You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan pelatihan, penguasaan

terhadap suatu pengetahuan. Sebuah profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode
etik, dan proses sertifikasi dan lisensi. Kode etik merupakan suatu tatanan etika atau
daftar kewajiban yang disepakati dalam suatu kelompok tertentu, jadi kode etik
profesi merupakan suatu daftar kewajiban dalam melakukan sebuah tugas profesi
yang disusun oleh anggota profesi atau asosiasi dari sebuah profesi yang harus
dilakukan oleh seseorang yang memiliki profesi.
Sertifikasi merupakan suatu bentuk pernghargaan apresiasi terhadap
penguasaan bidang tertentu, bisa dikatakan jika seseorang yang memiliki sertifikat
atau lisensi sebuah profesi, seseorang tersebut sudah dapat dikatakan profesional di
bidangnya dan dapat mematuhi kode etik dari profesi tersebut. Pernyataan ini
menunjukan bahwa seseorang yang memiliki profesi belum tentu dikatakan
profesional. Seseorang dikatakan profesional jika sudah berhasil mematuhi kode etik
dari sebuah profesi dan sudah memliki sertifikat atau lisensi.
Programmer adalah seseorang yang mampu membuat suatu sistem atau
aplikasi dan dapat membantu proses kerja dalam suatu perusahaan. Programmer tidak
selamanya menguntungkan, karena terdapat beberapa programmer yang bersifat
merugikan. Programmer yang baik adalah programmer yang mampu melaksanakan
kode etik dari profesi programmer dan mampu mengetahui kewajiban-kewajiban dari
seorang programmer.
Kenyataannya masih terdapat programmer yang belum memahami etika-etika
dan kode etik dari seorang programmer. Pembuatan Makalah ini dibuat untuk
memberikan informasi mengenai kode etik dan kewajiban-kewajiban yang harus
dilakukan dan ditaati seorang programmer untuk dapat menjadi programmer yang
profesional.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, muncul permasalahan yang akan dibahas

yaitu:
1.

Bagaimana kewajiban-kewajiban yang harus dijalankan programmer.

2.

Bagaimana kode etik dari seorang programmer.

3.

Bagaimana seorang programmer dapat dikatakan profesional.

4.

Bagaimana contoh pelanggaran kode etik programmer.

5.

Bagaimana cara menjadi seorang profesional pada profesi programmer.

1.3

Batasan Masalah
Ruang lingkup atau batasan masalah dalam pembuatan makalah yang

dilakukan adalah:
1.

Review akan membahas mengenai etika profesi programmer.

2.

Review hanya akan membahas mengenai kode etik, kewajiban, car menjadi
profesional, dan contoh pelanggaran seorang programmer.

1.4

Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah etika profesi yang akan dilakukan antara lain

sebagai berikut:
1.

Megetahui kewajiban-kewajiban yang harus dijalankan programmer.

2.

Mengetahui kode etik dari seorang programmer.

3.

Mengetahui seorang programmer dapat dikatakan profesional.

4.

Mengetahui contoh pelanggaran kode etik programmer.

5.

Mengetahui cara menjadi seorang profesional pada profesi programmer.

1.5

Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah etika profesi yang akan dilakukan antara

lain sebagai berikut:


1.

Memacu seorang programmer untuk dapat menajadi seorang profesional


dibidangnya.

2.

Mengurangi pelanggaran-pelanggaran etika yang biasa dilakukan seorang


programmer.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Etika dan Kode Etik


Etika merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai baik atau buruk.

Kode etik merupakan suatu tatanan etika atau daftar kewajiban yang disepakati
dalam suatu kelompok tertentu, jadi kode etik profesi merupakan suatu daftar
kewajiban dalam melakukan sebuah tugas profesi yang disusun oleh anggota profesi
atau asosiasi dari sebuah profesi yang harus dilakukan oleh seseorang yang memiliki
profesi

2.2

Profesi
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan pelatihan, penguasaan

terhadap suatu pengetahuan. Sebuah profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode
etik, dan proses sertifikasi dan lisensi. Profesi adalah pekerjaan yang menghasilkan
uang dan jika dilakukan secara sungguh-sungguh maka pekerjaan itu sudah menjadi
bagian dari profesinya.

2.3

Profesional
Profesionalisme atau profesional adalah seseorang yang terampil, handal, dan

sangat bertanggung jawab dalam menjalankan profesinya. Seseorang yang memiliki


profesi belum tentu dikatakan profesional. Seseorang dikatakan profesional jika
sudah berhasil mematuhi kode etik dari sebuah profesi dan sudah memliki sertifikat
atau lisensi. Profesionalisme pada dasarnya adalah kemampuan untuk melaksanakan
tugas dan fungsinya secara baik dan benar, oleh karena itu setiap profesi mutlak
mengenal atau mempunyai kode etik. Semua pekerjaan seperti guru, dokter, perawat,
bidan, pekerja IT dan lain sebagainya memiliki kode etik tersendiri. Profesionalisme
merupakan komitmen para anggota atau asosiasi suatu profesi untuk meningkatkan

kemampuannya secara terus menerus. Profesionalisme di bidang IT sendiri memiliki


ciri-ciri sebagai berikut:
a.

Memiliki pengetahuan yang tinggi di bidang TI.

b.

Memiliki ketrampilan yang tinggi di bidang TI.

c.

Memiliki pengetahuan umum yang luas.

d.

Tanggap terhadap masalah.

e.

Mampu melakukan pendekatan multidispliner.

f.

Mampu bekerja sama.

g.

Bekerja dibawah disiplin etika.

h.

Mampu mengambil keputusan didasarkan kepada kode etik.

i.

Punya ilmu dan pengalaman.

2.4

Programmer
Programmer adalah seseorang yang mampu membuat suatu sistem atau

aplikasi dan dapat membantu proses kerja dalam suatu perusahaan. Programmer
bekerjadengan cara membuat atau merancang sebuah sistem untuk membantu
memudahkan pekerjaan manusia yang menggunakan media komputer. Seorang
programmer dapat didefinisikan sebagai berikut:
a.

Tanggung Jawab pemrogram terbatas pada pembuatan program komputer.

b.

Pengetahuan

programer

terbatas

pada

teknologi

komputer,

sistem

komputer, utilitas dan bahasa-bahasa program yang diperlukan.


c.

Programmer

bersifat

teknis

dan

harus

tepat

dalam

pembuatan

instruksi-instruksi program.

2.4.1

Keahlian yang Dibutuhkan Programmer


Seorang programmer harus memiliki kemampuan atau keahlian yang nantinya

akan digunakan dalam melakukan suatu profesi. Kemampuan atau keahlian tersebut
antara lain:
1.

Menguasai algoritma dan logika pemprograman.

2.

Memahami metode, best practice dan tool pemprograman seperti OOP,


design pattern, UML.

3.

Menguasai salah satu atau beberapa bahasa pemprograman populer seperti


C++, VB, PHP, C#, Java, Ruby, dan lain sebagainya.

4.

Memahami cara pembuatan basis data, RDBMS dan SQL (Structured Query
Language).

5.

Menguasai bahasa Inggris.

2.4.2

Jenis-jenis Programmer
Programmer sendiri dapat dibagi dalam beberapa jenis profesi. Beberapa jenis

profesi programmer antara lain:


1.

Programmer, merupakan profesi yang menulis program dengan bahasa


pemrograman seperti Php, Java, C, C++, Delphi, da lain sebagainya.

2.

Database Programmer, merupakan profesi yang membuat, memanipulasi,


menghapus,

maupun

memelihara

database

dengan

menggunakan

pemograman database seperti MySQL, Postgre SQL, dan lain lain.


3.

Web Programmer, merupakan profesi yang membuat suatu web atau situs
yang dapat ditampilkan melalui internet seperti situs facebook, yang dibuat
dengan bahasa pemrograman PHP.

4.

Multimedia Programmer, merupakan profesi yang membuat suatu media


multimedia dengan tampilan yang di dalamnya dapat berupa teks, gambar,
suara, audio/video, dan lain sebagainya.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1

Keterampilan Programmer
Seorang programmer harus memiliki keterampilan yang baik untuk dapat

menjadi programmer yang profesional. Beberapa keterampilan yang harus dimiliki


oleh seorang programmer adalah sebagai berikut:
1.

Memahami kode sumber yang ditulis sendiri pada saat sang programmer tidak
lagi mengingat detail mekanisme dari program tersebut.

2.

Melanjutkan pengelolaan, menyesuaikan, mengembangkan, bila perlu


merombak program untuk dapat menyesuaikan program dengan kebutuhan
pengguna tanpa mengorbankan kemudahan perawatan di masa mendatang.

3.

Memiliki kemampuan sebagaimana dijelaskan sebelumnya untuk program


yang ditulis dan didokumentasikan oleh programmer lain.

4.

Membaca program untuk memperkaya perkakas yang dimiliki seorang


programmer untuk memecahkan masalah.

3.2

Kewajiban Programmer
Seorang programmer harus menjalankan kewajiban untuk dapat menjadi

programmer yang profesional. Beberapa kewajiban yang harus dilaksanakan oleh


seorang programmer adalah sebagai berikut:
1.

Memahami konsep dasar sistem operasi.


Kebanyakan dari programmer di Indonesia biasanya membuat aplikasi di atas
sistem operasi, sehingga banyak yang berpendapat bahwa tidak perlu
memahami cara kerja sistem operasi, bagi seorang programmer profesional
pemahaman ini akan membuat programmer lebih siap untuk membuat
aplikasi server yang biasanya multithreaded dan harus efisien digunakan
dalam waktu yang lama. Pemahaman mendalam di salah satu sistem operasi

juga merupakan nilai tambah yang signifikan dan dengan mengetahui struktur
internal sistem operasi, programmer dapat mengetahui berbagai pertimbangan
dalam merancang aplikasi besar yang terus berkembang.
2.

Memahami konsep dasar jaringan.


Aplikasi biasanya tidak akan mampu berjalan sendiri, sehingga suatu aplikasi
harus terhubung dengan internet. Pemahaman atas konsep jaringan sangat
penting.

3.

Memahami konsep dasar relational database.


Sebuah aplikasi biasanya memiliki suatu database untuk melakukan
penyimpanan data, sehingga programmer khususnya Database Programmer
ditekankan menguasai relational database.

4.

Seiring dengan kemajuan teknologi internet, maka wajibuntuk memahami


protokol HTTP, FTP, POP3, SMTP, SSH. Protokol HTTP sekarang adalah
protokol yang paling banyak digunakan di internet.

5.

Wajib memahami Unicode.


Unicode penting supaya suatu aplikasi tetap bisa diinstal di komputer mana
saja.

6.

Lebih dari satu bahasa pemrograman.


Pemahaman lebih dari satu bahasa itu penting agar wawasan programmer
lebih terbuka. Tidak ada bahasa pemrograman yang one-fit-all, terdapat cara
berpikir yang berbeda dalam tiap bahasa, bahwa komunitas tiap bahasa
berbeda budayanya.

7.

Cara menggunakan Version Control.


Dalam dunia kerja, penggunaan version control adalah wajib. version control
ini mrupakan standar (de facto) internasional, jika mempunyai project
opensource, baik di Sourceforge, Apache, Codehaus, dan semua hosting
project opensource, seorang programmer pasti akan diberikan version control.

3.3

Profesionalisme Programmer
Terdapat beberapa bentuk profesionalisme seorang programmer. Beberapa

bentuk profesionalisme seorang programmer adalah sebagai berikut:


1.

Memiliki sikap mandiri berdasarkan kemampuan yang di milikinya secara


pribadi serta terbuka dan mau menghargai pendapat orang lain, serta cermat
dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya, atau
dengan kata lain adalah mandiri . Seorang pekerja dibidang IT terutama
programmer harus memiliki sikap tidak tergantung dengan orang lain,
terbuka, mau menerima dengan hati yang lapang atas pekerjaanya, saat
dikritik tentang pekerja tersebut maupun saat mendapat saran dari orang lain,
bahkan dapat komplain dari klien karena ada program yang dibuatnya tidak
jalan karena beberapa factor, misalkan program yang dibuat kena virus,error,
dan lain-lain.

2.

Memiliki pengetahuan yang tinggi dan handal di bidang IT, seorang


programer harus mempunyai modal yang cukup salah satunya menguasai
bahasa pemprograman, sehingga dalam pembuatan program tersebut benarbenar terjamin kualitasnya dan juga tidak asal-asalan, sehingga program
tersebut dapat bermanfaat.

3.

Menerapkan norma-norma yang berhubungan dengan IT yang telah diatur


dalam kode etik, misalkan profesional atau developer dengan klien, antara
para profesional dalam ruang lingkup itu sendiri, atau antara organisasi profesi
serta organisasi profesi dengan pemerintah. Contohnya salah satu bentuk
hubungan seorang programer dengan klien atau pengguna jasa, misalnya
pembuatan sebuah program aplikasi yang dibuatnya.

4.

Seorang programmer tidak dapat membuat suatu program semaunya sendiri,


ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti : untuk apa program tersebut
dibuat dan nantinya digunakan oleh kliennya atau user, programmer harus
menjamin keamanan sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak
yang dapat mengacaukan sistem kerjanya.

5.

Tentukan apakah programmer sanggup atau tidak menyelesaikan tugas yang


diterima. Seorang programmer harus tahu batasan kemampuannyadan Kalau
sangguptentukan waktu yang dibutuhkan untuk dapat menyelesaikan tugas.

6.

Tentukan biaya atau bayaran yang dia butuhkan untuk pekerjaan yang
dilakukan. Seorang programmer harus tahu batas minimal biayanya, sehingga
tidak terjadi kesulitan di belakang nanti.

7.

Komitmen untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan perjanjian, termasuk


garansi dan maintenance.

8.

Tahu batasan pekerjaan yang dilakukan, sehingga bisa menolak seandainya


permintaan dari klien telah melebihi batasan perjanjian.

3.3

Kode Etik Programmer


Kode etik merupakan suatu tatanan etika atau daftar kewajiban yang

disepakati dalam suatu kelompok tertentu. .

Kode etik programmer merupakan

sesuatu hal yang harus menjadi bagian dari seorang programmer komputer. Kode etik
bersumber dari kode etik yang digunakan dalam perkumpulan programmer
internasional. Kode Etik tersebut antara lain:
1.

Programmer komputer tidak boleh menggunakan ulang kode yang


mempunyai hak cipta, kecuali telah membeli atau meminta izin.

2.

Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh
pihak kedua tanpa izin.

3.

Tidak boleh mencuri software khususnya development tools.

4.

Tidak boleh mencela atau mempermalukan profesi programmer komputer.

5.

Tidak dengan sengaja membuat atau mengenalkan bug, dan kemudian


mengklaim untuk fixing bug, atau memberikan stimulasi untuk update versi
terakhir.

6.

Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode


programmer lain untuk mengambil keuntungan dalam menaikkan status.

7.

Tidak boleh mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain.

8.

Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan Malware.

9.

Seorang programmer tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan
sengaja.

10.

Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja


untuk membingungkan atau tidak akurat.

11.

Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam
suatu proyek secara bersamaan kecuali mendapatkan izin.

12.

Tidak boleh membeberkan data penting karyawan dalam perusahaan.

13.

Tidak

boleh

memberitahu

masalah

keuangan

pada

pekerja

dalam

pengembangan suatu proyek.


14.

Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi.

15.

Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer.


Selama semua programmer mematuhi peraturan ini, maka tidak akan ada

masalah dalam komunitas.

3.4

Contoh Pelanggaran yang Dilakukan Programmer


Terdapat beberapa pelanggaran yang biasa dilakukan danharus dihindari oleh

seorang programer. Beberapa pelanggaran yang biasa dlakukan oleh seorang


programmer adalah sebagai berikut:
1.

Pelanggaran Copyright
Pelanggaran ini merupakan pelanggaran dimana seorang programmer
menggunakan ulang kode dengan hak cipta orang lain atau perusahaan lain
dan menjual atau mengkomersilkan kembali kode tersebut dengan mengatas
namakan hak cipta programmer tersebut. Sangsi untuk pelanggaran ini dapat
berupa sanksi hukum baik hukum pidana atau pun hukum perdata.

2.

Pembuatan Virus Komputer


Pelanggaran ini merupakan pelanggaran dimana seorang programmer dengan
sengaja membuat sebuah Program Virus, dan menyebarkannya ke semua
komputer di dunia melalui jaringan internet. Kasus ini dapat dikatakan cukup

sulit dikarenakan banyak programmer pembuat virus tersebut menginisialkan


nama aslinya sehingga sulit untuk melacak keberadaannya. Pelanggaran ini,
bisa diberikan sanksi berupa sanksi hukum bila programmer tersebut terbukti
dan tertangkap membuat program virus tersebut.
3.

Pembuatan Software Cracking


Pelanggaran Software Cracking merupakan pelanggaran dimana seorang
programmer membuat sebuah aplikasi yang memungkinkan menjadikan
software berbayar menjadi free atau gratis. Pelanggaran ini bisa diberikan
sanksi berupa sanksi hukum karena melanggar hak cipta dari pengembang
software asli.

4.

Hacking
Merupakan pelanggaran yang cukup banyak ditemui. Banyak

website-

website yang terkena hacking oleh para hacker dunia dan tidak hanya
merubah tampilan halaman sebuah website saja, terkadang juga beberapa
hacker ada yang membuat server dari hosting website tersebut down (hank)
dan tidak bisa beroperasi selama beberapa jam atau menit. Pelanggaran
tersebut belum ada sanksi yang jelas, dan sedikit sulit untuk menangkap
tersangka hacker tersebut karena menggunakan nama inisial. Di Indonesia
sudah ada UU yang menangani masalah tersebut yaitu UU ITE.
5.

Carding
Pelanggaran ini merupakan pelanggaran dimana programmer tersebut
mengumpulkan data kartu kredit atau akun bank dari seseorang dan kemudian
disalahgunakan dengan memindahkan sejumlah uang atau menggunakan uang
hasil pengumpulan data tersebut. Pelanggaran ini bisa dikenakan Sanksi
hukum dan masuk kedalam kategori hukum pidana maupun perdata bila
pelaku tertangkap dan terdapat bukti yang menguatkan.

BAB IV
PENUTUP

4.1

Simpulan
Simpulan yang dapat diambil dari pembuatan makalah etika profesi seorang

programmer ini adalah seorang programmer harus dapat melaksanakan kewajibankewajiban, mengikuti kode etik, dan menghindari larangan-larangan agar dapat
menjadi programmer yang profesional.

4.2

Saran
Seorang programmer sebaiknya dapat melaksanakan kewajiban-kewajiban,

mengikuti kode etik, dan menghindari larangan-larangan agar dapat menjadi


programmer yang profesional.
.

DAFTAR PUSTAKA

Pranowo, Galih. ETIKA PROFESI YANG BERLAKU BAGI PROGRAMMER DI


INDONESIA. Fakulatas Sains Terapan Institut Sains & Teknologi AKPRIND:
Yogyakarta.

Zuhriyah, Iva,. Kepakaran dan Profesionalisme Programmer. Jurusan Teknik


InformatikaFakultas Sains dan TeknologiUniversitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim: Malang.

You might also like