You are on page 1of 6

PROSEDUR TETAP PERSALINAN DENGAN LETAK SUNGSANG

(PRESENTASI BOKONG)
SYARAT PARTUS

- Janin tidak terlalu besar

PERVAGINAM

- Tidak ada suspek CPD

PADA LETAK

- Tidak ada kelainan jalan lahir

SUNGSANG

- Berat janin kurang dari 3500 terutama primigravida atau


multipara dengan riwayat melahirkan kurang dari 3500 g.
BILA TIDAK MEMENUHI SYARAT DILAKUKAN SECTIO
CAESAREA

SYARAT PIMPINAN 1. Pembukaan lengkap


MENERAN KALAII

2. Bokong terletak di Hodge III atau lebih

PADA

3. Ketuban ditunggu pecah sendiri, atau dipecahkan bila

PERSALINAN

pembukaan lengkap

LETAK SUNGSANG 4. Hati-hati prolaps tali pusat


5. Hati-hati "aftercoming head".

PERTOLONGAN

1. Tahap pertama : lahirnya bokong sampai umbilikus,

PERSALINAN

spontan.

SPONTAN

2. Tahap kedua : fase cepat, lahirnya umbilikus sampai mulut,

(BRACHT)

fase di mana bayi harus dilahirkan cepat karena talipusat


terjepit oleh kepala bayi di pintu atas panggul (batas waktu 8
menit).
3. Tahap ketiga : fase lambat, lahirnya mulut sampai seluruh
kepala. Kepala harus dilahirkan lambat untuk menghindari
terjadinya perdarahan intrakranial (ruptura tentorium
cerebelli) akibat dekompresi yang mendadak.
1

Teknik : hiperlordosis badan bayi


Keuntungan :
1. tangan penolong tidak masuk jalan lahir, sehingga
mengurangi risiko infeksi.
2. mendekati persalinan fisiologik, mengurangi trauma pada
janin.
Kerugian :
1. 5-10% mengalami kegagalan.
2. tidak dilakukan pada panggul sempit, janin besar, jalan
lahir kaku (primipara), nuchal arm (lengan menjungkit)

PROSEDUR

Indikasi :

MANUAL AID

1. Bila pertolongan secara Bracht gagal.

(PARTIAL BREECH
EXTRACTION)

2. Elektif, karena sejak semula direncanakan pertolongan


dengan manual aid.
Tahapan :
1. Tahap pertama : lahirnya bokong sampai umbilikus,
spontan.
2. Tahap kedua : lahirnya bahu dan lengan memakai tenaga
penolong secara klasik (Deventer), Mueller atau Lovset.
3. Tahap ketiga : lahirnya kepala, dengan cara MauriceauVeit-Smellie, Najouk, Wigand Martin-Winckel, Prague
terbalik, atau dengan cunam Piper
Tahap pertama : lahirnya bokong sampai umbilikus,
spontan.
Tahap kedua : Melahirkan bahu dan lengan

Teknik cara klasik


Melahirkan bahu dan lengan belakang lebih dahulu, karena
2

lengan belakang berada di ruangan yang lebih luas (sakrum),


baru kemudian melahirkan lengan depan yang berada di
bawah simfisis. Bila lengan depan sukar, maka lengan depan
diputar menjadi lengan belakang, yaitu dengan memutar
gelang bahu ke arah belakang dan kemudian lengan belakang
ini dilahirkan.
Teknik cara Mueller
Melahirkan bahu dan lengan depan lebih dahulu dengan
ekstraksi, baru kemudian melahirkan bahu dan lengan
belakang.
Teknik cara Lovset
Memutar badan janin dalam setengah lingkaran bolak-balik
sambil dilakukan traksi cunam ke bawah sehingga bahu yang
sebelumnya berada di belakang akhirnya lahir di bawah
simfisis.
Keuntungan :
1. Sederhana dan kegagalan jarang
2. Tangan penolong tidak masuk ke dalam jalan lahir,
sehingga risiko infeksi minimal.
Nuchal arm (lengan menjungkit)
Menolong persalinan letak bokong dengan tarikan ringan
sampai skapula lahir. Sampai batas ini ini tubuh bayi diputar
sehingga diameter biakromialis dalam posisi anteroposterior.
Sebatas aksilla bahu siap dilahirkan. Traksi berlebihan untuk
melahirkan bahu menyebabkan lengan tertinggal di atas
kepala dan tersangkut lengannya di leher (nuchal arm). Untuk
itu penolong meletakkan dua jari sepanjang humerus dan
mengusapkan ke muka dan dada bayi sampai lahir lengan
tersebut sambil didorong ke atas. Humerus bayi harus displint
3

dengan jari penolong dan bukan diga dengan memutar badan


bayi searah dengan jari bayi menunjuk, sehingga tangan yang
menjungkit dapat terbebas melewati muka bayi.
Tahap ketiga : melahirkan kepala yang menyusul
(aftercoming head)
Cara Mauriceau-Veit-Smellie
Tangan penolong dimasukkan dalam jalan lahir, jari tengah
dimasukkan dalam mulut, jari telunjuk dan jari manis
mencekam fossa kanina, sedangkan jari lain mencekam leher.
Badan bayi diletakkan di atas lengan bawah penolong, seperti
menunggang kuda. Jari telunjuk dan jari tengah penolong dari
lengan yang lain mencekam leher bayi dari arah punggung,
mempertahankan posisi leher dan mencegah terjadinya
defleksi atau hiperekstensi kepala.Kedua tangan penolong
menarik kepala janin curam ke arah bawah dan pembantu
penolong melakukan ekspresi Kristeller. Bila suboksiput
tampak di bawah simfisis, kepala dielevasi ke arah atas
dengan suboksiput sebagai sumbu (hipomoklion), sehingga
lahir kepala seluruhnya.
Cara Najouk
Kedua tangan penolong mencekam leher bayi dari arah depan
dan belakang. Kedua tangan penolong menarik bahu curam ke
bawah, dan asisten membantu mendorong kepala bayi ke arah
bawah, dari tekanan suprasimfisis.
Cara Prague terbalik
Cara ini dipakai bila oksiput dengan ubun-ubun kecil berada
di belakang dekat sakrum dan muka bayi menghadap simfisis.
Satu tangan penolong mencekam leher dari arah bawah dan
4

punggung bayi diletakkan pada telapak tangan penolong.


Tangan penolong lain memegang kedua pergelangan kaki.
Kaki ditarik ke atas bersamaan dengan tarikan pada bahu
bayi, sehingga perut bayi mendekati perut ibu. Dengan laring
sebagai sumbu (hipomoklion), kepala bayi dapat dilahirkan.

EKSTRAKSI PADA

Teknik ekstraksi kaki (Pinard)

PRESENTASI

1. Tangan penolong masuk mencari bokong, pangkal paha

BOKONG

sampaiu lutut, mengabduksi dan fleksi pada paha janin


sehingga kaki bawah menjadi fleksi. Tangan yang di luar
menekan fundus ke arah bawah. et. Nuchal arm kadangkadang dapat dibebaskan Setelah kaki bawah fleksi,
pergelangan kaki dipegang dan dituntun keluar dari vagina
sampai batas lutut.
2. Kedua tangan penolong memegang betis, kaki ditarik
curam ke bawah sampai pangkal paha lahir.
3. Pangkal paha ditarik curam ke arah bawah sampai
trochanter depan lahir, disusul trochanter belakang dan
bokong lahir.4. Untuk melahirkan bayi seterusnya, tangan
penolong memegang femuro-pelvik dan ditarik curam ke
bawah sampai umbilikus lahir. Untuk melahirkan bahu,
lengan dan kepala dilakukan pertolongan secara manual
aid.
Teknik ekstraksi bokong
1. Dilakukan pada presentasi bokong murni (frank breech)
dan bokong sudah berada di dasar panggul. Jari telunjuk
penolong yang searah dengan bagian kecil janin
dimasukkan ke dalam jalan lahir dan diletakkan
pada lipat paha. Lipat paha ditarik curam ke bawah.

2. Setelah trochanter depan dilahirkan, maka jari telunjuk


yang lain segera mengait lipat paha belakang, dan ditarik
curam ke bawah sampai bokong lahir.
3. Tangan penolong memegang femuro-pelvik bayi dan
melahirkan bayi dengan cara manual aid.

PENYULIT /
KOMPLIKASI

1. Sufokasi : aspirasi darah, lendir, mekonium, air ketuban


terhisap ke jalan napas

YANG MUNGKIN

2. Prolaps tali pusat

TERJADI

3. Asfiksia
4. Kerusakan jaringan otak
5. Fraktur pada tulang-tulang bayi : humerus, klavikula,
femur, dislokasi bahu dan tulang kepal

Jogya, Februari 2007,


Coass ; Edi.setiawan,sked,
Fk.Ukrida-jakarta

You might also like