8 bulatan briket ke dalam lubang
berbentuk silindris pada mesin press briket
Menekan tuas pengatur tekanan hingga mencapai
tekanan 85 kg/cm3
Dikeluarkan 8 briket (silindris) dari mesin press briket
dan diletakkan pada mangkuk plastik
Menghidupkan stopwatch ketika kegiatan pencetakan

2.

Operator 2

briket dimulai
Menghentikan stopwatch ketika kegiatan pencetakan
briket selesai
Mencatat lama waktu proses pencetakan di worksheet

VI. Dokumen yang Digunakan


Dokumen yang digunakan adalah worksheet
VII. Kaitan dengan Prosedur Lain

Prosedur in terkait untuk proses pembuatan briket

8. Penyusunan Standard Operating Procedure proses pengeringan briket


Tabel 5.20. Standard Operating Procedure Proses Pengeringan Briket
Laboratorium Proses
Manufaktur
Prosedur Pengeringan
Briket
I.
II.

III.

IV.

Terbit:26 Agustus 2014


Disusun: Kelompok VI
Disetujui: Nurhayati Saragih
Asisten: Nurhayati Saragih

Tujuan Prosedur Pengeringan Briket


Prosedur ini disusun dan disajikan dengan tujuan:
Untuk memperoleh briket dengan kadar air rendah
Penjelasan Singkat Prosedur Pengeringan Briket
Proses pengeringan briket adalah proses penghilangan kadar air yang
terkandung dalam briket
Peraturan dan Kebijakan Terkait Prosedur
1. Kebijaksanaan
a. Waktu pelaksanaan
: 5700 detik
b. Input
: 16 briket
c. Output
: 16 briket yang telah kering
d. Standar waktu pelaksanaan
: 5700 detik
Teknik Penyajian yang Digunakan
1. Diambil 16 briket
2. Dimasukkan 16 briket ke dalam oven listrik
3. Diatur suhu oven 150 oC dan lama pengeringan 1,5 jam
4. Ditunggu pengeringan briket selama 1,5 jam
5. Dikeluarkan briket yang telah kering dari oven listrik

Tabel 5.20. Standard Operating Procedure Proses Pengeringan Briket


(Lanjutan)
Laboratorium Proses
Manufaktur

Terbit:26 Agustus 2014

Disusun: Kelompok VI
Prosedur Pengeringan

Disetujui: Nurhayati Saragih


Asisten: Nurhayati Saragih

Briket
V.

Pihak yang Terlibat

No.

Personil

Tanggung Jawab
Mengambil 16 briket
Memasukkan 16 briket ke dalam oven listrik
Mengatur suhu oven 150oC dengan lama waktu

1.

2.

Operator 1

Operator 2

pengeringan 1,5 jam


Menunggu pengeringan briket selama 1,5 jam
Mengeluarkan briket dari oven
Menyimpan briket ke tempat penyimpanan
Menghidupkan stopwatch ketika briket sudah mulai
dikeringkan di dalam oven
Menghentikan stopwatch ketika briket sudah selesai
dikeringkan di dalam oven
Mencatat lama waktu pengeringan di worksheet

VI. Dokumen yang Digunakan


Dokumen yang digunakan adalah worksheet
VII. Kaitan dengan Prosedur Lain
Prosedur in terkait untuk proses pembuatan briket

5.4.

Pengujian Kualitas Briket

5.4.1. Perhitungan % Kadar Air


Briket yang telah di oven ditimbang berat masing-masing bulatan, dengan
data hasil penimbangan ditunjukkan dalam Tabel 5.22.
Tabel 5.21. Berat Briket Setelah Oven

No.
Berat Briket (gr)
1
19,86
2
20,12
3
19,34
4
20,02
5
21,86
6
18,52
7
19,06
8
19,62
11
19,32
12
20,38
13
18,06
14
20,04
15
16,68
16
20,62
Total
273,5
Perhitungan % kadar air dilakukan dengan menggunakan rumus:

Dimana:
Masa basah (mb) = masa cawan + sample sebelum di oven (gr)
Masa kering (mk) = masa cawan + sample setelah di oven pada suhu
150 C (gr)
Maka perhitungan % kadar air pada briket adalah
Perhitungan untuk masing-masing briket ditunjukkan pada Tabel 5.23.

Tabel 5.22. Rekapitulasi Perhitungan % Kadar Air


No.

Berat Briket (gr)

% kadar air

1
2
3
4
5
6
7
8

19,86
20,12
19,34
20,02
21,86
18,52
19,06
19,62

33.80
32.93
35.53
33.26
27.13
38.26
36.46
34.60

9
10
11
12
13
14
15
16
Ratarata

19,70
20,10
19,32
20,38
18,06
20,04
16,68
20,62

34.33
33,00
35.60
32.06
39.80
33.20
44.40
31.26

19,58

34,72

5.4.2. Perhitungan Lama Waktu Penyalaan Awal dan Jangka Waktu Nyala
Briket
Lama perhitungan waktu penyalaan awal briket adalah waktu yang
dibutuhkan sebuah briket untuk terbakar secara merata di permukaannya.
Penghitungan penyalaan awal ini dilakukan menggunakan stopwatch.
Perhitungan jangka waktu penyalaan briket dilakukan

dengan

menggunakan data percobaan berat briket yang digunakan dalam sekali


pembakaran dibagi dengan lamanya waktu briket menyala sampai briket tersebut
habis atau dalam artian nyala api telah padam.

5.4.3. Perhitungan Kerapatan Briket


Kerapatan massa dapat dilakukan dengan persamaan berikut:

dengan:
= kerapatan (g/cm3)
m = massa (g)
v = volume silinder (cm3)

Misal:

v = 3,14 x (2,4)2 x 4,2 = 75, 962


maka,

Kerapatan ke-16 briket dapat ditunjukkan pada Tabel 5.23.


Tabel 5.23. Kerapatan Briket
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
5.5.

m (massa

r (jari-jari

t (tinggi

Volume

Kerapatan

briket)
19,86
20,12
19,34
20,02
21,86
18,52
19,06
19,62
19,70
20,10
19,32
20,38
18,06
20,04
16,68
20,62

briket)
2,4
2,3
2,3
2,2
2,5
2,3
2,4
2,3
2,3
2,4
2,2
2,3
2,4
2,7
2,4
2,3

briket)
4,2
4,4
5,0
4,5
5,0
4,5
4,5
5,0
4,0
4,2
4,0
5,1
5,0
4,4
4,2
4,5

Briket
75.96288
73.08664
83.053
68.3892
98.125
74.7477
81.3888
83.053
66.4424
75.96288
60.7904
84.71406
90.432
100.7186
75.96288
74.7477

Briket
0.261443
0.27529
0.232863
0.292736
0.222777
0.247767
0.234185
0.236235
0.296497
0.264603
0.317813
0.240574
0.199708
0.19897
0.219581
0.275861

Perhitungan Perancangan Eksperimen


Berdasarkan data eksperimen, dilakukan pengujian untuk mengetahui

apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara perlakuan yang diberikan


terhadap lama waktu pemanasan briket. Dalam pengujian ini, H0 dan H1
ditentukan sebagai berikut:
H0:

Tidak terdapat efek yang signifikan dari suatu faktor atau interaksi antara
faktor-faktor terhadap hasil produksi briket.

H1:

Terdapat efek yang signifikan dari suatu faktor atau interaksi antara faktorfaktor terhadap hasil produksi briket.

Berikut tabel-tabel ANAVA untuk menguji hipotesis pada proses produksi briket.
Tabel 5.24 Daftar Hasil Observasi Eksperimen Faktorial 2 x 2 x 2 x 3
Faktor
a1
Jumlah
a2
Jumlah
Keterangan:

b1

c1
1200
960
960
3120
600
720
840
2160
a1 :
a2 :
b1 :
b2 :
c1 :
c2

b2

Jumlah
c2
c1
c2
840
799
1053
3892
660
797
999
3416
660
696
830
3146
2160
2292
2882
10454
820
1141
720
3281
536
698
600
2554
546
688
780
2854
1902
2527
2100
8689
Perbandingan bahan baku dan perekat 400gr : 400gr
Perbandingan bahan baku dan perekat 400gr : 320gr
Tekanan dongkrak 85 kg/cm3
Tekanan dongkrak 105 kg/cm3
Lama pengeringan 1 jam

: Lama pengeringan 1,5 jam


Tabel 5.25. Daftar Faktorial a x b x c

Faktor
a1
a2
Jumlah

b1
c1
3120
2160
5280

b2
c2
2160
1902
4062

c1
2292
2527
4819

c2
2882
2100
4982

Tabel 5.26. Daftar Faktorial a x b


Faktor
a1
a2
Jumlah

b1
5280
4062
9342

b2
5174
4627
9801

Jumlah
10454
8689
19143

Tabel 5.27. Daftar Faktorial a x c

Jumlah
10454
8689
19143

Faktor
a1
a2
Jumlah

c1
5412
4687
10099

c2
5042
4002
9044

Jumlah
10454
8689
19143

Tabel 5.28. Daftar Faktorial b x c


Faktor
b1
b2
Jumlah

c1
5280
4819
10099

c2
4062
4982
9044

Dari tabel-tabel di atas dapat dihitung nilai

Jumlah
9342
9801
19143

, Ry, Jabc, Jab, Jac, Jbc,

Ay, By, Cy, ABy, ACy, BCy, ABCy, dan Dy. Langkah-langkah perhitungannya adalah
sebagai berikut:
1.

Menghitung nilai

a b c

Y 2

Y ijk

i 1 j 1 k 1
Y

= 12002 + 9602 + 9602 + 8402 + + 6002 + 7802


= 16.004.777

2.

Menghitung nilai Ry

abc

Yijk
Ry

i1 j1 k1
abcn

(1200 960 960 840 ..... 600 780) 2


2 2 23

(19143) 2
24

= 15.268.935,38
3.

Menghitung nilai Jabc

Jabc

( J ijk / n) R y

i 1 j 1 k 1

(31202 2160 2 2160 2 ...... 21002 )


15.268.935,38
3

= 410.438,28
4.

Menghitung nilai Jab

Jab

( J ij / cn) R y
2

i 1 j 1

(52802 4062 2 5174 2 4627 2 )


15.268.935,38
23

= 157.339,45
5.

Menghitung nilai Jac

Jac

(J

2
ik

/ bn) R y

i 1 k 1

(54122 4687 2 50422 40022 )


15.268.935,38
23

= 180.311,45
6.

Menghitung nilai Jbc

Jbc

( J jk / an) R y
2

j 1 k 1

(5280 2 4819 2 4062 2 4982 2 )


15.268.935,38
23

= 134.619,45
7.

Menghitung nilai Ay

Ay

(A

/ bcn) R y

2
i

i 1

(10454 2 8689 2 )
15.268.935,38
2 23

= 129.801,03
8.

Menghitung nilai By
b

By

(B
j 1

/acn) R y

2
j

(9342 2 98012 )
15.268.935,38
2 23

= 8778,37
9.

Menghitung nilai Cy
c

Cy

(C
k 1

2
k

/ abn) R y

(10099 2 9044 2 )
=
15.268.935,38
2 23

= 46.376,03
10. Menghitung ABy
ABy

= Jab Ay By
= 157.339,45 129.801,03 8778,37
= 18760,05

11. Menghitung ACy

ACy

= Jac Ay Cy
= 180.311,45 129.801,03 46.376,03
= 4134,39

12. Menghitung BCy


BCy

= Jbc By Cy
= 134.619,45 8778,37 46.376,03
= 79.465,05

13. Menghitung ABCy


ABCy = Jabc Ay By Cy ABy ACy BCy
= 410.438,28 129.801,03 8778,37 46.376,03 18760,05
4134,39 79.465,05
= 123.123,36
14. Menghitung Ey
Ey

Ry Ay By Cy ABy ACy BCy ABCy

= 16004777 15.268.935,38 129.801,03 8778,37 46.376,03


18760,05 4134,39 79.465,05- 123.123,36
= 325.403,34
Dimana:

dk 1 1 1 1 ... 1 8
Kekeliruan dk Jumlah n - dk

24 - 8
16
Kekeliruan KT

Kekeliruan JK
Kekeliruan dk
325.403,34
16

20.337,70

Fhitung

KT
KTKekeliruan

Tabel 5.29. Daftar ANAVA untuk Eksperimen Faktorial 2 x 2 x 2 x 3


SumberVariasi

Dk

JK

KT

F hitung

F tabel Keterangan

1
1
1
1
1
1
1
1
16
24

PERLAKUAN

Rata-rata
A
B
C
AB
AC
BC
ABC
Kekeliruan
Jumlah

15.268.935,38
129.801,03
8778,37
46.376,03
18760,05
4134,39
79.465,05
123.123,36
325.403,34
-

15.268.935,38
129.801,03
8778,37
46.376,03
18760,05
4134,39
79.465,05
123.123,36
20.337,70
-

1,0542
0,0712
0,3766
0,1523
0,0335
0,6454
6,0539
-

4,4490
4,4490
4,4490
4,4490
4,4490
4,4490
4,4490
-

Ho diterima
Ho diterima
Ho diterima
Ho diterima
Ho diterima
Ho diterima
Ho ditolak
-

Keterangan:
AB

= Interaksi faktor perbandingan bahan baku dan perekat dengan tekanan


dongkrak

AC

= Interaksi faktor perbandingan bahan baku dan perekat dengan lama


waktu pengeringan

BC

= Interaksi faktor tekanan dongkrak dengan lama waktu pengeringan

ABC

= Interaksi faktor perbandingan bahan baku dan perekat, tekanan


dongkrak serta lama waktu pengeringan

Hipotesa Awal (H0)


= Tidak terdapat efek yang signifikan
Hipotesa Alternatif (Hi) = Terdapat efek yang signifikan
Dimana syarat pengujian hipotesa adalah sebagai berikut:
Fhit Ftabel , Ho diterima
Fhit > Ftabel , Ho ditolak
Berdasarkan tabel ANAVA di atas didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. FAB < Ftabel, H0 diterima, tidak terdapat efek yang signifikan dari interaksi
2.

antara perbandingan bahan baku dan perekat dengan tekanan dongkrak.


FAC < Ftabel, H0 diterima, tidak terdapat efek signifikan dari interaksi antara

3.

perbandingan bahan baku dan perekat dengan lama waktu pengeringan.


FBC < Ftabel, H0 diterima, tidak terdapat efek yang signifikan dari interaksi

4.

antara tekanan dongkrak dengan lama waktu pengeringan.


FABC > Ftabel, H0 ditolak, terdapat efek yang signifikan dari interaksi antara
perbandingan bahan baku dan perekat, tekanan dongkrak serta lama waktu
pengeringan.

5.5.

Perhitungan dengan SPSS


Setelah dilakukan pengujian secara manual, maka dilakukan pengujian

dengan SPSS untuk mendapatkan hasil yang lebih pasti. Perhitungan dilakukan
dengan menggunakan SPSS dengan cara univariate analysis. Berikut ini adalah
langkah-langkah pengujian pengujian dengan software SPSS.
Buka software SPSS dan akan muncul tampilan awal sebagai berikut.

Gambar 5.21. Tampilan Awal SPSS


2. Masukkan variabel dan data yang akan diuji, yaitu data eksperimen briket.
Berikut ini adalah tampilan setelah variabel dan data dimasukkan.

Gambar 5.22. Tampilan Setelah Data Produksi Briket Dimasukkan

3. Selanjutnya pilih Analyze

General Linier Model

muncul tampilan seperti berikut.

Gambar 5.23. Pilihan Menu


4.

Kemudian masukan nilai yang telah di input.

Gambar 5.24. Pemasukan Nilai

Univariate, maka akan

5. Setelah itu klik OK dan hasilnya akan muncul pada Tabel 5.30.
Tabel 5.30. Perhitungan ANAVA Briket dengan Menggunakan SPSS
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: Y
Source

Type III Sum of

df

Mean Square

Sig.

Squares
410438,292a

58634,042

2,883

,038

15268935,375

15268935,375

750,770

,000

129801,042

129801,042

6,382

,022

8778,375

8778,375

,432

,521

46376,042

46376,042

2,280

,151

A*B

18760,042

18760,042

,922

,351

A*C

4134,375

4134,375

,203

,658

B*C

79465,042

79465,042

3,907

,066

A*B*C

123123,375

123123,375

6,054

,026

Error

325403,333

16

20337,708

Total

16004777,000

24

735841,625

23

Corrected Model
Intercept

Corrected Total

a. R Squared = ,558 (Adjusted R Squared = ,364)

You might also like