Professional Documents
Culture Documents
Diusulkan oleh:
Ragillia Irena Febri
Navira Chairunisa
Deny Martha H
NIM.131111029
NIM 131111040
NIM 131011001
angkatan 2011
angkatan 2011
angkatan 2010
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2014
b. NIM
: 131111029
c. Jurusan
: S1 Pendidikan Ners
d. Universitas/Institut/Politeknik
f. Alamat email
: ragilliairena@ymail.com
: 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIDN
: 000106716
: Rp -
b. Sumber lain
: Rp -
: - bulan
Surabaya, 10-03-2014
Menyetujui,
Wakil Dekan 1
Fakultas Keperawatan
(Mira Triharini, S. Kp., M. Kep)
NIP. 197904242006042002
Direktur Kemahasiswaan
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS.....................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
RINGKASAN..........................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................6
1.1
1.2
1.3
Latar Belakang...........................................................................................6
Tujuan........................................................................................................7
Manfaat......................................................................................................8
BAB II GAGASAN.................................................................................................9
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
Inti gagasan..............................................................................................14
Teknik Implementasi Gagasan................................................................14
Prediksi Keberhasilan Gagasan...............................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15
LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................................xvi
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Grafik Perkembangan Jumlah Kematian Akibat Kecelakaan Lalu
Lintas dari Tahun 2009 2011................................................................................9
Gambar 2 :Mobil Amphibi.....................................................................................10
Gambar 3: Ambulance Amphibi............................................................................11
Gambar 4: Bentuk Terowongan.............................................................................12
iv
RINGKASAN
Pasar bebas ASEAN akan bergulir sebntar lagi yaitu pada tahun 2015.
Munculnya pasar bebas ini, membuka kesempatan semua orang untuk melakukan
kegiatan di suatu negara. Indonesia, tidak kalah saing terutama di daerah daerah
kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan. Angka kecelakaan pun
diperkirakan akan meningkat tajam seiring dengan pertambahan jumlah penduduk
di Indonesia. Direktur Keselamatan Angkutan Darat, Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hotma Simanjuntak, menyatakan
saat ini di Indonesia kecelakaan lalu lintas adalah penyebab kematian ketiga
terbesar setelah HIV/AIDS dan TBC. Seruan PBB untuk mengurangi angka
kematian akibat kecelakaan ini diaplikasikan Pemerintah Indonesia melalui
program Decade of Action for Road Safety atau Dekade Aksi Keselamatan Jalan
(DAKJ). Decade of Action for Road Safety ini memiliki lima pilar yakni
manajemen keselamatan jalan, infrastruktur, kendaraan yang lebih menjamin
kesehatan, perilaku pengguna jalan, dan penanganan pra dan pasca kecelakaan.
Pemerintah Indonesia menetapkan target untuk mengurangi jumlah korban
meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas 50% pada tahun 2020 dan 80%
pada tahun 2035, dengan menggunakan baseline data tahun 2012 Indonesia
bertekad untuk menjadi negara terbaik di bidang keselamatan jalan di Asia
Tenggara pada 2035. Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan pilar kelima yakni,
penanganan pasca kecelakaan salah satunya dipengaruhi oleh sarana transportasi
pengangkut kecelakaan. Penanganan pasca kecelakaan ini seringkali terhambat
oleh sarana transportasi yang mengalami masalah di jalanan kota seperti
kemacetan dan banjir yang sering kali melanda ibukota. Sarana transportasi yang
harusnya untuk menunjang pelayanan kegawatdaruratan justru menjadi salah satu
penyebab terjadinya kematian yaitu akibat keterlambatan penanganan.
Berdasarkan masalah tersebut, kami membuat suatu gagasan untuk transportasi
penunjang pelayanan kegawatdaruratan yaitu Underground Amphibi Rescue.
Ambulance ini hampir sama dengan ambulance pada umunya yang dilengkapi
dengan alat-alat penunjang penanganan kegawatdaruratan serta petugas yang
menanganinya, namun yang membedakan yaitu ambulance ini bisa digunakan di
darat maupun di air. Ambulance amphibi ini juga memiliki jalur tersendiri yaitu
melalui terowongan bawah tanah karena melalui jalur bawah tanah ambulance
akan terhindar dari kemacetan. Banjir di ibukota tidak menjadi masalah untuk
dilalui ambulance ini bahkan di sungai atau laut sekalipun karena ambulance ini
didesain seperti mobil amphibi yang sudah ada sebelumnya
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan globalisasi kiranya makin memuncak seiring dengan
tuntutan zaman yang serba dinamis dan juga praktis. Pandangan terhadap
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) tidak akan lepas dari
pembicaraan mengenai globalisasi yang menjadi faktor utama dalam kemajuan
dunia perdagangan. Tahun 2015 berdasarkan kompas.com, pasar bebas ASEAN
akan bergulir di seluruh negara ASEAN, begitu juga Indonesia. Adanya pasar
bebas ini tentu saja membuka kesempatan besar bagi setiap negara ASEAN untuk
melakukan kegiatan di negara lain. Pasar bebas ini akan mempengaruhi
pertambahan jumlah penduduk yang ada di suatu negara termasuk Indonesia.
Jumlah penduduk di kota-kota besar yang ada di Indonesia seperti Jakarta, Medan,
dan Surabaya diperkirakan akan meningkat tajam. Pertumbuhan jumlah penduduk
di Indonesia membuat pemerintah harus bekerja keras untuk menghindarkan
Indonesia dari kecelakaan lalu lintas yang mudah terjadi di jalanan kota Jakarta.
Menurut Direktur Keselamatan Angkutan Darat, Direktorat Jenderal Perhubungan
Darat Kementerian Perhubungan Hotma Simanjuntak, saat ini di Indonesia
kecelakaan lalu lintas adalah penyebab kematian ketiga terbesar setelah
HIV/AIDS dan TBC. Seruan PBB untuk mengurangi angka kematian akibat
kecelakaan ini diaplikasikan Pemerintah Indonesia melalui program Decade of
Action for Road Safety atau Dekade Aksi Keselamatan Jalan (DAKJ). Decade of
Action for Road Safety ini memiliki lima pilar yakni manajemen keselamatan
jalan, infrastruktur, kendaraan yang lebih menjamin kesehatan, perilaku pengguna
jalan, dan penanganan pra dan pasca kecelakaan.
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mencatat sebanyak 23.385 orang
meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas (Lakalantas), selama tahun 2013.
Jumlah korban jiwa tersebut akibat 93.578 kasus Lakalantas sepanjang tahun ini.
Berdasarkan Gatranews.com, tahun 2013, angka kecelakaan lalu lintas mencapai
117.949 kasus dengan korban meninggal dunia selama tahun 2013 sebanyak
23.385 orang. Korban luka berat dalam kecelakaan lalu lintas juga menyumbang
angka sebanyak 27.054 orang dan korban luka ringan sebanyak 104.976 orang
serta kerugian materiil sebesar Rp. 233.842.283.566. WHO mencatat setiap
tahunnya kecelakaan lalu lintas telah menyebabkan rata-rata 1,24 juta jiwa
meninggal dunia serta 50 juta jiwa mengalami luka-luka dan cacat tetap. Ditlantas
Polda Metro Jaya menuturkan dalm tempo.com telah menerima permintaan
pembuatan 1,5 juta surat-surat kendaraan baru selama tiga tahun terakhir. Dari
data yang dilansir pihak kepolisian hingga 2013, terjadi lonjakan signifikan dalam
jumlah pembuatan surat-surat kendaraan baru sejak 2011. Pada tahun 2008,
jumlah pemohon surat-surat kendaraan baru, baik mobil dan motor mencapai
angka 631.623. Jumlah tersebut terus naik hingga tahun 2013 (2011: 736.607;
2012: 1.580.790; dan 2013: 1.577.418). Peningkatan jumlah kendaraan setiap
tahunnya ini tentu saja akan meningkatkan resiko kemacetan dan kecelakaan lalu
lintas yang terjadi di Indonesia terutama Jakarta yang notabene sebagai Ibukota
Negara.
BAB II
GAGASAN
2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
10
b. Ambulance Amphibi
Ambulance yang kami usulkan ini umumnya seperti ambulance
yang lain, yang dilengkapi dengan alat-alat penunjang penanganan
kegawatdaruratan serta petugas yang menangani pasien gawat darurat.
Perbedaan ambulance ini dengan ambulance pada umunya yaitu
ambulance menggunakan aplikasi mesin rotary dari Mazda. Ambulance ini
didesain seperti mobil amphibi Sea Lion yang merupakan racikan Marc
Witt diklaim sebagai kendaraan amphibi tercepat di dunia. Kemampuan
mobil unik ini tidak lain adalah karena aplikasi mesin rotary dari Mazda
dengan kode Mazda Rotary 13B yang mampu membawa mobil ini berlari
hingga 201 km/jam di daratan dan kecepatan 95,5 km/jam di air.
11
Gambar 4: Terowongan
(Penulis, 2014)
2.4 Pihak yang dapat Mengimplementasikan Gagasan
1. Menteri Kesehatan dan Menteri Perhubungan
Menteri Kesehatan merupakan menteri yang mengurusi masalah kesehatan
di Indonesia. Kematian akibat kecelakaan akan mempengaruhi angka
harapan hidup masyarakat Indonesia. Menteri Kesehatan akan meminta
Menteri Perhubungan untuk mengimplementasikan sarana trasnsportasi
yang akan menunjang penanganan kegawatdaruratan. Menteri
Perhubungan merupakan menteri yang menyediakan sarana dan prasarana
yang dibutuhkan masyarakat Indonesia.
2. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG)
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) merupakan badan yang akan
memantau kondisi alam di Jakarta yang nantinya bila dibangun
terowongan bawah tanah sesuai dengan kondisi alam yang ada di Jakarta,
sehingga tidak akan membahayakan keselamatan bagi pengguna
ambulance. Keadaan tanah di Jakarta berada 40 persen di bawah
permukaan air dari wilayah utara hingga pusat, maka dari itu perlu
penelitian secara menyeluruh tentang topografi daerah Jakarta yang dapat
dibangun proyek ini.
3. Pihak swasta
Pihak swasta sangat berperan penting dalam pembuatan Underground
Amphibi Rescue. Pihak swasta yang dimaksud adalah kontraktor dan
pihak-pihak yang bekerja sama untuk melaksanakan pembangunan proyek
ini hingga selesai dan dapat di operasikan secara maksimal. Selain itu
pihak-pihak swasta seperti pihak Rumah Sakit juga berperan sebagai
penunjang dana dalam pembuatan proyek ini, karena mereka akan sangat
terbantu dari segi transportasi penanganan kegawatdaruratan.
12
mengawasi
13
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Inti gagasan
Gagasan Underground Amphibi Rescue ini pada dasarnya adalah suatu
gagasan untuk mencari jalan keluar permasalahan kecelakaan lalu lintas yang
ada di Indonesia. Gagasan yang kami tawarkan ini adalah ambulance yang
berjalan di bawah tanah melalui sebuah terowongan yang menghubungkan
lokasi-lokasi sering terjadi kecelakaan dengan Rumah Sakit terdekat.
Ambulance ini juga dapat berjalan di darat maupun di air karena di desain
mirip dengan mobil amphibi. Ambulance ini akan menjadi sarana transportasi
yang akan digunakan untuk mewujudkan program yang diserukan PBB untuk
mengatasi kecelakaan lalu lintas yaitu Decade of Action for Road Safety atau
Dekade Aksi Keselamatan Jalan (DAKJ) dimana salah satu pilarnya yaitu
penanganan pasca kecelakaan. Gagasan ini yang kami harapakan dapat
menunjang suksenya program Dekade Aksi Keselamatan Jalan tersebut.
Tujuan lainnya adalah untuk memaksimalkan pemanfaatan ruang bawah
tanah Indonesia yang sangat luas.
3.2 Teknik Implementasi Gagasan
Teknik implementasi untuk menyukseskan Underground Amphibi
Rescue adalah:
1. Identifikasi ruang bawah tanah yang memungkinkan dibentuk terowongan
yang menghubungkan dengan Rumah Sakit terdekat
2. Melakukan uji material yang tepat untuk bahan terowongan sekaligus
mencari fondasi yang tepat untuk terowongan tersebut
3. Menghitung kamampuan terowongan untuk dapat menahan beban
4. Memperhitungkan bencana alam yang dapat terjadi
5. Menguji ambulance dengan kemampuan yang terbaik sehingga dapat
bekerja dengan maksimal
3.3 Prediksi Keberhasilan Gagasan
Ambulance ini akan menunjang berlangsungnya proses penanganan
pasca kecelakaan yang sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia.
Penanganan pasca kecelakaan merupakan salah satu pilar Decade of Action
for Road Safety yang diserukan PBB. Apabila ambulance amphibi ini
direalisasikan, maka akan membantu pelaksanaan proses penanganan pasca
kecelakaan yaitu membantu mempercepat pasien memperoleh penanganan
kegawatdaruratan mengingat jalanan di kota-kota besar sudah terkenal
dengan kemacetannya. Adanya ambulance amphibi yang dapat mengangkut
pasien kecelakaan dengan cepat, maka ambulance ini akan mengurangi resiko
kematian yang disebabkan kecelakaan lalu lintas. Berkurangnya resiko
kematian juga akan berpengaruh dengan meningkatnya jumlah angka harapan
hidup.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Lampiran Ketua
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7
8
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomer Telepon/HP
TTD
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah ( Oral Presentation )
No
1
2
3
Judul Artikel
Ilmiah
-
Tahun
xvi
Lampiran Anggota
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7
8
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomer Telepon / HP
TTD
Navira Chairunisa
Perempuan
S1 Pendidikan Ners
131111040
Surabaya, 21 Januari 1993
navira_ch@rocketmail.com
08999545415
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
SD
SDN Mojo 3
Surabaya
SMP
SMPN 6
Surabaya
1999-2005
2005-2008
SMA
SMAN 4
Surabaya
IPA
2008-2011
No
1
Judul Artikel
Ilmiah
-
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
Universitas Brawijaya
2013
Lampiran Anggota
xvii
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7
8
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomer Telepon / HP
TTD
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
SD
SDN
Tampingmojo
2
1998-2004
SMP
SMA
SMPN 1
Tembelang
SMAN 2 Jombang
2004-2007
IPA
2007-2010
xviii
No.
1.
2.
3.
Nama / NIM
Program
Studi
Ragillia Irena
Febri /
131111029
Navira
Chairunisa /
131111040
S1Pendidikan
Ners
S1Pendidikan
Ners
Deny Martha
Hardita /
131011001
S1Pendidikan
Ners
Bidang Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian
Tugas
Keperawatan
3jam/minggu
Pembuatan
gagasan
Keperawatan
2jam/minggu
Pencairan
Data
1jam/minggu
Konseling
dengan
dosen
pembimbing
Keperawatan
xix